Panduan Peningkatan Jenjang Karir Perawat
Panduan Peningkatan Jenjang Karir Perawat
DEFINISI
Karir adalah suatu deretan posisi yang diduduki oleh seseorang selama perjalanan usianya
(Robbins, 2001). Jenjang karir adalah sistem untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalisme, sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi.
Jenjang karir tenaga perawatan berbasis kompetensi adalah tingkatan perkembangan dan
kemajuan dalam pekerjaan seorang perawat - bidan yang dicapai dengan memenuhi
standar kompetensi yang dipersyaratkan pada setiap jenjangnya.
Jenjang karir Perawat- Bidan berbasis kompetensi adalah tingkatan perkembangan dan
kemajuan dalam pekerjaan seorang perawat - bidan yang dicapai dengan memenuhi
standar kompetensi yang dipersyaratkan pada setiap jenjangnya. Untuk dapat
mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas diperlukan adanya tenaga
keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan intelektual, tehnikal dan
interpersonal, bekerja berdasarkan standar praktek, memperhatikan kaidah etik dan moral
(Hamid, 2000).
Pemilihan karir secara bertahap akan menjamin individu dalam mempraktekan bidang
profesinya, karena karir merupakan investasi dan bukan hanya untuk mendapatkan
penghargaan/imbalan jasa. Komitmen terhadap karir, dapat dilihat dari sikap perawat
terhadap profesinya serta motivasi untuk bekerja sesuai dengan karir yang telah
dipilihnya.
Dalam pengembangan karir, Robbins (2001) menyatakan bahwa perawat mempunyai
tanggung jawab utama terhadap karirnya sendiri. Robbins menguraikan bahwa karir
keperawatan mempunyai tiga komponen utama yaitu jalur karir, perencanaan karir dan
pola karir. Komponen pertama adalah jalur karir, yaitu lintasan yang dapat ditempuh oleh
seorang perawat mulai dari jenjang terendah sampai jenjang tertinggi, yang mungkin
dapat dicapai apabila perawat mampu bekerja secara produktif, loyal kepada organisasi,
menunjukkan perilaku yang profesional, serta mampu untuk tumbuh dan berkembang dan
memberi kesempatan kepada perawat untuk berprestasi dan meniti karir ke jenjang yang
lebih tiinggi, serta berhak mendapat imbalan sesuai jalur yang profesional. Komponen
kedua adalah perencanaan karir, yang merupakan tanggung jawab perawat sendiri untuk
melakukan evaluasi diri atau menseleksi jalur karir tentang pencapaian pengetahuan,
pengalaman, kemampuan dan keterampilan yang berhubungan dengan penyusunan tujuan
karir, dan bagaimana cara untuk mencapai hal tersebut sehingga dapat mengembangkan
profesionalisme. Dalam perencanaan karir dibutuhkan seorang perawat konselor karir/
supervisor/ staf pengembangan yang akan menolong perawat pelaksana mengkaji dan
menganalisa minat, keterampilan, dan pilihannya, sehingga dapat membantu
memudahkan perawat pelaksana mencapai karirnya. Komponen ketiga adalah pola
pengembangan karir, merupakan suatu metoda atau sistem dimana manajer keperawatan
membantu perawat profesional memilih tujuan karir, mengarahkan dalam merencanakan
karir untuk meraih kepuasan karir dan mencapai tujuan karir yang telah ditetapkan sesuai
dengan pengalaman dan keahliannya.
A. TUJUAN
1. Umum
Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan sesuai dengan kompetensi yang
dipersyaratkan dan visi misi RS Mitra Keluarga.
