Anda di halaman 1dari 8

Citation: Hartanto, E.

S dan Silitonga, F, S (2018) Ekstraksi Asam Miristat asal Biji Pala ( Myristica Fragrans Houtt) dan Limbah Industri Olahannya IHP,
35(1),38-45
Halaman | 38

Ekstraksi Asam Miristat asal Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt)


dan Limbah Industri Olahannya
Extraction of myristic acid from Myristica Fragrans Houtt and its industrial waste

Eddy Sapto Hartanto dan Rhoito Frista Silitonga


Balai Besar Industri Agro
Jl. Ir. H. Juanda No. 11 Bogor, 16122

eddy_bbia@yahoo.com

Riwayat Naskah: ABSTRAK: Biji pala mengandung fixed oil sebesar 20 – 40% yang tersusun dari
asam miristat, trimiristin dan gliserida dari asam laurat, stearat dan palmitat, yang
Diterima 04, 2018 memiliki aktivitas sebagai anti oksidan, anticonvulsant, analgesik, antiinflamasi,
Direvisi 07, 2018
Disetujui 08, 2018 anti diabet, antibakteri dan anti jamur. Limbah pengolahan minyak atsiri asal biji
pala saat ini belum banyak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kandungan asam miristat yang berasal biji dari biji pala dan limbah
industri olahannya, melalui proses ekstraksi menggunakan heksana dan hidrolisis
menggunakan KOH -alkohol. Berdasarkan hasil analisa, komposisi asam miristat
dalam biji pala y aitu s ekitar 23 %, sedangkan dalam limbah pengolahan pala yai tu
sekitar 6,5%. Hasil ekstraksi asam lemak dari biji pala dan limbah pengolahan
pala, menghasilkan as am miristat dengan komposisi masing -masing lebih dari
85% .

Kata kunci: asam miristat, pala, limbah pala

ABSTRACT: Nutmeg contains 20-40% fixed oil composed of myristic acid,


trimiristin and glyceride from lauric acid, stearate and palmitate, which have
activity as anti oxidant, anticonvulsant, analgesic, anti-infl ammatory, antidiabet,
antibacteri al and antifungal. The processing waste of essential oil from s eed of
nutmeg is currently not widely used. This study aims to find the content of
myristic acid from nutmeg seed and industrial waste, through the extraction
process using hexane and hy drolysis using KOH-alcohol. Based on the analysis, the
composition of myristic acid in nutmeg seed is about 23%, while in the nutmeg
processing was te is about 6.5%. The resul t of fatty acid extract from nutmeg and
nutmeg processing waste, yielding myristic acid wi th the composition each more
than 85%.

Key words: myristic acid, nutmeg, nutmeg waste

1. Pendahuluan meningkat dari tahun ke tahun, dan pada 2005


mencapai 68.691 ha (Nurdjannah, 2007).
Pala (Myristica Fragan Houtt) merupakan Menurut Rismunandar (1990), buah pala
tanaman asli Indonesia yang berasal dari berbentuk bulat berkulit kuni ng jika sudah tua
kepulauan Banda dan Maluku (Asgarpanah, 2012). dan berdaging putih. Kulit bi ji pala berwarna
Pembudidayaan tanaman pala terus meluas hitam kecoklatan dan keras, bila dikeringkan dan
sampai ke Jawa dan Sumatera. Sampai saat ini berwana menjadi kecoklatan gelap, beraroma
daerah penghasil utama pala di Indonesia yai tu khas pala. Buah pala terdiri atas daging buah
Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, Sumatera (77,8%), fuli (4 %), tempurung (5,1%) dan biji
Barat, Nanggroe Aceh D arusalam, Jawa Barat dan (13,1%) dan dikenal sebagai rempah yang
Papua. memiliki nilai ekonomi tinggi dan multi guna
Indonesia termas uk salah satu negara karena s etiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan
produsen dan pengekspor biji dan fuli pala untuk bahan berbagai industri. Bi ji dan f uli
terbes ar dunia. Sekitar 70 – 75% kebutuhan pala merupakan produk utama dari tanaman pala,
di dunia, berasal dari Indonesia (Arief, 2015). Luas yang s ebagian besar untuk diekspor dan berfungsi
areal pertanaman pala di Indonesia terus sebagai rempah, baik untuk keperluan sehari-hari

