METPEN
METPEN
PENDAHULUAN
untuk mencari laba sebesar besarnya yang secara langsung harus siap berkompetisi
dengan perusahaan yang lainnya. Maka dari itu perusahaan harus memiliki manajemen
dan karyawan yang baik sebagai salah satu aset perusahaan yang memiliki peran
penting dalam menjalankan suatu kegiatan organisasi. Manusia merupakan sumber daya
yang selalu dibutuhkan dalam setiap perusahaan karena mereka lah yang melakukan
proses produksi barang dan jasa. Untuk bisa bersaing dengan industri/perusahaan yang
sejenis lainnya, perusahaan harus memiliki keunggulan yang kompetitif sehingga sangat
sulit untuk ditiru oleh perusahaan lainnya dan hanya bisa diperoleh dari karyawan yang
oleh banyak hal, salah satu hal terpenting yang dapat menentukannya adalah sumber
daya manusia (SDM) yang dimiliki. Perusahaan yang dapat mengelola dan
mengoptimalkan SDM secara baik serta berkualitas, dipastikan akan meraih kesuksesan
dan produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu sumber daya manusia (SDM) merupakan
karya. Potensi tersebut berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan.
SDM maka sulit bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Lai (2012)
1
manajemen sumber daya manusia tradisional menekankan bahwa "manusia" adalah
sumber daya penting dalam organisasi dan mereka harus dikelola secara efektif dan
Keberhasilan suatu perusahaan tidak selalu diukur oleh seberapa besar uang
yang dimiliki melainkan ada hal lain yang lebih penting yaitu Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berada di perusahaan. Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan
SDM yang bermutu karena maju mundurnya suatu perusahaan sangat tergantung pada
kualitas SDM atau karyawannya. Semakin baik kualitas karyawan suatu perusahaan
maka semakin tinggi daya saing perusahaan tersebut terhadap perusahaan lainnya
(Hasibuan, 2014).
Untuk mendorong sumber daya manusia (SDM) dapat bekerja sesuai dengan apa
yang diinginkan dan bisa membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya, maka
positif dan memberikan hasil yang lebih baik lagi serta perusahaan harus bisa membuat
karyawan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan sehingga karyawan dapat
Loyalitas merupakan suatu sikap yang timbul sebagai akibat dari keinginan
untuk setia baik itu pada pekerjaannya, kelompok, atasan, maupun pada perusahaannya.
tapi hasil kerja yang menjadi prestasi kerjanya yang dapat memajukan perusahaan.
Sikap loyalitas diperlukan agar karyawan tersebut dapat bekerja tidak hanya
untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk kepentingan perusahaan. Loyalitas kepada
pekerjaan tercermin dari sikap karyawan yang mencurahkan kemampuan dan keahlian
2
yang dimiliki, melaksanakan tugas dengan tanggung jawab, disiplin serta jujur dalam
pekerjaan yang dilakukan. Hasibuan (2001), mengemukakan bahwa loyalitas kerja atau
kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penilaian karyawan yang
yang telah mencurahkan segala kemampuannya ke dalam peran pekerjaannya maka hal
tersebut akan sangat berarti bagi diri karyawan sendiri dan organisasi, maka para
karyawan akan lebih berperilaku loyal pada organisasinya. Loyalitas dapat mengarah
pada perilaku Organizational Citizenship Behavior (OCB) atau perilaku sukarela yang
perilaku seseorang di tempat kerja yang melebihi tugas pokoknya atau di luar jobdesk,
misalnya membantu rekan kerja, sukarela melakukan kegiatan ekstra di tempat kerja,
organisasi, toleransi pada situasi yang kurang ideal/menyenangkan di tempat kerja, serta
memberikan dampak yang positif bagi perusahaan seperti akan membantu perusahaan
lebih cepat dalam mencapai target yang telah ditetapkan, perusahaan menjadi semakin
produktif, suasana dalam bekerja menjadi nyaman dan kondusif, serta karyawan
3
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lydia dan Eddy (2017) menunjukkan
bahwa loyalitas karyawan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan di CV Hartono Flash Surabaya. Kinerja merupakan hasil yang diperoleh oleh
suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan nonprofit oriented
yang dihasilkan selama satu periode waktu. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat
mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam perumusan
PT. Aswil Lautan Sejati adalah perusahaan jasa pelayaran rakyat yang berkantor
di Komplek Pelabuhan Gresik, memiliki beberapa armada kapal pinisi atau disebut juga
KLM (kapal layar motor) untuk menjalankan kegiatan pengiriman barang seperti pupuk,
batu bara, tanah kaolin, kernil, barang plastik, tangki air, dan barang – barang plastik
Segala proses kegiatan pengiriman barang tersebut dilakukan para pekerja yang
berada di armada KLM (kapal layar motor) yang disebut ABK (anak buah kapal). Para
ABK yang memuat barang ke kapal, menghitung jumlah barang yang dimuat, menata
barang yang dimuat didalam kapal, merawat kapal (memperbaiki mesin serta
memperbaiki badan kapal), dan menjalankan kapal untuk berlayar ke Pulau Kalimantan.
