Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "laporan kunjungan industi ke PT GISTEX " ini. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna
dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan laporan yang menjadi tugas
perkuliahan dengan judul "Laporan Kunjungan Industri ke PT GISTEX". Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan laporan ini berlangsung sehingga terealisasikanlah laporan ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan
lupa ajukan kritik dan saran terhadap laporan ini ini agar kedepannya bisa diperbaiki.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada dasarnya, semua Mahasiswa ingin selalu menambah pengetahuan dan wawasan di
masa perkembangan era globalisasi yang pesat ini. Menambah pengetahuan dan wawasan dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara melalui Kunjungan Industri.

Disini penulis mengunjungi PT GISTEX TEXTILE DIVISION. Jln Nanjung No. 82,
Bandung 40216, Indonesia . Penulis dapat mengetahui proses pembuatan produk tekstil dari awal
benang menjadi kain . Dan dapat mengetahui kondisi- situasi saat bekerja agar dapat bekerja
dengan baik.

1.2 Tujuan Kunjungan Industri

Diadakannya Kunjungan Industri bertujun untuk :

1. Sebagai wawasan informasi serta memperbanyak pengetahuan.


2. Untuk mengetahui alat-alat dan proses pembuatan produk tekstil.
3. Sebagai tindak lanjut pembelajaran teori yang selama ini kita pelajari di dalam
perkuliahan .
4. Untuk memenuhi sebagian syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah .
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Sejak didirikannya pada tahun 1975 di bandung, Jawa Barat, Indonesia, Gistex telah
menunjukkan pertumbuhan yang cepat dan kuat. Selama tahap awal, Gistex terutama diproduksi
komersial kain tenun pintal : T/C, Katun, Rayon dan lain sebagainya. sebelum kami memulai
produksi spun, dyeing, printing, dan finishing.

Belum lama ini, perusahaan telah mencapai aktivitas produksi yang luas hingga ke
penjuru dunia diawali dengan melihat kesempatan untuk menembus pasar luar negeri. Upaya ini
terbukti menunjukkan pertumbuhan yang cepat dan kuat.

Unit processing baru di Lagadar mulai untuk diproduksi weaving polyester dan weaving
dengan teknologi yang mendukung dari Sun Kyong, Korea, dengan kapasitas 1,2 juta
yards/bulan. Baru-baru ini, ditingkatkan menjadi 3 juta yards/bulan.

Pada tahun 1993, Gistex menerima “Primaniyarta Award” dari pemerintah Indonesia
sebagai “The Highest Achiever in Non-Oil & Gas Explorer.”

” Strategi aliansi bekerjasama dengan Korea dan Jepang untuk PT. Gistex Chewon
Synthetic berasal dari perusahaan yang lebih baik untuk memproduksi benang dengan tekstur
spesial dan kain – kain yang berkualitas tinggi. Setelah mengadakan kerjasama tersebut,
perusahaan telah mendapatkan penghargaan “Asian Development Economic Executive Award
2000-2001.”

Sejarah rinci Gistex dari tahun 1975 adalah sebagai berikut:

1975

Perusahaan keluarga ini didirikan dengan nama PT Gistex yang berlokasi di Bandung, Jawa
Barat, Indonesia. Kami memulainya dengan memproduksi katun, rayon, dan kain hasil weaving
lainnya dengan kapasitas 2,5 Juta Yards/ bulan.

1980

Pada tahun ini kami mulai mengadakan unit spun dyeing / printing / finishing melalui kerjasama
dengan Nitobo. Kapasitas 2 juta yards/ bulan.
1986Peremajaan alat – alat produksi serta fasilitas untuk menstimulus hasil produksi agar kami
dapat masuk ke pasar di berbagai negara bagian di dunia. Pada tahun ini perusahaan kami
menjadi salah satu industry tekstil ternama di bidangnya.

1987

Kami mulai membuka Unit baru yang bernama Unit Processing Lagadar dan Nanjung.
Perusahaan kami pun mulai beroperasi dengan weaving dan processing polyesternya melalui
kerjasama dengan SunKyong.

1990

144 set shuttle loom disediakan untuk meningkatkan kapasitas produksi weaving polyester,
hingga naik dari 1 juta yards per bulan menjadi 1,2 juta yards per bulan.

1993

Pabrik Polyester yang baru didirikan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Pada tahun
tersebut, kami mendapatkan “Primanivarta Award” dari pemerintah Indonesia sebagai “The
Highest Achiver in Non-Oil & Gas Explorer.”

1994

Dikarenakan adanya peningkatan permintaan maka kami melakukan penambahan unit weaving
di daerah Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia.

