Anda di halaman 1dari 22

BAB III

ANALISIS DESKRIPTIF

3.1 Data Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah PT Primissima

PT Primissima didirikan pada tanggal 22 Juni 1971 oleh Notaris R Soerojo

Wongsowidjojo SH. Jakarta nomer 31/1971, merupakan patungan (Joint Venture)

dari pemerintah Republik Indonesia dan Gabungan Koprasi Batik Indonesia

(GKBI) dengan tujuan semula untuk memenuhi kebutuhan bahan baku batik halus

berupa kain Primissima (Mori) yang sebelumnya di impor dari RRC, India dan

Jepang.

Modal PT Primissima adalah terdiri atas bantuan (grant) kerajaan Belanda

kepada pemerintah Indonesia dalam bentuk mesin, yang nilai mesin tesebut

merupakan saham pemerintah Republik Indonesia (Departemen Keuangan RI),

sedangkan harga tanah bangunan pabrik perumahan dinas dan biaya pemasanan

mesin ditanggung dari pihak GKBI yang merupakan saham Gabungan Koperasi

Batik Indonesia.

Pada pabrik I mulai berproduksi diresmikan oleh bapak menteri EKUIN

Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang didampingi Menteri Perindustrian M.

Yusuf pada tanggal 2 Februari 1972. Dengan kapasitas 9.072 mata pntal yang

terdiri dari mesin–mesin buatan Rieter Swiss dan 190 mesin tenun lengkap dengan

mesin–mesin persiapan dan Grey Finishing buatan Belgia dan Jerman. Setelah

diresmikan, pabrik mulai berproduksi dengan kapasitas 4 juta yard pertahun dan

18
19

arena setiap tahun permintaan konsumen semakin bertambah sedangkan kapasitas

mesin pemintalan sebanyak 22 buah atau 11.088 mata pintal dan 192 mesin tenun

merk sama.

Perluasan pabrik II dimulai dari Maret 1974 dan selesai diresmikan pada

tanggal 7 Agustus 1976 oleh Bapak Soeharto presiden RI. Perluasan tahap I ini

mampu mengangkat produksi sampai 8.250.000 yard per tahun.

Dengan SDM yang terlatih, disiplin dan berdedikasi tinggi meningkatkan

efisien dan pemasaran yang bagus, maka pada bulan Juli tahun 1981 PT

Primissima membangun pabrik II yang diresmikan oleh Menteri Perindustrian RI

Bapak Ir. Hartanto. Pabrik II berkapasitas 16.128 mata pintal dan mampu

meningkatkan produksinya sampai 18.250.000 per tahun.

Tahun berikutnya dirasakan penggemar batik mulai berkurang, sehingga

pasar batik mulai berkurang padahal kapasitas produksi sudah terkanjur besar.

Namun dibalik itu sempat terlihat bahwa pasaran eksport cukup baik hanya saja

diperlukan persyaratan, antara lain nomer benang Ne yang rendah berkisar Ne 40

S, sedangkan pabrik ini didesain utnuk benang bernomer Ne 50 S keatas. Hal ini

merupakan tantangan bagi para teknisi. Maka ditempuh dengan cara:

1. Mesin pemintal disetting untuk nomor rendah.

2. Ditetapkan standar grending untuk memenuhi persyaratan ekspor yaitu JAPAN

INDUSTRY SANDART (JIS).

Pada awal berikutnya setelah tahun 1986 pencapaian grade ekspor sangat

rendah yaitu baru berkisar 25% tetapi karena kegiatan, tetapi karena kegigihan
20

yang dapat meningkatkan dari 25% menongkat menjadi 70% dari semua jenis

produk pada tahun 1993.

Pada tahun berikutnya setelah tahun 1992 pencapaian mutu eksport produk

pabrik I, konsumen mulai meminta produk kain deri mesin tenun tanpa shuttle.

