Alkalosis Respiratorik Materi
Alkalosis Respiratorik Materi
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan
yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi
rendah.Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu
banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.
Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa
gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot
dan penurunan kesadaran.
Oksigen suplemen diberikan bila diperlukan. Ventilasi mekanik, yang digunakan secara
waspada dapat memperbaiki ventilasi pulmonari. Penggunaan ventilasi mekanik yang tidak
bijaksana dapat menyebabkan eksresi karbondioksida yang demikian cepat sehingga ginjal
tidak mampu untuk mengeliminasi kelebihan biokarbonat dengan cukup cepat untuk
mencegah alkalosis dan kejang. Untuk alasan ini, kenaikan PaCO2 harus diturunkan secara
lambat. Membaringkan pasien dalam posisi semifowler memfasilitasi ekspansi dinding dada.
Penyebab
1. Rasa nyeri
2. Sirosis hati
3. Kadar oksigen dalam darah rendah
4. Demam
5. Overdosis aspirin
Gejala
Alkalosis resoiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dab dapat menyebabkan rasa
gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaan makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan
penurunan kesadaran.
Diagnosa
Diagnosa ditegakan berdasarkan hasil pengukuran kadar karbodioksida dalam darah arteri Ph
darah juga sering meningkat.
Pengobatan
Biasanya satu satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat pernnafasan, jika
penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa meredakan penyakit ini. Jika
penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat analgesik atau pereda nyeri.
Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu
meningkatkan kadar karbodioksida setelah penderita menghirup kembali karbodioksida yang
dihembuskannya. Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya
selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama
mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali. Jika kadar
karbodioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi
kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.