1997

PT Gistex Chewon Synthetic mulai kami dirikan dengan bekerjasama dengan perusahaan Jepang
dan Korea untuk memproduksi benang dengan tekstur special dan kain – kain yang berkualitas
tinggi. Kapasitas produksi kami pada saat itu mencapai 400 ton per bulan.

1998

Setelah PT Gistex Chewon Synthetic kami dirikan kami mendirikan PT Gistex Nishinbo
Indonesia yang didirikan secara resmi sebagai bentuk aliansi bersama perusahaan Jepang dengan
spesialisasi kain katun. Pada tahun ini, Unit Weaving Lagadar dan Unit Processing Nanjung
melengkapi fasilitas produksinya per bulan dan kapasitas produksinya. Kapasitas produksi kami
mencapai 2,5 juta yards per bulan dan kapasitas printing mencapai 500.000 yards per bulan.

2000

Kapasitas produksi kami meningkat hingga 3,5 juta yards per bulan atau sekitar 60 % - 70% per
bulan dan mendapatkan sertifikasi ISO 9002 serta penghargaan “ASEAN Development Best
Economic Executive Awards 2000-2001”.
2007

Kami membeli mesin – mesin baru sebagai alat bantu produksi.

2008

Kami melakukan peningkatan teknologi Dyeing.

2009

Di masa ini PT Gistex melakukan pemasangan mesin – mesin baru untuk integrated dyeing
production system dan Unit Weaving Lagadar mulai dibuka kembali.

2010

Dari tahun 2010 hingga saat ini kami selalu melakukan peremajaan mesin, penambahan mesin
dan peremajaan gedung dan PT Gistex Nishinbo Indonesia lepas dari kami PT Gistex dengan
kapasitas processing saat ini mencapai 3 juta yards/ bulan dan hasil produksi weaving hingga
mencapai 2,3 juta yards/ bulan.

Kami berkomitmen untuk bisa mencapai predikat Proper Hijau dari Kementrian Lingkungan
hidup Indonesia. Kami ingin menunjukkan bahwa kami dapat menjadi satu – satunya perusahaan
industry tekstil yang bisa mencapai Industri Hijau yang kami biasa sebut dengan nama “Gistex
Go Green”. Gistex Go Green merupakan wujud peduli dan perhatian kami terhadap lingkungan
sekitar PT Gistex dan kami sadar dengan melakukan kontribusi lebih dan seimbang kami dapat
menjaga dan melestarikan lingkungan di sekitar perusahaan kami.

2011-2013

Periode ini merupakan kebangkitan bisnis Gistex. Kami terus mengganti mesin lama dengan
teknologi baru untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi kain. Gistex meluncurkan 3
juta yard / bulan dan kapasitas produksi mencapai 2,9 juta meter / bulan. Pasar Gistex terutama
Timur tengah dan Eropa. Dari tahun ke tahun Gistex berjuang untuk menjadi industri yang ramah
lingkungan. "Gistex Go Green" merupakan bukti kepedulian terhadap lingkungan dan kesediaan
untuk melakukan lebih banyak hal untuk membantu lingkungan, baik di dalam maupun di luar
perusahaan.

2.2 Lokasi perusahaan

PT GISTEX TEXTILE DIVISION berada di wilayah yang sangat strategis berada di kawasan
industry di daerah cimahi

 Jln Nanjung No. 82, Bandung 40216, Indonesia


 Telepon + 6226671277, +6222667063
 Fax +6226670965, + 6226674741
 Email sales@gistexgroup.com
2.3 visi dan misi perusahaan

Visi GISTEX

Menjadi sekelompok perusahaan yang mempunyai pengelolaan terbaik

Misi Gistex

Menjadi asset yang berharga bagi negara, komunitas, dan pemegang saham

Menjadi pilihan utama pelanggan dalam mendapatkan dalam mendapatkan pelayanan dan
produk

Memberikan fasilitas kepada anggota organisasi dalam mencapai cita-cita mereka

BAB III
PROSES PEMBUATAN BAHAN TEKSTIL DI PT GISTEX TEXTILE
DIVISION

3.1 Proses Pembuatan kain PT GISTEX TEXSTIL DIVISION

Proses pembuatan kain di PT GISTEX munggunakan bahan baku dari serat polyester
dengan melalui lima tahapan yaitu proses :

1. Persiapan
2. Pertenunan (Weaving )
3. Proses deying finishing
4. Inspecting
5. Packing

untuk menghasilkan kain yang berkualitas bagus dan bisa di pasarkan di masyarakat maka harus
melalui kelima tahapan proses tersebiut.

Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam
rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai
sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET). Poliester
termasuk zat kimia yang alami, seperti yang kutin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat kimia
sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat.

