Skripsi Ratih PDF
Skripsi Ratih PDF
OLEH :
RATIH DWI SUSILO
201302098
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2017
SKRIPSI
OLEH :
RATIH DWI SUSILO
201302098
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2017
i
ii
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Nim : 201302098
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan
didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh gelar
yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah maupun yang belum
RatihDwiSusilo
` 201302098
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Madiun
Email : Ratihdwi301@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
Barat
Mulia Madiun .
v
DAFTAR ISI
LembarPernyataan................................................................................................... iii
Daftar Istilah..............................................................................................................x
Abstract ....................................................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN
vi
3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................................ 31
BAB 6 PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
Tabel 5.9 Karakteristik Tekanan Darah sistol Responden Pada Mahasiswa
Tabel 5.11 Analisis Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR ISTILAH
Editing : Pengeditan
Muffled : Meredam
Privacy : Rahasia
sedang tertidur.
xii
DAFTAR SINGKATAN
CI : Confident Interval
xiii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas terselesaikan Tugas
skripsi ini. Di dalam Skiripsi ini membahas tentang “Hubungan Kualitas Tidur
Keperawatan STIKES BHM Madiun”, Skiripsi ini disusun sebagai salah satu
skripsi ini tidak akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan,
motivasi kepada penulis. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
Madiun.
Ilmu Keperawatan.
xiv
4. Zaenal Abidin, SKM,.M.Kes,, Selaku Pembimbing II yang dengan kesabaran
baik.
Keperawatanataskerjasamadanmotivasinya.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan
Semoga Allah SWT memberikan Imbalan atas budi baik serta ketulusan
yang telah mereka berikan selama ini pada penulis. Penulis menyadari dalam
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian
ini. Akhirnya penulis berharap semoga proposalini bermanfaat bagi pembaca dan
kita semua.
Penyusun
xv
ABSTRAK
xvi
ABSTRACT
Sleep is one of the physiological needs that have an effect on the quality
and balance of life. Sleep needs vary by age. Actual sleep needs in adolescents
and young adults is increasing, while at that age generally experience a number of
changes that often reduce sleep time.. Sleep poor quality is a risk factor for
physical and psychological problems. Physical problems caused include the risk
factors of cardiovascular disorders such as blood pressure in adolescents. The
purpose of this study to determined the relationship between the quality of sleep
with blood pressure in semester VIII students of Nursing Study Program Bhakti
Husada Mulia College of Healths Science Madiun.
Research method in this research was analytic observational with cross
sectional approach. The sample in this research were 80 final students of Bhakti
Husada Mulia College of Healths Science, with sampling technique used simple
random sampling. Statistical analysis used Pearson Product moment.
The result of research showed that majority of respondent got score result
of 19 for sleep quality it can be interpretated the respondent had bad sleep quality,
while for the blood preasure the preasure value mostly were 140/80mmhg which
means at prehyppertension stage. The correlation of sleep quality with blood
pressure in this study was interpreted as a correlation of moderate strength with p
value (0.001) <α = 0.05 and contingency coefficient r = 0.359. Which means H0
rejected H1 accepted. Means there was a positive relationship between the quality
of sleep with blood pressure in semester VIII students Nursing Study Program
STIKES BHM Madiun.
The researcher suggest that students should take into account the
physiological needs of the body, change lifestyles, manage the diet and reduce
stress. Respondents and the general public should be more familiar with sleep
disturbances experienced related to sleep quality. Need to rearrange sleep patterns
to get good sleep quality.
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan rasa cinta, memiliki dan
adalah salah satu kebutuhan fisiologis yang memiliki pengaruh terhadap kualitas
Kebutuhan tidur berbeda-beda pada setiap usia. Kebutuhan tidur yang aktual
pada usia remaja dan dewasa muda semakin meningkat, sedangkan pada usia
waktu tidur. Tentunya gaya hidup, sekolah, kegiatan sosial setelah sekolah dan
pekerjaan paruh waktu menekan waktu yang tersedia untuk tidur (Potter & Perry,
mengherankan jika banyak fenomena pelajar atau mahasiswa yang tertidur saat
malam untuk mencegah keletihan yang tidak perlu dan kerentanan terhadap
infeksi. Perubahan pola tidur biasanya terjadi pada remaja. Anak-anak yang
1
tadinya bangun tidur lebih awal kini mulai tidur lama di pagi hari dan kadang-
kadang tidur siang (kozier, 2010). Menurut Wicaksono (2012) lingkungan yang
buruk, dan lingkungan dengan kurangnya variasi tempat tinggal dapat membuat
kejenuhan dan mempengaruhi kualitas tidur yang buruk pada mahasiswa Fakultas
tidur yang dialami seseorang. Semakin tinggi tingkat kelelahan yang dialami
seseorang, maka kualitas tidurnya pun semakin buruk. Kebutuhan tidur pada usia
dewasa awal berkisar 7 sampai 9 jam, namun ternyata sekitar 6 jam sehari karena
faktor aktifitas dan kehidupan sosial. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap
waktu tidur.
40%,sering terbangun pada malam hari sebanyak 10% dan sisanya gangguan
sekitar 49% atau 9,3 juta dewasa. Di pulau Jawa dan Bali prevelensi gangguan
kualitas tidur juga cukup tinggi sekitar 44% dari jumlah total dewasa. Di Jatim 45%
dari jumlah dewasa juga dilaporkan mengalami gangguan tidur dimalam hari
(Dinkes,2013).
kompleks dan aktivitas lain dalam perkuliahan dapat berdampak pada masalah
2
atau stress dapat membuat gangguan pada tidurnya (Potter & Perry,2010).
Kualitas tidur yang buruk juga bisa terjadi akibat reaksi keadaan yang penuh
norepinefrin melalui sistem saraf simpatik sehingga dapat menyebabkan tidur non
Kualitas yang tidur buruk merupakan faktor resiko terjadinya masalah fisik
darah baik pada anak-anak,remaja, maupun dewasa (Potter & Perry,2010). Faktor
hubungan antara efisiensi tidur yang rendah ( ukuran yang obyektif dari kualitas
berdampak pada aktivitas sesorang. Salah satu gejalanya yaitu kepala terasa
3
pusing dan nyeri di bagian tengkuk. Hal tersebut sangat mengganggu seseorang
dalam beraktivitas seperti halnya mahasiswa. Apabila hal tersebut terjadi secara
(Puspita,2010).
memiliki kualitas tidur baik. Prehipertensi pada remaja dan dewasa muda yaitu
berkisar antara 130/85 mmHg sampai dengan 139/89 mmHg. Menurut Potter &
tekanan darah lebih dari 120/80 mmhg atau prehipertensi. Masing-masing yaitu
dua mahasiswa memiliki tekanan darah 130/80 mmHg dan satu mahasiswa 140/80
mmHg. Pemeriksaan tersebut dilakukan pada pagi hari pukul 09.10 WIB di
Madiun.
tentang faktor resiko dalam hal ini kualitas tidur yang dicegah pada orang dewasa
ini akan sangat penting, oleh karena itu maka peneliti merasa perlu melakukan
4
penelitian ini dan mengetahui bagaimana hubungan kualitas tidur dengan tekanan
darah.
Penanganan yang dapat dilakukan untuk memenuhi kualitas tidur yang baik
yaitu dengan salah satu cara meminimalisir stress, mengurangi konsumsi kafein,
dan menjaga pola tidur yang teratur. Pengaturan tidur dan bangun yang seimbang
kardiovaskular dari tidur buruk seperti tekanan darah tinggi dapat dicegah
kepada remaja agar remaja mengerti tentang pentingnya kebutuhan tidur yang
baik sehingga tidak mengganggu aktivitas di siang hari ( Potter & Perry,2010).
sebagai berikut. “Adakah hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah
Madiun?”
dengan tekanan darah pada mahasiswa semester VIII Program Studi keperawatan
5
2. Mengidentifikasi tekanan darah pada mahasiswa semester VIII Program
Madiun.
