Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


POSTER (Portable Sterilizer based Solar Powered) Inovasi Sterilisasi
Instrument Bedah dengan Teknologi Tenaga Surya untuk Daerah Minim
Tenaga Listrik.

BIDANG KEGIATAN
PKM-KC

Diusulkan oleh :
Poppy Nurul Asmaul Razak; C12116326; 2016
Sarman; D2115018; 2015
Fatima Angraini; C12116330; 2016

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 2
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ......................................................................... 4
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS .................................... 6
BAB 5. PENUTUP ..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................ 10
LAMPIRAN 1 .......................................................................................................... 10
LAMPIRAN 2 .......................................................................................................... 12
LAMPIRAN 3 .......................................................................................................... 19
LAMPIRAN 4 .......................................................................................................... 23

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara dengan letak geografis yang berada di jalur ring of
fire sangat rentan terhadap gempa dan tsunami. Selain itu juga, curah hujan yang
tinggi di berbagai daerah di Indonesia menyebabkan banyak wilayah rawan
terhadap terjadinya banjir dan tanah longsor. Semua bencana tersebut tidak bisa
dihindari. Namun semuanya dapat diminimalisir untuk mencegah bencana
tersebut memakan banyak korban jiwa.
Dalam penanganan korban bencana, alat steril sangat penting dibutuhkan
untuk keberhasilan penanganan medis. Akan tetapi, daerah pasca bencana
biasanya akan menjadi daerah yang terisolir atau kesulitan dalam mengakses ke
lokasi bencana. Begitu pula dengan ketersediaan listrik, minimnya listrik di awal
kejadian bencana dapat memperlambat penanganan korban gawat dan darurat
yang mesti ditangani sesegera mungkin. Saat ini, alat sterilisator yang tersedia
adalah alat sterilisator jenis panas kering dan panas uap. Dimana, alat tersebut
hanya dapat digunakan di satu tempat dan menggunakan listrik dalam
menjalankan fungsinya. Keterbatasan penggunaan alat ini sering terjadi di daerah
pasca bencana.
Korban yang mengalami luka baik luka besar maupun kecil saat bencana
terjadi biasanya ditemukan di daerah yang cukup jauh dengan rumah sakit
lapangan. Terkadang para relawan medis yang turun langsung di lokasi terdampak
bencana menemukan korban-korban tersebut dengan penanganan awal yang tidak
aman bahkan tidak tertangani sama sekali. Selanjutnya, para relawan medis
tersebutlah yang akan melakukan penanganan medis yang baik dan benar. Akan
tetapi karena keterbatasan listrik, jarak, alat, dan pendukung lainnya selama
bencana terjadi akan menyebabkan penanganan tidak aman. Alat steril yang telah
dipakai oleh korban lain sebelumnya dipakai kembali pada korban yang lainnya
dengan cara sterilisasi biasa yaitu dengan cara alat tersebut dibakar atau dicuci
dengan alkohol. Padahal sterilisasi dengan cara-cara tersebut tidak dapat diukur
tingkat kesterilannya dan metode pembakaran dapat beresiko melukai relawan.
Maka dari itu, kami terinspirasi untuk membuat sebuah alat sterilisator portable
yang mudah dan ringan untuk dibawa kemana-mana dan menggunakan tenaga
surya sebagai penghasil tenaga listrik untuk menjalankan alat tersebut.
2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses penghancuran segala bentuk-bentuk
kehidupan (Pelczar, 2008). Sterilisasi merupakan pembebasan suatu material
bahan ataupun alat dari berbagai mikroorganisme hidup atau stadium
istirahatnya. Sterilisasi dapat dicapai dengan cara pemanasan lembab,
pemanasan kering, filtrasi, penyinaran, atau bahan kimia. Metode yang paling
umum digunakan untuk sterilisasi alat dan bahan pengujian mikrobiologi
adalah metode sterilisasi uap atau autoklafisasi dan metode sterilisasi panas
kering melalui oven (Tridianti, 2012).
Sterilisator adalah salah satu jenis alat-alat kesehatan yang banyak
digunakan dalam dunia kedokteran dan laboratorium. Dalam dunia
kedokteran dan laboratorium, sterilisator digunakan untuk mensterilkan alat-
alat instrument bedah ataupun alat-alat kesehatan lainnya. Pemantauan proses
sterilisasi didasarkan dengan tiga cara yaitu secara fisika dengan mengukur
temperature, tekanan, dam waktu; secara kimia dengan autoclave tape,
sterilization pouch yang memperlihatkan perubahan warna bila telah tercapai
siklus sterilisasi yang dilakukan; secara biologis dengan menggunakan spore
strip atau suspense biakan spora; untuk cara autoklafisasi digunakan
Geobacillus stearothermophilus, sedangkan pada sterilisasi dengan oven
dipakai Bacillus atrophaeus (Meliawaty, 2012)
Autoklaf merupakan alat sterilisasi yang harganya mahal. Inovasi
oven sudah banyak diterapkan, diantaranya melalui penambahan ozon dan
infrared, sehingga menjadi alat sterilisasi yang jauh lebih murah. Ruangan
dalam oven itu dibagi menjadi 2, bagian atas dilengkapi ozon sedangkan
bagian bawah dengan infrared. Pemanasan dalam oven hanya dilakukan
selama 15 menit dalam temperature 125ºC. Secara teoritis sterilisasi melalui
pemanasan dalam oven konvesional, dilaksanakan pada temperatur 160ºC
selama 2 jam atau pada temperatur 180ºC selama 1 jam (Meliawaty,2012).
Dengan menggunakan oven sebagai alat sterilisasi kering, maka alat
gelas yang disterilisasi tidak akan timbul kondensasi sehingga tidak ada tetes
air di dalam alat gelas. Biasanya alat ini terbuat dari stainless steel, benuk dan
posisi elemen pemanas di ruang menjamin distribusi temperature biasa.
Keseluruhan proses terdiri dari pengeringan, pemanasan, sterilisasi dan
pendinginan bertahap. Pemakaian oven pensteril juga terbilang simpel dan
praktis. Caranya cukup dengan memasang steker listrik, kemudian masukkan
alat kedalam sterilisator dan tekan tombol ON. Apabila proses sterilisasi telah
selesai, maka oven akan berhenti dengan otomatis. Kemudian alat yang telah
disterilkan tinggal diambil dengan tetap menjaga prinsip kesterilan alat.
3