Oleh karena itu pada bulan april tahun 1994 diputuskan diadakan renovasi dan

replacement untuk pabrik I. Komposisi perbandingan saham terakhir awal 1990

antara pemerintahan RI dengan GKBI adalah:

1. Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52,79 %

2. Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) sebesar 47,21%

Produksi unit pemintalan berupa benang 100% cotton, dan hasil dari

pemintalan tersebut diproses diproses lebih lanjut pada unit pertenunan menjadi

kain grey. Untuk mensuplai industi pembatikan, sebagai kain grey diproses

bleching pada perusahaan lain (PT. Primatexco, PC.GKBI dan lain-lain) menjadi

kain mori, dengan demikian hasil produksi yang dijual PT. Primissima berupa

kain grey dan kain mori (Cambric).

3.1.2 Biodata PT Primissima

Nama perusahaan : PT Primissima

Alamat Kantor : Jl. Magelang km NO.15, Triharjo, kec. Sleman, kab.

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55514

Telepon : (0274)868408

Website : www.primissima.co.id

Logo Perusahaan : Logo dapat dilihat di Gambar 3.1


21

Sumber: http://www.primissima.co.id

Gambar 3.1 Logo PT Primissima (Persero)

3.1.3 Visi Misi PT Primissima

1. Visi

Menjadi produsen tekstil dan produk tekstil halus yang menjadi referensi

kualitas untuk perusahaan sejenis lainnya berlandaskan etika bisnis dan

berintegritas.

2. Misi

Sesuai dengan visi yang telah direncanakan maka Misi perusahaan dapat

dijabarkan sebagai berikut:

a. Melaksanakan produksi kain grey dan cambric halus serta batik dengan

kualitas tinggi, harga bersaing dan pelayanan yang baik untuk kepusasan

pelanggan.

b. Menjalankan perusahaan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik dan

penuh integritas sehingga menjadi perusahaan yang mendapat kepercayaan

masyarakat, pelanggan dan investor serta stake holders lainnya.


22

c. Meningkatkan teknologi dan proses secara berkesinambungan.

d. Mengembangkan budaya perusahaan yang positif sehingga menjadi dasar

setiap insan perusahaan dalam etika, sikap dan perilaku keseharian.

3.1.4 Kegiatan PT Primissima

Kegiatan yang dilakuan oleh PT Primissima Yogyakarta adalah sebagai

berikut:

1. Bidang Produksi

Bidang produksi dari perusahaan tersebut yaitu memproduksi tekstil serta

mengadakan dan mengolah bahan-bahan mentah tertentu menjadi bahan-bahan

pokok yang diperlukan guna pembuatan tekstil serta pengolah berbagai macam

tekstil, benang atau serat tersebut menjadi barang-barang tekstil jadi yang

memiliki nilai tambah.

2. Bidang Pemberian Jasa

Bidang pemberian jasa, yaitu memberikan jasa untuk industri tekstil, antara

lain studi atau penelitian, pengembangan, perekayasaan atau design enginering,

kontruksi, manajemen pergudungan dan angkutan, pengoperasian pabrik,

reparasi atau perbaikan, pemeliharaan peralatan, pelatihan dan pendidikan,

konsultasi dan jasa teknis lainnya dalam sektor industri tekstil dan industri

sejenisnya.

3. Bidang Perdagangan

Bidang perdagangan, yaitu menyelenggarakan kegiatan pemasaran dan

distribusi berbagai macam tekstil atau benang serta barang-barang hasil


23

produksi lainnya atau barang-barang lain yang menggunakan tekstil atau

benang/serat sebagai bahan pokok dengan cara-cara tertentu serta melakukan

kegiatan-kegiatan perdagangan baik dalam maupun luar negeri serta kegiatan-

kegiatan impor barang-barang antara lain berupa kapas, bahan

penolong/pembantu, bahan kimia, peralatan produksi, suku cadang dan lainnya

yang terkait dengan proses produksi industri tekstil baik untuk keperluan

sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain.

3.1.5 Struktur Organisasi PT Primissima

Struktur organisasi dipergunakan untuk mengetahui susunan setiap

hubungan antara tiap bagian posisi, struktur organisasi dapat menggambarkan

tugas dan wewenang oleh masing bagian yang ada dalam organisasi. Gambar

struktur organisasi PT Primissima dapat dilihat pada lampiran 3.

