Anda di halaman 1dari 9

BAB III

TINJAUAN PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Singkat PT. GISTEX


PT GOLDEN ISLAND TEXTILE berdiri pada tanggal 1 Oktober 1975
dengan akta Notaris Apit Wijaya SH. yang kemudian dikenal dengan nama PT.
GISTEX Unit I. Pada saat itu PT. GISTEX hanya memproduksi kain greige
untuk dijual ke perusahaan lain karena unit processing di perusahaan ini belum
terbentuk.
Pada tahun 1979 didirikan PT. GISTEX Unit II atau unit processing yang
khusus memproses kain greige hasil produksi dari PT. GISTEX Unit I. Baru pada
tahun 1987 PT. GISTEX mendirikan tiga unit sekaligus yang bertujuan untuk
membantu produksi di unit I dan unit II, masing – masing unit tersebut diantara
lain :
1. PT. GISTEX Unit III (Unit Weaving), berlokasi di jalan Nanjung Cimahi.
Mesin–mesin yang digunakan di Unit III ini memakai Water Jet Loom,
seluruhnya memakai merk TOYOTA buatan Jepang sebanyak 40 unit, dan
mesin persiapan buatan Korea.
2. PT. GISTEX Unit IV ( Unit processing ), berlokasi di jalan Leuwi Gajah.
3. PT. GISTEX Unit V ( Unit Weaving ), berlokasi di Cimahi. Unit V ini
merupakan sub unit dari Unit I. Mesin yang digunakan di Unit V ini adalah
mesin tenun Rapier merk Kingston buatan Taiwan sebanyak 60 unit.
Tahun 1992 PT. GISTEX mendirikan satu unit processing yang bertempat
di PT. GISTEX Unit III, yang khusus memproses kain greige hasil produksi dari
Unit III Weaving.
Meskipun target yang ditentukan belum tercapai, di dalam usahanya
perusahaan memperlihatkan perkembangan yang cukup menggembirakan. Maka
pada tahun 1993 didirikan PT. GISTEX Unit Purwakarta yang terletak di jalan
Sadang Subang Km. 12 Purwakarta.
Unit Purwakarta ini memproduksi kain georgette dari benang polyester
yang menggunakan mesin Water Jet Loom merk Tsudakoma, Toyota dan mesin–
mesin persiapan pertenunan buatan Jepang. PT. GISTEX Unit Purwakarta
memulai produksinya pada awal tahun 1995 dan kain greige yang dihasilkan

30
31

proses lanjut di PT. GISTEX Unit III Processing.


Permodalan PT. GISTEX yang digunakan untuk pembangunan dan modal
kerja merupakan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). Modal investasi
sebesar 40% yang digunakan untuk prasarana produksi yang meliputi:
1. Penyediaan lahan
2. Pembangunan gedung-gedung
3. Penyediaan sarana penunjang
Sedangkan modal investasi sebesar 60% digunakan untuk membeli
mesin–mesin produksi dan mesin–mesin penunjang produksi.
Salah satu sebab maju mundurnya suatu perusahaan adalah tergantung dari
pemasaran. Sistem pemasaran yang digunakan di PT. GISTEX antara lain:
1. Bekerja sama dengan perusahaan lain.
2. Menerima pesanan dari konsumen, artinya terlebih dahulu konsumen
mengirimkan contoh kain yang akan dibuat.
3. Menawarkan hasil produksi ke konsumen, yaitu dengan cara perusahaan
membuat corak kain baru dan hasilnya ditawarkan kepada konsumen.
Hasil produksi dari PT. GISTEX Unit III sebesar 2,5 juta yard per bulannya,
dengan target pemasaran 95 % diekspor ke luar negeri dengan sisanya sebesar 5
% dipasarkan di dalam negeri. Adapun negara – negara tujuan pemasaran kain–
kain tersebut adalah:
1. Negara Amerika Latin.
2. Australia.
3. Negara Eropa Barat (MEE), antara lain: Spanyol, Italia, Belanda, Jerman,
Belgia.
4. Negara Asia, antara lain: Jepang, Taiwan, Srilangka, Hongkong, Singapura.
5. Negara Timur Tengah, antara lain: Turki, Mesir, Iran, Saudi Arabia.
Sedangkan untuk pemasaran di dalam negeri diantaranya sebagai berikut:
1. Jakarta
2. Bandung
3. Surabaya

3.2. Visi dan Misi PT. GISTEX Unit Purwakarta


32

Visi
Menjadi kelompok perusahaan yang mempunyai pengelolaan terbaik.
Misi
 Menjadi asset yang berharga bagi Negara, komunitas dan
pemegang saham
 Memberikan fasilitas kepada anggota organisasi dalam mencapai
cita-cita mereka
 Menjadi pilihan utama pelanggan dalam mendapatkan pelayanan
dan produk