1.4 ManfaatPenelitian
6
BAB 2
TINJUAN PUSTAKA
parsial individu yang dapat dibangunkan. Tidur dapat diartikan sebagai periode
istirahat untuk tubuh dan pikiran, yang selama masa ini, kemauan dan kesadaran
dihentikan. Tidur telah dideskripsikan sebagai status tingkah laku yang ditandai
dengan posisi tak bergerak yang khas dan sensitivitas reversibel yang menurun,
tapi siaga terhadap rangsangan dari luar (Dorland, 2010). Tidur telah dianggap
sebagai perubahan status kesadaran yang di dalamnya persepsi dan reaksi individu
bagian bawah otak. Pusat ini sacara aktif menghambat keadaan terjaga,sehingga
dalam tidur adalah reticular activating system (RAS) dan bulbar synchronizing
regional (BSR) yang terletak pada batang otak (Agustin, 2012). RAS merupakan
sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk
kewaspadaan dan tidur. RAS ini terletak dalam mesenfalon dan bagian atas pons.
7
Selain itu RAS dapat memberi rangsangan visual, pendengaran, nyeri dan
perabaan juga dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan
emosi dan proses pikir. Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS akan
disebabkan adanya pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons
tersebut dalam keadaan sadar. Aktivitas ARAS menurun, orang tersebut akan
dalam keadaan tidur. Aktifitas ARAS ini sangat dipengaruhi oleh aktivitas
(Czeisler, 2010).
Terdapat dua jenis tidur, yakni tidur gelombang lambat atau NREM dan
tidur paradoksal atau REM. Tidur NREM secara umum meliputi 80% dari seluruh
waktu tidur, sedangkan tidur REM lebih kurang 20%. Menurut Hobson dan Mc.
Carley tidur NREM dan REM merupakan siklus yang berlangsung selama periode
(noradrenergik dan serotonergik) yang aktif pada waktu bangun dan menekan
8
1. Non Rapid Eye Movement (NREM)
Seorang yang baru tertidur memasuki stadium 1 yang ditandai oleh aktivitas
keadaan seseorang baru saja terlena. Seluruh otot menjadi lemas, kelopak
mata menutupi mata, dan kedua bola mata bergerak bolak-balik ke kedua sisi.
letupan gelombang mirip alfa (10-14 Hz, 50 μV) yang berfrekuensi 14-18
siklus per detik. Dalam tahap kedua ini kedua bola mata berhenti bergerak,
tetapi tonus otot masih terpelihara. Stadium 3 ditandai dengan pola yang
gelombang dasar yang lambat (1-2 siklus per detik) dengan sekali-kali
timbulnya sleep spindles. Keadaan fisik pada tahap ketiga ini adalah lemah
lunglai, karena tonus otot sangat rendah. Stadium empat ditandai dengan
tidur keempat hanya gelombang lambat saja tanpa sleep spindles. Keadaan
fisik pada tahap keempat ini adalah lemah lunglai, karena tonus otot sangat
rendah.
REM ditandai dengan gerakan mata yang cepat dan tiba-tiba, peningkatan
aktivitas saraf otonom dan mimpi. Pada tidur REM terdapat fluktuasi luas
dari tekanan darah, denyut nadi dan frekuensi nafas. Keadaan ini disertai
9
dengan penurunan tonus otot dan peningkatan aktivitas otot involunter. REM
disebut juga aktivitas otak yang tinggi dalam tubuh yang lumpuh atau tidur
menurun. Laju denyut jantung normal pada orang dewasa sehat sepanjang
hari rata-rata 70 hingga 80 denyut permenit atau lebih rendah jika individu
berada pada denyut jantung kondisi fisik yang sempurna. Namun selama tidur
laju denyut jantung turun sampai 60 denyut permenit atau lebih rendah. Hal
ini berarti bahwa denyut jantung 10 hingga 20 kali lebih sedikit dalam setiap
menit selama tidur atau 60 hingga 120 kali lebih sedikit dalam setiap jam.
Oleh karena itu tidur yang nyenyak bermanfaat dalam memelihara fungsi
2. Pembaharuan sel
10
pelepasannya tidak berhubungan dengan kadar glukosa darah dan asam amino.
atau otak terjadi selama istirahat dan tidur. Tidur NREM menjadi sangat
penting khususnya pada anak-anak yang mengalami lebih banyak tidur tahap
3. Penyimpanan energi
Teori lain tentang kegunaan tidur adalah tubuh menyimpan energi selama
tidur. Otot skelet berelaksasi secara progresif dan tidak adanya kontraksi otot
basal lebih jauh menyimpan persediaan energi tubuh (Potter & Perry,2010).
menyaring informasi yang disimpan tentang aktivitas hari tersebut (Potter &
Perry,2010).
2.1.5 Kebutuhan dan pola tidur normal pada remaja sampai dewasa muda
Remaja sampai dewasa memiliki kebutuhan dan pola tidur yang berbeda-
beda, yaitu :
11
Anak-anak yang tadinya bangun tidur lebih awal kini mulai tidur lama di
2. Siklus bangun tidur sangat penting bagi orang dewasa muda. Mereka
sampai 8 jam tidur setiap malam tetapi bisa kurang dari waktu tersebut.
permalam sekitar 20% tidur berupa tidur REM. Jumlah terbangun dari
1. Cahaya
cahaya matahari atau kondisi yang terang (Indarwati, 2012). Cahaya yang
12
pineal di otak manusia. Melatonin berperan besar dalam membantu
( Indarwati, 2012).
2. Aktivitas Fisik
untuk tidur. Latihan fisik yang melelahkan sebelum tidur membuat tubuh
Perry, 2010).
3. Lingkungan
seseorang untuk tidur dan tetap tidur. Lingkungan yang tidak mendukung
memulai tidur. Lingkungan yang tidak nyaman seperti lembab juga dapat
mempengaruhi tidur(Kozier,2010).
4. Umur
Umur menjadi salah satu faktor mempengaruhi tidur dan kebutuhan tidur
13
usia. Kebutuhan tidur anak-anak berbeda dengan kebuthan tidur dewasa.
5. Diet
tidur total serta tidur yang terputus dan bangun tidur lebih awal. Di sisi
lebih lambat(Kozier,2010).
6. Stres Emosional
(Kozier,2010).
1. Insomnia
jangka pendek jika berakhir hanya dalam waktu beberapa malam, namun
14
biasanya. Insomnia kronik mungkin disebabkan karena medikasi,
2. Hiperinsomnia
karena kondisi media, seperti adanya kerusakan pada sistem saraf pusat,
tertidur selama 8-12 jam dan mengalami kesulitan untuk bangun di pagi
(Agustin, 2012).
3. Deprivasi Tidur
Deprivasi tidur meliputi kurangnya tidur pada waktu tertentu atau waktu
yang bekerja dengan jadwal kerja yang panjang dan rotasi jam kerja
(Gryglewska, 2010).
15
4. Parasomnia
seseorang sedang tertidur. Masalah tidur ini lebih banyak terjadi pada
2012).
5. Sleep apnea
dalam periode singkat selama tidur (Kozier, 2010). Ada tiga tipe sleep
diabetes dan penyakit ginjal kronik juga dikaitkan dengan sleep apnea
2012).
16
2.1.8 Kualitas Tidur
melibatkan berbagai domain, antara lain, penilaian terhadap lama waktu tidur,
gangguan tidur, masa laten tidur, disfungsi tidur pada siang hari, efisiensi tidur,
kualitas tidur, penggunaan obat tidur. Jadi apabila salah satu dari ketujuh domain
(Indarwati, 2012).