2. Khusus
a. Tenaga keperawatan memahami sistem pengembangan karir dan bagaimana
merencanakan pengembangan profesinya.
b. Tenaga keperawatan memahami standar kompetensi yang dipersyaratkan pada
setiap jenjang dan area klinik.
c. Tenaga keperawatan memahami alur proses pengembangan karirnya.
d. Adanya program pengembangan profesional berkelanjutan untuk tenaga
keperawatan.
e. Terlaksananya kegiatan pengembangan profesional berkelanjutan untuk tenaga
keperawatan.
f. Terlaksananya pengelompokan/pemetaan perawat - bidan sesuai jenjang
karir/kompetensi.
g. Penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan keahliannya, serta
menyediakan kesempatan yang lebih sesuai dengan kemampuan dari potensi
perawat.
h. Perawat mampu meningkatkan kualitas kerja, merencanakan dan mengontrol
karir pribadi dengan jujur pada diri sendiri, mengelola reputasi diri, mencapai
karir yang lebih baik sehingga terus berprestasi dan memperoleh kepuasan kerja
i. Terselenggaranya seleksi, rekrutmen, penempatan, pembinaan dan
pengembangan perawat - bidan yang sesuai dengan jenjang karir.
j. Terselenggaranya pengawasan/audit pelayanan dan pengembangan perawat -
bidan di RS Mitra Keluarga Group secara optimal.
k. Sebagai pedoman dalam mengembangkan pola karir perawat-bidan.
B. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup sistem jenjang karier profesional perawat di RS Mitra Keluarga
yaitu :
1. Perawat Klinik (PK) yaitu perawat yang memberikan asuhan keperawatan
langsung pada klien sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Perawat Pendidik (PP) yaitu perawat yang melakukan bimbingan pendidikan dan
pelatihan untuk perawat dalam mencapai kompetensi yang harus dicapai dalam
memberikan asuhan keperawatan.
3. Perawat Manajer (PM) yaitu perawat yang mengelola pelayanan keperawatan
disarana kesehatan, baik sebagai pengelola tingkat bawah, tingkat menengah
maupun tingkat atas.
4. Perawat Perawat Peneliti/Riset (PR) yaitu perawat yang bekerja di bidang
penelitian keperawatan/kesehatan.
C. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang RI No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang No.8 Tentang Perlindungan Konsumen.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
836/MENKES/SK/VI/2005 Tentang Pedoman Pengembangan Manajemen Kinerja
Perawat dan Bidan.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
369/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan.
BAB II
PENGORGANISASIAN JENJANG KARIR
B. BIDANG KEPERAWATAN
Implementasi jenjang karir tenaga keperawatan merupakan tanggung jawab Bidang
Keperwatan dalam rangka fungsi manajemen keperawatan yaitu ketenagaan (staffing).
Tugas Kepala Bidang Keperwatan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan seleksi tenaga keperawatan baru (sesuai kebijakan RS).
2. Melakukan orientasi tenaga keperawatan baru.
3. Melakukan pemetaan/mapping tenaga keperawatan lama.
4. Melakukan Asesmen kompetensi pada proses seleksi tenaga keperawatan yang baru.
5. Mengelola penugasan kerja bagi setiap tenaga keperawatan setelah memeperoleh
penugasan klinik sebagai hasil kredensialing.
6. Melakukan supervisi klinik hasil kredensialing.
7. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan.
8. Melakukan monitoring evaluasi terhadap implementasi jenjang karir tenaga
keperawatan di rumah sakit.
C. KOMITE KEPERAWATAN
Komite keperawatan bertanggung jawab terhadap profesionalismen tenaga keperawtan
sehingga dapat melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang kewenangannya. Tugas
Komite Keperawatan memiliki tugas adalah sebagai berikut :
1. Melakukan proses kredensialing bagi setiap tenaga keperawatan yang megajukan surat
permohonan kredensial.
2. Membuat rekomendasi hasil asesmen kompetensi, review, verifikasi bagi yang berhak
untuk diterbitkan penugasan klinis oleh Direktur RS.
