Anda di halaman 1dari 5

1

PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

1. DEFINISI
Perforasi membrana timpani : lubang yang disebabkan karena trauma /infeksi telinga tengah
Penutupan MT : langsung tertutup  trauma | gagal tertutup  infeksi
2. Di Indonesia: Prevalensi OMSK tinggi, penutupan MT scr spontan berkurang, mengakibatkan perforasi
permanen.
 HAMBATAN PENDERITA : Pendengaran berkurang, Tinitus, Reinfeksi telinga tengah
 SOLUSI OMSK: TUTUP PERFORASI MT!!
 Telinga termasuk terhubung dengan traktus respiratorius atas sehingga kalau ada infeksi disana akan
lebih mudah menyerang telinga tengah bila MT perforasi
3.

4. Upaya penutupan perforasi MT:


a. Konservatif: (+) sederhana, biaya murah; (-) kurang berhasil
b. Operatif: (+) keberhasilan meningkat; (-) prosedur sulit, biaya >>
5. Anatomi dan histologi MT

Saraf : N. Aurikulo temporalis - bagian anterior - Cabang N X dan IX


2

KARAKTERISTIK MT
- Diameter : 8-10 mm
- Tebal : 0,07-0,2 mm
- Tepi : sebagian besar ada anulus timpanikus, tertanam dlm sulkus kec. bagian flaksida
- Bagian tensa : cekung, pusatnya umbo
(Anulus timpanikus berfungsi untuk menegangkan pars tensa, bagian ini tidak ada di pars flaksid
6. LAPISAN :
a. Ep. Sekuamus stratifikasi, lanjut ke kulit liang telinga. Ttd : srt. korneum,granulosum, spinosum,
basale
b. Lamina propia (j. fibrus), radier, sirkuler,kec. bagian flaksida  lapisan inilah yang membuat MT
kuat
c. Mukosa, lanjutan mukosa kavum timpani

7. FISIOLOGI MIGRASI EPITEL: pada stratum korneum dari umbo ke anulus sekitar 60-80 hari atau
0.07 – 0.08/hari
Kapan perforasi mulai menutup? RUMUS = diameter robekan x 0.04
Kenapa pada kasus perforasi robekannya lebih susah menutup sendiri? Karena ada lapisan
stratified dari EAC yang akan tumbuh masuk ke dalam sehingga menghambat tunica propria
menyebrang ke sisi robekan yang lain untuk menutup
Faktor yang mempengaruhi penutupan MT salah satunya adalah harus dibuat luka baru agar
makrofag bekerja
Proses penutupan: sentrifugal dari anulus ke umbo

Migrasi noda tinta dr


anulus ke liang telinga

HISTO PA (Perforasi MT permanen)


3

Kecil : tertutup sepontan


Besar : pusat proliferasi rusak epitel skuamus atrofi
Mucocutaneus junction
Tes : tinta berhenti di junction
Sikatrik
Mikroskup biasa : lamina propia (-)
Mikroskup elektron : lamina propia (+) tapi fibroblas (-) , tetap 3 lapis
FAKTOR-FAKTOR PENUTUPAN MT:
Penumbuh angiogenik :
- Fibroblast growth factor
- Transformic g. f .
- Platelet derived f.
- Epidermal g.f.
Langsung : migrasi & proliferasi sel endotel vascular
Tak langsung : makrofag

(Target sel (EGF)-> endotelial,fibroblas,epitel perlu terpapar EGF minimal 5 jam  Sehingga perlu aplikasi
berulang agar penyembuhan lebih cepat 50%)

8. PRINSIP PENUTUPAN MT:


a. Kekeringan
- bunuh fibroblas muda
- epitelisasi dibawah krusta kering, epitel tumbuh melampaui tepi perforasi, bertemu lapisan mukosa
MT. Proses penutupan berhenti
b. Tepi perforasi yang tajam : epitel skuamus dan mukosa sulit bertemu
c. Adanya bahan sebagai jembatan
d. Reaksi inflamasi karena luka baru
e. Luka dan kuadran perforasi MT
9. PROSES PENYEMBUHAN PERFORASI:
 Keadaan normal: aktivitas proliferasi epitel lambat, dekat anulus dan manubrium maleus (generation
center)  migrasi epitel sentrifugal dari umbo ke anulus
 Keadaan perforasi: akitfitas proliferasi lebih cepat 2x  migrasi epitel sentripetal dari anulus ke umbo
10. PERFORASI
TEPI - retraksi
- Edema lamina propia
- Eksudasi
24 jam - Hipertrofi epitel
- Ekstravasasi limfosit
- Aktivitas proliferasi 2x

48 jam
4

- Pergerakan proliferasi mulai di annulus

Capai tepi
peforasi

Proses penutupan

11. TEKNIK PENUTUPAN SECARA KONSERVATIF


Ada 3 prinsip:
a. Luka baru (agar epitel pipih tak tumbuh kedalam) dilakukan berulang
b. Tepi perforasi – basah (jaga fibroblas muda)
c. Keadaan hiperemis  proliferasi fibroblas 2x
LANGKAH:

a. Anastesi topikal. Aplikator kapas


b. Luka baru, melingkar 0.5 mm dari tepi seminggu sekali : TCA, AgNO3, GC
c. Tutup (kertas, kapas, dll)
k/p: asam hialuronat, fibrin glue tetes sehari 2x

12. BAHAN PENUTUPAN: kertas, rokok, kapas, fasia (M. temporalis), kartilago (tragus), kulit,
amnion/plasenta, lemak (dari lobulus), artifisial: plastik, silikon
5

Perforasi ok. Trauma segera ditutup dengan kertas + asam borat (kecuali ada gangguan vestibular
dan koklear), makan perforasi akan menutup dalam 3 minggu. SE yang ditakutkan dari menutup
adalah epitel akan tumbuh bengkok, karena sifat epitel mudah mengelupas  cikal bakal
kolesteatoma.
Penutupan dengan paper patch dapat menggunakan kertas putih timah dipotong bulat dengan ukuran
kurang lebih 1cm + boleh diberikan AB, asam hialuronat  patch dibiarkan dalam 2 minggu  tidak
usah dicabut karena akan degradasi sendiri
KOMPLIKASI: ada inclusion body berupa kolesteatoma  Th/: dengan ditarik saja tidak akan
menyebabkan perforasi kembali akrena tunica propia nya sudah menyambung (karena kolesteatoma
kan berasal dari epitel)
OMSK setelah kering harus ditutup untuk mencegah relaps. Bila besar perforasinya kurang dari 30%
maka dapat menyambung sendiri  pasien diminta untuk kontrol. Jangan lupa KIE pasien untuk
hindari makan-makanan yg tidak sehat, cuaca dingin, lembab supaya jangan sampai infeksi saluran
napas atas lagi
Bila besar perforasi > 60% (subtotal)  rujuk ke THT untuk dilakukan pemasangan jembatan
dibawah perforasi
Kalau operasi  jembatan dipasang dibawah (anterior) perforasi karena jarak antar tepinya sudah
terlalu jauh,
Pemasangan patch boleh digabung dengan salep kortiko atau betadine

Anda mungkin juga menyukai