3.3. Aspek Kegiatan Usaha PT. GISTEX Unit Purwakarta

Gambar Aspek Kegiatan Usaha

Perusahaan Golden Island Tekstil (GISTEX) sebagai salah satu perusahaan


manufaktur terbesar di Indonesia, berfokus pada produksi tekstil, garmen dan
fashion. Melalui beberapa tahun penelitian dan pengembangan penjualan tahunan
PT. Gistex telah mencapai lebih dari 2,5 juta yard finish good perbulan yang
diekspor diseluruh dunia. Semua produk tekstil terutama terbuat dari polyester
dan tersedia dalam berbagai warna dan pola produk.
Untuk menjaga produksi produk-produk berkualitas tinggi, impor mesin
gistex menggunakan mesin kelas atas, menerapkan teknologi informasi tinggi,
memilih material berkualitas tinggi dan meningkatkan sumber daya manusia
secara terus-menerus.
PT. Gistex membangun pabrik tenun sejak tahun 1987, kini dilengkapi
dengan 276 water jet loom, diantaranya unit purwakarta 199 mesin dan unit
lagadar 77 mesin, dan alat tenun mesin operasional lainnya. Untuk menutupi
kekurangan kain PT. Gistex melakukan kerjasama (maklon) kepada pabrik luar
tiap bulan sebanyak 1.000.000 yard kain greige, antara lain ke PT. Cemara Abadi,
PT. Jerlitex dan PT. Ajutex. Jadi hasil produksi kain greige internal PT. Gistex
33

adalah 1.8 juta ditambah hasil maklon pabrik luar adalah 1.000.000 yard, total
kain adalah 2.8 juta yard kain greige. Semua unit tenun menandai baris untuk
memproduksi kain mewah yang ditanggani oleh orang-orang yang
berpengalaman khusus dengan konstruksi canggih mulai dari cahaya ke kain,
beban berat untuk lebih tahan dari bahan pakaian.
Pada tahun 1993 PT Gistex mendirikan Unit Pengolahan Lagadar. Ini
adalah pencelupan Polyester georgatte PT. Gistex, percetakan dan finishing unit
untuk memproduksi 2,5 juta yard/bulan. Selama beberapa tahun PT. Gistex
meng-upgrade fasilitas yang telah ada sebelumnya dan mesin pengolahan
polyester untuk mengingkatkan produksi dan juga untuk melengkapi sistem.
Adapun produk-produk unggulan dari PT. Gistex diantaranya:
1. Cleona Satin 58”
2. Manset – 01 58”
3. Opusa 58”
4. Fantasia Chiffon 58"
5. Mio Satin 58”
6. Mina 58”
7. Paris 66
8. Galiano 58”

3.4. Struktur Organisasi PT. GISTEX


Struktur organisasi yang dipakai oleh perusahaan ini yaitu struktur
organisasi garis. Hal ini sesuai dengan tugas dan wewenang yang diberikan
secara vertikal. Pimpinan tertinggi dari perusahaan ini adalah dewan komisaris.

3.4.1. Struktur Organisasi PT. Gistex Unit Purwakarta


34

Kepala
Unit

Kepala Bagian Kepala Bagian


Umum Produksi

Personalia Kepala Seksi

Kepala Regu

Administrasi

Satpam Operator

Gambar Struktur Organisasi PT.Gistex Unit Purwakarta

3.4.2. Struktur Organisasi Unit Produksi

Gambar Struktur Organisasi PT.Gistex Unit Purwakarta

3.5. Tugas dan Tanggung jawab


Adapun tugas dan tanggung jawab dari setiap jabatan yang ada di stuktur
organisasi perusahaan di PT. GISTEX Unit Purwakarta dapat dijelaskan sebagai
35