3.1.6 Tugas dan Wewenang

Tugas dan wewenang yang ada pada PT Primissima, antara lain:

1. Direktur Utama

a. Tugas

1) Menetapkan visi, misi dan strategi perusahaan serta mengembangkan

strategi dan keberhasilan pelaksanaan rencana–rencana dalam upaya

pencapaian maksud dan tujuan perusahaan.


24

2) Memberikan kontribusi yang strategis bagi perusahaan, termasuk

kepemimpinan, pemikiran yang kritis dan mandiri, pengalaman

manajemen dan kehandalan kompetensi dalam bidang bisnis perusahaan.

3) Bersama anggota Direksi lainya bertanggungjawab terhadap pencapaian

kinerja perusahaan dan mengendalikan kegiatan perusahaan termasuk

memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan.

b. Wewenang

Berhak menetapkan peraturan untuk kepentingan operasional perusahaan yang

tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan keputusan

pemegang saham.

2. Kepala Sekretariat

a. Tugas

1) Melaksanakan analisa data dan informasi serta memberikan bahan

pertimbangan yang relevan, baik diminta atau tidak diminta kepada

Direksi yang berguna dan bermanfaat untuk menentukan kebijakan

pengambilan keputusan.

2) Menghimpun semua informasi penting mengenai perusahaan dan

pelaksanaan kerja masing-masing Departemen.

3) Membuat rencana biaya yang diperlukan guna kegiatan operasional

Sekretariat untuk periode 1 tahun dalam rangka penyusunan RKAP dan

melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan penggunaan biaya yang

telah ditetapkan.
25

b. Wewenang

Berhak mengusulkan pengangkatan, pemberhentian, pemindahan, skorsing

serta penyesuaian pangkat dan jabatan bagi karyawan bawahannya kepada

atasan sesuai ketentuan kepegawaian yang berlaku.

3. Kepala Departemen Personalia

a. Kepala Departemen Personalia

1) Menyusun rencana kebutuhan dan program kepersonaliaan serta

mengatur pelaksanaan yang meliputi rekruitmen, pengangkatan,

pendidikan atau pelatihan, penempatan, promosi atau demosi, mutasi,

kesejahteraan, pembinaan rohani dan purna tugas.

2) Melaksanakan kegiatan administrasi personalia secara tertib dan

sistematis.

3) Merumuskan cara-cara pemberian insentif dalam rangka peningkatan

produktivitas.

b. Wewenang

Berhak mengajukan permintaan fasilitas atau wewenang yang diperlukan

untuk melaksanakan tugas dan kewajiban agar supaya berhasil lebih baik,

lebih efektif, dan lebih efisien dengan mengingat pangkat dan jabatanya.

4. Kepala Departemen Akutansi Dan Keuangan

a. Tugas

1) Mengatur atau mengurus penyediaan dana, menjaga likuiditas dan

melakukan penjagaan fisik kas perusahaan.


26

2) Melakukan penerimaan, penyimpanan dan pembayaran uang atas semua

transaksi yang terjadi dan melaksanakan administrasi sesuai dengan

sistem, prosedur dan syarat yang telah ditentukan.

3) Menyusun administrasi atau inventarisasi kekayaan perusahaan yang

berupa aktiva atau pasiva perusahaan.

b. Wewenang

Berhak menolak permintaan pembayaran atau pengesahan transaksi yang

ternyata menyimpang dari prosedur, legalitas dan biaya yang ditetapkan.

5. Kepala Departemen Komersial

a. Tugas

1) Mengelola aktivitas pemasaran barang hasil produksi dan penjualan

barang lainya sesuai kebijakan umum Direktur Komersial.

2) Melakukan penelitian pasar dan aktivitas promosi dalam upaya

pengembangan pemasaran.

3) Melaksanakan aktivitas ekspor dan impor dengan sebaik-baiknya sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

b. Wewenang

Berhak mengusulkan pengangkatan, pemberhentian, pemindahan, skorsing,

kenaikan dan penurunan pangkat atau jenjang karyawan bawahannya

kepada atasan sesuai dengan ketentuan kepegawaian yang berlaku.


27

6. Kepala Bagian Logistik

a. Tugas

1) Mencari atau mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai

pertimbangan dalam merencanakan pengadaan pembelian barang atau

jasa yang dibutuhkan.

