Kortikosteroid
Kortikosteroid
Disusun Oleh :
S1 GIZI 2018 A
FAKULTAS TEKNIK
2019
OBAT KORTIKOSTEROID
Kortikosteroid adalah obat yang mengandung hormon steroid yang berguna untuk menambah
hormon steroid dalam tubuh bila diperlukan, dan meredakan peradangan atau inflamasi, serta
menekan kerja sistem kekebalan tubuh yang berlebihan.
Kortikosteroid, seperti cortisone atau hydrocortisone, diproduksi secara alami di kelenjar
adrenal bagian terluar atau korteks. Sementara itu, kortikosteroid dalam bentuk obat disebut
kortikosteroid sintetis dengan cara kerja dan manfaat yang sama dengan kortikosteroid alami.
Contoh-contoh kortikosteroid sintetis adalah:
Betametason
Dexamethasone
Methylprednisolone
Prednison
Prednisolone
Triamcinolone.
Asma
Rheumatoid arthritis
Bronkitis
Kolitis ulseratif dan penyakit Crohn
Reaksi alergi pada kulit, mata, atau hidung.
Obat ini bekerja dengan cara masuk ke dinding sistem sel imun untuk mematikan zat yang
bisa melepaskan senyawa-senyawa yang menjadi pemicu peradangan.
Contoh Obat Kortikosteroid
1. Salep Betametason
Komposisi obat : Betamethasone 0.1%
BETAMETHASONE 0.1% CREAM adalah obat kortikosteroid oles yang dapat digunakan
untuk mengatasi reaksi alergi atau mengurangi peradangan kulit akibat sejumlah kondisi,
seperti eksim serta dermatitis. Betamethasone bekerja dengan cara mencegah dan
mengendalikan peradangan (inflamasi) dengan mengendalikan laju sintesis protein, menekan
migrasi leukosit polimorfonuklear dan fibroblast, dan membalikkan permeabilitas kapiler dan
stabilisasi lisosom.
Obat ini digunakan untuk penyakit kulit seperti dermatitis dan psoriasis, sebagai krim topikal
untuk meringankan iritasi kulit, seperti gatal-gatal dan mencreamupas dari eksim, penyakit
Bullous dermatitis herpetiformis, eksfoliatif eritroderma, mikosis fungoides, pemfigus,
eritema multiforme (sindrom Stevens-Johnson). Dalam penggunaan obat ini HARUS
SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI
a. Indikasi
Alergi dan gangguan inflamasi
Congenital adrenal hyperplasia
Intramuscular
Alergi dan kondisi inflamasi mata
Inflamasi dermatosis seperti seboroik atau dermatitis atopik
Neurodermatitis
Anogenital pruritus
Poriasis
Fase inflamasi xerosis
Terapi topikal pruritus eritema dan pembengkakan dikaitkan dengan dermatosis.
b. Kontra indikasi
Hipersensitivitas terhadap betamethasone atau kontra indikasi
Infeksi jamur sistemik
Dosis Betametason
Salep, krim, gel, atau lotion betametason dipropionat 0.05% : oleskan pada daerah yang
terkena 1-2 x sehari hingga 2 minggu.
Salep, krim atau lotion betamethasone valerate 0.025 atau 0.1% : Oleskan tipis ke area
yang terkena 1-3 x sehari selama hingga 4 minggu atau sampai perbaikan terjadi.
Biasanya sebanya satu ruas ujung jari telunjuk, 1-2 kali sehari. Jangka
waktu pemakaian rata-rata adalah 7-14 hari hingga gejala yang muncul
menghilang.
Efek samping
Panas berlebihan, kesemutan, gatal, mati rasa, rasa ditusuk, atau rasa geli;
Muncul jerawat di area kulit yang diobati;
Panas dan gatal pada kulit dengan bintik merah;
Panas, gatal, dan sakit pada area berambut, atau lemah di akar rambut;
Meningkatnya pertumbuhan rambut pada dahi, punggung, lengan, dan kaki;
Pencerahan warna kulit pada area yang diaplikasikan;
Garis merah keunguan pada lengan, wajah, kaki, leher, atau pangkal paha;
Manfaat
Mengatasi reaksi alergi dan peradangan pada kulit.
