Makalah Cairan Dan Elektrolit
Makalah Cairan Dan Elektrolit
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel-sel hidup dalam tubuh diselubungi cairan interstisial yang
mengandungkonsentrasi nutrien, gas dan elektrolit yang di butuhkan untuk
mempertahankan fungsi normal sel. Kelangsungan hidup memerlukan lingkungan
internal yang konstan (homeostatis). Mekanisme regulator penting untuk mengendalikan
keseimbangan volume, komposisi dan keseimbangan asam basa cairan tubuh selama
fluktuasi metabolik normal atau saat terjadi abnormalisasi seperti penyakitatau trauma.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh merupakan salah satu bagian
dari fisiologi homeostatis. Dengan kemampuannya yang sangat besar untuk
menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan proses-
proses faal (fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya lingkungan sel yang
relatif konstan tapi dinamis. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya
distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika
salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
Terapi cairan dan elektrolit adalah hal yang sangat sering terjadi dalam masa
perioperatif maupun intraoperatif. Sejumlah besar cairan intravena sering dibutuhkan
untuk mengkoreksi kekurangan cairan dan elektrolit serta mengkompensasi hilangnya
darah selama operasi. Oleh karena itu, ahli anestesi harus mempunyai pengetahuan yang
baik tentang fisiologi normal cairan dan elektrolit serta gangguannya. Gangguan yang
besar terhadap keseimbangan cairan dan elektrolit dapat secara cepat menimbulkan
perubahan terhadap fungsi kardiovaskular, neurologis, dan neuromuscular.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari cairan dan elektrolit ?
2. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan cairan dan elektrolit ?
3. Bagaimana cairan dan elektrolit dalam tubuh ?
4. Apa fungsi dari cairan dan elektrolit dalam tubuh ?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh ?
6. Bagaimana analisis dari rekomendasi jurnal internasional?
1
C. Tujuan
1. Dapat diketahui pengertian dari cairan dan elektrolit
2. Dapat diketahui yang dimaksud dengan keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Dapat diketahui cairan dan elektrolit dalam tubuh
4. Dapat diketahui fungsi dari cairan dan elektrolit dalam tubuh
5. Dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh
6. Dapat diketahui analisis dari rekomendasi jurnal internasional
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Membran sel mengandung alat transport berupa protein yang mengatur
penyeberangan ion positif dan bahan lain melalui membran sel tersebut.
4. Pemeliharaan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit
Tubuh mempunyai suatu mekanisme yang mengatur agar konsentrasi semua
mineral berada dalam batas-batas normal. Pengaturan ini terutama dilakukan oleh
saluran cerna dan ginjal.
4
2. Elektrolit Utama Tubuh Manusia
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan
nonelektrolit.Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan
tidak bermuatan listrik, seperti:protein,urea,glukosa,oksigen,karbon dioksida dan
asam-asam organik.Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+),kalium
(K+), Kalsium (Ca++),magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat(HCO3-),
fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).
Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian
denganbagian yang lainnya,tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian
berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan negatif
harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.Komposisi dari elektrolit-
elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun padaplasma terinci dalam tabel di
bawah ini :
5
D. Fungsi Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh Manusia
1. Fungsi Cairan dalam Tubuh
a. Dalam proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh,air mempunyai 2 fungsi
utama yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat,vitamin dan
mineral pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh.
b. Selain itu,air didalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk
samping hasil metabolism juga dapat dikatakan berperan dalam proses
metabolisme seperti karbon dioksida (CO ) dan juga senyawa nitrat
c. sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata,mulut dan hidung,
pelumas dalam cairan sendi 02 Sports Science Brief tubuh
d. katalisator reaksi biologik sel,
e. pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam menjaga
tekanan darah dan konsentrasi zat terlarut.
f. Selain itu sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada
pada kondisi ideal yaitu ± 37C.
8
air melalui IWL,penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses
regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
7. Tindakan Medis
Beberapa tindakan medis menimbulkan efek sekunder terhadap kebutuhan
cairan dan elektrolit tubuh. Tindakan pengisapan cairan lambung dapat menyebabkan
penurunan kadar kalsium dan kalium.
8. Pengobatan
Penggunaan beberapa obat seperti Diuretik maupun laksatif secara berlebihan
dapat menyebabkan peningkatan kehilangan cairan dalam tubuh.Akibatnya, terjadi
defist cairan tubuh. Selain itu, penggunan diuretic menyebabkan kehilangan natrium
sehingga kadar kalium akan meningkat. Penggunaan kortikostreroid dapat pula
menyebabkan retensi natrium dan air dalam tubuh.
