Anda di halaman 1dari 4

1. Berikan contoh sediaan penghantaran stem sel?

- Sediaan Gel
- Sediaan Topikal
- Sediaan injeksi
2. Tuliskan formulasi sediaannya?
- Sodium Alginate
- Alginic Acid dari Algae Coklat
- Buffer Phosphat
- PEG
- Sodium Hyluronate

Formulasi Internal

- Calcium carbonate
- D-Glucono-delta-lacton (GDL)
- Air
- CaCO3

Formulasi Eksternal

- Alginate Solution
- Kalsium Klorida

3. Jelaskan proses pembuatan sediaan, termasuk penanganan sumber stem sel


sebagai bahan aktifnya?
a. Persiapan gel alginat
Natrium alginate Biochemica (alginate 1) dan garam natrium asam
alginat dari alga coklat (alginat 2) disiapkan sebagai larutan 2,0%
(b / b) dan didispersikan dalam 150 mM larutan buffer garam fosfat
(PBS) pH 7,0 dan diaduk dalam beaker gelas semalaman pada suhu
kamar. Setelah alginat larut sepenuhnya, PEG atau NaHa
ditambahkan pada konsentrasi masing-masing (b / b) dan diaduk
lagi semalaman sampai diperoleh larutan alginat kental homogen.
Untuk pengujian sel, semua solusi difilter steril menggunakan filter
0,2 μm sebelum persiapan gel.
b. Pembuatan Gel internal
Suspensi 5 ml kalsium karbonat dan D-glukon-delta-lakton (GDL)
dalam air dibuat pada perbandingan 1: 2 dan konsentrasi mulai dari
5 mM sampai 200 mM dan 10 mM hingga 400 mM, masing-
masing, menggunakan air dingin yang sangat murni ( 5 ° C). 15 ml
larutan alginat yang dijelaskan di atas ditambahkan ke dalam
tabung elang dengan dasar datar 60 ml. Selanjutnya, 5 ml suspensi
CaCO3 dan GDL ditambahkan dan vortex selama 30 detik.
c. Pembuatan gel Eksternal
15 ml larutan alginat ditambahkan ke dalam flat bottom falcon
tuber 60 ml. Selanjutnya, 5,0 ml larutan kalsium klorida mulai dari
0 hingga 300 mM ditambahkan dengan hati-hati ke tabung di tepi
Falcon tube untuk menutupi alginat dan menginduksi pembuatan
gel eksternal.

4. Bagaimana cara mengevaluasi sediaan stem sel?


a. AlamarBlue Assay
i. Media sel kultur diperangkap d dalam alginat gel lalu di
udarakan, dan diberikan 1 mL 10% larutan AlamarBlue
kedalam tiap sampel. Sel kemudian diinkubasi di suhu
37°C selama 100 menit. Setelah inkubasi, 3 sampel berisi
100 mikroliter ditransfer ke microwell 96 lalu dispektro
dengan panjang gelombang 600nm dan 570 nm. Gel alginat
tanpa sel dijadikan kontrol. Kontrol positif diambil dari
subconfluent sel kultur MSCs.
b. Flurescence microscopy
i. Gel alginat dengan sampel MSC ditambahkan 6 mL
Calceion AM, lalu diinkubasi selama 30 menit, di suhu
37°C. Lalu ditambahkan 2 mL Hoechst 33342 dengan
konsentrasi 0,5 mg/L dalam buffer garam fosfat. Lalu
diinkubasi selama 15 menit pada suhu ruangan. Sel
dianalisis dengan Keyence BZ-9000 fluorescence
microscope. Kemudian di amati sel mati dan sel hidup dari
fotografi yang dikombinasikan dengan z-stacking
5. Jelaskan efek terapi dari sediaan tersebut? Apa kelebihannya dengan
sediaan non stem sel?
Perancah hidrogel dirancang untuk meningkatkan penyembuhan setelah
operasi jaringan lunak. Scaffold dengan kekakuan mekanik rendah lebih
sering digunakan untuk menghindari iritasi pada situs pembedahan. Di sisi
lain, stabilitas mekanis yang memadai diperlukan untuk mewujudkan
aplikasi dalam jaringan muskuloskeletal, di mana kekuatan mekanik
bekerja pada hidrogel. Hidrogel alginat menunjukkan keuntungan, karena
mereka dapat dengan mudah disesuaikan dengan kekakuan yang
diinginkan, sehingga dapat mengubah konsentrasi alginat. Gel alginat yang
mengandung polimer perekat yand dipreparasi dengan kombinasi gelasi
internal dan eksternal yang disuntikkan melalui jarum suntik standar,
menunjukkan sifat mekanik yang memadai, membentuk lingkungan mikro
di mana sel induk bertahan, dan memungkinkan difusi sitokin.
6. Sebagai seorang ahli farmasi, bagaimana prospek kedepan tentang terapi
dengan stem sel?
Prospek terapi stem sel ke depannya akan sangat berkembang mengingat
saat ini penggunaan stem sel untuk terapi berbagai penyakit sudah banyak
dikembangkan. terapi stem cell, memungkinkan sesorang sembuh dari
beragam penyakit berat seperti jantung koroner, gagal jantung, diabetes,
patah tulang gagal sambung, tulang yang hilang karena kecelakaan,
osteoarthritis, cedera tulang rawan, spinal cord injury, glukoma, luka
bakar, hingga kaki diabetik.

Anda mungkin juga menyukai