BIDANG KEGIATAN
PKM-KC
Diusulkan oleh :
Poppy Nurul Asmaul Razak; C12116326; 2016
Sarman; D2115018; 2015
Fatima Angraini; C12116330; 2016
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara dengan letak geografis yang berada di jalur ring of
fire sangat rentan terhadap gempa dan tsunami. Selain itu juga, curah hujan yang
tinggi di berbagai daerah di Indonesia menyebabkan banyak wilayah rawan
terhadap terjadinya banjir dan tanah longsor. Semua bencana tersebut tidak bisa
dihindari. Namun semuanya dapat diminimalisir untuk mencegah bencana
tersebut memakan banyak korban jiwa.
Dalam penanganan korban bencana, alat steril sangat penting dibutuhkan
untuk keberhasilan penanganan medis. Akan tetapi, daerah pasca bencana
biasanya akan menjadi daerah yang terisolir atau kesulitan dalam mengakses ke
lokasi bencana. Begitu pula dengan ketersediaan listrik, minimnya listrik di awal
kejadian bencana dapat memperlambat penanganan korban gawat dan darurat
yang mesti ditangani sesegera mungkin. Saat ini, alat sterilisator yang tersedia
adalah alat sterilisator jenis panas kering dan panas uap. Dimana, alat tersebut
hanya dapat digunakan di satu tempat dan menggunakan listrik dalam
menjalankan fungsinya. Keterbatasan penggunaan alat ini sering terjadi di daerah
pasca bencana.
Korban yang mengalami luka baik luka besar maupun kecil saat bencana
terjadi biasanya ditemukan di daerah yang cukup jauh dengan rumah sakit
lapangan. Terkadang para relawan medis yang turun langsung di lokasi terdampak
bencana menemukan korban-korban tersebut dengan penanganan awal yang tidak
aman bahkan tidak tertangani sama sekali. Selanjutnya, para relawan medis
tersebutlah yang akan melakukan penanganan medis yang baik dan benar. Akan
tetapi karena keterbatasan listrik, jarak, alat, dan pendukung lainnya selama
bencana terjadi akan menyebabkan penanganan tidak aman. Alat steril yang telah
dipakai oleh korban lain sebelumnya dipakai kembali pada korban yang lainnya
dengan cara sterilisasi biasa yaitu dengan cara alat tersebut dibakar atau dicuci
dengan alkohol. Padahal sterilisasi dengan cara-cara tersebut tidak dapat diukur
tingkat kesterilannya dan metode pembakaran dapat beresiko melukai relawan.
Maka dari itu, kami terinspirasi untuk membuat sebuah alat sterilisator portable
yang mudah dan ringan untuk dibawa kemana-mana dan menggunakan tenaga
surya sebagai penghasil tenaga listrik untuk menjalankan alat tersebut.
2
Alat ini dibuat di rumah salah satu anggota tim yang bertempat di Daya,
Kota Makassar dan di Kariango, Kabupaten Maros. Proses pengerjaan alat ini
berlangsung selama 3 bulan dimulai dari persiapan dan desain alat, pencarian dan
pembelian alat, hingga perakitan komponen alat dan pengujian alat. Berikut
penjelasan tahapan pengerjaan alat secara rinci :
1. Persiapan dan Desain alat
Sebelum alat ini dibuat terlebih dahulu tim kembali melakukan perhitungan
untuk mencocokkan kembali setiap komponen alat yang akan dibeli seperti
daya, kuat arus, dan tegangan yang diperlukan. Selain itu rancangan alat ini
kembali di desain ulang secara lebih rinci lagi meliputi desain model alat
tampak dari luar dan desain komponen penunjang alat.
2. Pencarian dan Pembelian komponen alat dan bahan
Pencarian komponen alat dan bahan di lakukan di daerah Veteran Selatan,
Jalan Gunung Bawakaraeng, dan sekitaran kampus Tamalanrea Universitas
Hasanuddin. Sebelum membeli komponen alat terlebih dahulu kami
melakukan pengecekkan di beberapa toko selama dua hari. Setelah itu, kami
melakukan pembelian beberapa komponen penunjang alat seperti inverter,
panel surya, solar charger controler, baterai, kabel, dan lainnya. Untuk badan
alat sendiri kami memilih bahan dari aluminium dan kaca akrilik.
3. Pembuatan Alat
Alat ini dibuat selama 6 hari pengerjaan, dimulai dari tahap pemotongan
aluminium dan pengeboran untuk membentuk badan alat. Kaca akrilik dipilih
sebagai bagian dari pintu alat. Kemudian merakit beberapa komponen
penunjang alat seperti menghubungkan kabel dengan lampu infrared yang
kemudian kabel tersebut akan dihubungkan pada baterai yang telah tersedia
melalui inverter, panel Surya diletakkan pada permukan atas alat sekaligus
membentuk badan alat. Hal tersebut agar memudahkan panel menangkap
sinar matahari langsung. Kabel dari panel surya tersebut akan terhubung
dengan Solar charger controler kemudian kabel terbut diteruskan ke baterai.
