Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO 4

SAMA UMUR BEDA TINGGI


Rata-rata ukuran tinggi badan anak perempuan kelas 4 SD ternyata lebih tinggi
disbanding teman laki-laki. Berbeda dengan rata-rata tinggi anak perempuan di kelas 9 atau
kelas 3 SMP lebih rendah dari anak laki-laki. Proses osteogenesis pada anak-anak tersebut
masih berlangsung hingga usia antara 19-21 tahun hal ini diindikasikan dengan discus
epiphyisis pada tulang Panjang masih di temukan sampai umur diatas.
1. Menjelaskan Discus epiphysis !

Jawab : Tulang panjang pada anak-anak dapat dibagi menjadi empat bagian daerah
anatomi yang berbeda: epiphysis, physis, metaphysis dan diaphysis (Beaty, 2010).
Setiap bagian memiliki kerentanan yang berbeda terhadap pola-pola dari cedera, dan
kerentanan intrinsik cedera bervariasi oleh karena terdapat perubahan fisiologis dan
biomekanik selama perkembangan postnatal. Epi berarti pada {physis}. Epiphysis
mencakup seluruh tulang rawan pada ujung tulang panjang yang tidak termasuk physis.
Tulang rawan epiphysis bersandar pada physis dan berartikulasi dengan tulang yang
berdekatan . Saat lahir semua epiphysis, kecuali femur distal, hanya terdiri dari
tulang rawan dan oleh karena itu tidak terlihat pada alat Roentgen. Pada setiap tahap
pertumbuhan dan perkembangan tulang rawan epiphysis ini memiliki karakteristik
berbeda, pada proses pematangan tulang pusat sekunder pusat osifikasi sekunder
terbentuk dan secara bertahap akan melebar sampai daerah tulang rawan telah hampir
sepenuhnya digantikan oleh tulang sejati. Physis adalah kata Yunani (phyein) yang
berarti alam, atau untuk menghasilkan . Lempeng pertumbuhan atau lempeng epiphysis
atau physis, adalah struktur penting dalam penambahan jaringan tulang melalui proses
osifikasi endokondral. Fungsi utama dari physis adalah untuk pertumbuhan
longitudinal tulang yang cepat dan terintegrasi. Cedera pada komponen ini unik untuk pasien
dengan tulang yang belum matang. Metaphyses menunjukkan ujung batang dari tulang
panjang yang melebar dan terdiri dari tulang endosteal, spons, trabekular dikelilingi oleh
tulang kortikal eksterior tipis, yang rentan hancur atau patah tulang torus.

Sumber:https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/9aa13eafa6eaba879b977eddc8e
7eea2.pdf

2. Menjelaskan analisis proses osteogenesis hormone yang bekerja !

Jawab : Osteoprogenitor cell (sel osteoprogenitor), Sel osteoprogenitor berasal dari