Sehingga bisa disebut bahwa para ABK inilah yang bertanggung jawab atas barang
yang dikirim, menjalankan proses jasa untuk pengiriman barang dan merawat aset yang
dimiliki perusahaan.
4
Tabel 1.1
Data masa kerja ABK KLM. Sa’adah Bahari
No. Nama Jabatan Masa Kerja
1. H. Suhardi Kapten Sejak 1970 (49 tahun)
2. Hasan Juru Mudi Sejak 2005 (14 tahun)
3. Egar Juru Mudi Sejak 2009 (10 Tahun)
4. M. Darwis Juru Mudi Sejak 2005 (14 tahun)
5. Wahyudin Oliman Sejak 2009 (10 tahun)
6. Syaifudin Mesin Sejak 2010 ( 9 Tahun)
7. Bas Mesin Sejak 1989 (30 Tahun)
Sumber : Data masa kerja karyawan PT. Aswil Lautan Sejati
Peneliti menemukan fenomena bahwa salah satu armada yang dimiliki PT.
Aswil Lautan Sejati yaitu KLM. Sa’adah Bahari dengan ABK yang berjumlah 7 orang
telah bekerja selama belasan hingga puluhan tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa
ABK betah bekerja di armada milik PT. Aswil Lautan Sejati. (Long, Ajagbe, Nor, &
karyawan tidak ingin meninggalkan perusahaan. Jadi bisa disebut para ABK memiliki
Para ABK KLM. Sa’adah Bahari dalam melakukan pekerjaannya tidak hanya
sesuai jobdesk atau jabatannya saja. Seorang juru mudi bisa saja menjadi teknisi mesin
apabila dibutuhkan, begitu pun untuk sebaliknya. Para ABK akan saling membantu
ABK yang lain dalam pekerjaan yang dilakukan di atas kapal. Perilaku ABK tersebut
merupakan salah satu indikator dari Organizational Citizenship Behavior (OCB) yaitu
Dari pernyataan dan latar belakang yang telah dijelaskan maka peneliti akan
5
Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan kinerja pada ABK KLM. Sa’adah
Bahari”
kinerja para ABK armada KLM. Sa’adah Bahari milik PT. Aswil Lautan Sejati.
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka tujuan dari penelitian ini
Citizenship Behavior (OCB) dan kinerja para ABK armada KLM. Sa’adah Bahari milik
1. Manfaat Teoritis
ilmu tentang loyalitas karyawan serta dapat dipakai sebagai acuan bagi
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. Aswil Lautan Sejati
6
kinerja para karyawannya menjadi lebih efektif serta efisien dan dijadikan
7
BAB II
PEMABAHASAN
1. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rani Anwar pada tahun 2018
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan loyalitas
data dari data primer yang dikumpulkan langsung dari objek yang diteliti
menggunakan kuesioner.
kepuasan kerja dan loyalitas kerja secara simultan memiliki pengaruh signifikan
variabel lain.
