Tugas Proposal AKHLAK
Tugas Proposal AKHLAK
Proposal ini diajukan sebagai syarat dalam memenuhi tugas Mata Kuliah
Penulisan Karya Ilmiah
Dosen Pengampuh:
ABD.RAHMAN.S.Pd.,M.Pd.
OlehKelompok 5:
SitiMaisarah : 191020046
AnisaFitriTanriale : 191020045
Faiza : 191020058
Zainuddin : 191020049
Wulandari : 191020043
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
proposal mata KARYA TULIS ILMIAH
Berkat rahmat dan karunianya, serta di dorong kemauan yang keras
disertai kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas proposal
ini yang membahas tentang dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Proposal berisi tentang ILMU, KEUTAMAAN, PENDIDIKAN DAN
KARAKTER DALAM AKHLAK
Halaman Judul....................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
BAB1.
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................2
A. PENGERTIAN,ILMU AKHLAK……………………………….…………6
B. KEUTAMAAAN AKHLAK……………………..……………………….7
A KESIMPULAN.............................................................................11
B SARAN.........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia yang dikehendaki Islam adalah manusia yang memiliki akhlak yang mulia,
manusia yang memiliki akhlak mulialah yang akan mendapatkan kebaikan di dunia
Dalam artian bahwa akhlak utama yang ditampilkan seseorang, tujuanya untuk
yang berakhlak mulia akan disukai masyarakat, kesulitan dan penderitaannya akan
mendengar berita-berita tentang kerusakan moral, mulai dari kalangan pelajar sampai
Usaha yang dilakukan oleh Pondok Alhairaat kota palu dalam membentuk Akhlak
dengan melakukan tugas proposal dengan ILMU, KEUTAMAAN, PENDIDIKAN
DAN KARAKTER DALAM AKHLAK
Berangkat dari latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari tahu apakah memang ada
pengaruh terhadap akhlak dan bagaimana mekanisme akhlak yang dilakukan siswa
siswi di Pondok Alhairaat kota palu. Berdasarkan latar belakang itulah penulis
PEMBAHASAN
Ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas seputar akhlak baik dan buruk serta
sifat terpuji dan tercela, berikut sifat-sifat yang harus diperkuat atau
ikhtiar kita atau yang dapat dikendalikan manusia. Secara lebih singkat lagi ilmu
ketercelaannya.
buruk.Dapat diketahui di sini bahwa sasaran atau objek pembahasan ilmu akhlak
adalah menilai baik dan buruk, benar dan salah, pantas dan tidak pantas, serta
mana yang harus dan mana yang tidak boleh dari segala sifat atau tindakan
Dengan demikian, Ilmu Akhlak memuat dua pesan penting bagi manusia guna
mencapai kebahagian lahir dan batin.Ilmu Akhlak adalah ilmu yang menentukan
batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang tercela, tentang
buruk, ilmu yang mengajarkan manusia dan menyatakan tujuan mereka yang
yang muncul tersebut harus dijawab dengan argumen yang kuat dan mempunyai
dasar.
dasar yang jelas.Pada pembahasan sebelumnya sudah disebutkan bahwa ada ilmu
yang membahas dan meberikan klarifikasi pada persoalan baik dan buruk, itulah
a. Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai dasar (rujukan) Ilmu Akhlak yang pertama, hal ini dinilai
lain. Mengingat al-Qur’an merupakan firman Tuhan, sehingga tidak ada keraguan
baginya untuk dijadikan sebagai dasar atau asas.Walau nantinya ada beberapa
perangkat yang diperlukan untuk mendukungnya. Dan tidak akan dibahas di sini,
merujuk kepada al-Hadits ( sebagai Asbabun Nuzul suatu ayat) dan al-
Aqlu (penalaran akal). Sejauh manakah campur tangan kedua dasar tersebut pada
persoalan Ilmu Akhlak. Pastinya al-Hadits dan al-Aqlu tidak akan merubah pesan
b. Al-Hadits
Nabi karena seorang sahabat bertanya kepadanya, karena Nabi menegur seorang
wahyu dari Allah, dan apa-apa yang datang dari Nabi senantiasa terjaga. Dapat
disimpulkan bahwa al-Qur’an dan al-Hadits berasal dari sumber yang sama, yaitu
Allah SWT.
agung.Karena memang pada dirinya terdapat sebuah suri tauladan yang baik.
