Anda di halaman 1dari 6

Syarat Gigi Tiruan

Retensi
Retensi adalah kemampuan gigi tiruan untuk bertahan dari pelepasan baik dalam
keadaan fungsi maupun istirahat dari gaya yang melepasksn gigi tiruan dari tempatnya.

1) Adhesi
Adhesi adalah daya tarik menarik dua macam zat yang berlainan jenis molekulnya.
Contohnya, yaitu gaya ionik yang terjadi antara saliva dengan basis maupun saliva
dengan mukosa. Beberapa faktor dapat mempengaruhi sperti kerapatn kontak basis
dengan mukosa, adanya filem (selapis tipisa saliva), dan luas permukaan.
2) Kohesi
Kohesi adalah daya tarik menarik antara dua molekul yang sejenis. Contohnya, yaitu
gaya tarik menarik anatara saliva dnegan saliva.
3) Undercut
Retensi undercut didapatkan dari daerah gerong yang dikelilingi ortot-otot di sekitar
mulut. Retensi undercut pada rahang atas didapat dari bagian labial atau anterior,
sedangkan pada rahang bawah didapat dari retromylohiod.
4) Friksi
Friksi adalah gar gesek yang terjadi anatara dua permukaan. Contohnya pada gigi tiruan
lengkap adalah antara permukaan landasan ddengan mukosan dan antara permukaan
landasan dengan lingir alveolar.
5) Tegangan Permukaan
Tegangan permuakaan dalah gaya yang terjadi di atas permukaan cair. Tegangan
permukaan berhubungan tekanan permukaan. Jika material sekitar tekanan permukaan
rendah, maka cairan memaksimalkan kontak dengan permukaan. Jika material sekitar
tekanan permukaan tinggi, maka cairan meminimalkan kontak dengan permukaan.
Jika pada denture, tekanan permukaannya tinggi, maka saliva akan mereduksi dengan
memaksimalkan kontak. Oleh karena itu, saliva menjadi kental.
6) Tekanan Atmosferik
Tekanan udara di dalama landasan nol, sedangkan tekanan udara di luar landasan 1 atm
sehingga terjadi perbedaan tekanan. Oleh karena itu, terdapat ruangan hampa udara.
Cara mendapatkan retensi tekanan atmosferik, yaitu dengan peripheral border seal.
7) Muskular
Retensi ini didapatkan dari otot disekitar mulut sehingga menekan bagian perifer dan
permukaan mekanis. Cara mendapatkan retensi muskular, yaitu dengan baseplate dan
muscle trimming.
8) Gaya Gravitasi
Retensi ini dipengaruhi oleh gaya tarik bumi. Retensi gaya gravitasi hanya
menguntungkan untuk rahang bawah, sedangkan untuk rahang atas merugikan karena
mudah jatuh. Cara mendapatkan rensi ini, yaitu dengan pencetakan pada daerah neutral
zone.Neutral zone adalah daerah setelah pencabuatan dengan keadaan seimbang antara
otot bibir, pipi, dan lidah sehingga terjadi resultan gaya nol.
9) Daya Kunyah ke Apikal
Gaya kunyak ke apikal adlah gaya yang menekan ke apikal. Tetapi, retensi ini
merugikan karena dapat menyebabkan resorpsi tulang.

1.1.1 Stabilisasi

Kemampuan gigi tiruan bertahan terhadap perpindahan tempat ke lateral


(displacement)/kegoncangan saat fungsi.Artinya,saat digunakan berfungsi
(mengunyah) gigi tiruan tidak boleh bergeser atau goyang

Faktor-faktor stabilisasi:
 Adaptasi Landasan
 Perluasan Landasan
 Menentukan garis median
 Menyusun gigi diatas puncak lingir
 Menyusun gigi sesuai dengan kurva Spee dan kurva Monson.
 Menyusun gigi mengikuti konsep oklusi berimbang
 Menentukan dimensi vertikal dan relasi sentrik dengan benar.
 Mengurangi jumlah gigi
 Mengurangi lebar bukolingual gigi
 Menggunakan gigi non anatormis
 Penarikan garis fulcrum
 Mengunyah dua sisi

Pada Gigi tiruan sebagian lepasan, ditambah:


 Menghubungkan semua bagian gigi tiruan dalam satu kesatuan
 Menggunakan tiga titik sandaran
 Menambah indirect retainer
 Bracing
1) Adaptasi Landasan
 Permukaan landasan yang berkontak dengan jaringan pendukung harus
berkontak secara merata
 Bila ada bagian landasan yang kurang adaptif, maka akan menyebabkan
kegoyahan pada saat fungsi
 Didapat dari hasil pencetakan yang akurat

2) Menentukan garis median


Tujuan: untuk keseimbangan lengkung gigi sehingga susunan gigi bisa simetris dan
beban kunyah seimbang kiri dan kanan.

3) Perluasan Landasan
Makin luas landasan gigi tiruan beban yang mengenai mukosa dan lingir di bawah gigi
tiruan akan makin kecil.
Sesuai dengan rumus :

P = F/A

(P=pressure/tekanan; F=Force/Gaya; A= area/ daerah mukosa yang dibebani)

4) Menentukan dimensi vertikal dan relasi sentrik


 Dimensi Vertikal:
Jarak vertikal RA dan RB pada keadaan tertentu, yang diambil pada 2 titik di
bagian tidak bergerak (di bawah hidung/subnasion dan di bawah
dagu/gnathion).
 Dimensi vertikal/DV terdiri dari 2 jenis, yaitu dimensi vertikal saat oklusi dan
saat istirahat

DVO = DV PhRP – Free way space (2-3 mm)


 Relasi Sentrik:

Hubungan RA dan RB pada saat prosessus condylaris berada pada fossa


glenoidalis paling posterior (most retruded position)
Cara menentukan relasi sentrik pada pasien tanpa alat:

(1) Gerakan menelan

(2) Menempatkan ujung lidah pada bulatan lilin(Nucleus Walkhoff) yang ditempatkan
pada garis tengah landasan paling posterior.

