Anda di halaman 1dari 5

a.

Latar Belakang berdirinya Dinasti Abbasiyah

Pemerintahan Dinasti Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan sebelumya yaitu Dinasti
Umayyah yang telah digulingkannya.

Dinamakan Dinasti Abbasiyah karena para pendiri dan penguasanya merupakan keturunan Abbas bin
Abdul Mutholib, paman Rosulululloh.

Nama Abbasiyah berasal dari kata Al-Abbas dan Abbas itu adalah nama seorang keturunan Bani Hasyim.

Berdirinya Dinasti Abbasiyah dilatar belakangi oleh terjadinya kekacauan dalam kehidupan bernegara
Dinasti Umayyah.

Menjelang runtuhnya Dinasti Umayyah ini para khalifah dan pejabat negara lainnya melakukan
kekeliruan dan kesalahan yang menyebabkan terjadinya kekacauan tersebut

2 Lanjutan : Latar Belakang ….

Kesalahan dan kekeliruan Dinasti umayyah yang menyebabkan runtuhnya dinasti tersebut :

Dinasti ini menganakemaskan (mengistimewakan) bangsa Arab atas bangsa lainnya dan menganggap
rendah kaum muslim non Aran (Mawali), sehingga orang-orang Mawali merasa kecewa atas perlakuan
ini.

Dinasti ini memihak pada salah satu golongan dari suku Arab yang bersaing Dalam persaingan antara
Arab Utara (Mudariyah) dan Arab Selatan (Himyariyah), penguasa Dinasti Umayyah mendukung salah
satu suku yaitu suku Himyariyah, sehingga suku yang tidak mendapat dukungan merasa kecewa.

Dinasti ini selalu menindas para pengikut Ali dan Bani Hasyim. Dinasti ini juga mengingkari salah satu isi
dari perjanjian ”Ammul Jamaah” yaitu setalah jabatan khalifah Muawiyah berakhir kekuasaan akan
diserahkan pada musyawarah kaum muslimin tetapi Muawiyah dan penerusnya justru mengangkat
putra mahkota.

Banyak diantara pemimpin Dinasti Umayyah melakukan pelanggaran terhadap ajaran Islam, yaitu
bergaya hidup mewah dan berfoya-foya meniru gaya hidup penguasa Romawi, sehingga para penguasa
Dinasti ini memiliki figur yang lemah.

3 Lanjutan : Latar Belakang Berdirinya Dinasti Abbasiyah

Kelompok-kelompok yang merasa tidak puas terhadap Dinasti Umayyah yang menyebabkan runtuhnya
dinasti tersebut :
Kelompok muslim non Arab (Mawali) yang memprotes kedudukan mereka sebagai warga kelas dua
dibawah warga muslim Arab.

Kelompok Syiah dan Khawarij yang menganggap Dinasti Umayyah telah merampas kekhalifahan.

Kelompok muslim Arab di Mekah, Madinah, dan Irak yang merasa sakit hati atas perlakuan istimewa
terhadap penududuk Suriah

Kelompok muslim yang saleh, baik Arab maupun non Arab yang menganggap keluarga Dinasti Umayyah
bergaya hidup mewah jauh dari ajaran Islam.

4 Lanjutan : Latar Belakang Berdirinya Dinasti Abbasiyah

Kelompok-kelompok tersebut membentuk suatu kekuatan gabungan yang dikoordinasi dan dipimpin
oleh keturunan Al-Abbas, Paman Nabi Muhammad.

Untuk mencari dukungan masyarakat luas, kelompok Dinasti Abbasiyah melakukan propaganda yang
mereka sebut sebagai Gerakan Dakwah.

Mereka mempropagandakan bahwa “menggulingkan kekuasaan pemerintah Dinasti Umayyah


merupakan perintah agama”.

Di samping itu untuk meraih simpati umat dan dukungan kaum Syiah mereka tidak mengusung nama
Bani Abbas tetapi mengusung nama Bani Hasyim. Mereka mengatakan bahwa jabatan khalifah
merupakan hak keluarga Nabi.

5 Lanjutan : Latar Belakang Berdirinya Dinasti Abbasiyah

Gerakan mereka didukung oleh kaum Syiah, Khawarij dan Mawali di kota Khurasan yang sebelumnya
selalu ditindas oleh Dinasti Umayyah.

Persamaan nasib sebagai kelompok yang tertindas inilah yang membuat ketiga kelompok itu
mendukung propaganda ini.

Jadi latar belakang lahirnya Dinasti Abbasiyah, yaitu kekecewaan yang menumpuk dan bersatu akibat
dari kekeliruan dan kesalahan para penguasa Dinasti Umayyah dalam mengambil kebijakan.

Gerakan menentang Dinasti Umayyah semakin membesar saat Dinasti Umayyah dijabat khalifah yang
terkahir yaitu Marwan bin Muhammad (Marwan II).
b. Proses Pembentukan Dinasti Abbasiyah

Dinasti ini didirikan oleh Abu Abbas As Saffah (As Saffah berarti penumpah darah, Ia diberi gelar ini
karena ia memiliki kemauan yang keras dan tidak segan-segan untuk menumpahkan darah guna
mewujudkan keinginannya).

