Anda di halaman 1dari 5

Andini Saraswati l Infertility

[ARTIKEL REVIEW]

INFERTILITY
Andini Saraswati
Faculty of Medicine, Universitas Lampung

Abstract
Infertility is the inability to contain up to deliver the baby alive after one year of regular sexual intercourse
and do not use any contraception / after deciding to have children . Type of infertility is divided into two ,
namely primary infertility and secondary infertility . Many factors affect the incidence of both primary and
secondary infertility in terms of men, women , and other factors . In terms of women problems in the cervix ,
tubes , ovaries , vagina , uterus and ovulation disorders . In terms of male factor problems such as coitus ,
ejaculation , employment and other factors may cause the incidence of infertility . Age and lifestyle factors
are also not spared from the cause of secondary infertility . Consultation to the gynecologist is important for
couples who do not have children after a minimum of one year of marriage.

Keywords : ejaculation,infertility , ovulation, sexual

Abstrak
Infertilitas merupakan ketidakmampuan untuk mengandung sampai melahirkan bayi hidup setelah satu
tahun melakukan hubungan seksual yang teratur dan tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun/setelah
memutuskan untuk mempunyai anak. Jenis infertilitas terbagi menjadi dua, yakni infertilitas primer dan
infertilitas sekunder. Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian infertilitas baik primer maupun sekunder
dari segi pria, wanita, maupun faktor lain. Dari segi wanita masalah pada serviks, tuba, ovarium, vagina,
uterus dan gangguan ovulasi. Dari segi pria masalah seperti faktor koitus, ejakulasi, pekerjaan dan faktor lain
dapat menyebabkan kejadian infertilitas. Faktor usia dan gaya hidup juga tak luput dari penyebab infertilitas
sekunder.Konsultasi kepada dokter kandungan sangatlah penting bagi pasangan yang belum mendapatkan
anak setelahminimal satu tahun menikah.

Kata kunci : ejakulasi, infertilitas, ovulasi, seksual

...
Korespondensi: Saraswati, A. l andinisaraswati8@gmail.com

Pendahuluan
Berkembang biak adalah salah alat kontrasepsi apapun atau setelah
satu fungsi luhur dari makhluk memutuskan untuk mempunyai
hidup, termasuk manusia. Seluruh anak.2
makhluk hidup, termasuk manusia Kegagalan pasangan suami istri
berkeinginan untuk menjaga (pasutri) dalam memperoleh
kelangsungan garis keturunannya keturunan, disebabkan oleh masalah
dengan cara berkembang biak.1 pada pria dan atau wanita. 40
Salah satu gangguan persen kesulitan mempunyai anak
kesehatan reproduksi yang terjadi terdapat pada wanita, 40 persen
ada usia subur adalah infertilitas. pada pria, dan 30 persen pada
Infertilitas adalah ketidakmampuan keduanya. Anggapan bahwa kaum
untuk mengandung sampai wanitalah yang lebih
melahirkan bayi hidup setelah satu bertanggungjawab terhadap
tahun melakukan hubungan seksual kesulitan mendapatkan anak adalah
yang teratur dan tidak menggunakan kurang tepat. WHO juga

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 5 | Februari 2015 |5


Andini Saraswati l Infertility

memperkirakan sekitar 50-80 juta misalnya peningkatan alkalinitas dan


pasutri (1 dari 7 pasangan) memiliki peningkatan sekresi.
masalah infertilitas, dan setiap tahun Kelainan Serviks yang dapat
muncul sekitar 2 juta pasangan menyebabkan infertilitas adalah:
infertil.3 1.Perkembangan serviks yang
Disebut Infertilitas primer jika abnormal sehingga mengakibatkan
seorang wanita yang telah migrasi sperma terhambat.
berkeluarga belum pernah 2.Tumor serviks seperti polip
mengalami kehamilan meskipun atau mioma yang dapat menutupi
hubungan seksual dilakukan secara saluran sperma atau menimbulkan
teratur tanpa perlindungan discharge yang mengganggu
kontrasepsi untuk selang waktu spermatozoa.
paling kurang 12 bulan4,8 sedangkan 3.Infeksi serviks yang
tidak terdapat kehamilan dalam menghasilkan asam atau sekresi
waktu 1 tahun atau lebih pada purulen yang bersifat toksin
seorang wanita yang telah terhadap spermatozoa.7,12
berkeluarga dengan berusaha Nidasi ovum yang telah
berhubungan seksual secara teratur dibuahi terjadi di endometrium.
tanpa perlindungan kontrasepsi, Kejadian ini tidak dapat berlangsung
tetapi sebelumnya pernah hami., apabila ada patologi di uterus,
dikenal dengan sebutan infertilitas seperti polip endometrium,
sekunder.5,8 adenomiosis, mioma uterus atau
Infertilitas pada wanita dapat leiomioma, bekas kuretase dan
disebabkan oleh infeksi vagina abortus septik. Kelainan tersebut
seperti vaginitis dan trikomonas dapat mengganggu implantasi,
vaginalis akan menyebabkan infeksi pertumbuhan, nutrisi serta
5
lanjut pada portio, serviks, oksigenisasi janin.
endometrium bahkan sampai ke Sumbatan di tuba fallopii
tuba yang dapat menyebabkan merupakan salah satu penyebab
gangguan pergerakan dan infertilitas. Sumbatan tersebut dapat
penyumbatan pada tuba sebagai terjadi akibat infeksi, pembedahan
organ reproduksi vital untuk tuba atau adhesi yang disebabkan
terjadinya konsepsi. Terjadinya oleh endometriosis atau inflamasi.
disfungsi seksual yang mencegah Peningkatan insiden penyakit radang
penetrasi penis, atau lingkungan panggul (pelvic inflammatory disease
vagina yang terlalu asam juga dapat –PID). PID ini menyebabkan jaringan
menyebabkan seorang wanita parut yang memblok kedua tuba
kesulitan mengalami kehamilan.6,11 fallopi.6
Perubahan fisiologis Masalah ovarium yang dapat
mengalami gangguan yang secara mempengaruhi infertilitas yaitu kista
normal terjadi selama periode atau tumor ovarium, penyakit
praovulasi dan ovulasi yang ovarium polikistik, endometriosis,
membuat lingkungan serviks atau riwayat pembedahan yang
kondusif bagi daya hidup sperma mengganggu siklus ovarium.6