Pada penilaian terhadap lama waktu tidur yang dinilai adalah waktu dari
tidur yang sebenarnya yang dialami seseorang pada malam hari. Penilaian ini
gangguan tidur dinilai apakah seseorang terbangun tidur pada tengah malam atau
bangun pagi terlalu cepat, bangun untuk pergi ke kamar mandi, sulit bernafas
kepanasan, mengalami mimpi buruk, merasa sakit, dan alasan lain yang
keadaan tidur dan untuk mendapatkan tahap tidur REM dan NREM yang sesuai
(Khasanah, 2012). Kualitas tidur merupakan suatu keadaan yang dijalani individu
kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya (Hidayat, 2008).
komponen, yaitu :
17
1. Kualitas tidur subjektif : yaitu penilaian subjektif diri sendiri terhadap
kualitas tidur yang dimiliki, adanya perasaan terganggu dan tidak nyaman
2. Latensi tidur : yaitu berapa waktu yang dibutuhkan sehingga seseorang bisa
dengan menilai jam tidur seseorang dan durasi tidur seseorang dan durasi
4. Penggunaan obat tidur dapat menandakan seberapa berat gangguan tidur yang
sudah sangat terganggu pola tidurnya dan obat tidur dianggap perlu untuk
membantu tidur.
6. Durasi tidur : yaitu dinilai dari waktu mulai tidur sampai waktu terbangun,
waktu tidur yang tidak terpenuhi akanmenyebabkan kualitas tidur yang buruk.
Kualitas tidur berbeda dengan kuantitas tidur. Kuantitas tidur adalah lama
waktu tidur berdasarkan jumlah jam tidur sedangkan kualitas tidur mencerminkan
keadaan tidur yang restoratif dan dapat menyegarkan tubuh keesokan harinya
(Asmadi,2008). Kualitas tidur yang buruk berbeda dengan kuantitas tidur yang
buruk. Kuantitas tidur yang buruk mencakup durasi tidur pendek sedangkan
kualitas tidur yang buruk mencakup kesulitan untuk tidur dan seringkali terbangun
pada malam hari (Putra,2011). Tidur dikatakan berkualitas baik apabila siklus
18
NREM dan REM terjadi berselang-seling empat sampai enam kali (Potter &
dikatakan baik apabila tidak menunjukkan tanda kekurangan tidur dan tidak
yang sama terhadap aliran darah. Oleh karena itu, ada tekanan dalam sistem
Tekanan darah adalah tekanan pembuluh darah yang dihasilkan oleh darah.
Tekanan darah merupakan daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap
satuan luas dinding pembuluh. Tekanan darah hampir selalu dinyatakan dalam
19
milimeter air raksa (mmHg) karena manometer air raksa merupakan rujukan baku
darah perifer (tahanan perifer). Curah jantung (cardiac output) adalah jumlah
darah yang dipompakan oleh ventrikel ke dalam sirkulasi pulmonal dan sirkulasi
sistemik dalam waktu satu menit, normalnya pada dewasa adalah 4-8 liter.
denyut jantung (heart rate). Resistensi perifer total (tahanan perifer) pada
pembuluh darah dipengaruhi oleh jari-jari arteriol dan viskositas darah. Stroke
ventrikel satu kali berkontraksi normalnya pada orang dewasa normal yaitu ±70-
75 ml atau dapat juga diartikan sebagai perbedaan antara volume darah dalam
ventrikel pada akhir diastolik dan volume sisa ventrikel pada akhir sistolik. Heart
rateatau denyut jantung adalah jumlah kontraksi ventrikel per menit. Volume
sekuncup dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu volume akhir diastolik ventrikel, beban
Dua penentu utama tekanan darah arteri rata-rata adalah curah jantung dan
resistensi perifer total. Curah jantung merupakan volume darah yang dipompa
oleh tiap ventrikel per menit dan dipengaruhi oleh volume sekuncup ( volume
darah yang dipompa oleh setiap ventrikel per detik ) dan frekuensi jantung.
pembuluh yang ditimbulkan oleh friksi antara cairan yang mengalir dan dinding
pembuluh darah yang stationer. Resistensi bergantung pada tiga faktor yaitu,
20
arteri rata-rata secara konstan dipantau oleh baroreseptor yang diperantarai secara
curah jantung dan resistensi perifer total sebagai usaha memulihkan tekanan darah
pengaturan tekanan darah untuk jangka pendek dan pengaturan tekanan darah
a. Sistem Saraf
(Mayuni, 2013).
b. Kontrol kimia
21
vasomotor. Hormon yang penting dalam pengaturan tekanan darah
Organ ginjal memiliki peran penting dalam pengaturan tekanan darah jangka
darah menurun, ginjal akan mengeluarkan enzim renin ke dalam darah yang
ginjal(Ronny,2009).
Sympathetic activation.
22
Bagian sistem saraf yang mengatur kebanyakan fungsi viseral
dua subdivisi utama yang disebut sistem saraf simpatis dan sistem saraf
suatu istilah yang berasal dari kata adrenalin, dan merupakan nama lain
dari epinefrin.
epinefrin disekresikan ke dalam darah oleh medula adrenal, dan efek dari
23
utama, yaitu cardiac output (curah jantung) dan total peripheral
– adrenocortical activation )
adrenal ( HPA ) axis.HPA axis terdiri dari sistem interaksi umpan balik
dari ginjal untuk meningkatkan reuptake air, sehingga volume yang lebih
24
kadar glukosa di dalam tubuh dengan membantu mobilisasi glukagon
1. Usia
satu dari lima pria berusia 35-44 tahun memiliki tekanan darah tinggi. Angka
tersebut meningkat dua kali lipat pada usia antara 45-55 tahun. Sekitar 50%
dari orang yang berusia 55-66 tahun diperkirakan mengalami hipertensi dan
25
2. Stres
3. Ras
Frekuensi hipertensi pada orang Afrika dan Amerika cenderung lebih tinggi
banyak pada orang Afrika dan Amerika. Kecenderungan populasi ini terhadap
Perry,2010).
4. Medikasi
Terapi obat yang diresepkan oleh dokter kepada pasien kadang memberikan
efek perubahan tekanan darah yang signifikan. Perawat harus mengkaji secara
5. Jenis Kelamin
Secara klinis tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari tekanan darah
pada anak laki-laki dan perempuan. Setelah pubertas pria cenderung memiliki
memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria dengan usia yang
bahwa terdapat beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi tekanan darah
26
pada seseorang yaitu merokok,konsumsi garam berlebih, alkohol,
penelitian Anggara (2013) selain faktor diatas terdapat faktor lain yang
6. Kualitas tidur
Tekanan darah dapat terjadi akibat beberapa faktor resiko yaitu riwayat
keluarga, kebiasaan hidup yang kurang baik, pola diit yang kurang baik dan
durasi atau kualitas tidur yang buruk.Pada kondisi gangguan tidur, tubuh
cenderung memiliki laju metabolisme yang tinggi, oleh karena itu dibutuhkan
Selama tidur, nokturnal dip terjadi di kedua tekanan darah dan detak jantung,
tekanan darah dan heart rate selama 24 jam. Dengan cara ini, kebiasaan
menyebabkan keadaan tidak bisa tidur. Hal itu disebabkan oleh terhambatnya
27
metabolisme asam tripofan sehingga pembentukan hormon serotonin juga
terhambat yang dapat menyebabkan keadaan jaga atau tidak bisa tidur. Peran
stress seseorang, termasuk membuat seseorang tetap fokus dan terjaga pada
akhirnya menurunkan kualitas tidur seseorang. Efek dari stress tersebut dapat
membuat otot menjadi lebih tegang. Kontraksi otot yang sering dan terus
menerus akan memicu rasa sakit pada kepala, migrain, dan kondisi lainnya.