9. Pembedahan
Klien yang menjalani pembedahan beresiko tinggi mengalami
ketidakseimbangan cairan. Beberapa klien dapat kehilangan banyak darah selama
perode operasi, sedangkan beberapa klien lainya justru mengalami kelebihan beban
cairan akibat asupan cairan berlebih melalui intravena selama pembedahan atau
sekresi hormon ADH selama masa stress akibat obat- obat anastesia.
9
1) Dehidrasi isotonik. Ini terjadi apabila jumlah cairan yang hilang sebanding
dengan jumlah elektrolit yang hilang. Kadar Na+ dalam plasma 130-145
mEq/l.
2) Dehidrasi hipertonik.Ini terjadi jika jumlah cairan yang hilang sebanding
dengan jumlah elektrolit yang hilang. Kadar Na+ dalam plasma 130-150
mEq/l.
3) Dehidrasi hipotonik.Ini terjadi apabila jumlah cairan yang hilang lebih
sedikit daripada jumlah elektrolit yang hilang. Kadar Na+ dalam plasma
darah adalah 130 mEq/l.
Kehilangan cairan ekstrasel secara berlebihan dapat menimbulkan beberapa
perubahan. Di antaranya adalah penurunan volume ekstrasel (hipovolemia) dan
perubahan hematokrit. Pada dasarnya, kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak
faktor, seperti kurangnya asupan cairan, tingginya asupan pelarut (mis., protein
dan klorida atau natrium) yang dapat menyebabkan eksresi urine berlebih,
berkeringat banyak dalam waktu yang lama, serta kelainan lain yang
menyebabkan pengeluaran urine berlebih. Lebih lanjut, kondisi dehidrasi dapat
digolongkan menurut derajat keparahan menjadi :
a) Dehidrasi ringan. Pada kondisi ini, kehilangan cairan mencapai 5% dari
berat tubuh atau sekitar 1,5-2 liter. Kehilangan cairan sebesar 5% pada
anak yang lebih besar dan individu dewasa sudah dikategorikan sebagai
dehidrasi berat. Kehilangan cairan yang berlebih dapat berlangsung
melalui kulit, saluran pencernaan, perkemihan, paru-paru, atau pembuluh
darah.
b) Dehidrasi sedang.Kondisi ini terjadi apabila kehilangn cairan mencapai
5-10% dari berat tubuh atau sekitar 2-4 liter. Kaddar natrium serum
berkisar 152-158 mEq/l. Salah satu gejalanya adalah mata cekung.
c) Dehidrasi berat.Kondisi ini terjadi apabila kehilangan cairan mencapai
4-6 liter. Kadar natrium serum berkisar 159-166 mEq/l. Pada kondisi ini
penderita dapat mengalami hipotensi.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar
yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Total jumlah volume cairan tubuh (total
body water-TBW) kira-kira 60 % dari berat badan pria dan 50 % dari berat badan wanita.
Jumlah volume ini tergantung pada kandungan lemak badan dan usia.
Mekanisme kerja cairan dan elektrolit dalam tubuh melalui tiga proses yaitu difusi,
osmosis, dan transportasi. Cairan tubuh didistribusikan di antara dua kompartemen yaitu pada
intraseluler dan ekstraseluler. Cairan intraseluler kira-kira 2/3 atau 40 % dari BB, sedangkan
cairan ekstraseluler 20 % dari BB. Pengeluaran cairan terjadi melalui organ tubuh yaitu
ginjal, kulit, paru-paru, dan gastrointestinal.
Keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit normal adalah akibat dari keseimbangan
dinamis antara makanan dan minuman yang masuk dengan keseimbangan yang melibatkan
sejumlah besar sistem organ. Cairan tubuh dan elektrolit yang dikonsumsi lebih banyak maka
cairan yang dikeluarkan juga lebih banyak.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh ada sembilan faktor
yaitu usia, aktivitas, iklim, diet, stress, penyakit, tindakan medis, pengobatan, dan
pembedahan. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dapat dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu kelebihan dan kekurangan cairan dan elektrolit.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sunita Almatsier. 2009. “Prinsip Dasar Ilmu Gizi” Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
A, Aziz Alimul H.2009:”Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2.”Jakarta: Salemba
Medika.
Potter, Perry.2009:”Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku.” Jakarta: Salemba Medika.
dr.Jan Tambayong. Patofsiologi untuk keperawatan
Elizabeth J. Corwin Buku Saku Patofisiologi
Tamsuri, Anas. 2009. Seri Asuhan Keperawatan “Klien Gangguan Keseimbangan Cairan &
Elektrolit” . Jakarta: ECG
Syaifudin, Drs. 2012. Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi Edisi 4. Jakarta:
EGC
17