Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TENTANG

‘SEJARAH BERDIRINYA DINASTI ABBASIYAH’

DISUSUN OLEH :
DELIRA TRI YOCHA MIRANDA
IX A
MTS NURUL FALAH
B. PROSES BERDIRINYA DINASTI ABBASIYAH

Jatuhnya kekuasaan Dinasti Umayyah pada tahun 750 M


menjadi tonggak awal berdirinya Dinasti Abbasiyah. Dengan
kata lain, Dinasti Abbasiyah merupakan penerus Dinasti
Umayyah yang telah memegang kekuasaan pemerintahan
Islam selama 90 tahun dan selama masa pemerintahannya
Dinasti Umayyah dipegang oleh 14 khalifah. Dinasti
Abbasiyah mewarisi imperium besar Dinasti Umayyah, dan
kemudian mengembangkan peradaban islam hingga
mencapai puncak kejayaan.

Khalifah pertama Dinasti Abbasiyah adalah Abdullah As-


Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin
Abdul Muthalib. Dinamakan Dinasti Abbasiyah karena para
pendirinya adalah keturunan Abbas bin Abdul Muthalib,
paman Nabi Muhammad SAW.
1.Proses Pembentukan Dinasti Abbasiyah

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa


berdirinya Dinasti Abbasiyah dilatarbelakangi oleh runtuhnya
kekuasaan Dinasti Umayyah yang menghadapi masalah yang
sulit dipecahkan oleh pemerintah. Sekitar awal abad ke-8
(720 M), kebencian masyarakat terhadap pmerintahan
Dinasti Umayyah telah tersebar luas. Terlebih lagipada saat
kekuasaan Dinasti Umayyah dipegang oleh khalifah Marwan
bin Muhammad, gerakan rakyat melawan pemerintah
semakin besar dan hamper terjadi dimana mana.

2. Abul Abbas As-Saffah, Tokoh Pendiri

Abul Abbas As-Saffah memiliki nama lengkap Abdullah bin


Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas, lahir di Hamimah
tahun 104 H. pemimpin gerakan Abbasiyah dilahirkan dari
seorang ibu bernama Rabtah binti Abaidullah Al-Harisi,
sedangkan ayahnya bernama Muhammad bin Ali. Ia
mendapat gelar “As-Saffah” yang berarti pengalir darah dan
pengancam siapa saja yang membangkang (pihak yang
membangkang).

Sumber :LKS Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII


A. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah
Pemerintahan dinasti Abbasiyah dinisbatkan kepada Al-
Abbas, paman Rasulullah, sementara Khalifah pertama dari
pemerintahan ini adalah Abdullah Ash- Sahffah bin
Muhammad bin Ali Bin Abdulah bin Abbas bin Abdul
Muthalib.Pada tahun 132 H/750 M, oleh Abul abbas Ash-
saffah,dan sekaligus sebagai khalifah pertama.Selama lima
Abad dari tahun 132-656 H ( 750 M- 1258 M).Kemenangan
pemikiran yang pernah dikumandangkan oleh Bani Hasyim (
Alawiyun ) setelah meninggalnya Rasulullah dengan
mengatakan bahwa yang berhak untuk berkuasa adalah
keturunana Rasulullah dan anak-anaknya.
Sebelum berdirinya Dinasti Abbasiyah terdapat tiga poros
utama yang merupakan pusat kegiatan, anatara satu dengan
yang lain memiliki kedudukan tersendiri dalam memainkan
peranya untuk menegakan kekuasaan keluarga besar paman
Rasulullah, Abbas bin Abdul Muthalib.Dari nama Al- Abbas
paman Rasulullah inilah nama ini di sandarkan pada tiga
tempat pusat kegiatan, yaitu Humaimah, Kufah,dan
khurasan.
Di kota Mumaimah bermukim keluarga Abbasiyah, salah
seorang pimpinannya bernama Al-imam Muhammad bin Ali
yang merupakan peletak dasar-dasar bagi berdirinya dinasti
Abbasiyah.Para penerang Abbasiyah berjumlah 150 orang di
bawah para pimpinannya yang berjumlah 12 orang dan
puncak pimpinannya adalah Muhammad bin Ali.
Propaganda Abbasiyah dilaksanakan dengan strategi yang
cukup matang sebagai gerakan rahasia.Akan tetapi,imam
Ibrahim pemimpin Abbasiyah yang berkeinginan mendirikan
kekuasaan Abbasiyah,gerakannya diketahui oleh khalifah
Ummayah terakhir,Marwan bin Muhammad. Ibrahim
akhirnya tertangkap oleh pasukan dinasti Umayyah dan
dipenjarakan di haran sebelum akhirnya diekskusi. Ia
mewasiatka kepada adiknya Abul Abbas untuk menggantikan
kedudukannya ketika tahu bahwa ia akan terbunuh,dan
memerintahkan untuk pindah ke kufah.Sedangkan pemimpin
propaganda dibebankan kepada Abu Salamah.Segeralah Abul
Abbas pindah dari Humaimah ke kufah di iringi oleh para
pembesar Abbasiyah yang lain seperti Abu Ja’far,Isa bin
Musa, dan Abdullah bin Ali.