Selain itu, efek dari stress dapat meningkatkan frekuensi nafas, peningkatan
Tekanan darah arteri dapat diukur secara langsung (secara invasif) dan
tidak langsung ( secara tidak invasif ). Metode non-invasif adalah metode yang
paling sering dilakukan. Metode ini memerlukan spigmomanometer air raksa atau
tensimeter aneroid (jarum) dan stetoskop. Pengukuran tekanan darah secara tidak
sebagai berikut :
28
1. Mengkaji tempat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah.
kantung dan manset,stetoskop, pena serta lembar catatan tanda vital atau
formulir pencatatan.
kepada klien.
4. Menggulung lengan baju klien pada bagian atas lengan. Mempalpasi arteri
Dengan manset masih kempis, pasang manset dengan rata dan pas
5. Mempelajari arteri radialis atau brakialis dengan ujung jari dari satu tangan
atas titik dimana denyut nadi tidak teraba. Dengan perlahan kempiskan
manset dan catat dimana denyut nadi muncul lagi. Mengempiskan manset dan
(tidak redup). Ketahui lokasi arteri brakialis dan letakkan belatau diafragma
Dengan perlahan lepaskan dan biarkan air raksa turun dengan kecepatan 2
8. Catat titik pada manometer saat bunyi jelas yang pertama terdengar sebagai
29
manometer sampai 2 mmHg terdekat dimana bunyi tersebut hilang sebagai
9. Bantu klien untuk kembali ke posisi yang nyaman dan tutup kembali lengan
atas.
30
BAB 3
teori.(Nursalam,2013).
Faktor-faktor yang
mempengaruhi tekanan
darah :
1. Usia
2. Stres
3. Medikasi
4. Jenis kelamin
5. Konsumsi alkohol
6. Obesitas
7. Pekerjaan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas
tidur :
1. Cahaya
Keterangan :
2. Aktivitas tidur
3. Lingkungan
: Diteliti
4. Umur
5. Diet
:Tidak diteliti
6. Stress emosional
31
3.2 Hipotesis Penelitian
dibuktikan dalam penelitian maka hipotesis dapat benar atau juga salah dapat
32
BAB 4
METODE PENELITIAN
variabel bebas (faktor resiko) dan variabel terikat (efek) diobservasi hanya sekali
pada saat yang sama (Susila dan Suyanto, 2015). Jenis penelitianadalah
sering disebut sebagai efek. Faktor resiko dalam hal ini adalah faktor-faktor atau
33
Penelitian ini akan bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur
dengan tekanan darah pada mahasiswa STIKES Bhakti Husada Mulia (BHM)
Madiun.
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
peneliti sendiri. Karena populasinya kecil/lebih kecil dari 10.000 maka, untuk
(Notoatmodjo, 2012):
n= N
1+N (d2)
34
Keterangan : N : Besar populasi
n : Besar sampel
n=N
1+N (d2)
n =100
1+100 (0,05)
n = 100
1,25
n = 80 responden
mempunyai pengaruh terhadap variabel yang kita teliti. Kriteria sampel dapat
dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu inklusi dan ekslusi (Nursalam, 2013). Kriteria
35
4.3 Teknik Sampling
penelitian ini yaitu Simple Random Sampling adalah bahwa setiap anggota atau
unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai
sampel (Notoatmodjo, 2010). Peneliti akan membuat lotre yang berisi nama
kembali, lalu diacak kembali sampai keluar nama yang lain. Di lotre sampai 80
kali.
penelitian yang akan dilakukan, meliputi siapa yang akan diteliti (subyek
penelitian), variabel yang akan diteliti, dan variabel yang mempengaruhi dalam
36
Populasi
Sampel
Pengumpulan data
Pengolahan data
Pelaporan
Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian
37
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
yaitu :
kualitas tidur .
darah.
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
38
Tabel4.1 Definisi Operasional Hubungan Kualitas tidur dengan tekanan darah pada mahasiswa STIKES BHM Madiun
Varibel penelitian Definisi Operasional Indikator Alat ukur Skala Hasil ukur
Independent Kualitas tidur merupakan 1. Kualitas tidur Kuesioner Interval Skor antara 0-21
Kualitas tidur fenomena yang sangat subjektif kualitas tidur
kompleks yang 2. Latensi tidur
melibatkan berbagai 3. Efisiensi
domain, antara lain, kebiasaan tidur
penilaian terhadap lama 4. Penggunaan obat
waktu tidur, gangguan tidur
tidur, masa laten tidur, 5. Gangguan tidur
disfungsi tidur pada siang 6. Durasi tidur
hari, efisiensi tidur, 7. Daytime
kualitas tidur, disfunction
penggunaan obat tidur.
Dependen Nilai tekanan darah pada Tekanan sistol dan Stetoskop dan Interval Nilai tekanan
Tekanan darah mahasiswa STIKES diastol Tensimeter
darah sistolik
Bhakti Husada Mulia aneroid dalam
Madiun pada dilakukan satuan mmHg 60-300mmHg
pada posisi duduk
dan diastolik 20-
120 mmHg.
39
4.6 Instrumen Penelitian
1. Kualitas Tidur
disusun terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berisi data umum dan bagian
komponen dalam kualitas tidur yaitu kualitas tidur subjektif, sleep latensi,
tidur, dan disfungsi tidur pada siang hari. Pengukuran setiap dimensi
16-30 menit diberi skor 2 >60 menit diberi skor 3 lalu untuk pertanyaan
maka skornya 0, jika jumlahnya 1-2 maka skornya 1, 3-4 skornya 2, 5-6
<5=3). Komponen 4 jumlah jam tidur pulas soal nomer 4 dibagi jumlah di
tempat tidur, (soal 1+3) X 100 jika hasilnya >85% maka diberi skor 0, 75-
40
84% diberi skor 1, 65-74% diberi skor 2, <65% diberi skor 3. Komponen 5
jika jumlahnya 1-9 diberi skor 1, 10-8 diberi skor 2, 18-27 diberi skor
7 dan no 8 jika jumlahnya 1-2 diberi skor 1, 3-4 diberi skor 2, 5-6 diberi
darah, yaitu tensimeter jarum dalam satuan mmHg dengan posisi duduk di
atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
pada setiap butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil r hitung kita bandingkan
dengan r tabel dimana df=n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka vald
(Suwerjeni, 2014).
validitas dengan rumus korelasi product moment person. Uji validitas kuesioner
41
kualitas tidur telah dilakukan di STIKES BHM Madiun dalam penelitian Ratih
Dwi Susilo dengan melakukan uji coba pada 20 responden dengan hasil bahwa r
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius,
memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap
akan sama hasilnya (Arikunto, 2010). Dinyatakan reliabel bila nilai alpha
Madiun dalam penelitian Ratih Dwi Susilo dengan melakukan uji coba kepada 20
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,827, 9
42
penelititan, izin bulan juni, pengolahan data pada bulan Juli, dan pelaporan pada
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
sebagai berikut :
Madiun.
43
7. Setelah responden selesai menuliskan jawaban, peneliti melakukan
crosscheck ulang apabila ada jawaban pertanyaan yang terlewati atau belum
terjawab.
1. Editing
tersebut. Tetapi apabila tidak memungkinkan, maka data yang tidak lengkap
2. Coding
menjadi data angka atau bilangan (Nugroho, 2012). Pemberian kode pada
44
a. Jenis kelamin memiliki kategori
1) Cahaya :
2) Suhu :
c. Status tinggal
45
3. Data Entry
Data yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam
dari orang yang melakukan “data entry” ini. Apabila tidak maka terjadi
4. Scoring
5. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
digunakan.
46
4.10.2 Analisa Data
data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat.
yaitu ukuran pemusatan sebuah distribusi data. Ukuraan atau nilai tanggal
interval.