berikut:
1. Kepala Unit
Kepala unit ini bertanggung jawab kepada Ka. Divisi Tekstil perusahaan.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari Kepala Unit adalah:
a. Memimpin unit weaving dengan segala aspek didalamnya,
b. Menjaga dan mengatur supaya produk unit weaving memenuhi standar
mutu dan delivery,
c. Memantau semua kegiatan unit weaving melalui laporan dan situasi
lapangan,
d. Menentukan metode penanggulangan masalah yang terjadi di unit
weaving yang berpengaruh pada produksi dan mutu,
e. Melaporkan semua tugas dan tanggung jawab kepada atasan baik
diminta ataupun tidak secara, periodik ataupun insidentil.
2. Kepala Seksi
Kepala seksi ini bertanggung jawab kepada Kepala Unit. Adapun tugas dan
tanggung jawab Kepala Seksi adalah :
a. Membuat rencana produksi bulanan untuk semua seksi, memantau
jalannya produksi sesuai order dari marketing di masing–masing seksi
yang terkait,
b. Menyediakan bahan baku (benang) untuk keperluan produksi,
c. Memonitor kain percobaan ke processing,
d. Membuat kain – kain percobaan dari RND (PT. Gistex Pusat),
e. Mengawasi dan memotivasi seluruh personil unit weaving.
3. Kepala Bagian Umum
Kepala bagian umum ini bertanggung jawab kepada Mill Manager. Adapun
tugas dan tanggung jawab dari Kepala Umum adalah:
a. Mengatur, mengawasi, mengontrol pekerjaan umum dan personalia,
b. Melakukan hubungan Dinas dengan Instansi Pemerintah, hubungan
masyarakat dan lingkungan,
c. Mewakili perusahaan untuk menghadiri panggilan atau rapat ke dinas
instansi pemerintah/swasta.
4. Kepala Personalia
36

Kepala personalian bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum.


Adapun tugas dan tanggung jawab dari Kepala Personalia adalah
a. Memproses penerimaan karyawan, pengawasan kedisiplinan
karyawan, dan proses PHK,
b. Melakukan pembinaan karyawan dan training–training, hubungan
keamanan keluar dan tokoh masyarakat.
5. Kepala Bagian Teknik
Kepala bagian teknik ini bertanggung jawab kepada Mill Manager. Adapun
tugas dan tanggung jawab dari Kepala Bagian Teknik adalah
a. Menjaga kelancaran mesin–mesin dari segi elektriknya agar dapat
berproduksi dengan baik,
b. Menjaga, dan mengontrol pompa air agar supply air lancar,
c. Merawat dan memperhatikan kondisi mesin – mesin dan peralatan
lainnya agar tetap dapat berfungsi,
d. Menganalisa dan menanggulangi peralatan yang rusak.

6. Administrasi
Staff administrasi ini bertanggung jawab kepada Kepala Bagian dan Kepala
Seksi. Adapun tugas dan tanggung jawab dari seorang Administrasi adalah
a. Menyediakan data, mengolah, dan membuat laporan,
b. Menjaga keberadaan dan kelangsungan tata administrasi persiapan,
c. Memberikan laporan situasi keadaan produksi setiap harinya.
7. Operator
Operator bertanggung jawab kepada Kepala Bagian dan Kepala Seksi.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari seorang Operator adalah:
a. Menjalankan dan mengontrol kelancaran mesin produksi,
b. Melaporkan kepada kepala seksi apabila produksi mengalami masalah,

3.6. Unit Kerja Produksi di PT. Gistex


1. PPIC (Production Planning and Inventory Control)
Merencanakan dan mengendalikan rangkaian proses produksi agar
37

berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta


mengendalikan jumlah inventory agar sesuai dengan kebutuhan yang
ada.
2. Inspecting
Inspecting bekerja sebagai quality control, yaitu proses pengecekan
kain greige yang telah diolah sebelumnya di proses pertenunan untuk
melihat hasil kualitas kain.
3. Gudang
Tempat yang digunakan untuk menyimpan stok bahan baku dan stok
kain greige yang siap dikirim.
4. Twisting
Twisting bekerja untuk memutar/memuntir/men-twist benang dalam
bentuk awal (pirn) dan menggulungnya ke dalam bentuk cylinder.
5. Jumbo Winder
Jumbo Winder bekerja menggulung benang dari bentuk cylinder
(proses Twisting) ke betuk bobbin untuk digunakan sebagai benang
pakan.
6. Departemen Sizing
Departemen Sizing merupakan proses menggulung benang ke dalam
bentuk beam yang akan dipergunakan sebagai benang lusi.
7. Drawing-In
Departemen Drawing-In bekerja membuat pola anyaman kain dengan
menggunakan material gun dan reed (sisir) untuk dipakai di proses
pertenunan
8. Utility
Menjaga kelancaran mesin–mesin dari segi elektriknya agar dapat
berproduksi dengan baik, merawat dan memperhatikan kondisi mesin
– mesin dan peralatan lainnya agar tetap dapat berfungsi
9. Weaving (Pertenunan)
Proses weaving atau pertenunan merupakan proses penyilangan antara
benang lusi dengan benang pakan, ketika sebagian lusi naik dan turun
(dengan bantuan gun) sehingga terbentuk mulut lusi sebagai tempat
38

diluncurkannya benang pakan, kemudian dirapihkan dengan


menggunakan reed (sisir) dan terjadilah anyaman yang berulang-
ulang. Hasil dari proses pertenunan ini menghasilkan kain greige.

Anda mungkin juga menyukai