Prolaps Puncak Vagina
Prolaps Puncak Vagina
A. PENDAHULUAN
penurunan vaginal cuff dibawah sebuah titik 2 cm dari keseluruhan panjang vagina di
atas bidang hymen. Prolaps puncak vagina terjadi jika bagian atas vagina kehilangan
bentuk normalnya dan jatuh kebawah kedalam kanal vagina atau diluar vagina.
Prolaps ini dapat disertai dengan sistokel, urethrokel, rektokel, atau enterokel. Prolaps
puncak vagina biasanya disebabkan oleh kelemahan otot dan jaringan pelvic dan
vagina.1, 2
yang kemungkinan disebabkan oleh terjadinya kerusakan saraf dan pembuluh darah.
terjadinya prolaps puncak vagina. Prolaps puncak vagina selalu disertai oleh prolaps
Prolaps memiliki pengaruh yang negative terhadap kualitas hidup wanita. Hal
ini disebabkan karena terjadinya disfungsi urinary, anorektal, serta gangguan dalam
penting dalam membuat keputusan mengenai prosedur perbaikan dan juga untuk
B. ANATOMI
vagina tertutup pada hymen (selaput dara), suatu lipatan selaput setempat. Vagina
berukuran di depan 6,5 cm dan dibelakang 9,5 cm, sumbunya berjalan kira-kira
dan belakang ada bagian yang lebih mengeras, disebut kolumna rugarum. Dinding
belakang vagina lebi panjang dan membentuk forniks posterior yang jauh lebih luas
daripada forniks anterior. Umumnya dinding depan dan belakang dekat mendekati.5
kaudal “birth canal”, dan meneruma penis sewaktu bersenggama. Kea rah cranial
vagina berhubungan dengan cerviks uteri dan ke arah kaudal dengan vestibulum
vaginae. Dinding ventral dan dinding dorsal vagina saling bersentuhan, kecuali pada
ujung kranialnya yang terpisah oleh cerviks uteri. Vagina berada dorsal terhadap
vesika urinaria dan rectum, melintas antara tepi-tepi medial musculus levator ani dan
menembus diafragma urogenitalis. Fornix, yakni ceruk sekitar serviks uteri, dapat
dibedakan atas pars anterior fornicis vaginae, pars posterior fornicis vaginae, dan pars
Bagian atas vagina, serviks, dan uterus terikat pada dinding samping pelvis
cardinal dan ligament utero-sakral. Mereka berasal dari daerah foramen sciatic yang
lebih besar dan bagian lateral sacrum, dan masuk kedalam bagian samping serviks
serta sepertiga atas vagina. Fascia endo-pelvik di daerah ini terutama terdiri dari
kolagen perivaskular dan elastin tetapi juga mengandung sejumlah otot polos
nonvascular dan saraf otonom pada uterus dan kandung kemih. Dibawah uterus,
fascia endo-pelvis pada sepertiga atas vagina melekat pada dinding samping pelvis
dengan cara yang sama seperti ligament cardinal dan utero-sakral pada serviks uterus.
Bagian sepertiga tengah vagina langsung melekat pada dinding samping pelvis oleh
Ligament-ligamen ini menarik bagian atas vagina secara horizontal kea rah sacrum.2
C. FAKTOR RESIKO
pelvis telah secara konsisten teridentifikasi sebagai faktor resiko terjadinya prolaps.
Beberapa faktor lain juga telah teridentifikasi, yang mencakup persalinan vagina
versus persalinan abdominal, histerektomi, defek kongenital, ras, gaya hidup, dan
penyakit pulmonal, dan obesitas). Akan tetapi peranan beberapa faktor ini masih
belum dimengerti sepenuhnya. Wanita yang telah mengalami 4 kali atau lebih
persalinan pervaginam memiliki resiko mengalami prolaps genital 12 kali lebh besar.