Keistimewaan tersebut, tidak hanya diakui oleh umat Islam saja, akan tetapi non-
muslimpun mengakui hal tersebut. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh
Machael H. Hart tentang 100 tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah, dia
tidak ada kecacatan dalam peribadi Nabi, karena memang tugas diutusnya beliau
c. Al-Aqlu (Akal)
Salah satu angerah Tuhan kepada manusia yang menjadi esensi dari dirinya
baik, maka Allah akan memberikan ganjaran atas perebuatan baik yang telah
mereka dapat menggunakan potensi yang telah diberikan dengan baik. Dan begitu
pun sebaliknya, orang yang tidak menggunakan potensinya dengan baik, maka
Mereka yang dapat selamat dari kesesatan adalah orang-orang yang senantiasa
sebelum datangnya al-Qur’an, apa yang mereka jadikan dasar, tidak lain adalah
mengamalkan al-Qur’an, tentu tidak, Islam saja belum ada di zaman mereka. Tapi
dari pada Ilmu Akhlak ini sendiri, guna memberikan kejelasan lanjutan. Dalam hal
menyodorkan kebaikan.
Dalam pembahasan Ilmu Akhlak dipaparkan tentang hal-hal yang baik dan
buruk, guna memahamkan kita dalam bertingkah laku agar tidak salah mengambil
langkah yang akan merugikan diri sendiri, maupun orang lain dalam lingkungan
bermasyarakat.
Pada dasarnya ada dua persoalan yang dibicarakan, yaitu pemaparan tentang
b. Tujuan Ilmu Akhlak adalah untuk mencapai tujuan hidup yang ideal.
Setelah kita memahami tentang apa saja yang baik dan yang buruk, maka
secara naluri kita akan berusaha untuk meninggalkan keburukan dan berusaha
menuju kepada kebaikan. Karena apa yang ditawarkan oleh Ilmu Akhlak adalah
Mungkin ada sebuah jalan yang bisa ditempuh dan mengantarkan kita kepada
tujuan akhir kita, yaitu untuk mencapai kebahagian.[14] Namun tidak ideal untuk
dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman. Dengan adanya Ilmu Akhlak maka
jalan yang seharusnya ditempuh dengan begitu rumit dan menjelemet, akan terasa
nyaman dan penuh dengan kedamaian, karena konsep ideal dari Ilmu Akhlak.
[1] Mujtaba Mishbah. Daur Ulang Jiwa. (Jakarta, Al-Huda: Cet.1, 2008). Hal.20
[2] M. T. Misbah Yazdi, Meniru Tuhan. (Jakarta, Al-Huda: Cet. 1, 2006). Hal. 5
[9]QS. Al-Ahzab: 21
[11]HR. Ahmad
[12]QS. Al-‘Araf:179
Di dalam hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
“ اْألَََ ْخ ََل ْقHanya saja aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia
dalam Adabul Mufrad, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Ash
Shahihah no. 45) Syariat sebelum Islam telah menyeru manusia untuk memiliki
bagusnya akhlaq”. (HR. Muslim(. 2. Orang yang memiliki akhlaq yang mulia
menjadi orang yang paling dicintai oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian adalah yang paling
kesempurnaan iman. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: َأ َ ْك َم ُل ْال ُمؤْ ِمنِيْن
َ ِار ُك ْم ِلن
سا ِئ ِه ْم ُ َ َو ِخي، أَحْ َسنُ ُه ْم ُخلُقا، “ إِ ْي َماناYang paling sempurna keimanan seseorang
ُ َار ُك ْم ِخي
mu’min adalah yang paling bagus akhlaqnya dan sebaik-baik kalian adalah yang
paling baik terhadap istri-istrinya”. (HR. At-Tirmidzi dan beliau berkata hasan
shahih(. 4. Akhlaq mulia merupakan bagian penting dalam agama Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: َو ِإ َّن ُخلُقَ اْ ِإل ْسَلَ ِم ْال َح َيا ُء، ِإ َّن ِل ُك ِل ِدي ٍْن ُخلُقا
“Sesungguhnya bagi setiap dien memiliki akhlaq, dan akhlaq Islam adalah malu.”