© WIHP – ISSN: 0215-1243, 2018, All rights reserved


Warta IHP/Journal of Agro-based Industry Vol.35 (No.1) 072018: 38-45
Halaman | 39

maupun untuk industri makanan dan minuman. pembuatan sabun dan detergen (Kapelle, 2014),
Produk lai n yang beras al dari biji pala, menurut asam mi ristat juga banyak diaplikasikan untuk
Somaatmaja (1984) yaitu mentega pala berupa bahan kosmetika seperti shampoo, lipstik, losion,
trimiristin yang dapat di gunakan sebagai minyak dan lain-lai n. Saat ini bahan-bahan ters ebut juga
makan dan industri kosmetik. banyak diperoleh melalui impor, sehingga
Beberapa industri UKM telah banyak produksi bahan-bahan tersebut secara lokal perlu
memanfaatkan buah pala untuk diambil ditingkatkan. Penelitian i ni bertujuan untuk untuk
kandungan minyak atsirinya. Minyak atsiri dari mengetahui kandungan asam miristat yang
biji pala bany ak diminati, baik oleh pasar lokal berasal bi ji dari biji pada dan limbah indus tri
maupun pasar internasional. Indus tri pengol ahan olahannya.
minyak atsiri ini bany ak ters ebar di daerah-
daerah di Indonesia, dari mulai Aceh, Jawa Barat, 2. Bahan dan Metode Penelitian
Jawa Tengah, Ambon, Manado, dan lain-lain.
Lusianah, et al., (2010) meny ebutkan bahwa 2.1 Bahan dan Alat
industry pengolahan pala di Bogor dapat memiliki
Internal Rate Return (IRR) sampai sekitar 47,2%, Bahan y ang digunakan meliputi biji buah
belum termasuk pemanfaatan limbahnya. pala dan limbah i ndus tri pengolahan minyak atsiri
Sehi ngga, apabila limbah pengolahan tersebut asal biji pala, n-heks ana, NaOH, dan KOH. Alat
dimanfaatkan kembali, akan menambah nilai yang digunakan adal ah soxhlet, timbangan
ekonomi bagi industri ters ebut. Walaupun analitik, timbangan kasar, peralatan gelas, oven,
demikian, di pas aran bi ji pal a seri ng tidak dapat dan gas chromatography (GC) Shimadzu 2010.
bers aing mutunya s ehingga nilai jualnya murah.
Untuk meningkatkan nilai tambah biji pala dapat 2.2 Metode Penelitian
dibuat produk turunanny a yaitu trimiristin dan
asam miristat untuk indus tri kosmetika, dan metil Metode peneliti an dilakukan dengan 2
miristat untuk industri farmasi. tahapan, tahap pertama y aitu analisis kadar asam
Dalam bi ji pala, terutama bi ji yang tua, di lemak dari bahan baku dan tahap kedua
samping minyak atsiri, terdapat komponen yang melakukan ekstraksi asam lemak y ang dilanjutkan
bersifat tidak menguap yang disebut fixed oil atau dengan hidrolisa untuk mendapatkan asam