mesenkim yang merupakan jaringan penghubung yang masih bersifat embrional, oleh
karena itu osteoprogenitor masih memiliki kemampuan untuk mitosis, dengan
demikian sel I ni berfungsi sebagai sumber sel baru dari osteoblas dan osteoklas
Osteoblas Osteoblas adalah sel pembentuk tulang yang berasal dari sel progenitor dan
ditemukan dipermukaan tulang. Sel ini bertanggung jawab pada pembentukan dan
proses mineralisasi tulang. Osteoblas berasal dari pluripotent mesenchymal stem cells
(sel mesenkim), dan sel ini dapat juga berkembang menjadi kondrosit, adiposit,
myoblas, dan fibroblas. Osteoblas mensintesis kolagen dan glycosaminoglycans
(GAGs) dari matriks tulang dan berperanan dalam proses mineralisasi tulang.
Osteoblas yang matang akan mengekspresikan beberapa senyawa kimia yang bisa
digunakan identifikasi aktivitas osteoblas dalam serum yang biasa diberi istilah
biochemical bone marker yaitu: kolagen tipe I, alkalin fosfatase, osteopontin dan
osteokalsin
3. Osteosit Osteosit adalah osteoblas yang terbenam dalam matriks tulang yang
berhubungan dengan sel osteosit lain dan juga osteoblas pada permukaan tulang
melalui kanalikuli yang mengandung cairan ekstraseluler. Hubungan antara
sitoplasma dengan kanalikuli melalui gap junction yang memungkinkan osteosit dapat
memberikan tanggapan oleh adanya signal mekanik dan biokimiawi (Osteosit
diyakini memainkan peran dalam hal merespon stimulasi mekanik, sensor adanya
strain dan inisiasi respon terhadap modeling dan remodeling melalui beberapa
mesengger kimia yang meliputi glukosa 6 fosfat dehidrogenase, nitric oxide (NO),
dan IGF (Hasil penelitian akhir-akhir ini diketahui bahwa osteosit juga memelihara
homeostasis mineral tulang.
4. Osteoklas Osteoklas bentuknya besar, bersifat multinukleat berasal dari
hematopoietic stem cell (sel hematopoietik) yang merupakan prekusor
monosit/makrofag. Sel ini kaya dengan enzim lisosom yang meliputi tartrate-resistant
acid phosphatase (TRAP) (Baron, 2006). Osteoklas berperan pada proses resorpsi
tulang dan selama proses resorpsi, ion hidrogen yang dibentuk dari carbonic
anhydrase (karbonik anhidrase) memasuki plasma membran untuk melarutkan
matriks tulang, lebih lanjut enzim lisosom yaitu kolagenase dan katepsin K
dikeluarkan untuk kemudian mencerna matriks tulang .

Sumber: https://media.neliti.com/media/publications/175507-ID-kajian-biologi-
molekuler-peran-estrogen.pdf

3. Menjelaskan perbedaan pertumbuhan wanita dan laki-laki !

Jawab : Fisik, Dalam pertumbuhan bayi dan remaja, anak-anak tumbuh dengan
tinggi dan berat badan di tingkat yang sama-sama lambat tapi stabil. Tidak ada
perbedaan mencolok antara kedua jenis kelamin hingga akhir sekolah dasar.
Memang kebanyakan anak perempuan tumbuh tinggi lebih cepat, tapi biasanya anak
laki-laki dapat mengejar dan melebihi dalam beberapa tahun.Perempuan biasanya
tumbuh tinggi 3 inci per tahun atau sedikit lebih. Sedangkan anak laki-laki tumbuh 3-
4 inci per tahun. Pubertas beberapa gadis mulai menunjukkan perubahan pertama
pubertas dengan adanya tunas payudara dan (kemudian) rambut kemaluan di
usia 8 tahun. Perubahan ini biasanya berlangsung di usia 8 dan 12 tahun. Perubahan
ini biasanya diikuti oleh menstruasi. Kebanyakan gadis mendapatkan periode
haid pertama mereka dalam lima tahun perkembangan payudara atau sebelum berusia
16 tahun.Namun ada juga beberapa anak perempuan yang “matang” di usia yang
sangat dini, 7 tahun. Situasi ini dikenal sebagai pubertas prekoks. Sedangkan
pada anak laki-laki sangat jarang ditemukan perubahan yang dikarenakan pubertas.
Biasanya pubertas ditandai dengan pembesaran testis dan pertumbuhan penis serta
rambut kemaluan. Ini terjadi sebelum usia 9 tahun.

Sumber:http://journal.unair.ac.id/filerPDF/08_artaria_Dimorfisme_Seksual_pada_Uk
uran_Antropometris.pdf