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 5 | Februari 2015 |6


Andini Saraswati l Infertility

Gangguan Ovulasi yang dibagi kerusakan saraf, obat-obatan atau


ke dalam 4 kelas (WHO) 9: trauma bedah.
Kelas 1 : Kegagalan pada Faktor pekerjaan dikarenakan
hipotalamus hipopise. Karakteristik produksi sperma yang optimal
dari kelas ini adalah gonadotropin membutuhkan suhu di bawah
yang rendah, prolaktin normal, dan temperatur tubuh, spermatogenesis
rendahnya estradiol. Kelainan ini diperkirakan kurang efisien pada
terjadi sekitar 10 % dari seluruh pria dengan jenis pekerjaan
kelainan ovulasi. sepertipada petugas pemadam
Kelas 2: Gangguan fungsi kebakaran dan pengemudi truk jarak
ovarium. Karakteristik dari kelas ini jauh.
adalah kelainan pada gonadotropin Faktor lain seperti infeksi yang
namun estradiol normal. Anovulasi ditularkan melalui hubungan
kelas 2 terjadi sekitar 85 % dari seksual, stres, nutrisi yang tidak
seluruh kasus kelainan ovulasi. adekuat, asupan alkohol berlebihan
Kelas 3: Kegagalan ovarium. dan nikotin.
Karakteristik kelainan ini adalah Masalah interaktifberupa
kadar gonadotropin yang tinggi masalah spesifik untuk setiap
dengan kadar estradiol yang rendah. pasangan seperti frekuensi
Terjadi sekitar 4-5 % dari seluruh sanggama yang tidak memadai,
gangguan ovulasi. waktu sanggama yang buruk,
Kelas 4:Kelompok wanita yang perkembangan antibodi terhadap
mengalami gangguan ovulasi akibat sperma pasangan dan
disfungsi ovarium, memiliki kadar ketidakmampuan sperma untuk
prolaktin yang tinggi. melakukan penetrasi ke sel telur10
Infertilitas pada pria Penyebab Infertilitas sekunder
dipengaruhi oleh faktor koitus pria antara lain:
yang meliputi 1.Faktor usia
spermatogenesisabnormal, motilitas Faktor usia sangat
abnormal, kelainan anatomi, berpengaruh pada kesuburan
gangguan endokrin dan disfungsi seorang wanita. Selama wanita
seksual. Kelaianan anatomi yang tersebut masih dalam masa
mungkin menyebabkan infertilitas reproduksi yang berarti mengalami
adalah tidak adanya vasdeferens haid yang teratur, kemungkinan
kongenital, obstruksi vasdeferens mengalami kehamilan sangat besar.
dan kelainan kongenital system Akan tetapi seiring dengan
ejakulasi.Spermatogenesis abnormal bertambahnya usia maka
dapat terjadi akibat orkitis karena kemampuan indung telur untuk
mumps, kelainan kromosom, menghasilkan sel telur akan
terpajan bahan kimia, radiasi atau mengalami penurunan.
varikokel. Bertambahnya usia pada pria
Masalah ejakulasi seperti juga menyebabkanpenurunan
ejakulasian retrograde yang kesuburan. Meskipun pria terus
berhubungan dengan diabetes, menerus memproduksi sperma
sepanjang hidupnya, akan tetapi