Interaksi Obat
a. Interaksi betamethasone dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :
Aminoglutethimide : menurunkan kadar betamethasone, melalui induksi enzim
mikrosomal sehingga mengurangi efek farmakologisnya.
Agen Kalium-depleting : jika diberikan bersamaan dengan obat-obat kalium-depleting
agen (misalnya, amfoterisin B, diuretik), pengamatan ketat harus dilakukan terhadap
kemungkinan terjadinya hipokalemia.
Antibiotika makrolida : menurunkan klirens betamethasone sehingga meningkatkan
kadar/efek farmakologisnya.
Antidiabetik : kortikosteroid dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah, oleh karena
itu penyesuaian dosis obat anti diabetes mungkin diperlukan.
Isoniazid : Konsentrasi serum isoniazid mungkin akan menurun jika diberikan
bersamaan dengan kortikosteroid.
Cholestyramine dan efedrin : Cholestyramine meningkatkan klirens kortikosteroid
sehingga menurunkan kadar/efek farmakologisnya.
Vaksin hidup : betamethasone menurunkan sistem imun tubuh sehingga meningkatkan
resiko terjadinya infeksi. Penggunaan vaksin hidup pada pasien yang menggunakan
betamethasone sebaiknya dihindari.
Anti jamur azole seperti ketoconazole : mengurangi metabolisme kortikosteroid
sehingga dapat meningkatkan kadar dan efek farmakologisnya.
NSAID : aspirin atau NSAID lainnya meningkatkan resiko efek samping perdarahan
pada saluran pencernaan.
Penggunaan bersamaan dengan agen antikolinesterase dapat menyebabkan kelemahan
yang parah pada pasien myasthenia gravis. Jika memungkinkan, agen antikolinesterase
harus ditarik setidaknya 24 jam sebelum memulai terapi kortikosteroid.
Pasien yang menggunakan glikosida digitalis mungkin mengalami peningkatan risiko
aritmia karena hipokalemia.
Estrogen, termasuk kontrasepsi oral, dapat menurunkan metabolisme hepatik
kortikosteroid tertentu, sehingga meningkatkan efeknya.
Enzim hati reagen (misalnya, barbiturat, fenitoin, carbamazepine, rifampin) dapat
meningkatkan metabolisme kortikosteroid. Dosis kortikosteroid mungkin perlu
ditingkatkan.
2. Obat Dexametason
a. Indikasi :
Untuk mengatasi peradangan, reaksi alergi dan autoimun.
Sebagai antiinflamasi atau imunosupresan, misalnya pada penyakit sendi inflamatori,
meningitis bacterial, ataupun eksaserbasi akut multiple sclerosis.
b. Kontraindikasi :
Dexamethasone kontra indikasi dengan pasien yang dilaporkan hipersensitif terhadap
obat ini atau kortikosteroid lainnya.
Infeksi akut yang tidak diobati adalah kontraindikasi lain pengguna
dexamethasone,karena dexamethasone memiliki efek imunosupresan sehingga dapat
memperparah infeksi.
Tetes mata jangan diberikan pada pasen dengan infeksi jamur atau virus karena dapat
memperparah infeksi.
Efek Samping
Obat Dexamethasone tersedia dalam bentuk cairan infus, cairan suntik, suspensi suntik, tablet
oral, dan sirup. Kegunaan Dexamethasone adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :
Kegunaan Lainnya
Obat kortikosteroid termasuk Dexamethasone juga digunakan untuk mencegah
terjadinya reaksi penolakan tubuh dalam proses pencakokkan organ.
Selain itu, kegunaan lain dari dexamethasone adalah sebagai terapi untuk Cushing’s
Syndrome, edema pada makula dan penyakit Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK).
Mengurangi proses penarikan makrofag menuju tempat yang mengalami peradangan.
Mengurangi proses pembentukan edama dan mengurangi permeabilitas dinding kapiler.
Mengurangi proses pelepasan histamin dan kinin dari substrat.
Mengurangi proses pembentukan fibroblast dan jaringan parut.