(HR. Ibnu Majah, hasan). 5. Akhlaq yang mulia akan mengantarkan ke derajat
orang yang senantiasa mengerjakan puasa dan shalat malam. Dari ‘Aisyah
mulia seorang mukmin akan sampai ke derajat orang yang mengerjakan puasa dan
shalat malam.”’ (HR. Abu Daud dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib 2643) 6. Akhlaq mulia berat
betapa beratnya nilai timbangan akhlaq mulia di akhirat kelak jika dibandingkan
ِصَلَة
َّ ص ْو ِم َوال
َّ ب ال
ِ اح
ِ ص ِ ُب ُحس ِْن ْال ُخل
َ َق لَ َي ْبلُ ُغ ِب ِه دَ َر َجة َ اح
ِ ص ِ ُ“ ْال ُخلTidak ada sesuatu pun
َ ق َو ِإ َّن
yang lebih berat timbangannya dari akhlaq mulia ketika diletakkan di atas mizan
(timbangan amal) dan sungguh pemilik akhlaq mulia akan mencapai derajat orang
yang mengerjakan puasa dan shalat.” (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi,
dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah No.
876( 7. Orang yang memiliki akhlaq yang mulia mendapatkan jaminan surga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: َْض ْال َجنَّ ِة ِل َم ْن ت ََرك ٍ أَنَا زَ ِع ْي ُم بَ ْي
ِ ت فِ ْي َرب
ت فِي أَ ْعلَى ْال َجنَّ ِة َ ْط ْال َجنَّ ِة ِل َم ْن ت ََركَ ْال َكذ
ِ ِب َو ِإ ْن َكانَ َم
ٍ َو َب ْي، ازحا ٍ َو َب ْي، ْال ِم َرا َء َو ِإ ْن َكانَ ُم ِحقًّا
ِ ت ِفي َوس
ُ“ ِل َم ْن َحسُنَ ُخلُقَهAku penjamin suatu rumah di surga yang paling bawah bagi orang
yang meninggalkan perdebatan walaupun dia benar. Dan aku penjamin suatu
rumah di surga bagian tengah bagi orang yang meninggalkan berdusta walaupun
bercanda. Dan aku penjamin sebuah rumah di surga yang paling tinggi bagi orang
yang bagus akhlaqnya”. (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Al-Albani.)
C. PENDIDIKAN AKHLAK
meliputi semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan
jasmani dan rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Dari
beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut di atas, maka dapat
dalam dirinya baik jasmani maupun rohani sehingga mencapai kedewasaan yang
akan menimbulkan perilaku utama dan kepribadian yang baik. Adapun pengertian
akhlak dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi
pekerti atau kelakuan. Kata akhlak walaupun diambil dari bahasa Arab (yang
biasa diartikan tabiat, perangai, kebiasaan,) namun kata seperti itu tidak
: 4)
tujuan utama dari pendidikan Islam ialah pembentukan akhlak dan budi
fisik dan mental, perasaan dan praktek serta mempersiapkan anak-anak menjadi
dikemukakan oleh para pakar pendidikan Islam adalah sebagai berikut: a. Tujuan
tertinggi agama dan akhlak ialah menciptakan kebahagiaan dua kampung (dunia
kemajuan, kekuatan dan keteguhan bagi masyarakat. Pada dasarnya apa yang akan
dicapai dalam pendidikan akhlak tidak berbeda dengan tujuan pendidikan Islam
pendidikan budi pekerti adalah membentuk manusia yang berakhlak (baik laki-
kepada fadhilah (kedalam jiwanya) dengan perasaan cinta kepada fadhilah dan
menjauhi kekejian (dengan keyakinan bahwa perbuatan itu benar-benar keji). c.