2.2 Komponen Alat


1. Sel Surya
Sel surya atau yang disebut juga dengan “photovoltaic” adalah sebuah
komponen elektronik yang dapat merubah radiasi matahari menjdi energi
listrik, perubahan energi ini disebabkan sebuah proses yang disebut efek
photovoltaic. Efek photovoltaic sendiri adalah pelepasan muatan positif
dan negatif dalam material padat melalui cahaya. jadi secara tidak
langsung output berupa arus dan tegangan dipengaruhi oleh besarnya
intensitas cahaya ( Nasrul Haq Rosyadi, 2016 )
2. Solar Charge Controller
Solar Charge Controller adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk
mengatur arus searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke
beban. Solar Charge Controller mengatur overcharging kelebihan
pengisian – karena baterai sudah penuh) dan kelebihan voltase dari panel
surya/surya cell.
3. Batterai/ Aki
Baterai merupakan suatu komponen yang digunakan pada sistem PLTS
memiliki fungsi sebagai penyimpan dari hasil photovoltaic yaitu energi
listrik dalam bentuk energi arus DC. Energi yang disimpan pada baterai
berfungsi sebagai cadangan (back up), yang biasa digunakan pada saat
panel surya tidak menghasilkan energi listrik, contohnya pada malam hari
atau pada saat cuaca mendung. (James P Dunlop, 1997).
4. Power Inverter
Inverter adalah suatu komponen sistem PLTS yang digunakan untuk
mengkonversikan arus DC dari panel surya atau baterai menjadi arus AC.
Tegangan keluaran yang dihasilkan setelah dilakukannya konversi melalui
inverter ini dapat bernilai tetap atau berubah-ubah sesuai kebutuhan.
(Rashid, 1993).
5. Lampu Infrared (IR)
Infra Red merupakan radiasi elektromagnetik yang panjang gelombangnya
lebih panjang dari cahaya yang nampang yaitu diantara 700 mm dan 1
mm, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti
“Bawah merah” (dari bahasa latin infra, “bawah”), merah merupakan
warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi
inframerah memiliki jangkauan tiga “order” dan memiliki panjang
gelombang antara 700 mm dan 1 mm.
4

