Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tafsir Qur’an dengan dosen
pengampu: Deden Suparman, M.A.
Disusun oleh:
Kelompok 4
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016 M / 1438 H
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, shalawat dan salam
semoga tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW. Berkat karunianya serta kesehatan
dan kelancaran yang senantiasa diberikan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini, terutama pada rekan-rekan
yang senantiasa memberikan dorongan dan dukungan dalam menyelesaikan makalah
ini, semoga Allah SWT membalas dengan ganjaran yang berlipat ganda, ”Amiin”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tafsir Al-
qur’an, yang membahas tentang “MUNASABAH”. Kami menyadari bahwa masih
terdapat beberapa kelemahan atau kekurangan dalam makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan motivasi
bagi siapa saja yang membaca dan memanfaatkannya.
Bandung,
07 September 2016
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Munasabah berasal dari kata ًس َبة
َ ُمنَا ،ب
ُ يُنَا ِس،ب َ َ نا
َ س yang berarti dekat,
serupa, mirip, dan rapat. Kesamaan kata munasabah dapat mengacu pada tiga kata
kunci yaitu: al-muqarabat (berdekatan), al-musyakalat (berkemiripan), al-irtibat
(bertalian). Secara istilah, munasabah berarti pengetahuan tentang berbagai hubungan
di dalam al-Qur’an. Lebih rincinya dapat dijelaskan bahwa munasabah adalah usaha
pemikiran dalam menggali rahasia hubungan antara ayat atau surat dalam al-Qur’an
ang dapat diterima oleh akal.
Secara terminologi, pengertian munasabah dapat diartikan sebagai berikut
menurut berbagai tokoh, yaitu:
ٌي الـقـرأن بعـضـها بـبـعـض حـتى تـكون كا الكـلمـة الـواحـدةٌِ مـت ّـسقــ ِة
ٌّ ِِ إرتـبــاط أ
ٌ عـلمٌ عـظـيـــم,المعـاني مـنتـظـمـ ٌِة المـبــــاني
Artinya :
“Munasabah adalah keterikatan ayat-ayat Al-Qur’an sehingga seolah-olah
merupakan suatu ungkapan yang mempunyai kesatuan makna dan keteraturan
redaksi. Munasabah merupakan ilmu yang sangat agung”.
3. Menurut Manna’ Khalil Qattan :
ٌِ وجـ ٌه ُ اإلرتـبــا
ط بـين الجـمـلـ ٌِة والجـمـلـ ٌِة فى األيـ ِةٌ الـواحــدة أوبـين األيـة واأليــة
.فـي األيــة الـمـتـعــدد ٌِة أو بــينٌ الســورة والســـورة
Artinya :
“Munasabah adalah sisi keterikatan antara beberapa ungkapan dalam satu
ayat, atau antar ayat pada beberapa ayat atau antar surat didalam Al-Qur’an”.
2.2 Fungsi
Manna Al-Qathan mendeskripsikan fungsi munasabah sebagai alat untuk
menguak kekuasaan makna dan kemu’jizatan al-Quran dalam segi balagahnya. Di
samping itu, munasabah dijadikan kaca mata untuk melihat untaian yang teratur dari
firman Allah dan keindahan uslub-uslub al-Quran.
Az-Zarkasi lebih jauh menerangkan bahwa fungsi munasabah adalah
menggabungkan bagian-bagian kalimat yang lain sehingga tampak adanya
keterkaitan antara keduanya. Adapun Al-Qadhi Abu Bakar bin Al-Arabi menjelaskan
bahwa mengaitkan sebagian dengan sebagian yang lain dari al-Quran, sehingga
tampak seperti satu kalimat dan satu susunan.
Untuk meneliti keserasian susunan ayat dalam surah (munasabah) dalam al-
Qur’an diperlukan ketelitian dan pemikiran yang mendalam. As-Suyuthi menjelaskan
ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk menemukan munasabah ini,
yaitu :
a). Harus diperhatikan tujuan pembahasan suatu surat yang menjadi obyek
pencarian.
b). Memperhatikan uraian ayat-ayat sesuai dengan tujuan yang dibahas dalam
surat.
c). Menentukan tingkatan uraian-uraian itu, apakah ada hubungannya / tidak.
d). Dalam mengambil kesimpulannya hendaknya memperhatikan ungkapan-
ungkapan bahasanya dengan benar dan tidak berlebihan.
2.3 Urgensi
Munasabah di dalam memahami al-Qur’an sangatlah penting, karena dengan
dikuasainya ilmu ini maka akan dapat merasakan secara mendalam bahwa al-Qur’an
merupakan satu kesatuan yang utuh dalam untaian kata-kata yang harmonis dengan
makna yang kokoh, tepat dan akurat sehingga sedikitpun tak ada cacat. Selain itu,
dengan munasabah dapat memberikan gambaran yang semakin terang bahwa l-
Qur’an itu betul-betul kalam Allah, tidak hanya teksnya, melainkan susunan dan
urutan ayat-ayat dan surat-suratnya pun atas petujuk-Nya.
Tanpa adanya munasabah, seseorang akan kesulitan dalam memahami al-
Qur’an dan ada kemungkinan keliru dalam memahami dan menafsirkannya seperti
kekeliruan Guillaume yang menganggap sistematika susunan al-Qur’an kacau karena
ayat-ayat madaniyat masuk ke kelompok ayat makiyyat dan sebaliknya.
Dengan dikuasainya ilmu tanasub, seseorang akna merasakan suatu mukjizat
yang luar biasa dalam susunan ayat-ayat dan surat-surat al-Qur’an. Mengetahui
penempatan suatu kata atau kalimat dalam untaian ayat-ayat al-Qur’an betul-betul
sangat tepat dan akurat, baik dari segi susunan dan uslub, maupun makna dan pesan-
pesan yang terkandung di dalamnya.
Menurut Prof. Dr. H. Rachmat Syafe’I, MA, urgensi dalam mempelajari munasabah,
antara lain:
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Ilmu Munasabah adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat keserasian
(korelasi) antara satu bagian dengan bagian yang lain. Ilmu ini sepenuhnya
bersifat ijtihady, bukan taufiqy
Menurut ulama Az-Zarkasi menerangkan bahwa fungsi munasabah adalah
menggabungkan bagian-bagian kalimat yang lain sehingga tampak adanya
keterkaitan antara keduanya.
Menurut Prof. Dr. H. Rachmat Syafe’I, MA, urgensi dalam mempelajari
munasabah ialah menghindari kekeliruan dalam menafsirkan al-Qur’an, sebab
munculnya kekeliruan dalam menafsirkan Al-Qur’an adalah karena tidak
mengetahui munasabah dan Int ensifikasi pengertian Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qattan, Manna’ Khalil. 2009. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an (terj. Mabahis fi ‘Ulumil
Qur’an oleh Drs. Mudzakir AS, Bogor : Litera Antar Nusa
Gunawan Heri, Suparman Deden. 2015. Ulumul Qur’an. Bandung: Arfino Raya
Nashrudin, baidan. 2005. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Shihab, Quraish, dkk. 1999. Sejarah dan Ulum Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus
http://www.kangmujib.tk/pengertian-fungsi-dan-manfaat-mempelajar.xhtml
[diakses pada tanggal 22 Oktober 2016 pukul 13:43 WIB]
http://al-badar.net/pengertian-macam-dan-cara-mengetahui-munasabah-al-quran/
[diakses pada tanggal 22 Oktober 2016 pukul 13:56 WIB]