4. Faktor lingkungan apa yang berperan pada pertumbuhan ?


Jawab : 1.Faktor Hereditas (keturunan atau bawaan).Hereditas (keturunan atau
bawaan) adalah proses penurunan sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu yang ada pada orang
tua atau dari keturunan kerabat-kerabat terdekat. Dimana sifat bawaan ini sulit untuk
dirubah kerena udah menjadi kebiasaan atau keturunan dari sifat orang tuanya. Pada
dasarnya yang diturunkan oleh orang tua merupakan bentuk atau struktur tubuh pada
anak-anak tersebut yang merupakan hasil dari percampuran gen-gen dari orang tua
yang pada umumnya mencakup sifat, ciri-ciri atau sifat dari orang tua yang di peroleh
dari lingkungan atau dari hasil belajar didalam lingkungan tersebut. Seperti
misalnya Seorang anak terbiasa berjalan tegak atau menunduk, terbiasa atau
cenderung untuk menjadi orang lincah, pendiam, cerewet dan sebagainya. Ini
merupakan contoh dari kebiasaan atau sifat-sifat yang diturunkan oleh orang tua
kepada anaknya. kebiasaan ini tidak hanya terdapat selama masa kanak-kanak,
melainkan tetap ada pada diri manusia selama masih hidup. Akan tetapi kebiasaan-
kebiasaan ini tidak akan menjadi kenyataan kecuali kita tidak mendapatkan respon
atau kesemptan kita untuk berkembang atau merubah sifat-sifat ini.
2.Faktor atau kondisi lingkungan Faktor atau kondisi lingkungan ini juga
mempengaruhi perkembangan manusia. Lingkungan merupakan suatu tempat dimana
kita saling membutuhkan atau saling berinteraksi antara manusia yang satu dengan
manusia yang lain. Lingkungan sebagai penentu perkembangan tingkah laku
manusia, didalam dugaan yang diterima sebagai dasar didalam lingkungan psikologis
adalah bahwa manusia lahir dalam keadaan tidak memiliki pembawaan apapun,
bagaikan kertas putih (tabula rasa) yang dapat ditulisi dengan apa saja yang kita
kehendaki. Perwujudan tingkah laku manusia ditentukan oleh lingkungan dengan
kiat-kiat rekayasa yang bersifat pribadi atau tidak berkaitan dengan seseorang
dan bersifat direktif. Bayi yang lahir mempunyai kecenderungan yang sama, didalam
pengaruh faktor lingkungan kita bisa mengambil contoh kepada bayi yang menyusu,
ketika bayi menyusu bayi tersebut merasa senang dan ketika bayi merasa haus maka
bayi tersebut menangis maka dengan cepat seorang ibu memberkan ASI. Yang
dimaksud dengan faktor lingkungan disini adalah lingkungan keluarga. Dimana
lingkungan keluarga ini sangat mempengaruhi perkembangan manusia. Keluarga
merupakan lingkungan atau kelompok yang pertama yang menjadi pusat identifikasi
anak dan kelompok atau lingkungan yang pertama mengenalkan nilai-nilai kehidupan
kepada anak, anak menghabiskan masa kanak-kanaknya itu didalam lingkungan
keluarga.
3.Faktor Maturation (kematangan).Kematangan adalah siapnya suatu organ-organ
fungsi kehidupan, baik pisik maupun psychis untuk berkembang dan melakukan
tugasnya dengan baik. Bagaimanapun banyaknya pembawaan atau kebiasaan
seseorang individu dan betapapun baiknya lingkungan yang tersedia baginya bila
belum mencapai kematangan untuk berfungsi maka suatu fungsi kehidupan belum
dapat berkembang secara optial. (Abu Khaer, 1993). Pembawaan dan lingkungan
adalah faktor-faktor yang sangat penting bagi perkembangan individu. Interaksi
antara faktor-faktor tersebut tidak terjadi sekehendak hati, tapi dipengaruhi oleh faktor
yang ketiga ini yaitu faktor kematangan (maturation) atau waktu (time).Manusia yang
baru dilahirkan telah memiliki bakat dan pembawaan, baik dari lingkungan berasal
dari keturunan orang tuanya, nenek moyangnya maupun karena memang ditakdirkan
demikian. Jadi faktor Maturation (kematangan) merupakan foktor dimana semua
organ tubuh siap menjalankan fungsinya masing-masing.

Sumber:http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2685/B28%20PER
TUMBUHAN%20DAN%20PERKEMBANGAN.docx

Anda mungkin juga menyukai