8
2. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lydia Gomes I dan Eddy Madiono
Sutanto pada tahun 2017 dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Loyalitas
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan loyalitas
penelitian yang digunakan bersifat kausal dan metode penelitian yang digunakan
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah metode sensus, yaitu teknik
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Proses transformasi dan
sebagai berikut :
9
Pt.Hm.Sampoerna, Sa’adah Bahari
Tbk Baturaja Timur
Sumatera Selatan
Variabel X Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, Loyalitas Kerja
Loyalitas Kerja Loyalitas Karyawan
Variabel Y Organizational Kinerja Karyawan Organizational
Citizenship Behavior Citizenship
(OCB) Behavior
(OCB), Kinerja
Metode Menggunakan Menggunakan Menggunakan
analisis kuantitatif, analisis kuantitatif, analisis kualitatif,
menggunakan data menggunakan data pengumpulan data
primer dan primer dan dengan cara
pengumpulan data pengumpulan data wawancara dan
dengan teknik dengan teknik observasi
angket angket
Hasil Hasil penelitian dari Hasil penelitian ini
analisis uji T menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa motivasi kerja dan
secara parsial loyalitas kar-yawan
kepuasan kerja dan secara parsial
loyalitas kerja maupun secara
berpengaruh simultan memiliki
signifikan terhadap pengaruh positif dan
Organizational signifikan terhadap
Citizenship Behavior kinerja karyawan di
(OCB). Hasil uji F CV Hartono Flash
menunjukkan bahwa Surabaya.
kepuasan kerja dan
loyalitas kerja secara
simultan memiliki
pengaruh signifikan
terhadap
Organizational
10
Citizenship Behavior
(OCB).
Persamaan Mengangkat tema Mengangkat tema Mengangkat tema
Loyalitas Karyawan Loyalitas Karyawan Loyalitas Karyawan
Perbedaan Subjek Penelitian, Subjek Penelitian, Subyek Penelitian,
Metode penelitian, Metode penelitian, Manggabungkan
jumlah variabel X jumlah variabel X variabel Y dari dua
penelitian terdahulu
2.2.1 Loyalitas
Loyalitas memiliki kata dasar loyal yang berasal dari bahasa Prancis kuno loial.
loyal dimana loyal didefinisikan sebagai giving or showing firm and constant
pengertian loyalitas menurut Oxford Dictionary adalah mutu dari sikap setia (loyal),
kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi. Sementara itu,
memengaruhinya. Sikap loyal dapat diterapkan oleh setiap orang dalam berbagai
hal.
11
Menurut Hermawan Kartajaya (2004:78), pengertian loyalitas adalah suatu
kuat, memiliki teman yang banyak dalam perusahaan, dan lebih luas lagi di luar
diberikan atau ditujukan kepada seseorang atau lembaga, yang didalamnya terdapat
rasa cinta dan tanggung jawab untuk berusaha memberikan pelayanan dan perilaku
yang terbaik (Rasimin,1988). Sedangkan loyalitas kerja, menurut Steers & Porter
kebutuhan hidup dari pekerjaannya, sehingga mereka betah bekerja dalam suatu
perusahaan.
keadaan aktivitas yang menyangkut fisik, psikis dan sosial yang membuat individu
mempunyai sikap untuk taat pada peraturan yang ditentukan, melakukan dan
mengamalkan sesuatu yang ditaatinya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
12
dalam suatu perusahaan. Yuliandri (dalam Kadarwati,2003) menegaskan bahwa
fasilitas kerja, tinjauan kesejahteraan, suasana kerja serta upah yang diterima
itu sendiri yang meliputi usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat
perusahaan.
13
perusahaan sehingga menimbulkan rasa aman, merasakan adanya
14
c. Kepercayaan yang pasti dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai
pekrjaannya.