Sebelumnya, lampu infrared yang direncanakan tidak sesuai dengan lampu
infrared yang didapatkan karena susahnya mencari lampu tersebut dengan
daya yang lebih rendah. Sehingga kami membeli lampu infrared yang sesuai
dengan daya listrik yang inginkan walupun dengan bentuk yang berbeda.
4. Pengujian Alat
Tahap pengujian dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama adalah dengan
melihat alat telah berhasil menghasilkan listrik dari panel surya tersebut.
Lampu infrared yang berada di dalam alat berhasil berfungsi dengan baik
ketika alat telah di isi di bawah matahari sebelumnya. Akan tetapi pada
pengujian pertama, inverter yang digunakan tidak mampu menyalakan 3
5
lampu Infrared sehingga kami harus membeli inverter dengan daya yang
lebih tinggi.
Kedua yaitu dengan cara melihat apakah alat berhasil untuk mensterilkan
instrumen bedah yang di sterilkan di dalam alat. Hasil dari pita autoclave
telah menunjukkan bahwa alat berhasil mensterilkan instrumen bedah
tersebut.
6
Proses pembuatan alat sampai pada evaluasi alat berlangsung hampir 3 bulan
lamanya. Adapun hasil yang telah dicapai yaitu :
Adapun potensi hasil yang dapat diperoleh dari pembuatan inovasi alat ini adalah :
1. Peluang diperolehnya paten. Alat ini sangat berpotensi untuk mendapatkan
paten sederhana, karena alat sterilisator ini merupakan inovasi baru yang
berpeluang besar dalam sektor industri.
2. Aspek Sosial, dengan adanya sterilisator ini akan memudahkan para relawan
yang bergerak dalam misi kebencanaan yang berada digaris depan untuk
menyelamatkan korban jiwa yang masih dapat tertolong. selain itu, alat ini juga
7
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kejadian bencana
yang sering terjadi. Bencana tersebut dapat menyebabkan banyak memakan
korban, utamanya korban luka-luka. Untuk penangannya dibutuhkan alat-alat
medis yang steril. Akan tetapi karena keterbatasan listrik, jarak, alat, dan
pendukung lainnya selama bencana terjadi akan menyebabkan penanganan
tidak aman. Oleh karena itu, kami berinovasi untuk menciptakan sebuah alat
sterilisasi yang dapat di bawa kemana-mana dan menggunakan tenaga surya
sebagai penghasil tenaga listrik untuk menjalankan alat tersebut untuk
memudahkan penanganan awal di lokasi kejadian ditemukannya korban.
Alat Sterilisasi “POSTER” ini mampu mematikan mikroorganisme
patogen yang terdapat pada instrumen bedah yang di sterilkan pada alat ini.
Hal tersebut terbukti dengan munculnya tanda strip pada pita autoclave yang
ditempelkan pada instrumen bedah yang disterilisasi dengan menggunakan
“POSTER”.
5.2 Saran
Alat sterilisasi portable bertenaga surya ini masih perlu penyempurnaan alat
lebih lanjut. Karena masih banyak kekurangan dalam proses pembuatannya
karena dalam pembuatannya dilakukan secara manual.
DAFTAR PUSTAKA
Estri, UH. Tanpa Tahun. Monitoring dan Evaluasi Proses Sterilisasi. Jakarta. Di
akses pada tanggal 30 November 2018 pada
https://bulelengkab.go.id/assets/instansikab/101/bankdata/monitoring-dan-
evaluasi-proses-sterilisasi-
91.ppt&ved=2ahUKEwi4ytK7pPveAhWBNI8KHfLOD6sQFjAAegQIAhAB
&usg=AOvVaw1TQeD-jUt1dMVe0s23zK7v
M. Idhom, Addi. (12 Agustus,2018). Data Terbaru Korban Gempa Lombok: 329
Meninggal dan 1.353 Luka. Tirto.id. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2018,
tersedia pada https://www.google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/data-terbaru-
korban-gempa-lombok-392-meninggal-dan-1353-luka-cRZV
Meliawaty, Florence. 2012. Efisiensi Sterilisasi Alat Bedah Mulut melalui Inovasi
Oven dengan Ozon dan Infrared. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11 no 2,
147-167.
Putra, Prianka Bayu. 2014 “Hubungan Lama Masa Bekerja Petugas Pemulasaran
Jenazah dengan Pengetahuan Infeksi Dapatan dari Kamar Jenazah”. Skripsi.