47
intervalmaka uji statistik yang digunakan adalah uji Pearson product
moment yaitu uji statistik yang paling umum digunakan untuk mengetahui
c. Variasi skor kedua variable yang akan dicari korelasinya harus sama.
distribusi normal.
Ini berarti bahwa setiap kenaikan skor/ nilai pada variable X akan
variable Y.
1 atau sama dengan -1. Ini berarti bahwa setiap kenaikan skor/ nilai
sebaliknya, apabila skor / nilai dari variable X turun, maka skor / nilai
48
c. Tidak ada korelasi, apabila hasil perhitungan korelasi (mendekati 0
atau sama dengan 0). Hal ini berarti bahwa naik turunnya skor / nilai
tidak selalu diikuti dengan naik atau turunnya skor / nilai variable Y.
bergerak antara -1 sampai dengan +1. Jadi kalau ada hasil perhitungan
korelasi product moment lebih besar (>) daripada +1 atau kurang dari
R Derajat asosiasi
±1,0 Sempurna ( perfect )
± 0,7 s/d ± 0,7 Kuat ( strong )
± 0,4 s/d ± 0,7 Sedang ( moderate )
± 0,2 s/d ± 0,4 Lemah ( weak )
± 0,01 s/d ± 0,2 Tidak penting ( negligible )
0,0 Tidak ada hubungan ( no association )
Sumber : WHO, 2001 dalam Ketut Swarjana, 2016
Kendal Tau. Uji Korelasi Kendal Tau yang dipilih dalam penelitian ini
49
1. Beneficence
2. Justice
Prinsip Justice atau keadilan dalam penelititan dilakukan dengan dua cara
yaitu hak untuk diperlakukan dengan adil dalam penelititan dan hak untuk
kerahasiaan bahwa data dan segala informasi yang bersifat pribadi tidak
50
BAB 5
Pada bab ini akan disajikan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data
dengan kuesioner yang telah diisi oleh responden mengenai Hubungan antara
Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Mahasiswa semester VIII Program
responden, kualitas tidurdan tekanan darah, serta analisa bivariat yaitu hubungan
kualitas tidur dengan tekanan darah pada Mahasiswa semester VIII Program Studi
studi yang ada di STIKES ada beberapa jurusan program studi, yaitu jurusan S1
ekstra dan organisasi, kegiatan ekstra itu sendiri yaitu BLF (Bhakti Husada
Language Forum), volley, tenis meja dan paduan suara sedangkan kegiatan
51
organisasi itu sendiri HIMKA (Himpunan Mahasiswa Keperawatan) dan BEM
Hasil penelitian terdiri dari data umum dan data khusus.Data umum
BHM Madiun.
Min-
Mean Modus SD CI-95%
Umur max
(Tahun) 20,0- 21,9-
21,9 23,0 0,9187
23,0 22,1
usia paling banyak adalah 23,0 tahun, usia terendah 20,0 tahun dan
tertinggi 23,0 tahun dengan standart deviasi sebesar 0,9187. Pada tingkat
52
kepercayaan sebesar 95% diperkirakan usia responden berada pada rentang
tinggal dengan orang tua sebanyak 25 orang (31,3%) dan yang tinggal di
53
4. Karakteristik responden berdasarkan lingkungan saat tidur (cahaya)
Persentase
No. Cahaya Jumlah
(%)
1. Terang 25 31,3
2. Redup 25 31,3
3. Gelap 30 37,5
Total 80 100
Persentase
No. Suhu Jumlah
(%)
1. Hangat 24 30,0
2. Biasa 38 47,5
3. Dingin 18 22,5
Total 80 100
suhu saat tidur sebanyak 38 responden (47,5%) yaitu pada suhu biasa,
54
6. Karakteristik responden berdasarkan riwayat merokok
Riwayat Persentase
No. Jumlah
merokok (%)
1. Merokok 2 2,5
2. Tidak merokok 78 97,5
Total 80 100
5.2.2Data Khusus
Setelah mengetahui data umum dalam penelitian ini maka berikut akan
ditampilkan hasil penelitian yang terkait dengan data khusus yang meliputi
55
kualitas tidur dan tekanan darah yang diambil dari penelitian kepada responden di
Min- CI
No Variabel Mean Median Modus SD
Max 95%
baik dan nilai maksimum sebesar 25,00 .Dengan standart deviation sebesar
5,6. Pada tingkat kepercayaan 95% maka kualitas tidur responden berada
pada nilai 14,7 sampai dengan 17,2. Data tersebut menunjukkan rata-rata
responden memiliki nilai kualitas tidur sebesar 16,0. Hal ini berarti
buruk.
56
Rata – rata nilai kualitas tidur pada mahasiswa STIKES Bhakti
Husada Mulia yaitu 16,0 termasuk dalam kualitas tidur buruk, dan nilai
Min CI
No Variabel Mean Median Modus SD
Max 95%
Tekanan
100,0 133,0
1. darah 136,1 140,0 140,0 13,9
150,0 139,0
sistol
150,0 mmHg dan tekanan darah sistol terbanyak sebesar 140,0 mmHg rata-
rata tekanan darah sistol sebesar 136,1 mmHg dan terendah sebesar 100,0
maka tekanan darah responden berada pada nilai 133,0 mmHg sampai dengan
darah normal dan tekanan darah sistol terbanyak 140 mmHg termasuk
57
Tabel 5.10. Karakteristik Tekanan Darah Diastol Responden Pada
Mahasiswa Semester VIII Program StudiKeperawatan STIKES
BHM Madiun Tahun 2017
Min CI
No Variabel Mean Median Modus SD
Max 95%
tekanan darah diastol sebesar 75,5 mmHg dan terendah sebesar 60,0mmHg.
dengan standart deviation sebesar 11,8. Pada tingkat kepercayaan 95% maka
tekanan darah diastol responden berada pada nilai 72,8 mmHg sampai dengan
tekanan darah normal dan tekanan darah diastol terbanyak 80,0 mmHg,
tekanan darah diastol tertinggi sebesar 100,0 mmHg. Hal ini berarti tekanan
58
3. Hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada Mahasiswa STIKES BHM
Madiun
Tabel 5.11 Analisis Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada
Mahasiswa Semester VIII STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
Min- CI- p-
Variable Mean Median Modus SD r
max 95% Value
Kualitas 3,0 14,7
16, 0 17,0 19,0 5,6
tidur 25,0 17,2
Tekanan 100,0 133,0
darah 136,1 140,0 140,0 13,9
sistol 150,0 139,0 0.001 0.359
Tekanan 60,0 72,8
darah 75,5 80,0 80,0 11,8
diastole 100,0 78,1
Tabel 5.11 pada variabel kualitas tidur menunjukkan bahwa nilai rata-rata
kualitas tidur responden sebesar 16,0 dan nilai median kualitas tidur sebesar
17,0 serta nilai kualitas paling banyak adalah 19,0 nilai terendah kualtas tidur3
dan tertinggi 25,0 dengan standart deviation sebesar 5,6. Pada tingkat
kepercayaan 95% maka kualitas responden berada pada nilai 14,7 sampai
menunjukkan bahwa nilai rata-rata tekanan darah sistol dan diastole 136 / 75
mmHg, nilai median tekanan darah sistol dan diastol 140 / 80 mmHg, nilai
tekanan darah sistol dan diastol paling banyak adalah 140 / 80 mmHg, nilai
terendah tekanan darah sistol dan diastol 100 / 60 mmHg dan tertinggi 150 /
59
95% tekanan darah sistol dan diastol berada pada nilai 133 / 72 mmHg
responden memiliki nilai takanan darah sistol dan diastol sebesar 136 / 75
mmHg.