2) Menyusun rencana pengadaan atau pembeliaan barang atau jasa untuk

periode tertentu atas dasar anggaran, stock barang di gudang dan

kebutuhan riil.

3) Mengkoordinasikan, mengawasi dan melakukan pengendalian terhadap

pelaksanaan tugas dan kewajiban yang menjadi tanggungjawabnya.

b. Wewenang

Berhak mengusulkan perbaikan metode kerja dan pengembangan prosedur

kerja dan pengembangan prosedur kerja kepada Kepala Bagian atau Kepala

Departemen guna lebih memudahkan pencapaian target-target yang telah

ditetapkan.

7. Kepala Bagian Pemasaran

a. Tugas

1) Memonitoring perkembangan produksi yang dihasilkan.

2) Mengumpulkan informasi tentang konsumen yang bonafide serta

mengikuti aktivitas promosi dalam upaya pengembangan pasar.

3) Menjual barang-barang lain seperti barang afval atau barang yang tidak

terpakai sesua dengan pasaran yang berlaku.


28

b. Wewenang

Berhak mengusulkan konsep apapun kepada atasan terutama yang berkaitan

dengan bidang yang berguna untuk maksud untuk perbaikan atau

pengembangan perusahaan.

3.1.7 Hasil Produksi

PT Primissima adalah perusahaan tekstil. PT Primissima menghasilkan

benang, kain grey (kain blacu), kain cambric. Proses produksi didukung dengan

infrastruktur berupa:

1. Mesin yang ada di Departemen Spinning, berjumlah 63 set mesin pinta, setara

dengan 36.288 mata pintal.

2. Mesin yang ada pada Departemen weaving dengan jumlah 422 set berupa

mesin shuttle dan 104 set berupa mesin Air Jet Loom (AJT).

Hasil dari produk yang dihasilkan oleh PT Primissima antara lain adalah

sebagai berikut:

a. Benang Primissima

Benang Primissima merupakan produk dari PT Primissima yang

diproduksi untuk kebutuhan weaving pada PT Primissima.

b. Kain Shuttle

Kain yang diproduksi ini digunakan PT Primissima untuk bahan dasar

pembuatan batik. Produk tersebut dilakukan secara terus menerus karena

untuk mengatasi terjadinya stock out.


29

c. Kain AJT (Air Jet Loom)

Kain yang diproduksi oleh PT Primissima ini biasanya digunakan untuk

produksi garmen. PT Primissima memproduksi kain tersebut apabila ada

permintaan.

3.1.8 Pemasaran

PT Primissima pernah memasuki pasar luar negeri pada tahun 1986. Negara

tujuan yang di ekspor meliputi Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan beberapa

negara asia lainya. Produk PT Primissima juga mendistribusikan di Indonesia

seperti di kota Pekalongan, Jakarta, Solo, dan Denpasar. Namun untuk saat ini

tidak ada ekspor langsung dikarenakan persaingan yang ketat dan kualitas, serta

harga. Untuk grey maupun cambric yang dioleh kain warna dan batik. Untuk saat

ini kain hanya dikirim ke wilayah Indonesia saja seperti Bali dan Jawa.

Dikarenakan tingkat persaingan semakin ketat terhadap perusahaan kain yang

lain.

3.2 Data Khusus

3.2.1 Strategi Penerapan Bauran Pemasaran Di PT Primissima

Pemasaran perlu memenuhi keinginan konsumen untuk mencapai hasil yang

efektif melalui jenis produk yang dihasilkan dan PT Primissima memerlukan

bauran pemasaran yang baik meliputi, kulaitas barang, promosi yang menarik dan

saluran distribusi atau tempat yang strategis. Strategi bauran pemasaran di PT

Primissima adalah sebagai berikut:


30

1. Produk (product)

Peranan produk sangat penting tidak hanya menawarkan produk atau jasa,

karena dengan adanya produk produsen dapat memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsumen. Strategi produk di PT Primissima adalah dengan cara

meningkatkan kualitas produk, misalnya dari sisi produk dan packaging.