D. PATOFISIOLOGI
Pengetahuan yang ada saat ini menyatakan bahwa uterus bukanlah sebuah
faktor dalam penyokong puncak vagina. Desensus uterus adalah akibat, tetapi bukan
menjadi penyebab, prolaps puncak vagina. Oleh karena itu operasi perbaikan dari
defek ini tidak melibatkan uterus atau mengangkatnya. Prosedur pembedahan modern
dirancang untuk memperbaiki defek dasar pelvis, termasuk prolaps puncak vagina,
bergantung pada merekonstruksi struktur-struktur yang normalnya menyokong
vagina.8
Penyebab prolaps genital pada wanita tidak diketahui, tetapi banyak faktor
kehamilan atau persalinan, denervasi akibat penyakit neurologi atau trauma, dan
tidak terdapat bukti yang meyakinkan atau telah diteliti, beberapa faktor introgenik
tersebut mencakup:
histerektomi.8
E. EPIDEMIOLOGI
histerektomi vagina. Dalam sebuah penelitian mengenai prolaps puncak vagina pasca
Prolaps puncak vagina telah dilaporkan terjadi pada 0,1% hingga 18,2% pasien.
Prolaps dapat bersifat total dan dapat disertai oleh sistokel, rektokel, enterokel, atau
beberapa kombinasinya. Terkadang prolaps hanya melibatkan salah satu jenis ini dan
melaporkan bahwa dari 97 prolaps puncak vagina, 6,2% hanya sistokel saja, 5,1%
Di Indonesia prolapsus genital lebih sering dijumpai pada wanita yang telah
melahirkan, wanita tua, dan wanita dengan pekerjaan berat. Djafar sidik pada
kasus ginekologik di Rumah sakit Dr. Pirngadi di Medan, terbanyak pada grande
multipara dalam masa menopause, dan 31,74% pada wanita petani, dari 63 kasus
F. DIAGNOSIS
Penurunan apeks vagina di bawah posisi yang normal di pelvis pada pasien
yang telah dilakukan pengangkatan uterus dinamakan prolaps puncak vagina pasca
histerektomi. Bila terdapat penurunan vagina sampai keluar dipakai istilah eversi
vagina. Hal ini disebabkan adanya kerusakan fasia endopelvik dan penyokong cincin
secara total
Tipe III Eversi vagina total disertai sistokel masif, terdapat defisiensi septum
Gejala yang berkaitan dengan prolaps vagina berkaitan dengan jenis prolaps
yang terjadi. Gejala yang paling sering muncul adalah sensasi jaringan atau struktur
dalam vagina keluar dari tempatnya. Beberapa wanita menggambarkan perasaan “ada
sesuatu yang turun” atau seperti sebuah sensasi penarikan. Umumnya, semakin parah
prolas, semakin parah gejalanya. Berikut ini merupakan gejala prolaps puncak
vagina:
Dispareunia
Pembesaran vagina.12
Gambar 2. Contoh gambar prolaps puncak vagina (dikutip dari kepustakaan 13)
pemeriksaan jari, apakah porsio uteri dalam posisi normal, atau porsio sampai
introitus vagina. Pada sistokel dijumpai di dinding vagina depan benjolan kistik
lembek dan tidak terdapat nyeri tekan. Benjolan ini bertambah besar jika penderita
mengejan. Jika dimasukkan ke dalam kandung kencing kateter logam, kateter itu
diarahkan ke dalam sistokel, dapat diraba kateter tersebut dekat sekali pada dinding
vagina. Uretrokel letaknya lebih ke bawah dari sistokel, dekat pada orifisium urethrae
eksternum.5
vagina sepertiga bagian bawah. Penonjolan ini berbentuk lonjong, memanjang dari
proksimal ke distal, kistik dan tidak nyeri. Untuk memastikan diagnosis jari
dimasukkan ke dalam rectum, dan selanjutnya dapat diraba dinding rektokel yang
menonjol ke lumen vagina. Enterokel menonjol ke lumen vagina lebih atas dari