untuk taat pada segala peraturan, perintah dari perusahaan dan tidak
b. Tanggung jawab
ini yang kemudian akan melahirkan loyalitas kerja. Dengan kata lain
15
c. Sikap kerja
individu tidaklah sama. Ada yang merespon secara positif dan ada
tinggi akan memiliki sikap kerja yang positif. Sikap kerja yang
positif meliputi :
16
4. Suka terhadap pekerjaan. Perusahaan harus dapat menghadapi
loyalitas, yaitu dorongan yang kuat untuk tetap menjadi anggota perusahaan,
kepercayaan yang pasti, penerimaan penuh atas nilai-nilai perusahaan, taat pada
peraturan yang berlaku, rasa tanggung jawab yang tinggi dan sikap kerja yang
positif. Apabila hal-hal tersebut dapat terpenuhi dan dimiliki oleh karyawan,
maka niscaya karyawan tersebut akan memiliki loyalitas yang tinggi sesuai
anggota organisasi yang bersifat sukarela di luar job deskripsi dan tidak diatur
meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi dan tidak terkait dengan sistem
penghargaan formal. OCB pertama kali dikenalkan oleh Organ et al pada tahun
1988.
individuyang memiliki kebebasan untuk memilih, yang secara tidak langsung atau
17
tidak secara eksplisit dikaitkan dengan sistem reward, dan memberi kontribusi pada
kerja. OCB ini melibatkan beberapa perilaku meliputi perilaku suka menolong orang
lain, menjadi volunteer untuk tugas ekstra, patuh terhadap aturan dan prosedur di
individu atau perseorangan yang sukarela dan bukan bagian dari syarat formal
persyaratan kerja dan turut berperan dalam kesuksesan organisasi. Perilaku OCB
ditampilkan dengan membantu rekan sekerja dan pelanggan, melakukan kerja ekstra
secara keseluruhan.
18
c. Menjadi sarana yang efektif untuk mengkoordinasi kegiatan tim kerja
secara efektif.
lingkungan.
modal sosial.
komplain.
pekerjaan.
19
4. Organizational loyalty, yaitu bentuk perilaku kesetiaan karyawan
a. Motif Berprestasi
rapat unit dan hal kecil yang membentuk OCB benar-benar dianggap
20
b. Motif Afiliasi
OCB karena mereka menempatkan nilai orang lain dan hubungan kerja
sama.
c. Motif Kekuasaan
Motif ini mendorong orang untuk mencari status dan situasi dimana
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti
prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian
kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab
Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses
21
kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh
perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang ditetapkan (Dessler, 2000:41).
Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh
(Mangkunagara, 2002:22).
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Manajemen
Pengertian kinerja ini mengaitkan antara hasil kerja dengan tingkah laku. Sebgai
tingkah laku, kinerja merupakan aktivitas manusia yang diarahkan pada pelaksanaan
dikerjakannya.
22
b. Kedisiplinan Yaitu ketepatan dalam menjalankan tugas, bagaimana
yng dibutuhkan.
bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
akibat yang tidak dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang
(Prawirosentono, 1999:27).
b. Otoritas (wewenang)
23
kerja sesuai dengan kontribusinya (Prawirosentono, 1999:27).
c. Disiplin
organisasi.
kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan
karyawan.
24
5. Kemampuan bekerjasama baik dengan rekan satu bagian maupun
bagian lain
menilai kinerja tidak banyak hal yang dilakukan seorang manajer yang lebih
penilaian mereka, dan juga tahu bahwa kenaikan gaji, kemajuan karir, dan
penilai untuk menilai kinerja tenaga kerja dengan cara membandingkan kinerja
mengevaluasi kinerja karyawan saat ini dan atau di masa lalu relatif terhadap
25
karyawan memahami apa standar kinerja mereka, dan penyelia juga
26
2.3 Kerangka Berfikir
27
BAB III
Penelitian ini dilakukan pada PT. Aswil Lautan Sejati yang beralamat di Jl. Yos
Anak Buah Kapal (ABK) dari armada milik PT. Aswil Lautan Sejati yaitu KLM.
dimuat.
2. Hasan, jabatan Krani/tangan kanan Kapten. Hasan telah lama bekerja di KLM.
Sa’adah Bahari.
3. Wahyudin, jabatan Oliman. Wahyudin merupakan salah satu ABK yang telah
cukup lama bekerja di armada PT. Aswil Lautan Sejati serta mampu
Jenis dan sumber data yang dilakukan adalah primer atau berasal dari peneliti.
28
3.7 Teknik Analisis
Teknik analisis data pada penelitian ini penulis menggunakan tiga prosedur
29