3. Memelihara profesionalisme tenaga keperawatan melalui pembinaan mutu profesi
dengan melakukan audit mutu profesi dan identifikasi kebutuhan pengembangan
profesionalisme berkelanjutan bagi perawat (CPD = Continuing Profesional
Development)
4. Melakukan pembinaan etik-disiplin bagi tenaga keperawatan dalam melaksanakan
tugas pemberian asuhan keperawatan. Jika terjadi pelanggaran terhadap standar dan
merugikan pasien maka dilakukan kredensial dan merekomendasikan untuk
pencabutan kewenangan klinis sehingga penugasan klinik tidak dapat dipergunakan.
5. Melakukan program pembinaan khusus sesuai kebutuhan.
6. Melakukan minitoring evaluasi terhadap proses kredensialing peningkatan mutu
profesi dan pembinaan etik-disiplin.
BAB III
PENGEMBANGAN JENJANG KARIR TENAGA PERAWATAN
Keterangan :
PK : Perawat Klinik
Ka. Tim : Ketua Tim
PJ.Shift : Penanggung Jawab Shift
KaRu : Kepala Ruang
PM : Perawat Manajerial
PP : Perawat Pendidik
CM : Clinical Mentor
SPV : Supervisor
Asmen : Asisten Manager
Mgr.Kep : Manager Keperawatan
Keterangan :
BK : Bidan Klinik
Ka. Tim : Ketua Tim
PJ.Shift : Penanggung Jawab Shift
KaRu : Kepala Ruang
PP : Perawat Pendidik
CM : Clinical Mentor
Pengembangan jenjang karir profesional tenaga keperawatan pada setiap bidang harus
berjenjang dimulai dari jenjang I (satu) sampai dengan jenjang V (lima) dan bersifat
terbuka. Artinya perawat profesional dimungkinkan mencapai jenjang karir di semua
bidang. Salah satu persyaratan pengembangan jenjang karir profesional baik sebagai
perawat manajer, perawat pendidik, maupun perawat riset adalah mempunyai
kualifikasi sebagai perawat klinik.
A. PENGERTIAN
Pengembangan profesional berkelanjutan bagi tenaga keperawatan dilaksanakan dalam
rangka mempertahankan dan meningkatkan kompetensi tenaga keperawatan agar tetap
dapat melaksanakan tugas berorientasi pada proses dan keselamatan pasien.
Dalam mencapai karirnya setiap tenaga keperawatan harus mengikuti program
pengembangan profesional berkelanjutan (CPD =Continuing Profesional Development).
B. KETENTUAN UMUM
Pelaksanaan CPD dapat berdasarkan pada :
1. Gap kompetensi karena terjadi perkembangan IPTEK sehingga perlu penyesuaian atau
kompetensi yang belum dikuasai/ dinyatakan kompeten.
2. Perencanaan peningkatan jenjang karir setiap tenaga keperawatan.
Setelah mengikuti CPD tenaga keperawatan memperoleh kompetensi baru dan terhadap
kompetensi baru ini perlu dilakukan kredensial ulang untuk mendapatkan penugasan
klinik. Pencapaian CPD akan menjadi salah satu persyaratan dalam mengajukan
kredensial/ rekredensial.
A. PENGERTIAN
Log Book adalah alat bukti untuk mengukur pelaksanaan dan pencapaian target unit
kompetensi pada setiap jenjang karir perawat dan bidan.
B. KETENTUAN UMUM
1. Setiap perawat - bidan memiliki satu Log Book yang berisi standar target
pencapaian dari setiap unit kompetensi yang menjadi persyaratan sesuai jenjang
karir dan area klinik masing - masing.
2. Log Book menjadi milik perawat - bidan selama menjadi karyawan di RS Mitra
Keluarga dan harus selalu dibawa oleh perawat - bidan pada saat bekerja terutama
pada saat dilakukan penilaian.
3. Log Book berisi dokumentasi bukti penilaian kesesuaian pelaksanaan dan
pencapaian target unit kompetensi pada setiap jenjang karir perawat - bidan.