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang. Diakses pada
tanggal 11 Oktober 2018, tersedia pada
https://eprints.undip.ac.id/Prianka_Bayu_Putra_22010110130167_Bab0KT
I.pdf
Triana, J.N.2016 “Alat Pengisi Ulang (Charger) Portable Batterai Sepeda Motor
dengan Indikator Tampilan Melalui LCD 16 X 2”. Skripsi. Jurusan Teknik
Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang. Di akses pada tanggal
12 Oktober 2018 http://eprints.polsri.ac.id/2970/
10
Lampiran-lampiran
Lampiran 1
Penggunaan Dana
Harga No.Nota
1. Jenis Perlengkapan
Volume Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
- Control Solar Mikachi 1 136.500 136.500 1
- Inverter Mikachi 300W 1 230.000 230.000
- Pajak - - 3.702
- Plat Aluminium 1 mm 1x2 1 435.000 435.000 2
m
- Plat Aluminium 0,5 mm 1 120.000 120.000
1x1 m
- Solar Cell kiseki 25 Wp 1 500.000 500.000 3
- Lampu Infrared 3 75.000 320.800
4
- Ongkos Kirim - 95.800
- Accu Yuasa 12N10 1 340.000 340.000 5
- Kabel Nyyity 2x0.75 4 meter 3.000 12.000 6
- Rak Sterilisator 36x20 cm - 40.000 7
- Kaca Fyber 3 mm 30x30 cm - 150.000
8
- Kaca Fyber 5 mm 30x30 cm - 200.000
- Pegangan Pintu 2 10.000 20.000 18
- Inverter Namichi NPI- 1 460.000 460.000
19
1000B
- Ganggang Laci 2 15.500 31.000 20
- Accu MF YTX9 BS 1 784.000 784.000 21
- Plat Aluminium 1 mm 1x1 1 430.000 430.000
m
22
- Plat Aluminium 0,5 mm 1 127.000 127.000
1x1 m
- Termostat 1 135.000 135.000
- Kabel Nyyhy 3x25 mm 1 16.000 16.000 23
- Kaca Fiber 3 mm 30x30 cm 150.000 150.000
- Bubble foil 1x2 m 630.000 630.000
24
- Paku Rivet 16.000 16.000
- Lampu Infrared 100 Watt 1 450.000 450.000 31
SUBTOTAL (Rp) 5.737.002
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Nilai (Rp) No. Nota
Satuan
11
(Rp)
Bahan Bangunan 1 31.500 31.500
Pisau Gurinda 1 2.500 2.500
Stand Lampu 3 4.500 13.500 9
Paku Rivet 1 3.000 3.000
Mata Bor 2 4.000 8.000
Paku Rivet 1 8.000 8.000 10
Engsel Pintu 4 5.500 22.000
Solasi Kabel 1 1.000 1.000 11
Lem Aluminium 1 12.500 12.500
Steke 3 Kaki 1 18.000 18.000 12
Pita Autoclave+Ongkir 1 gulung 80.701 80.701 25
Aluminium Foil 2 gulung 24.900 49.800 26
SUBTOTAL (Rp) 250.501
Volume Harga Nilai (Rp) No.Nota
Perjalanan Satuan
(Rp)
Transportasi Survei Alat dan 3.82 L 7.850 30.000 13
Bahan 14
Transportasi Pembelian Alat 1.91 L 7.850 15.000 15
Transportasi Pembelian Alat 2.55 L 7.850 20.000 16
Transportasi Pembelian Alat 2.55 L 7.850 20.000
SUBTOTAL (Rp) 85.000
4. Lain-lain Volume Harga Nilai (Rp) No.Nota
Satuan
(Rp)
Sewa Desain Poster - 300.000 300.000 17
Inverter 750 W 1 475.000 475.000
18
(Ketidakcocokan Alat)
Sewa Gurinda dan Bor - 20.000/hari 280.000 27
Print Laporan Kemajuan 2 rangkap
24.000 48.000
28
Cetak Poster A1 1 30.000 30.000
Lakban Hitam 1 15.000 15.000
29
Jilid Antero biasa 2 rangkap
8.500 17.000
Las - 400.000 400.000 30
SUBTOTAL (Rp) 1.565.000
Total (Rp) 7.637.503
Tujuh Juta Enam Ratus Tiga Puluh Tujuh Lima Ratus Tiga Rupiah
12
Lampiran 2
Bukti Nota
13
14
15
16
17
18
19
Lampiran 3
Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi Kegiatan
Selasa, 16 April
Diskusi tim mengenai cara kerja alat dan menghitung kembali komponen-
komponen alat yang dibutuhkan
20
Lampiran 4
Bukti Publikasi