disebut mentega pala. Biji pal a mengandung fixed miristat. Pelaksanaan peneliti an adalah sebagai
oil sebesar 20 – 40% yang tersusun dari asam berikut:
miristat, trimiristi n dan gliserida dari as am laurat, Tahap pertama analisis asam lemak metode
stearat dan palmitat. Trimiristin, bersama dengan Soxhlet menurut SNI 01-2891-1992 (BSN, 1992)
asam miristat, miristisin dan elimisin memiliki dimulai dengan menimbang dengan teliti
aktivitas sebagai anti oksidan, anticonvulsant, sebany ak 1 – 2 gram contoh yang telah dihaluskan
anal gesik, antiinflamasi, antidi abet, antibakteri dan bebas air, dan dimasukkan ke dalam
dan antijamur (As garpanah et al., 2012; Chatterjee selongsong kertas s aring y ang sudah diketahui
et al., 2007; Chung, JY., 2006; Grover, JK., 2002; bobotnya. Selongsong ditutup rapat dan
Sonavane, 2002). Trimiristin merupakan padatan dimasukkan ke dalam tabung soxhlet. Tabung
berwarna puti h, bersifat tidak larut dalam air, soxhlet dipasang pada labu lemak yang berisi batu
tetapi l arut dalam minyak, mencair pada suhu 45 didih yang telah dikeri ngkan dan diketahui
°C, bersifat stabil dan tidak rus ak oleh reaksi bobotnya, dan lakukan ekstraksi dengan heksana
oksidasi (Deman (1997) dalam Ma’mun (2013)). selama 6 jam. Selanjutnya suling heksan yang
Trimiristin juga dapat diolah menjadi senyawa tertampung pada labu dan keringkan ekstrak
turunannya, yaitu as am miristat dan metil lemak dalam oven pengering pada suhu 105 °C.
miristat. Ekstrak kemudian didinginkan dal am desikator
Asam miristat atau as am tetradekanoat dan ditimbang, lalu ulangi penimbangan sampai
merupakan asam lemak jenuh dengan rumus bobot tetap. Perl akukan dilakukan sebanyak 2 kali
molekul C14H28O 2. Asam miristat dalam suhu ulangan.
ruang berbentuk kristal, memiliki berat molekul Perhitungan kadar lemak adal ah sebagai berikut:
228,37, titik lel eh 54,4 °C dan titik didih 250,5 °C
(Carl, 2009). Asam mi ristat bersifat hidrofobik % Lemak = (W2 - W1) / W x 100 %
sehingga s angat larut dalam alkohol/eter dan
memiliki kelarutan yang kecil dalam air. Sama Keterangan :
W = Bobot sampel dalam gram
seperti asam lemak nabati lainnya, asam miristat
W1 = Bobot labu lemak kosong dalam gram
juga merupakan sumber zat aktif yang bersifat W2 = Bobot labu lemak dan ekstrak dalam gram
emollient atau melembabkan (Cahyono, 2010).
Oleh karena itu, selain bany ak digunakan dalam