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Alat ini dibuat di rumah salah satu anggota tim yang bertempat di Daya,
Kota Makassar dan di Kariango, Kabupaten Maros. Proses pengerjaan alat ini
berlangsung selama 3 bulan dimulai dari persiapan dan desain alat, pencarian dan
pembelian alat, hingga perakitan komponen alat dan pengujian alat. Berikut
penjelasan tahapan pengerjaan alat secara rinci :
1. Persiapan dan Desain alat
Sebelum alat ini dibuat terlebih dahulu tim kembali melakukan perhitungan
untuk mencocokkan kembali setiap komponen alat yang akan dibeli seperti
daya, kuat arus, dan tegangan yang diperlukan. Selain itu rancangan alat ini
kembali di desain ulang secara lebih rinci lagi meliputi desain model alat
tampak dari luar dan desain komponen penunjang alat.
2. Pencarian dan Pembelian komponen alat dan bahan
Pencarian komponen alat dan bahan di lakukan di daerah Veteran Selatan,
Jalan Gunung Bawakaraeng, dan sekitaran kampus Tamalanrea Universitas
Hasanuddin. Sebelum membeli komponen alat terlebih dahulu kami
melakukan pengecekkan di beberapa toko selama dua hari. Setelah itu, kami
melakukan pembelian beberapa komponen penunjang alat seperti inverter,
panel surya, solar charger controler, baterai, kabel, dan lainnya. Untuk badan
alat sendiri kami memilih bahan dari aluminium dan kaca akrilik.
3. Pembuatan Alat
Alat ini dibuat selama 6 hari pengerjaan, dimulai dari tahap pemotongan
aluminium dan pengeboran untuk membentuk badan alat. Kaca akrilik dipilih
sebagai bagian dari pintu alat. Kemudian merakit beberapa komponen
penunjang alat seperti menghubungkan kabel dengan lampu infrared yang
kemudian kabel tersebut akan dihubungkan pada baterai yang telah tersedia
melalui inverter, panel Surya diletakkan pada permukan atas alat sekaligus
membentuk badan alat. Hal tersebut agar memudahkan panel menangkap
sinar matahari langsung. Kabel dari panel surya tersebut akan terhubung
dengan Solar charger controler kemudian kabel terbut diteruskan ke baterai.
Sebelumnya, lampu infrared yang direncanakan tidak sesuai dengan lampu
infrared yang didapatkan karena susahnya mencari lampu tersebut dengan
daya yang lebih rendah. Sehingga kami membeli lampu infrared yang sesuai
dengan daya listrik yang inginkan walupun dengan bentuk yang berbeda.
4. Pengujian Alat
Tahap pengujian dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama adalah dengan
melihat alat telah berhasil menghasilkan listrik dari panel surya tersebut.
Lampu infrared yang berada di dalam alat berhasil berfungsi dengan baik
ketika alat telah di isi di bawah matahari sebelumnya. Akan tetapi pada
pengujian pertama, inverter yang digunakan tidak mampu menyalakan 3
5

lampu Infrared sehingga kami harus membeli inverter dengan daya yang
lebih tinggi.
Kedua yaitu dengan cara melihat apakah alat berhasil untuk mensterilkan
instrumen bedah yang di sterilkan di dalam alat. Hasil dari pita autoclave
telah menunjukkan bahwa alat berhasil mensterilkan instrumen bedah
tersebut.
6

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

Proses pembuatan alat sampai pada evaluasi alat berlangsung hampir 3 bulan
lamanya. Adapun hasil yang telah dicapai yaitu :