Dapat diproduksi dalam berbagai bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester
sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu
tinggi, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi
pembakaran. Serat poliester mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan
air yang rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain.

Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan perlengkapan rumah
seperti seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan dalam
pengutan ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis
dan penguatan plastik dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi. Fiber fill dari poliester
digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut penghangat.

Kain dari poliester disebut-sebut terasa “tak alami” bila dibandingkan dengan kain
tenunan yang sama dari serat alami (misalnya kapas dalam penggunaan tekstil). Namun kain
poliester memiliki beberapa kelebihan seperti peningkatan ketahanan dari pengerutan.
Akibatnya, serat poliester kadang-kadang dipintal bersama-sama dengan serat alami untuk
menghasilkan baju dengan sifat-sifat gabungan.

RUMUS MOLEKUL POLYESTER


3.2 PROSES PERSIAPAN KAIN POLYESTER
Proses pengerjaan pembuatan kain di PT GISTEX melalui beberapa tahap mulai dari
persiapan benang, pertenunan dan persiapan processing. Beberapa tahap tersebut sebelum
menurunkan produksi maka dilakukan test kain sebanyak satu batch yang dilakukan oleh R&D,
tugas R&D tersebut yaitu melakukan riset, menentukan kondisi proses dan menganalisa benang,

Proses persiapan benang dan persiapan pertenunan meliputi beberapa tahap yang telah di
tentukan analisa dan kondisi proses oleh R&D

Benang lusi di kerjakan oleh bagian persiapan melalui beberapa tahap


1. Pengerjaan benang di mesin TFO untuk mengubah gulungan benang dan proses
pemberian puntiran ( twist ) supaya pada saat di tenun benang lusi akan lebih kuat

2. Proses vacuum heat setting untuk menstabilkan puntiran benang yang telah di proses oleh
mesin TFO dengan suhu maksimal 90ᴼC

3. Proses penghanian untuk mengubah gulungan silinder ke gulungan beem


4. Proses pencucukan untuk membuat desain kain polyester

Setelah melalui ke empat proses tersebut maka benang lusi sudah siap di tenun di beri
benang pakan dengan menggunakan mesin WJL ( WATER JET LOOM ) proses pertenunan
sendiri untuk menyatukan benang lusi dan pakan menjadi kain grey ( kain setengah jadi )
dikarnakan hasil pertenunan dengan menggunakan mesin WJL dengan menggunakan air maka
hasil kain yang dihasilkan merupakan kain grey yang basah, maka kain harus di keringhkan
dengan menggunakan mesin drying, setelah kain di keringkan maka kain di inspect terlebih
dahulu sebelum masuk ke gudang grey, proses inspect sendiri untuk mengecek cacat kain dan
membagi-bagi kain grey dalam gulungan sesuai dengan kebutuhan.
3.3 Proses Pembuatan Kain di Bagian Processing

Setelah kain hasil di tenun dan di simpan di gudang grey maka ada proses selanjutnya
yang harus di kerjakan yaitu proses pembuatan kain setengah jadi menjadi kain yang sudah jadi
dan siap di kirim atau di pasarkan di pasaran proses tersebut yaitu proses dyeing/finishing.

Ada beberapa tahap untuk pengerjaan proses terebut dengan mengikuti acuan yang telah dibuat
oleh bagian R&D maka pengerjaan di bagian processing tersebut akan berjalan dengan baik dan
hasil yang baik pula jika mengikuti standar yang dibuat oleh R&D
1. Proses matching laboratorium dyeing untuk menentukan warna kain yang akan di celup
di mesin jet dyeing, dengan melakukan proses pencelupan skala kecil di mesin ahiba

2. Proses unwinding yaitu proses penyambungan kain dengan cara di obras di karnakan kain
dari gudang grey tersebut berupa gulungan-gulungan kain dengan panjang yg berbeda
dan harus di sambung untuk proses selanjutnya proses tersebut menggunakan mesin
UNWINDING/RELLING.

3. Proses relaksasi dan scouring untuk memberikan kesempatan pada kain untuk
mengendor, sehingga puntiran benang cenderung terbuka dan memberikan efek pegangan
lembut, lemas, bergelombang dan untuk mebersihkan kotoran-kotoran yang menempel di
permukaan kain polyester terutama kotoran oli pada saat pertenunan yang bisa
mengakibatkan belang scouring dan oli gomer mesin yang digunakan diantaranya jet
dyeing dan rotary washer

4. Proses pencusian dan pengeringan kain bertujuan untuk mengeringkan kain dan
mebersihkan zat-zat kimia yang masih ada pada proses scouring dan relaksasi terutama
kostik soda (NaOH ) mesin yang digunakan yaitu PAD DRY atau mesin FWD