© WIHP – ISSN: 0215-1243, 2018, All rights reserved


Citation: Hartanto, E. S dan Silitonga, F, S (2018) Ekstraksi Asam Miristat asal Biji Pala ( Myristica Fragrans Houtt) dan Limbah Industri Olahannya IHP,
35(1),38-45
Halaman | 40

Tahap kedua yaitu ekstraksi asam lemak dan Tabel 2


Hasil Analisa Komposisi Asam Lemak pada Biji Pala dan
hidrolisis untuk mendapatkan as am miristat.
Limbah Pala
Sebany ak 100 gram bahan baku dimasukkan Asam lemak dalam sampel (%)
dalam selongsong kertas saring, dan dimasukkan Parameter
No. Biji Biji Limbah Limbah
Uji
dalam tabung soxhlet besar. Selanjutnya Pala 1 Pala 2 Pala 1 Pala 2
dilakukan ekstraksi menggunakan pel arut 1 C14:0
(Asam 23,0487 22,9801 6,4692 6,4563
heksana, dan hasil ekstrak ditampung dalam labu Miristat)
lemak. Pelaks anaan ekstraksi dilakukan selama 6 2 C16:0
jam. Selanjutnya suling heksan yang tertampung (Asam 2,9700 2,9684 1,1622 1,1524
pada labu dan keringkan eks trak lemak dalam Palmitat)
3 C18:0
oven pengering pada suhu 105 oC. Lemak yang (Asam 0,1670 0,1663 0,1102 0,1100
diperoleh dilakukan proses hidrolisis Stearat)
menggunakan m KOH-alkohol menjadi asam 4 Asam oleat 1,6175 1,6217 1,1000 1,0997
miristat. Asam miristat yang di peroleh kemudian 5 Asam
1,9062 1,9012 0,4267 0,4256
linoleat
dianalisis komposisi dan karakteristiknya, yai tu
uji parameter titik leleh, secara manual dan uji Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 1
komponennya dengan menggunakan Gas dan Tabel 2 tersebut di atas, terlihat bahwa
Chromatography. Tahapan ekstraksi dan komponen utama asam l emak biji pada maupun
hidrolisis ini dilakukan s ebanyak 2 kali ulangan. limbah padat pala adalah as am miristat. Dengan
Selanjutnya hasil ekstraksi dan analisis dilakukan data ters ebut, selanjutnya asam lemak yang
analisis secara diskripsi untuk menggambarkan diperoleh dari biji pala utuh dan limbah padat
hasil yang di peroleh. pala, dilakukan ekstraksi hidrolisis menggunakan
KOH – Alkohol (Ikan, 1969), untuk mendapatkan
komponen asam miristat yang benilai ekonomis
3. Hasil dan Pembahasan
lebih tinggi. Asam lemak y ang diperol ah
selanjutnya dianalisis komponen asam lemaknya
Hasil analisis kadar asam lemak total dari
menggunakan gas chromatography.
bahan y ang di gunakan untuk percobaan, dapat
dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan hasil analisis menggunakan gas
chromatography (GC) komposisi asam lemak biji
Tabel 1 pala yang disajikan pada Kromatogram Gambar 1
Hasil Analisis Kadar Asam Lemak Total dan Kromatogram Gambar 2, terdapat 5 puncak
Bahan Kadar Asam Lemak Rerata (%) spektrum (spektrum peak), yang mengindikasikan
(%) bahwa asam lemak biji pala mengandung 5
Biji Pala 1 30,40 30,36
Biji Pala 2 30,32 komponen terbesar, yaitu asam miristat (C 14:0)
Limbah 1 9,52 9,51 mencapai 23 %, asam palmitat (C 16:0) 2,9 %,
Limbah 2 9,49 asam oleat (C 18:1) 1,6 %, asam linoleat (C 18:2)
1,9 % dan asam stearat (C 18:0) 0,16 %.
Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa di dalam Sedangkan komposisi limbah padat penyulingan
limbah pengolahan biji pala masih terdapat minyak pala seperti yang terlihat pada
kandungan asam lemak total, dengan nilai sebesar Kromatogram Gambar 3 dan Kromatogram
9,51 %. Sedangkan kadar asam lemak total yang Gambar 4 juga masih terlihat 5 spektrum puncak
terdapat pada biji pala asli adalah sebesar 30, 36 seperti yang terjadi pada asam lemak pala utuh,
%. Komposisi asam lemak dalam sampel hany a saja kandungannya relatif lebih kecil
kemudi an dianalisis menggunakan gas dibandingkan komponen asal biji pala utuh.
chromatography. Komposisi asam lemak yang Komponen asam lemak limbah padat penyulingan
terdapat pada sampel bi ji pal a dan limbah pala minyak pala, asam mi ristat (C14:0) masih s ekitar
dapat dilihat pada Tabel 2, sedangkan 6,45 %, asam palmitat (C 16:0) 1, 15 %, asam
kromatogram hasil analisisnya dapat dilihat pada stearat (C 18:0) 0,11 %, asam oleat (C 18:1) 1, 09
Gambar 1 s ampai Gambar 4. % dan asam linoleat (C 18:2) 0, 42 %.