Mengurangi proses penyerapan kalsium dari saluran cerna dan meningkatkan proses
pembuangan kalsium lewat ginjal.
Mengurangi aktivitas limfatik, volume limfatik, dan produksi limfositMengurangi
reaktivasi jaringan untuk membentuk interaksi antigen-antibodi.
Meningkatkan proses pembentukan sel eritroid di dalam sumsum tulang dan
memperpanjang usia hidup eritrosit dan trombosit.
Meningkatkan porses pembentukan glukosa dari hati, meningkatkan
pemecahan protein dan pemindahan lemak dari pinggiran ke bagian tengah tubuh.
Interaksi Dexamethasone dengan Obat Lain
Berikut ini merupakan cara menggunakan dexamethasone dengan benar berdasarkan bentuk
obat:
Obat Betametason dan Dexametason mempunyai aktivitas glukokortikoid yang sangat tinggi
sedangkan aktivitas mineralokortikoidnya sangat rendah. Hal ini membuat kedua obat ini
cocok digunakan untuk kondisi yang memerlukan kortikosteroid dosis tinggi yang tidak
disertai retensi cairan yang membahayakan.
3. Obat Prednison
Indikasi
Sebagai obat antiinflamasi prednison dapat digunakan pada pengobatan beberapa penyakit
berikut ini:
Kontraindikasi
Obat prednison tidak boleh digunakan pada penderita yang memiliki beberapa kondisi
berikut:
Mempunyai penyakit tuberculosis aktif
Mempunyai penyakit infeksi akut
Mempunyai penyakit infeksi jamur
Mempunyai penyakit herpes simpleks mata
Mempunyai penyakit ulkus peptikum
Mempunyai penyakit hipertensi
Mengalami osteoporosis
Mengalami psikosis maupun psikoneurosis berat
Sedang menerima vaksin hidup
Sedang dalam kehamilan trimester pertama
Dosis Prednison
Dosis umum yang digunakan pada pemakaian prednison tablet adalah 5 mg hingga 30 mg per
hari. Dosis prednison yang akan digunakan harus ditentukan oleh dokter tergantung pada
tingkat keparahan peradangan dan keadaan kesehatan penderita. Dosis juga harus disesuaikan
dengan respons yang ditimbulkan oleh tubuh terhadap obat. Dosis prednison tersebut
perlahan - lahan harus dikurangi sampai dosis perawatan serendah mungkin yang masih dapat
menimbulkan efek.
Beberapa efek samping prednison yang sering dan umum terjadi antara lain:
Mengalami gangguan pada saluran pencernaan seperti mual dan sakit perut
Mengalami Infeksi jamur
Mengalami kebingungan
Mengalami kesulitan tidur
Mengalami penambahan berat badan
Mengalami kelemahan pada otot
Mengalami penipisan tulang atau osteoporosis
Mengalami menstruasi yang tidak teratur
Mengalami sindroma cushing
Mengalami peningkatan tekanan dalam bola mata
Mengalami gangguan pada pertumbuhan
Informasi Keamanan
Obat prednison harus dikonsumsi bersamaan dengan makananan atau setelah makan.
Obat prednison harus diberikan secara hati - hati pada penderita yang berada di dekat
orang yang terinfeksi bakteri, virus dan jamur, karena selama mengonsumsi obat ini akan
mengalami perlemahan pada sistem kekebalan tubuh sehingga rentan untuk terinfeksi.
Obat prednison harus diberikan secara hati - hati pada penderita osteoporosis, penderita
tukak lambung, penderita myasthenia gravis (kelainan otot), penderita gangguan ginjal,
penderita hipertensi, penderita glaukoma dan katarak karena risiko efek sampingnya.
Obat prednison harus diberikan secara hati - hati pada wanita yang sedang hamil, sedang
merencanakan kehamilan, dan yang sedang menyusu
DAFTAR PUSTAKA
https://www.honestdocs.id/prednison
https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/prednison-5-mg-10-tablet-per-strip-tablet
https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/betamethasone-0-1-cream-5-gr-per-tube-
krimhttps://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/dexamethasone-0-5-mg-10-tablet
https://www.honestdocs.id/dexamethasone