ABSTRAK
Analgetik adalah obat yang digunakan untuk menghambat atau mengurangi rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran. Obat-obat analgetik yang sering digunakan yaitu parasetamol,
ibuprofen, asam mefenamat, diklofenak dan lain-lain, namun obat-obatan kimia tersebut
memilik efek samping yang kurang baik bagi tubuh kita apabila di gunakan dalam jangka
waktu panjang. Penelitian mengenai Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas (HKSA)
terhadap senyawa 2-[(2,6-dichloroanilino) phenyl]acetic acid yang bertujuan meningkatkan
aktivitas obat, menurunkan efek samping merugikan atau toksisitas, dan meningkatkan
selektivitas obat. Pada hasil penelitian diperoleh model persamaan 3 yang mempunyai nilai R,
R Square yang mendekati 0.9 atau 1 dan mempunyai nilai std.error lebih kecil. Dapat
disimpulkan bahwa senyawa model persamaan 3 mempunyai nilai aktivitas analgetik yang baik
dan efektif dibanding model yang lainnya.
Kata Kunci : Analgetik, HKSA, 2-[(2,6-dichloroanilino) phenyl]acetic acid
ABSTRACT
Analgesics are drugs that are used to inhibit or reduce pain without losing consciousness.
Analgesics drugs that are often used are paracetamol, ibuprofen, mefenamic acid, diclofenac
and others, but these chemical drugs have adverse effects on our bodies whan used for long
periods. Research on the Quantitative Structure-Activity Relationship (QSAR) to compounds
2-[(2,6-dichloroanilino)phenyl]acetic acid which aims to increase drug activity, reduce adverse
side effects or toxicity, and increase drug selectivity. In the research results obtained by
equation model 3 which has the value of R, R Square which is close to 0.9 or 1 and has a
smaller std.error value. It can be concluded that the compound model equation 3 has a good
and effective analgesic activity value compared to other models.
Keyword : Analgesic, QSAR, 2-[(2,6-dichloroanilino) phenyl]acetic acid
HN NH dichlorophenylamino)be
NH
HN NH
Cl Cl
nzyl)-1,2-dihydro-1,2,4-
triazin-5(6H)-one
N N
NH
dichlorophenylamino)be
Cl Cl
nzyl)-N-butyl-1,3,4-
oxadiazol-2-amine
N N
O
NH F 5-(2-(2,6- 81.86
NH F
Cl
NH
Cl
dichlorophenylamino)be
nzyl)-N-(4-
fluorophenyl)-1,3,4-
oxadiazol-2-amine
N N
O
NH 5-(2-(2,6- 78.57
NH
NH
dichlorophenylamino)be
Cl Cl
nzyl)-N-p-tolyl-1,3,4-
oxadiazole-2-amine
N N
O
5-(2-(2,6- 81.31
NH
O
O
dichlorophenylamino)be
NH
Cl Cl
nzyl)-N-(2- NH
methoxyphenyl)-1,3,4-
oxadiazol-2-amine
N N
SH
5-(2-(2,6- 72.52
N
CH3
NH
dichlorophenylamino)be
Cl Cl
nzyl)-4-p-tolyl-4H-1,2,4-
triazole-3-thiol
N N
CH3
SH
5-(2-(2,6- 73.62
N
NH
dichlorophenylamino)be
O
Cl Cl
nzyl)-4-(2-
methoxyphenyl)-4H-
1,2,4-triazole-3-thiol
dkk., 2000). Parameter elektronik tersebut potensial, energi kinetik, atau kombinasi
keduanya. Polarisibility merupakan ukuran
saling berhubungan satu sama lain.
kepolaran suatu senyawa. Senyawa yang
Terutama dalam hal penentuan medan
bersifat polar maka semakin rendah
elektrostatik molekul obat untuk
diabsorpsi disebabkan karena senyawa
membentuk ikatan antara obat-reseptor
tersebut akan larut dalam tubuh yang dapat
baik pada awal kontak maupun selama
dikeluarkan melalui keringat atau urin.
kontak. Parameter elektronik yang
Momen dipole adalah momen ketika suatu
digunakan pada percobaan ini yaitu energy
molekul membentuk pusat muatan negatif
elektronik, energy elektronik
menggambarkan kisaran energi yang
dan pusat muatan positif. Parameter
elektronik disajikan dalam Tabel 3.