tinggi, berkemauan keras, beradab, sopan santun, baik tingkah lakunya, manis
tutur bahasanya, jujur dalam segala perbuatannya, suci murni hatinya. Tujuan di
atas selaras dengan tujuan pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20/Th. 2003, bab II, Pasal 3 dinyatakan
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
No. 20 Tahun 2003 tersebut mengisyaratkan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan
meliputi :
a. Akhlak Rabbaniyah
yang diajarkan oleh wahyu adalah kebaikan menurut akal dan yang diajarkan
b. Akhlak Insaniyah
manusia sebagai makhluk yang bermartabat, sesuai dan ditetapkan oleh ajaran
akhlak. Kecenderungan manusia kepada hal-hal yang positif dan ketetapan akal
ajaran akhlak. Orientasi akhlak insaniyah ini, tidak terbatas pada perikemanusiaan
c. Akhlak Jam’iyah
manusia di segala zaman dan di semua tempat, mencakup semua aspek kehidupan
d. Akhlak Wasithiyah
Akhlak wasithiyah berarti bahwasanya ajaran akhlak itu menitikberatkan
keseimbangan antara rohani dan jasmani, keseimbangan antara dunia dan akhirat,
kepentingan hidupnya di dunia dan di akhirat serta merasa takut akan siksa
e. Akhlak Waqi’iyah
karena bertasawuf itu pada hakekatnya melakukan serangkaian perintah Allah dan
juga melakukan serangkaian ibadah, seperti shalat, zikir dan lain sebagainya, yang
semuanya itu dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah
yang dilakukan dalam rangka bertasawuf itu ternyata erat hubungannya dengan
akhlak. Dalm hubungan ini harun Nasution lebih lanjut mengatakan, bahwa
ibadah dalam islam erat sekali hubungannya dengan pendidikan akhlak. Ibadah
tuhan dan menjauhi larangan-nya, yaitu orang yang berbuat baik. Inilah yang
kebaikan dan mencegah orang dari hal-hal yang tidak baik. Tegasnya orang yang
bertakwa adalah orang yang berakhlak mulia. Harun Nasution lebih lanjut
kepada pembinaan akhlak mulia dalam diri mereka. Hal itu, dalam istilah sufi
melalui dua analisis sebagai berikut : pertama, dilihat dari segi objek
pembahasanya, ilmu tauhid membahas masalah Tuhan baik dari segi objek zat,
sifat, dan perbuatan-Nya. Kepercayaan yang mantap kepada tuhan yang demikian
itu, akan menjadi landasan untuk mengarahkan amal perbuatan yang dilakukan
manusia, sehingga perbuatan yang dilakukan manusia itu akan tertuju semata-
mata karena ALLAH SWT. Dengan demikian, ilmu tauhid akan mengarahkan
perbuatan manusia menjadi ikhlas, dan keikhlasan itu merupakan salah satu
akhlak yang mulia. Kedua, dilihat dari segi fungsinya, ilmu tauhid agar
rukun yang enam hanya dengan dalil-dalinya saja, tetapi yang terpenting adalah
agar orang yang bertauhid itu meniru dan mencontoh terhadap subyek yang
terdapat dalam rukun iman itu. Jika kita percaya bahwa Allah memiliki sifat-sifat
yang mulia, maka sebaiknya manusia yang bertauhid meniru sifat-sifat tuhan itu.
Allah SWT. misalnya bersifat al-rahman dan al-rahim, ( maha pengasih dan maha
mengembangkan sikap kasih sayang di muka bumi. Dari uraian ini dapat dilihat
dengan jelas adanya hubungan yang erat anatra keimanan yang dibahas dalam
ilmu tauhid dengan perbuatan baik yang dibahas dalam ilmu akhlak. Ilmu tauhid
tampil dalam landasan ilmu akhlak, dan ilmu akhlak tampil dalam memberikan
penjabaran dan pengamalan dari tauhid. Tauhid tanpa akhlak mulia tidak ada
artinya, dan akhlak yang mulia tanpa tauhid tidak akan kokoh. Selain itu tauhid
memberikan arah terhadap akhlak, dam akhlak memberi isi terhadap arahan
tersebut. Disinilah letaknya hubung yang erat dan dekat antara tauhid dan akhlak.
Dilihat dari segi bidang garapanya, ilmu jiwa membahas tentang gejala-
gejal kejiwaan yang tampak dalam tingkah laku. Melalui ilmu jiwa dapat
diketahui sifat-sifat psikologis yang dimiliki seseorang. Jiwa yang bersih dari dosa
dan maksiat serta dejat dengan tuha misalnya, akan melahirkan perbuatan dan
sikap yang baik pula, sebaliknya jiwa yang kotor, banyak berbuat kesalahn dan
jauh dari tuhan akan melahirkan perbuatan yang jahat, sesat, dan menyesatkan
orang lain. Dari uraian tersebut menggambarkan adanya hubungan yang erat
antara potensi psikologis manusia dengan ilmu akhlak. Dengan kata lain melalui
bantuan informasi yang diberikan ilmu jiwa, atau potensi kejiwaan yang diberikan
al-qur’an, maka secara teoritis ilmu akhlak dapat digunakan sebagai alat atau
Ilmu pendidikan ilmu yang berbicara mengenai berbagai aspek yang ada
hubunganya dengan tercapainya tujuan pendidikan. Dalam ilmu ini anatara lain
dan lain sebagainya. Semua aspek pendidikan tersebut ditujuka pada tercapainya
A. Hasil Penelitian