rektokel. Pada pemeriksaan rectal dinding rectum lurus, ada benjolan ke vagina
G. PENANGANAN
Nyeri atau tekanan pada vagina yang terus bertambah pada wanita yang
menderita prolaps puncak vagina dan adanya gejala traktus urinarius bagian bawah
atau gejala pada usus besar seringkali menyebabkan keinginan untuk sembuh. Teknik
perbaikan prolaps puncak vagina yang tepat tidak hanya memperbaiki fungsi dan
tindakan konservatif seperti colpocleisis atau pesarium mungkin tepat untuk wanita
yang kurang cocok untuk mendapatkan operasi, sebagian besar wanita aktif
beberapa teknik telah dijelaskan yang mencakup pendekatan abdominal dan vagina.14
1. Sacrospinous fixation
Prosedur ini pertama kali dijelaskan oleh Miyazaki pada tahun 1987 dan
akhir-akhir ini dipopulerkan oleh Sharp dan Richer dan oleh Erata dan rekan dan
Lang dan rekan. Pada awalnya teknik ini merupakan prosedur bilateral tetapi
adalah:2, 3
dari rectum. Ruang rektovaginal dipotong hingga tingkat tulang ischial. Jari
3. Jarum Miya dimasukkan secara horizontal pada bidang yang sama dan
normal.3
Gambar 3. Teknik fiksasi sacrospinosus (dikutip dari kepustakaan 9)
vagina yang akan dibentuk kembali. Mukosa vagina yang berlebih yang
ligamen sacrospinous
4. Pengait Miya didorong dengan menggunakan jari ketiga untuk
dikeluarkan dari ligament, membukanya dan jari kelingking dan ketiga dijaga
2. Abdominal sacrocolpopexy
prosthesis allograf atau otology sintetik suspense antara puncak vagina dan
promontorium sacrum pertama kali dijelaskan oleh Lane pada tahun 1962.
Metode ini telah terbukti lebih baik dibandingkan teknik pembedahan yang lain
dalam hal restorasi aksis vagina normal dan mempertahankan kapasitas vagina.
Tekniknya adalah.2, 3
bagian anterior. Mesh poliprilen dengan lebar 2,5-4 cm, dilekatkan pada
dinding anterior vagina dengan tiga kali jahitan intereptus dengan benang
prolen 2/0.
pertengahan.
4. Jaringan longgar areolar yang terletak diatas sakral diseksi untuk memaparkan
5. Mesh dilekatkan pada ligamen dan periosteum dengan empat atau lima kali
H. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada wanita yang menderita prolaps puncak
komplikasi inkontinensia urin. Komplikasi ini dapat terjadi ketika jaringan vagina
yang longgar atau jatuh mengganggu aliran urin yang keluar dari kandung kemih
wanita. Inkontinensia urin dapat menyebabkan retensi urin, yang membuat wanita
urinarius rekuren.
Ulkus
Ulkus vagina dapat terjadi sebagai komplikasi dari prolaps puncak vagina
pada wanita tertentu. Jaringan dari vagina dan jatuh keluar dari tubuh wanita dan
dapat bergesekan dengan pakaian dalam. Ulkus vagina cukup menyakitkan dan
I. PROGNOSIS
Prolaps puncak vagina jarang menjadi keadaan serius yang dapat mengancam
jiwa. Beberapa kasus yang ringan dapat ditangani tanpa operasi, dan sebagian besar
kasus prolaps puncak vagina yang parah dapat diperbaiki dengan cara pembedahan.
Hasil operasi pada prolaps vagina biasanya bagus, dengan angka rekurensi yang
rendah.12
DAFTAR PUSTAKA
2002.
Prawirohardjo. 2005.
medical. 2002.
2007.
10. Tharmaseelan. Vaginal Vault Prolapse. Singapore Med J 1991; vol 32: 187-188.
11. Junisaf, Santoso Iman B. Buku Ajar Uroginekologi Indonesia. Jakarta. Himpunan
15. Ahmed Rachel. Complication From A Vaginal Vault Prolapse. Available from