No. Jenis Luaran Hal yang telah dicapai Presentasi


Target Tercapai
Tercapai
Terciptanya Alat telah selesai dibuat dan 50% 50%
1. suatu alat berhasil berfungsi dengan
sterilisasi yang baik, bahkan alat telah
bersifat berhasil mensterilkan
portable dan intrumen bedah
memanfaatkan
tenaga surya
sebagai
sumber energi.
Didaftarkan Draf paten untuk 30% 15%
2. untuk pendaftaran hak paten telah
mendapatkan masuk ke HKI Unhas,
hak paten namun belum di lanjutkan
ke tahap selanjutnya karena
adanya beberapa koreksi
pada draf paten yang telah
dikumpulkan sebelumnya
Didaftarkan Draf paten untuk 30% 15%
3. untuk pendaftaran hak paten telah
mendapatkan masuk ke HKI Unhas,
hak paten namun belum di lanjutkan
ke tahap selanjutnya karena
adanya beberapa koreksi
pada draf paten yang telah
dikumpulkan sebelumnya

Adapun potensi hasil yang dapat diperoleh dari pembuatan inovasi alat ini adalah :
1. Peluang diperolehnya paten. Alat ini sangat berpotensi untuk mendapatkan
paten sederhana, karena alat sterilisator ini merupakan inovasi baru yang
berpeluang besar dalam sektor industri.
2. Aspek Sosial, dengan adanya sterilisator ini akan memudahkan para relawan
yang bergerak dalam misi kebencanaan yang berada digaris depan untuk
menyelamatkan korban jiwa yang masih dapat tertolong. selain itu, alat ini juga
7

dapat digunakan oleh tenaga medis di daerah-daerah pelosok dimana


kebutuhan energi listrik masih terbatas.
3. Aspek Kesehatan. Dengan adanya sterilisator ini dapat mengurangi infeksi
silang utamanya di daerah pasca bencana, karena keterbatasan alat dan akses
lokasi membuat pemakaian intrumen bedah dilakukan berulang kali dengan
pasien yang berbeda-beda dengan metode sterilisasi pemanasan yaitu dengan
cara dibakar atau di siram alkohol 70%. Dengan sterilisator portable tenaga
surya ini, pemakaian intrumen bedah dapat dilakukan berkali-kali dengan
mensterilkan alat terlebih dahulu setiap alat akan dipakai.
8

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kejadian bencana
yang sering terjadi. Bencana tersebut dapat menyebabkan banyak memakan
korban, utamanya korban luka-luka. Untuk penangannya dibutuhkan alat-alat
medis yang steril. Akan tetapi karena keterbatasan listrik, jarak, alat, dan
pendukung lainnya selama bencana terjadi akan menyebabkan penanganan
tidak aman. Oleh karena itu, kami berinovasi untuk menciptakan sebuah alat
sterilisasi yang dapat di bawa kemana-mana dan menggunakan tenaga surya
sebagai penghasil tenaga listrik untuk menjalankan alat tersebut untuk
memudahkan penanganan awal di lokasi kejadian ditemukannya korban.
Alat Sterilisasi “POSTER” ini mampu mematikan mikroorganisme
patogen yang terdapat pada instrumen bedah yang di sterilkan pada alat ini.
Hal tersebut terbukti dengan munculnya tanda strip pada pita autoclave yang
ditempelkan pada instrumen bedah yang disterilisasi dengan menggunakan
“POSTER”.

5.2 Saran
Alat sterilisasi portable bertenaga surya ini masih perlu penyempurnaan alat
lebih lanjut. Karena masih banyak kekurangan dalam proses pembuatannya
karena dalam pembuatannya dilakukan secara manual.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Arfita Y, dan Antonov.2013.Pemanfaatan Energi Surya Sebagai Suplai


Cadangan pada Laboratorium Elektro dasar di Institut Teknologi Padang.
Jurnal Teknik Elektro, 2, 20-28. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2018
https://ejournal.itp.ac.id/index.php/telektro/article/view/124