5. Heat setting Heat setting merupakan proses yang dilakukan pada serat-serat sintetik yang
bertujuan untuk memperbaiki stabilitas dimensinya. Serat-serat sintetik bersifat termo
plastik, yaitu serat tersebut akan melunak pada suhu mendekati titik lelehnya yaitu suhu
transisi kedua serat tercapai. Pada suhu ini akan terjadi pergerakan rantai melekul serat
sehingga rantai molekul yang semula dalam keadaan tegang menjadi kendur, karena
banyak ikatan hydrogen yang terputus membentuk struktur rantai baru. Besarnya
pengenduran dan perubahan struktur tersebut tergantung dari suhu dan lamanya waktu
pemantapan panas, serat tegangan yang diberikan. Setelah didinginkan, ikatan hydrogen
akan terbentuk kembali sehingga bentuk struktur yang baru ini akan stabil pada proses
selanjutnya selama tidak dilakukan proses pemanasan yang melebihi suhu pemantapan
panasnya. Biasanya menggunakan temperature yang tinggi diantara 200ᴼC-210ᴼC proses
dan menentukan lebar dan fick kain dengan mensetting overveed heat setting tersebut
biasanya dilakukan di mesin stenter

6. Proses penguranga berat ( weight reduce ) proses pengikisan pada kain polyester menjadi
lebih tipis supaya Nyaman dipakai, proses ini menggunakan mesin CDR dan
menggunakan NaOH 38ᴼBE
7. Proses pencelupan yaitu proses pemberian warna pada kain yang bersifat permanen,
proses ini biasanya di kerjakan di mesin jet dyeing dengan heigh temperature dan high
pressure

8. Proses pemberian zat resn bertujuan memberikan efek handling yang baik dan anti static
zat resin yang digunakan antaralain:
 Stockhosof ( softener )
 Nicepole TF 78 ( anti static )
 Silicon mix ( mikro silicon )

Pengerjaan resin tersebut biasanya dilakukan di mesin FWD


9. Proses final setting proses ini bertujuan untuk mensetting lebar menentukan fick dan
menganalisa awal kain dengan tempetatur mencapai 180ᴼC pengerjaan dilakukan di
mesin stenter .
Setelah pengerjaan final setting tersebut kain dapat langsung di proses di inspecting atau
pun dilakukan lagi pengerjaan penyempurnaan khusus

10. Proses penyempurnaan khusus bertujuan untuk pengerjaan akhir dengan tindakan/ proses
khusus untuk memenuhi permintaan khusus dari pembeli, proses penyempurnaan khusus
di PT GISTEX tersebut di antaranya potang pinggir kain (cutting ) dengan
menggunakan mesin heat cut dan stamping yaitu pemberian cap pada pinggiran kain
secara tidak permanen pengerjaan nya menggunakan mesin stamping

11. Proses inspecting bertujuan untuk menganalisa cacat kain dan untuk membagi-bagi kain
dengan panjang yang ditentukan oleh keinginan pembeli ( buyer)

12. Proses packing yaitu tindak lanjut dari proses inspecting bertujuan untuk merapihkan
kain yang telah di inspect , pembungkusan kain dengan pelastik dan pemberian label pada
kain.
Setelah melalui beberapa tahap proses tersebut maka kain akan memiliki kualitas yang
baik dan sebelum melalui packing kain harus di test terlebih dahulu untuk menguji kualitas
kain di laboraturium evaluasi tekstil untuk menganalisa sringkage,
croocking,staining,tearing bowing dan skewing. Setelah melalui test dengan skala lab
tersebut dan terbukti akan kualitas kain yang bagus maka kain siap dipasarkan.
BAB IV

KESIMPULAN

Kunjungan industri di PT GISTEX ini sangatlah penting untuk menambah ilmu bagi
kami ( para mahasiswa ) dikarnakan kita perlu tahu akan dunia industri dikarnakan kita akan
bergelut didalamnya mengetahui bagai mana cara kerja yang baik dan benar dengan mengacu
pada intruksi kerja, mengetahui akan pentingnya keselamatan kerja di dunia industri dan
mengerti akan proses tekstil. Proses-proses yang tadinya tidak tahu menjadi tahu dikarnakan
padaa saat pembelajaran dikampus kita Cuma mendapat materi saja dan tidak langsung terjun
kelapangan dengan di adakannya kunjungan industri kita akan paham dan dapat mengaplikasikan
materi di kampus pada saat kita masuk ke dunia industri khususnya di perindustrian tekstil.
BAB V

DAPTAR PUSTAKA

1. PT GISTEX DIVISION
2. H. Lubis Aifin S.Teks., persiapan penyempurnaan tekstil, STT TEKSTIL 1994.

Anda mungkin juga menyukai