Bhakti Husada Mulia Madiun. Nilai koefisien kualitas tidur sebesar 0,359
dengan arah hubungan positif (+) berarti semakin buruk kualitas tidur akan
semakin tinggi tekanan darah pada mahasiswa STIKES Bhakti Husada Mulia
5.3. Pembahasan
responden pada bulan juli 2017 yang telah diolah, maka penulis akan membahas
mengenai hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada Mahasiswa
semester VIII Program Studi Keperawatan STIKES Bakti Husada Mulia Madiun.
responden sebesar 16,0 dan nilai median kualitas tidur sebesar 17,0 serta nilai
kualitas tidur paling banyak adalah 19,0 , nilai terendah kualtas tidur3 dan
tertinggi 25 dengan standart deviation sebesar 5,6. Pada tingkat kepercayaan 95%
maka kualitas tidur responden berada pada nilai 14,7 sampai dengan 17,2. Data
60
tersebut menunjukkan rata-rata responden memiliki nilai kualitas tidur sebesar
16,0. Dengan nilai standart deviasi 5,6. Mengingat nilai semakin rendah nilai
standart deviasi, maka semakin kecil rentang variasi datanya, sedangkan jika nilai
standart deviasi semakin tinggi maka semakin lebar rentang variasi datanya.
durasi tidur sebagian besar 6 jam yaitu 40 responden dan sebagian lagi 40
responden menilai tidur nyenyak sekitar 2-3 jam saja. Dan untuk komponen 4
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun memiliki kualitas tidur yang buruk dengan
nilai skor 16,0. Rata – rata mahasiswa STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
memilki kualitas tidur buruk di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu :Durasi tidur,
resonden banyak yang memiliki durasi tidur yang tidak terpenuhi, status tinggal
61
responden. Rata – rata mahasiswa STIKES Bhakti Husada Mulia madiun banyak
yang tinggal di kost yaitu 52 responden (65,0%). Mereka kurang nyaman dengan
status tinggal di kost. Dan faktor lain mahasiswa mengalami kualitas tidur buruk
parsial individu yang dapat dibangunkan. Tidur dapat diartikan sebagai periode
istirahat untuk tubuh dan pikiran, yang selama masa ini, kemauan dan kesadaran
dihentikan. Tidur telah dideskripsikan sebagai status tingkah laku yang ditandai
dengan posisi tak bergerak yang khas dan sensitivitas reversibel yang menurun,
melibatkan berbagai domain, antara lain, penilaian terhadap lama waktu tidur,
gangguan tidur, masa laten tidur, disfungsi tidur pada siang hari, efisiensi tidur,
kualitas tidur, penggunaan obat tidur. Jadi apabila salah satu dari ketujuh domain
(Indarwati, 2012).
(2013) yang meneliti tentang hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada
mahasiswa PSPD FKK UMJ tahun 2013 didapatkan 83,7% dari 92 responden
memiliki kualitas tidur yang buruk, sedangkan 16,3% dari 92 orang responden
memiliki kualitas tidur yang baik. Berdasarkan hasil observasi, hal tersebut dapat
62
terjadi akibat beberapa faktor, yakni : Cahaya Keadaan mengantuk dan tidur
Keadaan terbangun berkaitan dengan cahaya matahari atau kondisi yang terang
(Indarwati, 2012). Umur menjadi salah satu faktor mempengaruhi tidur dan
sebaiknya kita selalu memperhatikan pola tidur, waktu tidur, dan lingkungan
tempat kita tidur karena hal – hal seperti itulah yang dapat mempengaruhi kualitas
tidur seseorang. Jika kualitas tidur baik, maka tubuh akan selalu sehat dan bugar
hari yang berakibat pada berkurangnya kebutuhan untuk tidur, sehingga sering
kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk
bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek subjektif seperti kedalaman dan
kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidur. Kondisi kurang
Berdasarkan hasil penelitaian padatabel 5.9 dan 5.10 rata-rata nilai takanan
darah sistol dan diasto l36,1 / 75,5 mmHg yang termasuk dalam tekanan darah
normal, nilai median takanan darah sistol dan diastol 140,0 / 80,0 mmHg yang
63
termasuk dalam tekanan darah prehipertensi, nilai tekanan darah sistol dan diastol
paling banyak adalah 140,0 / 80,0 mmHg, nilai terendah tekanan darah sistol dan
diastol 100,0 / 60,0 mmHg dan tertinggi 150,0 / 100,0 mmHg dengan standart
deviation sebesar 13,9. Pada tingkat kepercayaan 95% tekanan darah sistol dan
diastol responden berada pada nilai 133 / 72 mmHg sampai dengan 139 / 78
mmHg.
yaitu 140 / 80 mmhg. Rata- rata responden memiliki tekanan dalam kategori
prehipertensi di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : kualitas tidur yang buruk,
rata-rata responden memiliki kualitas tidur yang buruk dengan nilai skor 16,0.
Pada kondisi gangguan tidur, tubuh cenderung memilki laju metabolism yang
tinggi, oleh karena itu dibutuhkan begitu banyak glukosa sebagai bahan bakar
64
yang sama terhadap aliran darah. Oleh karena itu, ada tekanan dalam sistem
hubungan antara peningkatan tekanan darah karena kualitas tidur yang buruk pada
orang dewasa sudah banyak, kualitas tidur adalah salah satu faktor yang sangat
faktor tekanan darah. Frekuensi hipertensi pada orang Afrika dan Amerika
hipertensi juga lebih banyak pada orang Afrika dan Amerika. Kecenderungan
dengan tekanan darah di STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun. Dari hasil anilisis
data yang diperoleh pada tabel 5.11 hal ini terbukti Keeratan hubungan antara
hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah di STIKES Bhakti Husada Mulia
65
hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah. Nilai pearson product
rendah.
bahwa pada saat seseorang mengalami gangguan tidur, maka hipotalamus akan
kelenjar medulla adrenal dan efek dari perangsangannya yaitu langsung pada
keadaan tidur dan mendapatkan tahap tidur Rapid Eye Movement (REM) dan Non
Rapid Eye Movement (NREM) yang sesuai (Khasanah, 2012). Kualitas tidur yang
terbangun dari tidurnya serta dikatakan baik apabila tidak menunjukkan tanda-
tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya (Gaultney,
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Inun Magfirah (2016) yang
66
tekanan darah pada mahasiswi program studi S1 fisioterapi angkatan 2013 dan
hasil penelitian ini diketahui bahwa keseluruhan umur mahasiswa berada pada
rentang remaja akhir (20-23 tahun). Pada remaja fungsi jantungnya lebih baik dari
orang dewasa, serta remaja cenderung mempunyai aliran darah balik ke jantung
peningkatan kerja jantung dan tahanan vaskular perifer. Efek stimulasi saraf
resiko yaitu riwayat keluarga, kebiasaan hidup yang kurang baik, pola diit yang
kurang baik dan durasi atau kualitas tidur yang buruk.Pada kondisi gangguan tidur,
tubuh cenderung memiliki laju metabolisme yang tinggi, oleh karena itu
darah dan denyut jantung biasanya menunjukkan variasi diurnal. Selama tidur,
nokturnal dip terjadi di kedua tekanan darah dan detak jantung, yang tetap rendah
aktivitas simpatis dan peningkatan rata-rata tekanan darah dan heart rate selama
67
meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik yang berkepanjangan (Gangwisch,
2015).
Mulia Madiun banyak yang mengalami kualitas tidur buruk yang disebakan oleh
stress dalam penyelesaian tugas akhir, faktor status tinggal banyaka responden
yang memiliki status tinggal di kost yaitu sebanyak 52 responden (65,0%) mereka
merasa kurang nyaman dengan status tinggal di kost di karenakan jauh dari orang
tua. Faktor lain terjadinya kualitas tidur buruk yaitu Aktivitas dan latihan fisik
dapat meningkatkan kelelahan dan kebutuhan untuk tidur. Latihan fisik yang
darah.