Produk-produk yang terdapat pada PT Primissima antara lain:

a. Grey (kain blacu) adalah produk yang belum melalui pemutihan dan

berkualitas rendah. Kain grey atau kain blacu yaitu kain yang masih

mentah dan belum melalui proses pemutuihan, kain grey biasanya dipakai

untuk pembuatan kain batik. Kain grey masih belum mempunyai warna,

dan warna kain grey masih natural belum melewati pewarnaan atau

pemutihan. Warna dari kain grey adalah kecoklatan, proses dari pembuatan

kain grey berasal dari kapas, dan kapas tersebut dipintal atau spinning dari

proses tersebut mengubah kapas menjadi benang setelah pemintalan

tersebut selanjutnya penggulungan benang pintal lalu mencetak benang

menjadi lembaran-lembaran kain. Contoh produk kain Grey dilihat di

lampiran 4.

b. Cambric (kain mori) adalah kain yang sudah melalui proses pewarnaan

atau pemutihan yang mempunyai ketebalan, kerapatan dan kehalusan yang

baik. Dan para pembatik sering memilih kain jenis ini , ada beberapa jenis

kain tenun mori contohnya cambric primissima, cambric prima, cambric

voilissima, dan cambric berkolissima.


31

1) Cambric Primissima adalah jenis kain dengan kualitas yang paling

tinggi. Kain jenis ini memiliki merek dagang Kereta kencana.

2) Cambric Prima memiliki kualitas sedang dan erupakan jenis bahan batik

yang sedikit lebih kasar dan ketebalan yang rendah. Kain jenis ini

sering digunakan sebagai bahan batik cap.

3) Cambric berkolissima merupakan jenis kain yang sering digunakan

untuk kebutuhan batik tulis atau bisa juga digunakan untuk batik cap

dan batik printing, kain ini melalui proses finishing mercerized

sanforized.

4) Cambric Voilissima tidak jauh beda dengan cambric primissima karena

memiliki kualitas yang sama tetapi lebih tipis. Dan proses juga mealui

finishing merserized sanforized. Contoh kain Cambric dilihat di

lampiran 5.

c. Batik adalah asal dari kain yang sudah melalui proses pemutihan lalu

dikirim kepada para pembatik. Target pasar untuk produk batik, pembatik

berasal dari Pekalongan, Solo, dan UKM Yogyakarta, strategi promosi

untuk produk batik adalah mengikuti pameran dan penyebaran brosur.

Contoh batik dilihat di lampiran 6.

PT Primissima tidak lepas dari produk-produk unggulan mereka, produk

unggulan tersebut meliputi :

1) Cambric Gamelan Serimpi (PS 430 dan PS 421) merupakan jenis kain

yang sangat halus dengan produksi benang combed Ne 50 dan diproses

blaching calender.
32

2) Cambric Kereta Kencana (PS 409) merupakan jenis kain ungulan yang

dimiliki PT Primissima, benang ini memilki jenis kain yang halus

dengan menggunakan combed Ne 50 dan diproses blaching calender.

3) Cambric Berkolissima (PS 219, PS 217, dan PS 420) jenis produk ini

juga sering digunakan untuk pembatikan seperti batik cap atau printing

dengan berbagai pilihan sesuai dengan selera konsumen.

4) Cambric Voilissima (PS 318) yang sering digunakan untuk aksesoris

pada pakaian.

2. Harga (price)

PT Primissima sudah menerapkan harga produk sesuai pabrik. Contoh harga

produk PT Primissima diantaranya:

a. Harga kain Cambric, satuan kain Cambric sudah ditentukan dengan standar

satuan yard. Daftar harga dapat dilihat di Tabel 3.1

Tabel 3.1 Harga Kain Cambric PT Primissima

JENIS KAIN KONTRUKSI HARGA ( RP ) KETERANGAN

1 Berkolissima PS 217 MS CD40 x CD40 / 130 x 13.600 per yard

( Prima ) 70 115 cm

2 Berkolissima PS 219 MS CD40 x CD40/ 120x60 11.700 per yard

( Prima ) 112 cm

3 Voilissima PS 318 MS CM50 x CM50 / 88 x 34.000 per Ukuran : 3,50 yd

70 105 cm potong

4 Voilissima PS 328 MS CM80 x CM80 / 80 x 18.700 per yard

88 115 cm

5 K.Kencana PS 409 BC CM60 x CM60 / 115 x 1.010.000 per Ukuran : 37,50

107 105 cm pcs yd


33

70.000 per Ukuran : 3,10 yd

potong
34

Lanjutan Tabel 3.1

6 Berkoalissima PS 420 CM50 x CM50 / 133 x 14.500 per yard

MS 72 115 cm

7 G. Serimpi PS 421 CM50 x CM50 / 107 x 510.000 per Ukuran : 37,00

( primissima ) 93 105 cm pcs yd

38.000 per Ukuran : 2,90 yd

potong

8 G. Serimpi PS 430 CM50 x CM50 / 107 x 15.700 per yard

( primissima ) 93 115 cm

Sumber : PT Primissima

Keterangan Harga:

a. Harga sudah Include PPN 10% dan bisa berubah sewaktu-waktu

terrgantung bahan baku.

b. CD (carded) dan CM (combed) merupakan jenis benang.

c. MS (Mercerized Sanforized) dan BC (Bleaching Calendered)

d. Prima merupakan jenis kain.

b. Harga kain Grey, untuk Grey menggunakan satuan meter. Dibawah ini

merupakan jenis kain Grey yang sering di beli oleh konsumen. Daftar harga

kain Grey dapat dilihat di Tabel 3.2

Tabel 3.2 Daftar Harga Kain Grey PT Primissima

NO JENIS KAIN HARGA

1 Grey PS 163 9.000,-/meter

2 Grey PS 430 11.700,-/meter

Sumber : PT Primissima
35

c. Harga produk batik menggunakan satuan meter. Dibawah ini merupakan

harga produk batik PT Primissima. Daftar harga dapat dilihat di Tabel 3.3

Tabel 3.3 Daftar Harga Produk Batik PT Primissima

NO JENIS BATIK UKURAN HARGA

1 Kain Batik 217 1 meter Rp 27.273,00,-

2 Kain Batik 219 1 meter Rp 91.203,71,-

3 Kain Batik 409 1 meter Rp 106.931,50,-

4 Kain Batik 420 1 meter Rp 37.282,92,-

5 Kain Batik Tulis 1 meter Rp 129.007,44,-

Sumber : PT Primissima

3. Distribusi (place)

Distribusi yang dilakukan PT Primissima cukup strategis dan mudah dijangkau

oleh para konsumen karena berdekatan dengan jalan raya utama, sehingga

memudahkan pendistribusian barang. Saluran distribusi yang dilakukan oleh

PT Primissima dalam menyalurkan produknya dari produsen ke konsumen

yaitu:

a. Saluran nol tingkat atau saluran pemasaran langsung (Zero level channel)

Dalam distribusi ini PT Primissima menyalurkan produk ke konsumen

menggunakan saluran distribusi secara langsung yaitu dari produsen ke

konsumen. Konsumen bisa langsung datang ke perusahaan untuk membeli

kain bisa datang langsung ke Galeria Batik PT Primissima untuk melihat

langsung kualitas produk dan memilih jenis produk yang akan dibeli oleh

para konsumen.
36

b. Saluran satu tingkat (one level channel)

PT Primissima dalam distribusi saluran satu tingkat yaitu melalui perantara

atau pihak ketiga mendistribusikanya ke konsumen. Selain itu untuk produk

batik konsumen tidak hanya membeli di daerah Pekalongan saja tetapi

hampir seluruh Indonesia, seperti di GKBI yang bekerja sama dengan

produk-produk batik PT Primissima.

4. Promosi (promotion)

Promosi merupakan salah satu elemen terpenting dalam suatu perusahaan

karena dengan adanya promosi maka brand perusahaan dan juga produk-

produk yang akan pasarkan atau di tawarkan pada konsumen mudah dikenal

orang dan dengan adanya promosi penjualan ini juga diharapkan memberikan

serta menciptakan ketertarikan langsung pada konsumen. Beberapa bauran

promosi yang terdapat pada PT Primissima adalah:

a. Iklan (advertising)