Langkah-langkah Bani Abbas untuk mendirikan Daulat Abbasiyah :

1. Membentuk gerakan di bawah tanah dengan melakukan propaganda (menyusun kekutan secara
diam-diam) dengan tokohnya antara lain :

-Muhammad Al-Abbas

-Ibrahim Al Imam

-Abu Muslim Al-Khurasani

Dari ketiga tokoh propaganda tesebut Abu Muslim Al Khurasani merupakan propagandis yang paling
sukses dan terkenal.

2 LANJUTAN; LANGKAH-LANGKAH…

Menerapkan politik bersahabat, artinya keturunan Bani Abbas tidak memperlihatkan sikap bermusuhan
dengan Bani Umayyah atau siapapun.

Menggunakan nama Bani Hasyim (Ahlul Bait). Hal ini dimaksudkan agar mendapat simpati umat dan
dukungan dari kelompok pendukung Ali (Syiah).

Menjadikan Khurasan sebagai pusat kegiatan gerakan Bani Abbas yang dipimpin oleh Abu Muslim Al-
Khurasani.

3 Lanjutan proses pembentukan…….

Strategi ini ternyata berhasil menghimpun kekuatan besar dan dahsyat yang tidak bisa dibendung lagi
oleh golongan manapun juga. Dalam perjuangannya untuk mendirikan Dinasti Abbasiyah, para tokoh
pendiri Dinasti ini menerapkan cara kepemimpinan yang bersifat kolektif (kolegial leadership),namun
tertutup dengan gerakan bawah tanah. Para tokoh pendiri Dinasti Abbasiyah menetapkan tiga kota
sebagai pusat kegiatan, yaitu : Humaymah sebagai pusat perencanaan organisasi, Kufah sebagai kota
penghubung dan Khurasan sebagai pusat gerakan praktis
4 Lanjutan proses pembentukan…….

Proses berdirinya Dinasti Abbasiyah dimulai dari tahap persiapan dan perencanaan yang dilakukan oleh
Ali bin Abdulloh bin Abbas. Gerakan bawah tanah dan propaganda untuk mendirikan Dinasti Abbasiyah
ini dimulai ketika Dinasti Umayyah berada di bawah kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz ( M). Pada
waktu itu Umar bin Abdul Aziz memimpin dengan adil. Negara dalam keadaan aman, tentram dan stabil.
Ia juga menerapkan persamaan hak kepada seluruh warga negara. Kondisi ini memberi peluang pada
Bani Abbas untuk menyusun kekuatan dengan melakukan gerakan bawah tanah dan propaganda di kota
Al Humaymah

5 Peluang emas yang dimiliki Bani Abbas untuk merebut kekuasaan Bani Umayyah itu terjadi pada masa
Kholifah Marwan Bin Muhammad (127 – 132 H = 745 – 750 M) yakni kholifah Bani Umayyah terakhir, di
mana waktu itu pemerintahan Dinasti Umayyah mencapai puncak kekacauan yang sulit diatasi.
Pemimpin gerakan Bani Abbasiyah pada waktu itu adalah Muhammad bin Ali (wafat tahun 743 M)
kemudian diteruskan anaknya Ibrahim Al Imam dengan mengangkat Abu Muslim Al Khurasani sebagai
panglima perang

6 Abu Muslim Al-Khurasani merupakan seorang pemuda yang pemberani, pada usia 19 tahun ia diangkat
sebagai panglima perang oleh Ibrahim Al Imam. Ia banyak memperoleh dukungan di kota Khurasan.
Pernah dalam sehari ia berhasil menarik simpati penduduk dari sekitar 60 desa di sekitar Merv. Abu
Muslim Al Khurasani mengajak golongan Syiah, golongan Alawiyyin (Bani Ali) untuk menentang Bani
Umayyah yang telah menindas mereka.

Sebelum Abu Muslim Al Khurasani diangkat sebagai panglima perang, gerakan dakwah dan propaganda
dilakukan secara diam-diam. Hal itu dilakukan karena belum berani melawan Dinasti Umayyah secara
terang-terangan. Pada tahun 747 M setelah Abu Muslim Al Khurasani diangkat menjadi panglima perang,
Ibrahim Al Imam menyuruhnya untuk merebut kota Khurasan dan menyingkirkan orang-orang Arab yang
mendukung Dinasti Umayyah. Namun rencana ini tercium oleh khalifah Marwan II dan akhirnya Ibrahim
Al Imam ditangkap dan dipenjara hingga meninggal. Selanjutnya komando perlawanan diambil alih
keponakan Ibrahim Al Imam yang bernama Abdulloh bin Muhammad yang dikenal sebagai Abu Abbas As
Saffah. Ia tetap menunjuk Abu Muslim Al Khurasani untuk menjadi panglima dan melakukan perlawanan
di Khurasan.

7 Tokoh-tokoh pendiri Bani Abbasiyah

Muhammad bin Ali bin Abdullah,

Ibrahim al Imam,

Abu Muslim Al Khurasani,


Abul Abbas as-Shaffah

Abu Ja’far al Mansyur.

8 Silsilah Bani Abbasiyah dan Khalifah-khalifah Dinasti Abbasiyah

Dalam silsilah Bani Umayyah terdapat tiga keluarga besar yang saling bersaing memperebutkan
kekuasaan, yaitu :

Keluarga Alawiyyin (didukung oleh kaum Syiah)

Keluarga Umayyah

Keluarga Abasiyah

Anda mungkin juga menyukai