Penilaian kesesuaian dilakukan berdasarkan hasil observasi konsistensi pelaksanaan
standar prosedur operasional (SPO) yang mendasari setiap unit kompetensi yang
dipersyaratkan.
4. Penilaian Log Book dilakukan oleh Kepala Ruang/ Clinical Mentor / Asesor/ PJ
yang telah ditunjuk.
5. Periode penilaian Log Book dilakukan selama periode evaluasi jenjang karir
(selama 2 tahun).
2. Persyaratan
Peningkatan jenjang karir dilakukan melalui penilaian kompetensi yang dipersyaratkan
pada setiap jenjang karir. Pada saat ini mekanisme penilaian kenaikan jenjang karir
perawat - bidan dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali dengan memperhatikan
persyaratan kenaikan pada setiap jenjang yang terkait, yaitu :
a. Memiliki kompetensi yang dipersyaratkan.
b. Memiliki pengalaman kerja (masa kerja) di sarana kesehatan.
c. Mengikuti pendidikan formal.
d. Lulus uji kompetensi yang dilaksanakan Tim Kredensial.
e. Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi).
f. Penilaian Log Book.
Melampirkan Log Book dengan ketentuan pencapaian Log Book secara
keseluruhan minimal 90 %.
C. SERTIFIKASI
Sertifikasi merupakan proses yang harus ditempuh oleh perawat klinik pada setiap
jenjang. Program sertifikasi dilaksanakan oleh Komite Keperawatan masing-masing RS
Mitra Keluarga.
D. RENUMERASI
1. Setiap kenaikan dari satu jenjang karir ke jenjang yang lebih tinggi diikuti dengan
pemberian renumerasi/reward sesuai dengan kinerja pada setiap jenjang.
2. Pemberian penghargaan/ reward diberikan berkaitan dengan sistem penghargaan yang
dikelola oleh HRD RSMK.
BAB VIII
DOKUMENTASI, PELAPORAN, ANALISA DAN EVALUASI
A. DOKUMENTASI
1. Data pemetaan perawat – bidan sesuai jenjang dan area klinik.
2. Daftar rincian kompetensi dari setiap perawat-bidan sesuai
jenjang karir dan area klinik.
3. Daftar rincian kewenangan klinis setiap perawat-bidan sesuai
jenjang karir dan area klinis.
4. Buku putih setiap perawat-bidan sesuai jenjang karir dan area
klinik.
5. Buku log Book untuk setiap perawat-bidan sesuai jenjang karir
dan area klinik.
6. Buku Traning Record setiap perawat-bidan.
B. PELAPORAN
Sub Komite Kredensial membuat laporan kepada Ketua Komite Keperawatan yaitu :
1. Laporan pemetaan perawat bidan.
2. Laporan rincian kompetensi setiap
perawat-bidan.
3. Laporan pelaksanaan asesmen
kompetensi.
4. Laporan hasil pelaksanaan dan
rekomendasi asesmen kompetensi.
BAB IX
MONITORING DAN PENGENDALIAN MUTU
Sebagai tindak lanjut diperlukan beberapa hal untuk segera dikembangkan oleh pihak
terkait meliputi program sertifikasi, standar kompetensi, sistem uji kompetensi, pola
imbal jasa dan mekasisme penataan jenjang karir.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A. (1996). Menjaga mutu pelayanan kesehatan. Jakarta : Pustaka Sinar Mas
Gillies, D.A. (2000). Manajemen keperawatan, suatu pendekatan system edisi kedua (Dika
Sukaman dan Widya Sukaman penerjemah). Philadeplhia : W.B. Saunders
Company.
PPNI (1994). Pedoman uraian tugas tenaga keperawatan di rumah sakit cetakan ke empat.
Jakarta : PPNI
Robbins, S.P. Alih Bahasa Pujaatmaka,H & Molan,B (2001), Perilaku Organisasi: Konsep
kontroversi, aplikasi, Edisi kedelapan.Jakarta.PT Prenlindo (sumber asli
diterbitkan tahun 1998).