© WIHP – ISSN: 0215-1243, 2018, All rights reserved


Warta IHP/Journal of Agro-based Industry Vol.35 (No.1) 072018: 38-45
Halaman | 41

Gambar 1. Kromatogram hasil analisa komposisi asam lemak pada biji pala 1

Gambar 2. Kromatogram hasil analisa komposisi asam lemak pada biji pala 2

Gambar 3. Kromatogram hasil analisa komposisi asam lemak pada limbah pala 1

© WIHP – ISSN: 0215-1243, 2018, All rights reserved


Citation: Hartanto, E. S dan Silitonga, F, S (2018) Ekstraksi Asam Miristat asal Biji Pala ( Myristica Fragrans Houtt) dan Limbah Industri Olahannya IHP,
35(1),38-45
Halaman | 42

Gambar 4. Kromatogram hasil analisa komposisi asam lemak pada limbah pala 2

Hasil analisis asam lemak hasil ekstraksi berasal dari biji pala dapat digunakan sebagai
berdasarkan gas chromatography (GC), yang pengganti emolien yang berasal dari bahan
disajikan pada kromatogram Gambar 5 sampai sistetis, maka penggunakan bahan asam miristat
Gambar 8, secara umum puncak spektrumnya akan memiliki keunggulan, karena lebih lebih
tidak berubah jumlahnya, yai tu masih tetap aman penggunaanny a. Sampai saat ini emolien
terdapat 5 spektrum utama. Namun berdasarkan sintetis yang banyak di gunakan antara lain
kromatogram untuk asam lemak hasil hirolisis silicone, propylene glycol, glycerine, lanolin, sod
terjadi peningkatan kadarnya dibandingkan PCA, white oil dan lai n lain (Cahyono, 2010). Selain
sebelum dilakukan hidrolisis. Komponen untuk bahan tambahan kosmetika, as am miristat
utamany a, asam miristat (C14:0) yang sebelum juga dapat digunakan untuk bahan farmasi,
ekstraksi hidrolisis asal biji pala utuh dari 23 % seperti untuk aromaterapi, disamping itu juga
menjadi 85,1 %, sedang limbah padat pala dari 6,4 dapat digunakan untuk bumbu s ebagai rempah-
% menjadi 87,1 %, asam palmitat (C 16:0) dari rempah. Kegunaan lainna asam mi ristat juga
2,9 % menjadi 8,2 % asam stearat (C18:0) 0,16 % dapat digunakan sebagai pelapis untuk tembaga
menjadi 0,37 %, asam oleat (C18:1) 1, 61 % untuk menahan korosi (Milosev et al., 2010).
menjadi 2,5 % dan asam linoleat 1,9 % menjadi
0,8 % D emikian pula untuk komponen untuk Tabel 3
limbah padat penyulingan pala asam miristat Hasil Analisa Komposisi Asam Lemak pada Ekstrak Asam
Lemak Biji Pala dan Ekstrak Asam Lemak Limbah Pala
(C14:0) dari sekitar 6, 45 % menjadi 87,9 %, asam Asam lemak dalam sampel (%)
palmitat (C 16:0) 1,15 % menjadi 7, 7 %, asam Parameter Ekstrak Ekstrak Ekstrak Ekstrak
No.
stearat (C 18:0) 0,11 % menjadi 0,4 %, asam oleat Uji Biji Biji Limbah Limbah
(C 18:1) 1,09 % menjadi 1,7 % dan as am linoleat Pala 1 Pala 2 Pala 1 Pala 2
1 C14:0
(C 18:2) 0,42 % menjadi 0, 5 %. (Asam 85,9783 85,9980 87,9361 87,9707
Hasil analisis komposisi asam lemak asal biji Miristat)
pala utuh dan limbah padat, setelah dihidrolisis 2 C16:0
disajikan pada Tabel 3. Berdasarkan data (Asam 8,2676 8,2563 7,7874 7,7922
Palmitat)
kromatogram yang tel ah tersaji di atas dan Tabel 3 C18:0
2 dan Tabel 3, terlihat bahwa limbah padat (Asam 0,3749 0,3802 0,4351 0,4347
penyulingan minyak pala masih memiliki nilai Stearat)
ekonomis bila diolah l ebih lanjut manjadi asam 4 Asam oleat 2,5126 2,4929 1,7078 1,7018
5 Asam
miristat. Penggunaan asam miristat sebagai bahan linoleat
0,8582 0,8744 0,5052 0,5107
tambahan kosmetika dapat berfungsi sebagai
emolien (emollient) dapat penyerap miny ak dan
kotoran pada kulit. Bila as am miristat yang