HL 4.447 3.388 .978 1.353 .248 -.346 .560 .443 .205 4.878
Polar -1.244 .606 -1.485 -2.052 .108 -.613 -.716 -.672 .205 4.878
Berdasarkan data pada tabel coefficients persamaan 3 maka dapat dituliskan model
persamaan sebagai berikut :
% inhibitor = 102,435 + (4,447 X HL) – (1,244 X Polarisability)
= 102,435 + (4,447 X 6,74) – (1,244 X 41,83)
= 102,435 + 29,972 – 52,0365
= 80,3705
Hasil tersebut menunjukan aktivitas Prediktor elektronik memegang pengaruh
analgetik pada struktur senyawa turunan 3 yang lebih besar dibanding prediktor sterik
dari struktur induk 2-[(2,6-dichloroanilino) dan hidrofobik terhadap aktivitas biologis.
phenyl] acetic acid sebesar 80,3705. Dengan demikian diduga strukytur
Nilai prediktor hidrofobik mempunyai elektronik mempunyai kontribusi besar
koefisien yang relatif kecil, namun dalam menentukan aktivitas analgesik
keberadaannya tetap memberikan pengaruh senyawa turunan 2-[(2,6-dichloroanilino)
pada aktivitas. LogP merupakan suatu phenyl]acetic acid.
parameter yang digunakan untuk melihat Prediktor sterik memegang peran yang
kelarutan senyawa dalam suatu pelarut. paling kecil pada model persamaan 3,
Jadi, pengaruh dari LogP diduga pada saat predikor ini mampu menggambarkan
proses farmakokinetik yaitu proses besarnya ukuran relatif dari senyawa
absorpsi, distribusi atau pada besarnya nilai turunan 2-[(2,6-dichloroanilino)
afinitas senyawa terhadap protein plasma phenyl]acetic acid.
atau pada penembusan halangan yang KESIMPULAN
bersifat lipopil. (fahelelbom, 2009). 1. Dengan menggunakan metode
multitape regresi linear dapat
diperoleh data dengan aktivitas Kee, J, L., dan Hayes, E, R. 1994.
analgesik senyawa turunan 2-[(2,6- Farmakologi Pendekatan Proses
dichloroanilino) phenyl]acetic acid Keperawatan, 204, alih bahasa
memiliki keterkaitan secara Anugrah, P., Penerbit Buku
kuantitatif terhadap berbagai sifat Kedokteran EGC, Jakarta.
kimia senyawa. Aktivitas analgesik
Moch Amir. 2004. Syinthesis and anti-
senyaawa turunan 2-[(2,6-
inflammatory, analgesic, ulcerogenic
dichloroanilino) phenyl]acetic acid
and lipid peroxidation activities of
dipengaruhi secara signifikan oleh
some new 2-[(2,6-dichloroanilino)
fariasi deskriptor atau parameter
phenyl]acetic acid derivatives. New
fisikokimia
Delhi: India
2. Parameter yang digunakan untuk
mendapatkan model persamaan Mutschler Ernst. 1991. Dinamika Obat.
yang memiliki aktivitas analgetik Edisi 5. Penerjemah Mathilda B
yang paling efektif yaitu Henry’s Widianto, Anna Setiadi Ranti, ITB,
law dan Polarizability. Dengan nilai Bandung.
aktivitas analgetik sebesar 80,3705.
Richon, A. B., dan Young, S. S., 1997, An
DAFTAR PUSTAKA Introduction to QSAR metholodog,
didalam : Putri, I. P. A. M., Mudasir,
Arif, M. 2010. Pengantar Metologi
Tahir, I., 2003, Analisis Hubungan
Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan.
Kuantitatif Antara Struktur Aktivitas
Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
Fungisida Turunan 1,2,4-Thiadizolin
Budiyono, Statistika Untuk Penelitian, Berdasarkan Parameter Molecular
Surakarta, UNS Press. 2009. Hasil Perhitungan Metoda PM3.
FMIPA UGM Yogyakarta.
Fahelelbom., K. M. S., & Al- Tabakha, M.,
“Quantitative Structur Activity Salter-Duke, B., Wong, M., Lloyd, T.,
Relation-ship studies for new anti- Yates, B., and Cross, G., 2000, The
microbial N2-Substituted Australian Computational Chemistry
phenazines” 2009 via Internet Project: QSAR, Pure
&Appl.Chem, 69, 1137.
Ganiswarna, S., 1995, Farmakologi Dan
Terapi, Edisi IV, bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran UI : Jakarta
Sardjono O. Santoso, Hedi R. Dewoto, Siswandono dan Soekardjo, B., 1995,
1995. Farmakologi Dan Terapi Edisi Kimia Medisinal, cetakan pertama,
4. Jakarta: Gaya Baru. Airlangga University Press,
Surabaya.