unsur penting dalam perkembangan produksi, kesempatan kerja dan harga – harga. Pertumbuhan
jumlah uang beredar merupakan unsur yang paling dapat diandalkan dalam perkembangan
moneter dan bahwa perilaku otoritas moneter menentukan jumlah uang beredar.
Kelompok monetaris berasumsi bahwa mekanisme pasar di dalam perekonomian dapat
berjalan secara otomatis sehingga harga – harga dapat segera menyesuaikan (naik atau turun)
apabila terjadi perbedaan (lebih besat atau lebih kecil) antara permintaan dan penawaran pasar.
Kelompom monetaris berpendapat bahwa uang hanya berpengaruuh pada tingkat inflasi dan
tidak pada pertumbuhan ekonomi. Implikasinya adalah bahwa kebijakan moneter tersebut perlu
dilakukan dengan rules yang dibakukan dan diarahkan untuk mengendalikan inflasi. Kebijakan
moneter tidak dapat dipergunakan secara aktif mempengaruhi kegiatan ekonomi riil, dalam arti
dapat dilonggarkakn apabila sektor riil sedang lesu dan diketatkan apabila terjadi peningkatan
kegiatan ekonomi secara berlebihan.
Tokoh aliran monetaris Milton Friedman menekankan bahwa perilaku dalam pertumbuhan
jumlah uang beredar sangat mempengaruhi aktivitas – aktivotas ekonomi. Stok jumlah uang
beredar dalam perekonomian akan menentukan laju inflasi dalam jangka panjang.
Ada keterkaitan antara perubahan dalam jumlah uang beredar dengan perubahan tingkat
aktivitas ekonomi. Fluktuasi ekonomi yang terjadi menuruut pandangan Friedman lebih
disebabkan oleh perubahan jumlah uang beredar, dan yakin bahwa gangguan moneter merupakan
faktor penting yang menyebabkan perubahan – perubahan dalam tingkat aktivitas ekonomi.
Ketidakstabilan laju pertumbuhan jumlah uang beredar akan tercermin pada berbagai aktivitas
ekonomi.
Pemerintah perlu memperhatikan naik turunnya laju pertumbuhan uang beredar. Karena
pergerakan laju pertumbuhan uang beredar mempunyai pengaruh penting terhadap jalannya
perekonomian di masa depan. Laju pertumbuhan uang beredar yang tidak menentu akan
menghasilkan laju pertumbuhan ekonomi yang tidak menentu pula. Secara umum laju
pertumbuhan uang beredar yang tinggi akan menyebabkan terjadinya boom inflasi. Sedangkan laju
pertumbuhan jumlah uang beredar yang rendah akan mendorong terjadinya resesi. Friedman
menyarankan agar jumlah uang beredar tidak boleh bertambah cepat dari seharusnya. Pedoman
moneter yang dianjurkan Friedman untuk mengatasi hal ini adalah bahwa jumlah uang beredar
ditambah setiap tahunnya sebesar laju pertumbuhan ekonomi.
ALIRAN MONETERIS
Selama kurang lebih tiga dekade setelah Perang Dunia II ajaran Keynes mendominasi alam
pikiran perumus kebijaksanaan di negara-negara Barat, bahkan menjalar ke neraga-negara
berkembang. Melalui kebijaksanaan fiskal yang bersifat counter-cyclical dan fine-tunning negara-
negara barat dan terutama Amerika Serikat berhasil mengendalikan besarnyapermintaan
masyarakat tanpa diiringi inflasi seperti yang terjadi pada tahun 30-an. Pada tahun 60-an orang
percaya bahwa ada hubungan terbalik antara inflasi dengan tingkat pengangguran. Tetapi gejala
ekonomi yang terjadi pada tahun 70-an tidak singkron dengan anggapan tersebut. Kenyataanya
pada saat itu harga-harga menunjukkan kecenderungan peningkatan yang sangat tinggi, didorong
oleh naiknya harga-harga minyak tahun 1973/74 dan juga pengangguran mengalami peningkatan.
Dengan demikian teori Keynes tidak lagi menunjukkan kebenaran dalam realitas. Bahkan waktu
terjadi dua kali rersesi yang sangat tajam pada tahun 1974-1982 tingkat harga-harga tidak turun.
Padahal sesuai teori yang dianut saat itu, pada waktu terjadi resesi atau depresi seharusnya
menyebabkan tersendat-sendatnya perekonomian yang diiringi penurunan harga-harga secara
umum.
Ada beberapa pandangan Keynes yang tidak disukai pakar-pakar ekonomi. Celaan yang
paling keras datang dari kelompok libertarian yang menempatkan kebebasan individu di atas
segala-galanya dan melihat bahwa intervensi pemerintah dalam bentuk apapun sebagai ancaman
bagi kebebasan individu. Dalam buku Friedrich von Hayek yang berjudul The Road to
Serfdom (1944) menagtakan bahwa “sekali pemerintah melakukan intervensi pasar, ini akan
mengarah pada sosialisme yang akhirnya akan menyebabkan berkurangnya kebebasan”. Dan dari
“golongan muda” muncul Milton Friedman yaitu pendukung berat perekonomian bebas, tetapi
Friedman melihat peranan pemerintah dalam batas-batas tertentu justru diperlukan untuk
menciptakan suatu perekonomian dimana pasar bebas dapat berfungsi lebih efektif. Hal ini berbeda
dengan tokoh-tokoh tua libertarias yang sama sekali tidak menginginkan campur tangan
pemerintah. Walau sedikit campur tangan pemerintah diperluka tetapi Friedman tidak suka dengan
terlalu banyak kebijaksanaan yang akan menimbulkan kerugian.
Monetarisme adalah kecenderungan dalam pemikiran ekonomi yang menekankan peran
pemerintah dalam mengendalikan jumlah uang beredar. Ini adalah pandangan dalam ekonomi
moneter bahwa variasi jumlah uang beredar memiliki pengaruh besar pada output nasional dalam
jangka pendek dan tingkat harga selama periode waktu lebih lama dan bahwa tujuan dari kebijakan
moneter yang terbaik bertemu dengan menargetkan tingkat pertumbuhan jumlah uang beredar