Estri, UH. Tanpa Tahun. Monitoring dan Evaluasi Proses Sterilisasi. Jakarta. Di
akses pada tanggal 30 November 2018 pada
https://bulelengkab.go.id/assets/instansikab/101/bankdata/monitoring-dan-
evaluasi-proses-sterilisasi-
91.ppt&ved=2ahUKEwi4ytK7pPveAhWBNI8KHfLOD6sQFjAAegQIAhAB
&usg=AOvVaw1TQeD-jUt1dMVe0s23zK7v

Elsa.2015. Metode sterilisasi Panas Kering dengan Oven. Diakses pada


https://news.labsatu.com/metode-sterilisas-panas-kering-dengan-oven/
9

Hidayat, Maulidia. 2017.”Pengaruh Penambahan Berbagai Jenis Susu Terhadap


Kadar Asam Laktat pada Pembuatan Susu Prebiotik Ubi Jalar (Ipomoea
batatas L) Oleh Bakteri Lactobacillus bulgaricus Menggunakan Autoclaf”.
Departemen Teknologi Industri Universitas Diponegoro. Semarang. Diakses
pada tanggal 10 Oktober 2018, tersedia pada
https://eprints.undip.ac.id/58511/

M. Idhom, Addi. (12 Agustus,2018). Data Terbaru Korban Gempa Lombok: 329
Meninggal dan 1.353 Luka. Tirto.id. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2018,
tersedia pada https://www.google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/data-terbaru-
korban-gempa-lombok-392-meninggal-dan-1353-luka-cRZV

Meliawaty, Florence. 2012. Efisiensi Sterilisasi Alat Bedah Mulut melalui Inovasi
Oven dengan Ozon dan Infrared. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11 no 2,
147-167.

Putra, Prianka Bayu. 2014 “Hubungan Lama Masa Bekerja Petugas Pemulasaran
Jenazah dengan Pengetahuan Infeksi Dapatan dari Kamar Jenazah”. Skripsi.
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang. Diakses pada
tanggal 11 Oktober 2018, tersedia pada
https://eprints.undip.ac.id/Prianka_Bayu_Putra_22010110130167_Bab0KT
I.pdf

Syahputra, Igor Rizkia.2014 “Perbandingan Rerata Pengetahuan Petugas Kamar


Jenazah Sebelum dan Setelah dilakukan Workshop tentang Infeksi Dapatan
Kamar Jenazah”.Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Semarang. Di akses pada tanggal 11 Oktober 2018, tersedia pada
http://eprints.undip.ac.id/44749/

Triana, J.N.2016 “Alat Pengisi Ulang (Charger) Portable Batterai Sepeda Motor
dengan Indikator Tampilan Melalui LCD 16 X 2”. Skripsi. Jurusan Teknik
Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang. Di akses pada tanggal
12 Oktober 2018 http://eprints.polsri.ac.id/2970/
10

Lampiran-lampiran
Lampiran 1

Penggunaan Dana

Harga No.Nota
1. Jenis Perlengkapan
Volume Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
- Control Solar Mikachi 1 136.500 136.500 1
- Inverter Mikachi 300W 1 230.000 230.000
- Pajak - - 3.702
- Plat Aluminium 1 mm 1x2 1 435.000 435.000 2
m
- Plat Aluminium 0,5 mm 1 120.000 120.000
1x1 m
- Solar Cell kiseki 25 Wp 1 500.000 500.000 3
- Lampu Infrared 3 75.000 320.800
4
- Ongkos Kirim - 95.800
- Accu Yuasa 12N10 1 340.000 340.000 5
- Kabel Nyyity 2x0.75 4 meter 3.000 12.000 6
- Rak Sterilisator 36x20 cm - 40.000 7
- Kaca Fyber 3 mm 30x30 cm - 150.000
8
- Kaca Fyber 5 mm 30x30 cm - 200.000
- Pegangan Pintu 2 10.000 20.000 18
- Inverter Namichi NPI- 1 460.000 460.000
19
1000B
- Ganggang Laci 2 15.500 31.000 20
- Accu MF YTX9 BS 1 784.000 784.000 21
- Plat Aluminium 1 mm 1x1 1 430.000 430.000
m
22
- Plat Aluminium 0,5 mm 1 127.000 127.000
1x1 m
- Termostat 1 135.000 135.000
- Kabel Nyyhy 3x25 mm 1 16.000 16.000 23
- Kaca Fiber 3 mm 30x30 cm 150.000 150.000
- Bubble foil 1x2 m 630.000 630.000
24
- Paku Rivet 16.000 16.000
- Lampu Infrared 100 Watt 1 450.000 450.000 31
SUBTOTAL (Rp) 5.737.002
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Nilai (Rp) No. Nota
Satuan
11

