Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alya Jilan Sabiqoh

NIM : 20170420058
Kelas : ASP B

BAB 14

Pengauditan di Organisasi Sektor Publik

A. Posisi Audit Dalam Ilmu Akuntansi


Dalam membahas pengauditan dalam organisasi sektor publik, hal pertama yang
perlu dikemukakan adalah bahwa audit adalah bagian dari akuntansi berupa konfirmasi
atas upaya-upaya yang telah dilakukan proses akuntansi baik akuntansi keuangan yang
bertujuan untuk menghasilkan informasi kepada pihak eksternal berupa laporan keuangan,
maupun akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi kuantitatif bagi pihak
internal baik berupa informasi harga pokok layanan, anggaran, penilaian kinerja, penilaian
investasi dan lain lain.
Yang kedua adalah bahwa organisasi sektor publik menghadapi lingkungan yang
karakteristik yang berbeda dengan sektor privat sesuai pendapat Hofstegde antara lain
meliputi : Tujuan yang ambigu, kompleksnya pengukuran output, intervensi yang ambigu
dan siklus kegiatan yang tidak selalu repetitif.

B. Audit Vs Auditor
Audit fiskal adalah audit yang diakukan untuk menilai sejauh mana kinerja fiskal
(Aspek pendapatan dan pengeuaran dan pembiayaan didalam negeri) suatu negara. Audit
atas kualitas manajemen atau pengendalian kinerja merupakan audit atas kualitas
pengelolaan dan pengendalian organisasi yang meliputi audit keuangan dan kepatuhan
serta audit operasional dan kinerja (audit manajemen). Selain audit fiskal jenis audit lain
adalah
a. Audit Keuangan
b. Audit Kepatuhan (compliance)
c. Audit Kinerja Manajemen/ Manajerial
d. Audit Hasil Program
Auditor dapat diklasifikasikan menjadi 2 Kelompok yaitu :
a. Auditor eksternal/ Auditor Independen
Auditor perorangan atau anggota KAP yang menyediakan profesi auditnya kepada
masyarakat umum dan perusahaan go-publik serta perusahaan besar lainnya.
b. Auditor Internal
Seorang auditor yang bekerja pada suatu perusahaan untuk melakukan audit bagi
kepentingan manajemen.

C. Profesionalisme Auditor
Yang harus dimiliki oleh seorang auditor adalah
1. Kompetensi
2. Indepedensi
3. Etika

D. Internal Control
Fokus tradisional sistem pengendalian internal adalah untuk
 Melindungi sumber daya keuangan dari kerugian karena limbah, penyalahgunaan
keslaahan kelakuan, kesalahan, keurangan dan penyimpangan lainnya
 Menaati hukum, peraturan dan arahan manajemen tentang sumber keuangan
 Memiliki catatan transaksi yang akurat
 Menghasilkan laporan keungan yang relevan dan dapat diandalkan secara tepat
waktu

E. Expectation GAP
Blair (1990) menjelaskan bahwa expectation gap adalah perbedaan antara apa yang
dilakukan oleh auditor dengan apa yang dipikirkan oleh pemakai laporan audit mengenai
apa yang akan mereka terima. Expectation gap yang telah dijelaskan diatas pada umumnya
dikaitkan dengan bentuk audit berupa audit laporan keuangan.
F. Materialitas
Materialitas muncul dalam akuntansi dan audit untuk memberikan nama yang lebih
spesifik untuk penggunaan penilaian profesional akuntan atau auditor dalam menentukan
apa yang signifikan dalam laporan.

G. Audit Kinerja Manajemen (Performance Audit)


Konsep audit kinerja manajemen memiliki tiga dimensi evaluasi yaitu : Evaluasi
ekonomisasi, evaluasi efisiensi dan evaluasi efektivitas. Tujuan utama audit kinerja
manajemen adalah memberikan pengguna informasi suatu opini mengenai ekonomisasi,
efisiensi, dan efektivitas dalam area pendapatan, belanja dan pengelolaan sumber daya.
Manfaat audit kinerja manajemen :
 Meningkatkan pendapatan
 Mengurangi beban atau biaya
 Meningkatkan efisiensi operasi
 Memperkuat atau meningkatkan manajemen dan administrasi atau proses
organisasional
 Meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan
 Pencapaian tujuan organisasi secara lebih cost-effective
 Menciptakan kesadaran akan kebutuhan akuntabilitas dan transparansi dalam
penggunaan sumber daya
H. Audit Keuangan (Financial Audit)
Menurut Arens (2003) udit merupakan proses pengumpulan dan pengevalusian
bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan
seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan
kesesuaian informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Tujuan audit laporan keuangan yaitu menilai kewajaran atau kelayakan penyajian laporan
keuangan yang dibuat oleh perusahaan yang kemudian diberi penilaian (opini). Opini audit
laporan keuangan yaitu:
 Wajar tanpa pengecualian
 Wajar dengan pengecualian
 Tidak wajar
 Tidak memberikan pendapat
Tahapan audit laporan keuangan
a. Penerimaan perikatan audit
b. Perencanaan proses audit
c. Pelaksanaan pengujian audit
d. Pelaporan audit
I. Audit Kecurangan
Audit kecurangan didefinisikan sebagai suatu upaya pembuktian atas suatu
kesalahan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku yang diarahkan kepada
pembuktian ada tidaknya kecurangan dan perbuata melawan hukum lainnya. Setiap audit
kecurangan dimulai dengan keinginan bahwa kasusu ini berakhir dengan litigasi.
Teknik-teknik audit kecurangan
Secara umum ada sembilan teknik audit investigasi yang biasa digunakan untuk
mengungkap adanya tindak kecurangan yaitu :
1. Penggunaan teknik-teknik pemeriksaan laporan keuangan
a. Memeriksa fisik dan mengamati
b. Meminta informasi dan konfirmasi
c. Memeriksa dokumen
d. Review Analitikal
 Membandingkan anggaran dengan realisasi
 Analisis vertikal dan horizontal
 Analisis regresi dan trend
 Membandingkan data keuangan atau komparasi
 Analisis time series
 Menggunakan indikator ekonomi makro
e. Menghitung kembali
f. Laporan akhir
2. Pemanfaatan teknik perpajakan
3. Penelusuran jejak-jejak arus uang
4. Penerapan teknik analisis hukum
5. Pemanfaatan teknik audit kecurangan dalam pengadaan barang
6. Penggunaan komputer Forensik
7. Penggunaan teknik interogasi
8. Penggunaan undercover operations
9. Pemanfaatan whistleblower

Anda mungkin juga menyukai