Sumber : Internet.com
PROSES BERDIRINYA DINASTI ABBASIYAH
Keruntuhan Dinasti Bani Umayyah pada tahun 750 M,
menjadi tonggak awal berdirinya kekuasaan Dinasti Bani
Abbasiyah. Khalifah pertama dari Dinasti ini adalah Abdullah
As- Saffah bin Muhammad bin Ali Bin Abdulah bin Abbas
bin Abdul Muthalib. Dinamakan Dinasti Bani Abbasiyah
karena para pendiri dan khalifah dinasti ini adalah keturunan
Al-Abbas ibn Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw.
Masa kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah berlangsung dalam
rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H /750 M s/d 656
H /1258 M.
Dinasti Umayyah selama kurang lebih 90 tahun telah berhasil
membawa kejayaan dunia Islam mulai dari Asia Barat, Asia
Tengah, Asia Selatan, Afrika Utara hingga ke Eropa, maka di
bawah kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah dunia Islam juga
mengalami masa-masa kejayaan, terutama dalam bidang
peradaban dan kebudayaan Islam sehingga kota Baghdad
dikenal sebagai pusat peradaban dunia. Untuk lebih jelas,
uraiannya sebagai berikut.

1.Proses Pembentukan Dinasti Bani Abbasiyah


Sebelum upaya mengalahkan Dinasti Bani Umayyah dalam
pertempuran, pemikiran bahwa setelah meninggalnya
Rasulullah yang berhak untuk melanjutkan kepemimpinan
adalah keturunan Rasulullah pernah dikumandangkan oleh
Bani Hasyim (kaum Alawiyun). Terdapat tiga kota utama
yang menjadi pusat kegiatan untuk menegakan kekuasaan
keluarga besar paman Rasulullah, Abbas bin Abdul Muthalib,
yaitu kota Al-Humaymah sebagai pusat perencanaan; kota
Kufah sebagai kota penghubung dan kota Khurasan sebagai
kota gerakan praktis.
Para keluarga Abbas di kota-kota ini melakukan berbagai
strategi dan persiapan, salah satunya dengan melakukan
gerakan propaganda bahwa orang-orang Abbasiyah lebih
berhak dari pada Bani Umayyah atas kekhalifahan Islam,
karena mereka adalah keturunan Bani Hasyim yang secara
nasab keturunan lebih dekat dengan Nabi SAW. Pemimpin
gerakan ini adalah Al-Imam Muhammad bin Ali, salah
seorang keluarga Abbasiyah yang tinggal di Humaymah.
Muhammad bin Ali tidak menonjolkan nama Bani Abbas,
melainkan menggunakan nama Bani Hasyim untuk
menghindari perpecahan dengan kelompok Syi’ah.
Strateginya berhasil menggabungkan berbagai kekuatan,
antara pendukung fanatik Ali bin Abi Thalib dengan
kelompok-kelompok lain.
Untuk melakukan berbagai kegiatan propaganda, diangkatlah
12 propagandis yang tersebar di berbagai wilayah, seperti di
Khurasan, Kufah, Irak dan Makkah. Diantara propagandis
yang terkenal adalah Abu Muslim Al-Khurasani, seorang
tokoh masyarakat di Khurasan yang merasa dirugikan selama
masa pemerintahan Dinasti Bani Umayyah. Isu ketidakadilan
yang dilontarkannya mendapat banyak sambutan dari berbagai
kelompok yang tidak senang dengan pemerintahan Bani
Umayyah. Para perwakilan kelompok menyatakan kesetiaan
kepada Abu Muslim Al-Khurasani untuk membela Bani
Hasyim dan Bani Abbas.
Gerakan dan propaganda yang dimotori oleh Muhammad bin
Ali dengan dibantu 12 propagandisnya terus mendapat
sambutan yang luar biasa dan tanggapan positif dari
masyarakat, begitu juga dari golongan mawali. Pada tahun
743 M, Muhammad bin Ali meninggal dan gerakannya
dilanjutnya oleh putranya yang bernama Ibrahim Al-Imam.
Ibrahim Al-Imam menunjuk Abu Muslim Al-Khurasani
sebagai panglima perangnya, mengingat kemampuan Abu
Muslim Al-Khurasani sangat ahli dalam menarik simpati
masyarakat dan berbagai kelompok. Pernah dalam waktu satu
hari berhasil mengumpulkan penduduk dari sekitar 60 desa di
Merv. Abu Muslim Al-Khurasani mengajak kelompok yang
kecewa kepada Bani Umayah untuk mengembalikan
kekhalifahan kepada Bani Hasyim, baik dari keturunan Abbas
bin Muthalib maupun dari keturunan Ali bin Abi Thalib.

Sumber : Buku cetak Sejarah Kebudayaan Islam kelas XII

Anda mungkin juga menyukai