(Rp)
Bahan Bangunan 1 31.500 31.500
Pisau Gurinda 1 2.500 2.500
Stand Lampu 3 4.500 13.500 9
Paku Rivet 1 3.000 3.000
Mata Bor 2 4.000 8.000
Paku Rivet 1 8.000 8.000 10
Engsel Pintu 4 5.500 22.000
Solasi Kabel 1 1.000 1.000 11
Lem Aluminium 1 12.500 12.500
Steke 3 Kaki 1 18.000 18.000 12
Pita Autoclave+Ongkir 1 gulung 80.701 80.701 25
Aluminium Foil 2 gulung 24.900 49.800 26
SUBTOTAL (Rp) 250.501
Volume Harga Nilai (Rp) No.Nota
Perjalanan Satuan
(Rp)
Transportasi Survei Alat dan 3.82 L 7.850 30.000 13
Bahan 14
Transportasi Pembelian Alat 1.91 L 7.850 15.000 15
Transportasi Pembelian Alat 2.55 L 7.850 20.000 16
Transportasi Pembelian Alat 2.55 L 7.850 20.000
SUBTOTAL (Rp) 85.000
4. Lain-lain Volume Harga Nilai (Rp) No.Nota
Satuan
(Rp)
Sewa Desain Poster - 300.000 300.000 17
Inverter 750 W 1 475.000 475.000
18
(Ketidakcocokan Alat)
Sewa Gurinda dan Bor - 20.000/hari 280.000 27
Print Laporan Kemajuan 2 rangkap
24.000 48.000
28
Cetak Poster A1 1 30.000 30.000
Lakban Hitam 1 15.000 15.000
29
Jilid Antero biasa 2 rangkap
8.500 17.000
Las - 400.000 400.000 30
SUBTOTAL (Rp) 1.565.000
Total (Rp) 7.637.503
Tujuh Juta Enam Ratus Tiga Puluh Tujuh Lima Ratus Tiga Rupiah
12

Lampiran 2
Bukti Nota
13
14
15
16
17
18
19

Lampiran 3
Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi Kegiatan

Selasa, 2 April 2019


Pertemuan dengan tim dan pembimbing untuk mendiskusikan kegiatan
persiapan serta timeline pembuatan alat dan pertemuan awal semua tim
PKM yang lolos pendanaan di Auditorium Prof. Amiruddin FK UH

Minggu, 7 April 2019


Mendesain ulang model alat “POSTER” dan penyetoran rekening

Selasa, 16 April
Diskusi tim mengenai cara kerja alat dan menghitung kembali komponen-
komponen alat yang dibutuhkan
20

Kamis, 18 April 2019


Monev Internal pertama dan Tandatangan kontrak

Senin, 22 April 2019


Melihat cara kerja alat sterilisator panas kering biasa di klinik Siaga Ners
Fkep Unhas
21

Senin, 29 April 2019


Pencarian bahan dan komponen alat “POSTER” serta pengecekkan harga

19 Mei 2019 dan 21 Mei 2019


Pembelian alat dan bahan di beberapa toko

12-20 Juni 2019

Pembuatan Alat “POSTE


22

17 Juni-20 Juni Kepengurusan Hak Paten

22 Juni 2019 Pengujian Alat


23

Lampiran 4
Bukti Publikasi

Rabu, 22 Mei 2019


Publikasi temuan alat pada media Ujungpandang
24

Rabu, 22 Mei 2019


Publikasi Online oleh media Saudagar

Anda mungkin juga menyukai