Iklan atau advertising yang dilakukan PT Primissima adalah memberikan

brosur kepada konsumen selama melakukan kegitan pameran atau event

yang sedang berlangsung. PT Primissima juga aktif dalam kegiatan pameran

terutama pameran batik, yang bertujuan untuk memperkenalkan batik

kepada konsumen secara langsung sehingga dapat menarik konsumen dan

membeli produk. Contoh gambar dapat dilihat pada lampiran 7.

b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)


37

Salah satu cara PT Primissima melakukan promosi dengan Sales Promotion

adalah adanya konsumen mendapatkan potongan harga atau discount

sebesar 2%, konsumen mendapatkan potongan tersebut apabila konsumen

membayar langsung atau membayar dimuka.

c. Pemasaran langsung (direct marketing)

Pemasaran langsung atau dirrect marketing yang dilakukan PT Primissima

adalah menawarkan produk secara garis besar menggunakan contoh kain

yang sudah tersedia, dan PT Primssima memberikan solusi yang baik

kepada konsumen dengan memberikan jenis kain dengan kualitas yang

rendah hingga paling bagus.

d. Penjualan pribadi (personal selling)

Personal selling merupakan promosi dengan cara bertatap muka langsung

kepada konsumen, menawarkan produk kepada konsumen, produsen

memperkenalkan contoh kain yang sudah dibuat untuk konsumen, contoh-

contoh kain dengan kualitas rendah hingga kualitas paling bagus dan

memberikan harga yang sudah tertera serta memberikan solusi. PT

Primissima juga memberikan kartu nama apabila sewaktu-sewaktu

konsumen tertarik terhadap produk tersebut dapat menghubungi.

e. Publikasi (publicity)

Publikasi yang terdapat di PT Primissima, mudah untuk dipercaya karena

menggunakan pameran atau event yang sudah rangkum sedemikian rupa

dan tertata di PT Primissima. Contoh gambar lampiran 8.


38

3.2.2 Kendala-kendala Yang Dihadapi Dalam Menerapkan Bauran

Pemasaran PT Primissima

Kendala yang dihadapi PT Primissima dalam bauran pemasaran antara lain

sebagai berikut:

1. Produk (product)

Kendala produk yang dialami PT Primissima adalah dalam persaingan sebuah

produk, produk yang dijual oleh PT Primissima banyak yang serupa dengan

produk tekstil yang lain mengakibatkan perusahaan PT Primissima harus

mempertahankan konsumen yang sudah ada dan konsumen yang royal.

2. Harga (price)

Harga yang ada di PT Primissima cukup kompetitif, tetapi ada beberapa

perusahan tekstil menjual produk lebih murah ketimbang PT Primissima dan

kebanyakan para konsumen lebih tertarik dengan produk yang tergolong lebih

murah dengan produk yang sama.

3. Distribusi (place)

Kendala yang terjadi untuk distribusi yang terjadi pada PT Primissima adalah

barang yang tertunda dikarenakan stok barang yang akan dikirim terbatas.

4. Kendala yang berkaitan dengan bauran promosi yaitu:

a. Iklan (advertising)

Promosi yang digunakan untuk memperkenalkan produk PT Primissima

belum secara maksimal, dan konsumen banyak yang belum tahu tentang

keunggulan yang dimilki PT Primissima karena PT Primissima belum


39

menggunakan media sosial seperti facebook, instagram dan media sosial

yang lainnya untuk memperkenalkan produk PT Primissima.

b. Promosi penjualan (sales promotion)

PT Primissima hanya memberikan potongan harga kepada konsumen yang

membayar langsung atau cash, dan konsumen yang tidak membayarkan

langsung atau membayar dimuka tidak mendapatkan potongan harga.

c. Pemasaran langsung (direct marketing)

Konsumen sering menanyakan produk kain yang tidak sesuai dengan

penawaran PT Primissima dengan kondisi atau kualitas kain yang berbeda.

d. Penjualan pribadi (personal selling)

Konsumen sering merasa tidak puas terhadapa produk yang ditawarkan PT

Primissima karena barang yang kadang tidak sesuai.

e. Publikasi (publicity)

PT Primissima kurang update terhadap perkembangan atau event yang

sedang berlangsung, yang mengakibatkan produk PT Primissima kurang

dikenal.

Anda mungkin juga menyukai