68
3. Tidak dapat menjelaskan secara pasti apakah kualitas tidur berkorelasi
69
BAB 6
PENUTUP
Pada bab ini peneliti akan menyampaikan tentang hubungan kualitas tidur
dengan tekanan darah pada mahasiswa semester VIII STIKES BHM Madiun.
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
1. Rata-rata nilai kualitas tidur responden sebesar 16,0 termasuk dalam kategori
2. Rata-rata nilai tekanan darah sistol responden sebesar 136 mmHg dan
tekanan darah sistol terbanyak sebesar 140 mmHg dan tekanan darah sistol
tertinggi 150 mmHg dan terendah sebesar 100 mmHg. Hal ini menunjukkan
bahwa tekanan darah sistol pada mahasiswa STIKES BHM termasuk kategori
mmHg dan tekanan darah diastol terbanyak sebesar 80 mmHg dan tekanan
3. Hubungan Kualitas tidur dengan Tekanan darah pada penelitian ini terdapat
kekuatan rendah dengan p value (0,001) < α = 0,05 dan koefisien kontingensi
r = 0,359.
70
6.2. Saran
dan hasil penelitian dan dapat menambah sumber referensi dan daftar
darah.
71
lampiran 1
KepadaYth
Calon Responden
Di tempat
Dengan Hormat ,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa STIKES Bhakti
Husada Mulia Madiun Prodi S1 Keperawatan .
Nama : Ratih Dwi Susilo
NIM : 201302098
Akan mengadakan penelitian dengan judul“ Hubungan Kualitas Tidur
dengan Tekanan Darah Pada Mahasiswa Semester VIII Program Studi
Keperawatan di STIKES BHM Madiun “.
Untuk itu saya mohon bantuan kepada saudara, kiranya bersedia memberikan
informasi dengan cara kuesioner terlampir .Kerahasiaan semua informasi akan
dijaga dan hanya digunakan utuk kepentingan penelitian.
Atas perhatian, kerja sama dan kesediaannya dalam berpartisipasi sebagai
responden dalam penelitian ini, saya menyampaikan banyak terima kasih dan
berharap informasi anda akan berguna, khususnya dalam penelitian ini.
HormatSaya
72
Lampiran 3
Madiun,……………
Responden
( )
73
Lampiran 4
KISI-KISI KUESIONER
74
Lampiran 5
PETUNJUK UMUM :
2. Untuk setiap soal pilihan, berilah tanda silang (√) pada tempat yang
disediakan.
5. Jika ada hal yang kurang jelas, saudara bias menanyakan kepada peneliti.
A. DATA UMUM
2. Umur ` :……..Tahun
75
B. INDEKS KUALITAS TIDUR
INSTRUKSI :
Pertanyaan berikut ini berhubungan dengan kebiasaan tidur hanya selama 1
minggu terakhir saja. Jawaban anda harus menunjukkan pengulangan yang
paling tepat dari sebagian besar siang dan malam hari pada minggu lalu. Saya
berharap anda menjawab semua pertanyaan dimana pertanyaan nomor 1 - 4,
jawablah dengan angka, sedangkan dimana untuk pertanyaan 5 – 9 cukup
dengan tanda (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang ada.
malam hari ?
..................................................
2. Selama 1 minggu terakhir, berapa lama (dalam menit) anda membutuhkan
3. Selama 1 minggu terakhir, pada pukul berapa anda biasanya bangun tidur
di pagi hari ?
..................................................
4. Selama 1 minggu terakhir, berapa jam anda dapat tidur nyenyak di malam
hari ?
(ini mungkin berbeda dengan jumlah waktu yang dihabiskan saat tidur)
..................................................
76
Selama 1 minggu terakhir,
Sangat Cukup serin Tidak
seberapa sering anda mengalami
5 sering sering g pernah
gangguan tidur, yang di sebabkan
(3) (2) (1) (0)
karena…..
a. Tidak dapat tidur dalam waktu
30 menit
b. Terbangun di tengah malam
atau sangat pagi
c. Terbangun karena
Ingin ke toilet
d. Tidak dapat bernafas
Dengan nyaman
e. Batuk atau mendengkur
dengan keras
h. Mimpi buruk
i. Merasa nyeri
j. Alasan lain, jelaskan :
……………………
…………………………………
………
6. Selama 1 minggu terakhir,
seberapa sering anda
Mendapatkan masalah
agar tetap terjaga saat
berkendara, makan,
atau ketika melakukan
aktivitas social.
7. Selama 1 minggu
terakhir, seberapa
seringanda
mengkonsumsi obat
tidur( resep atau pun
dari toko )
8. Selama 1 minggu terakhir,
seberapa sering bagi anda agar
tetap antusias / bersemangat
dalam mengerjakan sesuatu
77
9. Selama 1 minggu terakhir, apakah
anda sering menilai kualitas tidur
anda secara umum
Diastol :
2. Apakah anda merokok :( ) merokok
( ) tidak merokok
3. Apakah memiliki keluarga riwayat hipertensi : ( ) memiliki
( ) tidak memiliki
78
Lampiran 6
Pengertian :
lain, penilaian terhadap lama waktu tidur, gangguan tidur, masa laten tidur,
disfungsi tidur pada siang hari, efisiensi tidur, kualitas tidur, dan
Tujuan :
Persiapan Alat:
1. Kuesioner kualitastidur.
2. Alat tulis.
Prosedur :
79
B. Pengukuran Tekanan Darah
Pengertian:
Tujuan :
Kebijakan :
Persiapan alat:
stetoskop.
2. Alat tulis.
Prosedur :
2. Cuci tangan
6. Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3cm di atas fossa cubiti.
80
8. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri tidak teraba.
dengan memutar skrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.
11. Catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali terdengar dan catat
81
Lampiran 7
Statistics
umur
N Valid 80
Missing 0
Descriptives
Median 22,0000
Variance ,844
Minimum 20,00
Maximum 23,00
Range 3,00
Umur
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
82
20.00 3 3.8 3.8 3.8
21.00 27 33.8 33.8 37.5
Valid 22.00 22 27.5 27.5 65.0
23.00 28 35.0 35.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
status_tinggal
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Kost 52 65.0 65.0 65.0
orang tua 25 31.3 31.3 96.3
Valid
rumahsaudara 3 3.8 3.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
riwayat_merokok
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
merokok 2 2.5 2.5 2.5
Tidakmeroko 78 97.5 97.5 100.0
Valid
k
Total 80 100.0 100.0
lingkungan_saat_tidur_cahaya
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
gelap 30 37.5 37.5 37.5
redup 25 31.3 31.3 68.8
Valid
terang 25 31.3 31.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
lingkungan_saat_tidur_suhu
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
83
biasa 38 47.5 47.5 47.5
dingin 18 22.5 22.5 70.0
Valid
hangat 24 30.0 30.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
Data Khusus
Statistics
kualitas_tidur
N Valid 80
Missing 0
Mean 16,0125
Median 17,0000
Mode 19,00
Std. Deviation 5,65796
Minimum 3,00
Maximum 25,00
Cases
Descriptives
Median 17,0000
Variance 32,013
Std. Deviation 5,65796
Minimum 3,00
84
Maximum 25,00
Range 22,00
Statistics
tekanan_darah_sistol
N Valid 80
Missing 0
Mean 136,1250
Median 140,0000
Mode 140,00
Std. Deviation 13,91600
Minimum 100,00
Maximum 150,00
Cases
Descriptives
Median 140,0000
Variance 193,655
Minimum 100,00
Maximum 150,00
85
Range 50,00
Statistics
tekanan_darah_diastol
N Valid 80
Missing 0
Mean 75,5000
Median 80,0000
Mode 80,00
Std. Deviation 11,78929
Minimum 60,00
Maximum 100,00
Cases
Descriptives
Median 80,0000
Variance 138,987
Minimum 60,00
Maximum 100,00
Range 40,00
86
Interquartile Range 30,00
Ujikorelasi
Correlations
kualitas_tidu tekanan_dara
r h_sistol
Pearson 1 .359**
Correlation
kualitas_tidur
Sig. (2-tailed) .001
N 80 80
Pearson .359** 1
tekanan_darah_sisto Correlation
l Sig. (2-tailed) .001
N 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
kualitas_tidur .179 80 .000 .881 80 .000
tekanan_darah_sistol .260 80 .000 .847 80 .000
tekanan_darah_diast .199 80 .000 .863 80 .000
ol
Umur .226 80 .000 .830 80 .000
a. Lilliefors Significance Correction
87
Lampiran 8
88
23. 0 1 0 0 1 3 3 3 3 3 3 2 3 0 2 2 3 0 3
24. 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 2 3 2
25. 0 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 2 1
26. 3 0 0 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2
27. 0 0 0 1 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 0 0 3
28. 0 1 0 0 0 2 3 3 0 3 3 0 3 3 3 3 3 3 2
29. 0 1 1 1 0 3 3 3 0 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1
30. 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2
31. 0 0 0 0 0 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32. 0 0 0 0 0 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 0 2
33. 0 0 0 0 0 1 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1
34. 0 1 0 0 0 1 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 0 2
35. 0 1 0 1 0 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 0 3
36. 3 4 2 2 3 2 2 3 3 1 3 2 0 3 3 3 3 0 2
37. 3 2 1 1 3 2 1 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 0 3
38. 3 5 3 2 3 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 3 2 0 3
39. 3 1 1 1 2 1 1 3 2 3 3 3 1 3 3 3 1 0 3
40. 3 3 2 2 3 1 2 3 1 2 3 2 2 3 3 3 2 0 3
41. 3 3 3 1 1 3 1 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3
42. 3 0 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 0 2 3 3 2 3 3
43. 3 0 2 1 2 2 1 3 1 3 3 3 1 3 3 2 1 0 3
44. 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 1 3 1 2 2 3
45. 3 2 1 1 3 1 1 3 2 1 3 1 2 2 3 3 3 3 3
46. 3 2 1 1 3 0 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 0 1 0
47. 3 0 0 3 3 0 3 3 1 3 2 3 0 1 3 3 0 2 3
48. 3 2 1 1 1 0 1 3 2 2 1 3 2 2 3 3 0 3 2
49. 3 2 1 2 2 0 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 0 0 1
50. 3 0 0 2 0 0 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2
51. 3 1 3 1 3 3 1 3 1 3 2 3 3 0 3 1 2 0 3
52. 3 1 3 2 3 3 2 3 2 2 1 3 2 3 3 2 1 2 2
53. 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 2 3 1
89
54. 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 3 1 2
55. 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 0 2 2 1 2 2 3
56. 3 3 2 3 3 1 3 3 0 1 1 3 3 3 2 2 1 3 2
57. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 0 3 2 0 3 3 2 0 1
58. 3 2 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 2
59. 3 0 0 2 3 0 2 3 1 1 3 3 3 2 3 1 2 2 3
60. 3 3 3 2 3 3 2 3 1 2 1 3 2 1 1 2 1 1 2
61. 3 3 2 1 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1
62. 3 3 2 2 0 2 2 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 2
63. 3 2 3 1 3 2 1 3 3 2 2 1 3 3 2 1 0 0 3
64. 3 1 1 1 2 1 1 3 1 3 1 2 3 3 1 3 3 3 3
65. 3 2 1 2 1 0 2 3 2 1 1 0 3 3 2 2 2 2 3
66. 0 2 1 2 0 2 2 3 3 2 2 0 3 3 3 3 1 1 3
67. 3 3 2 2 0 3 2 3 3 0 3 0 3 3 2 2 2 3 3
68. 2 3 2 1 3 1 1 3 3 0 0 3 3 3 1 3 3 3 0
69. 1 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 0 3 3
70. 2 2 3 2 3 2 2 3 3 1 0 1 2 3 0 3 3 2 2
71. 3 3 2 2 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1
72. 2 3 2 1 2 1 1 3 0 3 2 3 1 3 0 1 1 2 3
73. 1 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 0
74. 2 2 1 2 2 0 2 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 2 0
75 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 1 3 2 3 2 2 2 2 0
76. 2 2 1 3 3 0 3 3 3 3 2 2 1 3 3 1 1 2 0
77. 1 2 3 2 1 3 2 1 3 2 3 1 3 3 2 2 2 3 0
78. 2 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 1 2 3 2 3 3 0 0
79. 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 3 3 2 2 3 3
80. 0 3 2 3 3 2 3 0 1 3 2 3 2 3 3 1 1 2 2
90
Keterangan :
1. Skor global 0-21
2. Skor baik ≤ 5
3. Skor buruk ≥ 5
4. Komponen 1 pertanyaan no 9 skor 0 – 3
5. Komponen 2 skor pertanyaan no 2 + 5, untuk no 2 < 15 menit = 0, 16 –
30 menit = 2, > 60 menit = 3. Skor pertanyaan dari no 5a, jika jumlah
skor dari kedua pertanyaan tersebut jumlahnya 0 maka skornya 0, jika
jumlah 1-2 = 1, 3-4 = 2, 5-6 = 3.
6. Komponen 3 Skor pertanyaan no. 4 ( < 7= 0. 6- 7 = 1, 5 – 6 = 2. < 5 = 3 ).
7. Komponen 4 jumlah jam tidur pulas, soal no 4 : jumlah jam di tempat
tidur ( soal 1+3) x 100 jika hasilnya > 85 % = 0. 75 – 84 % = 1, 65-
74 %= 2, < 65 % = 3.
8. Komponen 5 jumlah skor 5b hingga 5j ( bila jumlahnya 0 maka skornya
0, jika jumlahnya 1-9 = 1, 10-18 = 2, 18-27 = 3.
9. Komponen 6 skor pertanyaan no.6 0-3
10. Komponen 7 skor pertanyaan no 7 dan pertanyaan no 8, jika jumlahnya
1-2 maka skornya 1, 3-4 = 2, 5-6 = 3.
91
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar klien. Jakarta : Salemba
Medika.
Dinkes Kota Madiun ( 2015). Data Penderita Gangguan Tidur 2015. Madiun.
Edoguard, J.B. (2010). Hypertention Principles and Practice. USA : Taylor and
Francis group. Di akses tanggal 3 Februari 2017.
Guyton, C.A. & Hall, J.E. (2009). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9.
Jakarta : EGC.
92
Indarwati, Nova. (2012). Hubungan Antara Kualitas tidur Mahasiswa yang
Mengikuti UKM dan Tidak Mengikuti UKM pada Mahasiswa Reguler
Fakultas Ilmu Keperawatan. Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan.
Universitas Indonesia. [ Jurnal Kesehatan ]. Di akses tanggal 20
Maret 2017.
Javaheri, S.,IsserA.S.,Rosen C.L., Redline S., (2008) . Sleep Quality and Elevated
Blood Pressure in Adolescents.
Putra, S. R. (2011). Tips Sehat dengan Pola Tidur Tepat dan Cerdas. Yogyakarta :
Penerbit Buku Biru.
Inun, M. (2016).HubunganKualitasTidurDenganTekananDarahPadaMahasiswi
Program Studi S1 Fisioterapiangkatan 2013 dan
2014.UniversitasHasanuddin: Makassar.
93
Suyanto & Salamah. (2009). Riset Kebidanan : Metodologi dan Aplikasi.
Yogyakarta : Mitra Cendekia Press.
94