UREA FORMALDEHID
2. Pro
pa gasi
Monomer yang telah membentuk radikal bebas bereaksi dengan monomer lain,
reaksi berlangsung secara berantai dimana monomer satu akan terikat dengan
monomer lain secara terus menerus hingga tumbuh membentuk rantai yang lebih
panjang.
Gambar 6.2. Tahap propagasi
3. Terminasi
Merupakan reaksi pemutusan reaksi
propagasi sehingga reaksi
penggabungan monomer dapat
berhenti, reaksi terminasi ini
(Rochmadi, 2018).
Resin merupakan senyawa polimer yang digunakan sebagai bahan pelapis, perekat
dan material komposit yang menggunakan serat karbon, dan untuk pembuatan
Fiberglass. Bentuk fisik dari resin yaitu sebuah cairan kental seperti lem, berkelir hitam
atau bening, menyerupai minyak goreng, tetapi agak kental (Kartika, 2015).
Resin urea formaldehida merupakan materi yang luas dan sering dipakai bidang
teknik industri pelapisan dan digunakan untuk memperbaiki dari sifat kerapuhan dan
Gambar 6.3. Tahap terminasi
ketahanan air (Syaichurrozi, 2016).
Keterangan:
Menjadi larutan
4. C + Urea lar.D bentuk: merah muda
warna : merah muda transparan dengan
transparan suhu tetap 27C
bau : urea-formal Menjadi larutan
merah muda
5. D lar.E (hingga bentuk: cair transparan yang
mendidih) warna : merah muda berbau menyegat
transparan dengan suhu 95C
bau : menyengat
Larutan pink sedikit
oranye transparan
6. E lar.F suhu 65C Bentuk: cair dengan bau
selama 3 jam Warna : pink sedikit menyengat khas
oranye urea-formal dan
transparan suhu larutan 65C
Bau : urea-formal
Menjadi padatan
berwarna putih susu
7. Lar. setelah dioven pada Bentuk: padat dengan bau gosong
suhu 120C selama 24 jam Warna : putih dengan suhu 120C
Bau : sedikit gosong
6.6. Dokumentasi
Gambar 6.1. Hasil pemanasan Gambar 6.2. Hasil resin urea - Formal
selama 3 jam dehid di oven 24 jam
6.7. Persamaan Reaksi
6.8. Pembahasan
- Memasukkan 37 mL H2COC (37% - w/w) ke dalam labu leher tiga yang
dilengkapi dengan pendingin balik refluks, termometer, Magnetic Stirer, dan
Hot Plate serta peangas minyak. H2COC merupakan bahan utama dalam
pembuatan resin urea-formaldehid yang akan direaksikan dengan reaktan lain
- Menambahkan 0,412 gram Na2CO3 yang berfungsi sebagai Buffering
Agent dimana pH dalam larutan akan dipertahankan agar tetap konstan
sehingga formaldehid dan reaktannya dapat direaksikan
- Menambahkan 41,98 mL NH4OH yang berperan sebagai katalis, dimana
NH4OH mempercepat reaksi polimerisasi antara urea dan formaldehid. Saat
ditambahkan akan terdapat busa dimana reaksi polimerisasi tersebut sedang
berlangsung
- Menambahkan 48,048 gram CH4N2O lalu diaduk secara konstan dengan
Magnetic Stirer hingga tampak homogen. Urea berperan sebagai bahan baku
dalam pembuatan resin urea-formaldehid yang nantinya akan membentuk
reaksi polimerisasi dengan formaldehid, pengadukan secara konstan bertujuan
agar campuran reaktan dapat homogen. Terjadi tahap metilolasi dimana terjadi
adisi formaldehid pada gugus amino dan amida dari urea, dan menghasilkan
metilol urea
- Memanaskan larutan sampai mendidih. Tujuan pemanasan degan suhu
tinggi agar mempercepat reaksi. Larutan yang mendidih akan menguap dan
terjadi proses refluks karena dalam rangkaian tardapat rangkaian refluks,
dimana uap dari larutan terbentuk akan kembali menjadi cair dan akan turun
kembali ke labu leher tiga. Fungsi utama Refluks dalam rangkaian ini agar
larutan terus menerus kembali ke wadah,
- Setelah terjadi refluks pertama, suhu Hot Plate diatur menjadi 65 oC dan
larutan dipanaskan selama tiga jam dengan Magnetic Stirer mengaduk secara
konstan. Pemanasan dan pengadukan bertujuan agar reaksi dapat berjalan
dengan maksimal. Terjadi tahap propagasi dimana terjadi reaksi kondensasi
dari monomer-monomer dimetilol urea membentuk rantai polimer yang lurus
- Setelah tiga jam memasukkan larutan resin ke wadah tahan panas yaitu
ke dalam cawan porselen, dan memasukkan ke dalam oven dengan suhu 140 oC
selama 24 jam. Penggunaan wadah tahan panas agar saat di oven wadah tidak
pecah atau rusak. Tahapan ini disebut curing yaitu ketika kondensasi tetap
berlangsung, polimer membentuk rangkaian 3 dimensi yang kompleks dan
cairan resin menjadi resin padat Thermosetting
- Setelah 24 jam resin dikeluarkan dari oven, wujud resin menjadi merah
mudah namun resin yang dihasilkan berwana merah mudah. Saat dikeluarkan
dari wadah didapati bagian dalam resin berbentuk cair
- Menurut kami dengan
hasil resin seperti di atas kami berhasil dalam pembuatan urea formaldehid
yang berwarna merah mudah.
6.9. Kesimpulan
- Polimerisasi kondensasi merupakan polimer yang terbentuk dari
pengabungan dua molekul kecil menjadi molekul besar dengan hasil samping
berupa molekul sederhana. Polimer kondensasi ini terjadi pada reaksi
polimerisasi resin urea-formaldehid dimana monomernya berupa urea dan
formaldehid akan bereaksi membentuk satu molekul yang nantinya mengeras
menjadi resin
- Reaksi pembentukan Urea Formaldehid terjadi dalam 3 tahap yaitu
inisiasi (metilol), propagasi (kondensasi), dan curing. Pada tahap adisi
formaldehid pada gugus amonia dan amida dari urea akan menghasilkan
metilol urea, kemudian propagasi, pada tahap ini akan terjadi reaksi
kondensasi dari monomer-monomer dan dimetilol urea membentuk rantai
polimer yang berbentuk lurus dan tahap teakhir adalah curing, saat
kondensasi tetap berlangsung, polimer membentuk rangkaian 3 dimensi yang
sangat kompleks dan menjadi resin Thermoseting.
APPENDIKS
UREA FORMALDEHID