(3) Membantu pasien memposisikan RB pada posisi paling belakang dengan


mendorong RB dalam keadaan otot sedang tidak tegang.

(4) Menengadahkan posisi kepala pasien semaksimal mungkin.

(5) Menyusun gigi diatas puncak linggir

Tujuan:

(1) Menyalurkan daya kunyah langsung ke apikal, menyebabkan resultan gaya yang
didapat menjad nol.

(2) Mencegah perputaran pada garis fulcrum

(3) Bila penyusunan tidak pada puncak linggir, maka gaya yang didapat akan
menghasilkan resultan ke arah lateral yang dapat melepaskan gigi tiruan

5) Menyusun gigi sesuai dengan kurva spee dan kurva monson


 Kurva Spee:
Kurva pada bidang sagital yang melalui bidang oklusi gigi kaninus sampai gigi
molar pada RB.
 Kurva Monson:

Kurva pada bidang frontal yang melalui bidang oklusal gigi posterior RA
(puncak bonjol bukal dan palatal)
 Kurva Wilson
Kurva pada bidang frontal yang melalui bidang oklusal gigi posterior RB
(puncak bonjol bukal dan palatal)

Tujuan:

Untuk mengkompensasi gerakan mandibula yang bergerak rotasi dan translasi sehingga
menahan daya pelepasan ke arah horizontal dan meningkatkan stabilisasi

6) Menyusun gigi mengikuti konsep oklusi berimbang


Oklusi berimbang didapat dari menyusun bidang oklusal sesuai dengan lima hukum
artikulasi:
(1) Inklinasi sudut insisal
(2) Inklinasi sudut kondilus
(3) Inklinasi sudut bonjol
(4) Ketinggian lengkung kompensasi
(5) Bidang orientasi
Dengan menyusun sesuai oklusi berimbang, maka gerakan lateral (Bennett movement),
pada satu sisi terjadi kontak antara kedua bonjol bukal dan palatinal atau lingual RA
dan RB (working side) serta sisi lainnya yang berkontak bonjol palatinal atas dengan
bukal bawah (balancing side)

7) Mengurangi jumlah gigi


Tujuan:
Mengurangi jumlah gigi terutama di posterior maka akan mengurangi beban kunyah
dan akan mengurangi kemungkinan terungkitnya gigi tiruan pada bagian posterior

8) Mengurangi lebar bukolingual gigi

Tujuan:

Mengurangi jumlah gigi terutama di posterior maka akan mengurangi beban kunyah
dan akan mengurangi kemungkinan terungkitnya gigi tiruan pada bagian posterior

9) Penarikan garis fulcrum


 Garis Fulcrum:
Suatu garis khayal yang ditarik dari occlusal rest satu ke occlusal rest yang lain,
yang membagi tekanan kunyah yang diterima gigi tiruan di anterior dan
posterior, dan merupakan poros putar gigi tiruan.
 Penjumlahan dari nilai gigi artificial pada salah satu sisi terhadap garis fulcrum
harus seimbang
Nilai: (I=1, C=2, P=2, M=3)
 Garis fulcrum dapat menjadi patokan dalam penempatan indirect retainer
 Indirect retainer harus ditempatkan sejauh mungkin dari garis fulcrum
10) Menggunakan gigi non anatomis
 Garis fulcrum dapat menjadi patokan dalam penempatan indirect retainer
 Indirect retainer harus ditempatkan sejauh mungkin dari garis fulcrum
11) Mengunyah dua sisi
Tujuan:
(1) Menyeimbangkan daya kunyah pada mukosa pendukung
(2) Mencegah resorpsi tulang aveolar di satu sisi, jaringan flabby, keausan gigi tiruan
GTSL, dan gangguan TMJ
12) Menambah indirect retainer
Pada disain gigi tiruan sebagian, ketika menentukan letak cangkolan, pertama kali
ditentukan dua titik sandaran.
Apabila dua titik sandaran tersebut
13) Menggunakan tiga titik sandaran
 Dalam menentukan retainer gigi tiruan, biasanya terdiri dari direct dan indirect
retainer.
 Stabilitas gigi tiruan akan meningkat apabila terdapat tiga titik sandaran pada
gigi penyangga
14) Bracing
 Bracing adalah bagian kaku dari cangkolan yang terletak didaerah non undercut
dari gigi sandaran.
 Bracing menahan gigi tiruan bergeser ke arah lateral.
 Adanya efek bracing atau pemelukan, membuat gigi tiruan tidak bergeser ketika
berfungsi ke arah lateral.
15) Menghubungkan semua bagian gigi tiruan dalam satu kesatuan
 Dalam pembuatan gigi tiruan kerangka logam, pola lilin bagian-bagian dari
kerangka logam merupakan bagian yang terpisah.
 Pada saat membuat konstruksi gigi tiruan model lilin masing-masing bagian
digabungkan dalam satu kesatuan.

Anda mungkin juga menyukai