© WIHP – ISSN: 0215-1243, 2018, All rights reserved


Warta IHP/Journal of Agro-based Industry Vol.35 (No.1) 072018: 38-45
Halaman | 43

Gambar 5. Kromatogram hasil analisa komposisi asam lemak pada ekstrak biji pala 1

Gambar 6. Kromatogram hasil analisa komposisi asam lemak pada ekstrak biji pala 2

Gambar 7. Kromatogram hasil analisa komposisi asam lemak pada ekstrak limbah pala 1

© WIHP – ISSN: 0215-1243, 2018, All rights reserved


Citation: Hartanto, E. S dan Silitonga, F, S (2018) Ekstraksi Asam Miristat asal Biji Pala ( Myristica Fragrans Houtt) dan Limbah Industri Olahannya IHP,
35(1),38-45
Halaman | 44

Gambar 8. Kromatogram hasil analisa komposisi asam lemak pada ekstrak limbah pala 2

Kristal asam miristat y ang dihasilkan


selanjutnya diuji titik l elehny a. Hasil analisis titik Ucapan Terima Kasih
leleh menunjukkan bahwa ti tik leleh asam
miristat as al biji pala yaitu 53, 0 – 53,4 oC dan Penulis mengucapkan terimakasih kepada Balai
asam miristat asal limbah padat penyulingan pala Besar Industri Agro atas dana peneliti an yang
53,4 – 54,1 oC. Hal ini sesuai dengan karakteristik diberikan, serta kepada Ibu Tiurlan Hutajulu atas
asam miristat yang merupakan kristal putih bantuannya dalam pelaks anaan kegiatan
dengan ti tik leleh sekitar 54,4 oC (Carl, 2009). Nilai penelitian.
titik leleh s angat menentukan dalam
penggunaanny a untuk produk kosmetika. Secara Daftar Pustaka
lengkap hasil anaisis titik leleh disajikan pada
Tabel 4. Arief, RW., Firdausil AB., Asnawi, R. (2015). Potensi
Pengolahan Daging Buah Pala Menjadi Aneka Produk
Olahan Bernilai Ekonomi Tinggi. Bul. Littro, 26(2), 165-
Tabel 4
174.
Hasil analisis titik leleh produk ekstrak asam lemak
Asgarpanah, J., Nastaran, K. 2012. Phytochemistry and
Titik leleh Pharmacologic Properties of Myristica fragrans Hoyutt.
No. Sampel
(oC)
African Journal of Biotechnology. Vol 11(65) :12787-
1. Ekstrak asam lemak biji pala 1 53,0 12793.
2. Ekstrak asam lemak biji pala 2 53,4 Badan Standardisasi Nasional. (1992). SNI 01-2891-1992. Cara
3. Ekstrak asam lemak limbah pala 1 53,4 uji makanan dan minuman. Badan Standardisasi Nasional,
4. Ekstrak asam lemak limbah pala 2 54,1 Jakarta.
Cahyono, E. 2010. Isolasi Asam Miristat dari Biji Pala (Myristica
fragrans). Gorontalo (ID): UNG Press.
4. Kesimpulan Carl, LY. (2009). Transport Properties of Chemicals and
Hydrocarbons. William Andrew Inc. New York
p. 177. ISBN 978-0-8155-2039-9.
Berdasarkan hasil penelitian ekstraksi asam Chatterjee, S., Niaz, Z., Gautam, S., Adhikari, S., Variyar, P. S., &
miristat asal biji pala dan limbah padat Sharma, A. (2007). Antioxidant activity of some phenolic
penyulingan pala dapat disimpulkan bahwa constituents from green pepper (Piper nigrum L.) and
fresh nutmeg mace (Myristica fragrans).: Food Chemistry,
kromatogram gas chromatography untuk asam 101(2). 515–523.
lemak biji pala dan limbah padat penyulingan biji https://doi.org/10.1016/J.FOODCHEM.2006.02.008
pala sama-sama terdapat 5 spektrum puncak, Chung, JY., Choo, JH., Lee, MH., & Hwang, JK. (2006).
namun berbeda kadarny a yang mengindikasikan Anticariogenic activity of macelignan isolated from
Myristica fragrans (nutmeg) against Streptococcus mutans.
mengandung asam mi ristat, asam palmitat, asam Phytomedicine, 13(4), 261–266.
stearat, as am oleat dan asam linoleat. As am lemak https://doi.org/10.1016/J.PHYMED.2004.04.007
dari limbah padat penyulingan pala dapat Deman, JM. (1997). Kimia Makanan. Terjemahan dari
ditingkatkan kadar asam miristatnya dengan Principles of Food Chemistry. Penerbit ITB Bandung. P 49-
60.
perl akuan hidrolisis menggunakan KOH - Alkohol. Grover, JK., Khandkar, S., Vats, V., Dhunnoo, Y., & Das, D.
(2002). Pharmacological studies on Myristica fragrans -