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 5 | Februari 2015 |7


Andini Saraswati l Infertility

morfologi sperma mereka mulai pengajuan beberapa pertanyaan


menurun. 6 guna memastikan permasalahan
2.Masalah reproduksi utama sangatlah bermanfaat,
Masalah pada sistem pertanyaan yang dapat diajukan
reproduksi menyebabkan masalah antara lain mengenai
yang mengarah pada infertilitas ketidakteraturan siklus menstruasi,
sekunder, seperti pada perempuan riwayat adanya bedah pelvis, atau
yang melahirkan dengan operasi orkidopeksi yang tidak bisa
caesaryang dapat menyebabkan dihindari. Jika riwayat medis
jaringan parut yang mengarah pada pasangan hasilnya normal, maka
penyumbatan tuba. 6 pasien harus diberi penjelasan
3.Faktor gaya hidup mengenai harapan peluang
Wanita dengan berat badan kehamilan kumulatif selama satu
yang berlebihan sering mengalami periode waktu dan investigasi
gangguan ovulasi, karena kelebihan sebaiknya ditunda sampai pasangan
berat badan dapat mempengaruhi telah mencobanya selama periode
9
estrogen dalam tubuh dan satu tahun.
mengurangi kemampuan untuk
hamil. Pria yang gemar mengenakan SIMPULAN
celana ketat juga dapat mengalami Infertilitas bukan semata-mata
ganguan pada motilitas sperma. 6
disebabkan oleh faktor yang berasal
Infertilitas yang tidak dapat
dari wanita, seperti infeksi vagina,
dijelaskan (Unexplained Infertility)
disfungsi seksual, lingkungan vagina
dapat diartikan sebagai ketidak
mampuan untuk hamil setelah 1 yang terlalu asam, kelainan serviks,
tahun tanpa ditemukannya suatu sumbatan di tuba falopii dan
abnormalitasmenggunakan prosedur gangguan ovulasi. Faktor-faktor
pemeriksaan ginekologis rutin. pada diri pria juga dapat berperan,
Insidensi infertilitas ini berkisar dari seperti faktor koitus, kelainan
10 persen sampai paling tinggi 30 anatomi,spermatogenesis abnormal,
persen di antara populasi infertil masalah ejakulasi, faktor pekerjaan,
dimana hal ini tergantung dari infeksi dan masalah interaktif.
kriteria diagnostik yang digunakan.
Minimal, diagnosis infertilitas tak DAFTAR PUSTAKA
teridentifikasi menunjukkan analisis 1. Ahsan, Hakim BA, Tamar M.
semen yang normal, bukti objektif FaktorRisiko
adanya ovulasi, rongga uterus yang yangMemengaruhiKeterlambatanKons
epsi
normal, serta patensi tuba
11,12 (Infertilitas)PasanganSuamiIstripadaLa
bilateral. ki-Laki diKecamatanPalu Utara Kota
Diagnosis infertilitas biasanya Palu.(KTI).UniversitasHasanuddin.
Makassar.2012.
segera dilakukan ketika pasangan
2. Anggraeni MD. Dukungan Sosial yang
datang untuk konsultasi pertama Diterima oleh Perempuan yang Belum
kali. Jika pasangan telah melakukan Berhasil dalam Pengobatan Infertilitas.
usaha untuk memperoleh kehamilan J of Keperawatan Universitas Jendral
selama kurang dari 1 tahun, maka Soedirman. 2009; 4(3):2-3.

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 5 | Februari 2015 |8


Andini Saraswati l Infertility

3. Triwani. Faktor Genetik sebagai salah


satu Penyebab Infertilitas Pria. Bagian
Biologi Medik Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya, Program Studi
Biomedik Program Pascasarjana
Universitas Sriwijaya Palembang. 2013.
4. Purba IH. Kecemasan Pasangan Usia
Subur Terhadap Infertilitas Sekunder di
Dusun XI Desa Pasar Melintang
Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2010.
(KTI).Universitas Sumatera Utara.
Medan.2011.
5. Saragih CF. Analisa Faktor-Faktor
Penyebab Infrtilitas di RS Jejaring
Departemen Obgin FK USU Periode
Januari 2012-Desember 2013. (Thesis).
Universitas Sumatera Utara.
Medan.2014.
6. Prairohardjo S, Wiknjosastro H. Ilmu
Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo; 2011: 425-
430.
7. Robert L B. Female Infertility;
Reproductive Endocrinology 7th
Edition.2010.
8. Willem O, Ian C, Silke D,Gamal S,Paul
D. Human Reproduction. J of Infertility
and the Provision of infertility medical
Services in developing countries. 2008;
14(6): 605-621.
9. Djuwantono T, Hartanto B,Wiryawan
P. Step By Step Penanganan
Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas
Dalam praktik Sehari-hari. Jakarta:
Sagung.2008: 187-191.
10. Praween Agrawal MPS PhD. Obesity
and Reproductive Health among Indian
Women: Journal of Society and
Communication. 2012;2(3): 38-68
11. Collin JA .Unexplained infertility. In
Keye WR,Chang RJ.rebar RW editors
Infertility, Evaluation and
Treatment,Philadelphia, WB sounders;
2009; 12(4): 249-262.
12. P. Devroey, B.C.J.M. Fauser, K.
Diedrich. Approaches to improve the
diagnosis and management of
infertility. J of Human Reproduction.
2009; 15(4): 391–408.

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 5 | Februari 2015 |9

Anda mungkin juga menyukai