© WIHP – ISSN: 0215-1243, 2018, All rights reserved


Warta IHP/Journal of Agro-based Industry Vol.35 (No.1) 072018: 38-45
Halaman | 45

Antidiarrheal, hypnotic, analgesic and hemodynamic Milošev, I., Kosec, T., & Bele, M. (2010). The formation of
(blood pressure) parameters. Methods and Findings in hydrophobic and corrosion resistant surfaces on copper
Experimental and Clinical Pharmacology, 24(10), 675. and bronze by treatment in myristic acid. Journal of
https://doi.org/10.1358/mf.2002.24.10.802317 Applied Electrochemistry, 40(7), 1317–1323.
Ikan, R. (1969). Natural products. A Laboratory Guide. https://doi.org/10.1007/s10800-010-0078-x
Academic Press. London Nurdjannah, N. (2007). Teknologi Pengolahan Pala. Bogor :
Kapelle, IBD., Maarif, SM., Arkeman Y. (2014). Inovasi Produk Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen
Sabun Herbal Transparan Menggunakan Metode Pertanian.
Microwave dari Limbah Pala. Jurnal Teknik Industri. Bogor Rismunandar. (1990). Budidaya dan Tataniaga Pala. PT.
(ID) Hlm. 1411-6340 Penebar Swadaya, Jakarta. Cetakan kedua
Lusianah, Syamsun, M., & Palupi, N. S. (2010). Strategi dan Somaatmaja, D. (1984). Penelitian dan Pengembangan Pala dan
Prospek Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Fuli. Komunikasi No. 215. BBIHP. Bogor 12 hal.
Pala Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Sonavane, G., Sarveiya, V., Kasture, V., & Kasture, S. (2002).
Kabupaten Bogor. Manajemen IKM, 5(1), 65–79 Anxiogenic activity of Myristica fragrans seeds.
Ma'mun. (2013). Karakteristik Minyak dan Isolasi Trimiristin Pharmacology Biochemistry and Behavior, 71(1–2), 239–
Biji Pala Papua (Myristica argentea). Jurnal Penelitian 244. https://doi.org/10.1016/S0091-3057(01)00660-8
Tanaman Industri, 19(2), 72–77.
https://doi.org/10.21082/littri.v19n2.2013.72 - 77

© WIHP – ISSN: 0215-1243, 2018, All rights reserved

Anda mungkin juga menyukai