MAKALAH
Diajukan memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan: Fakta, Kebijakan, Teori dan
Filsafat diampu oleh Prof. Dr. H. Ahmad Sanusi
Oleh
Denny Kodrat
NPM: 4103810413007
Dirmania
NPM: 4103710413025
H. Zaenal Abidin
NPM: 4103810413017
2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
motorik (skill). Oleh karenanya, dalam konteks ini, pendidikan meniscayakan adanya
kebutuhan (need), akibat (cause), dan tujuan (goal) yang ingin dicapai. Upaya
umum dan dapat diperolehnya pekerjaan dan kehidupaan yang layak bagi kemanusiaan.
meningkatkan pencapaian tersebut harus diikuti dengan sistem input dan proses yang
baik sehingga output dan outcome-nya, memuaskan semua pihak yaitu pemerintah,
2. Al-Hadist
2
4. Undang – Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS
Menurut teori ini anak-anak yang lahir kedunia tidak mempunyai bakat
dan pembawaan apa-apa seperti kertas putih yang polos. Oleh karena
juga pembawaan buruk. Bakat dan pembawaan yang dibawa sejak lahir
Teori ini menyatakan bahwa anak yang baru lahir pada hakekatnya
negativisme.
3
Dalam aliran ini disebutkan bahwa ilmu dan pendidikan yang
BAB II
4
SISTEM INPUT- PROSES-OUTPUT-OUT COME PENDIDIKAN BERMUTU
2.1. Sistem
2.1.1 Pengertian
Sistem adalah seperangkat komponen yang terkait, saling mempengaruhi dan
masalah dan pencapaian tujuan, maka langkah-langkah itu harus berangkat atau
dimulai dari konteks, input, output dan berakhir dengan outcome (Hamzah, 2011).
Mengacu pendapat Hamzah (2011) ini maka sangatlah logis apabila setiap sistem
dan subsistemnya perlu mendapatkan perhatian yang jelas, utuh dan besar.
akuntabel, maka diperlukan beberapa hal yang terkait dengan input yang antara
evaluasi, hubungan sekolah masyarakat dan iklim sekolah yang memadai (Mulyasa,
2013).
atau didesain dengan sengaja (Mulyasa, 2012). Pesan-pesan penting akan dapat
ditangkap dan dicerna bila para pelaku pendidikan mampu mendesain secara
pendidikan, yang mana suatu kegiatan dilakukan oleh guru, berkaitan dengan
5
menantang, memotivasi serta merangsang peserta didik untuk berpikir, aktif,
2. Kompetensi dasar
3. Tujuan
4. Strategi dll.
tujuan metode dan strategi. Cara kerja pendekatan ini adalah dengan
Selain itu harus ada keyakinan bahwa semua ilmu itu bersumber dari Allah SWT.
6
Ilmu Allah terbagi dua bagian:
a) Yang dituangkan dalam Al-qur’an atau yang disebut sebagai ayat kauliah dan
b) Ilmu yang diturunkan melalui ayat- ayat kauniah yang dijadikan untuk sarana
hidup, hakekatnya ilmu ini dipelajari untuk kemanfaatan umat manusia yang
diberikan oleh Allah bahkan sebagian besar banyak dijadikan referensi dan
dan penelitian.
2. Pendekatan filosofi
metode filsafat awalnya dari sebuah pemikiran atau renungan manusia, hal ini
pendapat kami, metode filsafat ini harus tetap disandarkan dengan ilmu Allah
yang bersumber pada Al-Qur’an dan Al-Hadist yang memiliki kebenaran absolut
(An-Nabhani, 2000).
3. Pendekatan Sains
sistematik).
7
2.2. Output Pendidikan
tua dan pemerintah. Output pada dasarnya akan banyak dipengaruhi oleh input
dan proses, keefektifan proses. Sistem input yang berkualitas tentu dapat
menghasilkan output yang berkualitas pula. Teori Sistem informasi “Gold in-Gold
out” dapat digunakan dalam hal ini. Suatu output dikatakan berkualitas (baca:
suatu prestasi mutu lulusan sekolah yang sejatinya merupakan suatu proses
pembelajaran yang didukung oleh semua unsur baik dari level kementerian, dinas
persekolahan yang merupakan unit terkecil. Dengan kata lain, makro, meso dan
dirasakan baik oleh siswa, yang menjadi keluaran (output) pendidikan, maupun bagi
stakeholders pendidikan secara luas. Pada fase berikutnya, outcome pendidikan ini
akan menghasilkan dampak (effect) bagi masyarakat. Dengan kata lain, pendidikan
yang bermutu akan menghasilkan outcome yang baik dan tentunya akan memiliki
8
Keberadaan institusi seperti Dewan Sekolah/Komite Sekolah yang di
pemerhati pendidikan dan perwakilan orang tua siswa sejatinya berperan dalam
guru, tetapi, yang paling penting, memikirkan dan mendorong bagaimana supaya
sekolah bisa mencapai tujuan yang ditetapkan. Agar hasil lulusan memiliki outcome
yang memadai. Oleh karenanya, dewan sekolah/komite sekolah juga perlu ikut
merumuskan, memberi masukan dan mengevaluasi visi, misi, strategi sekolah agar
apa yang dihasilkan oleh sekolah relevan dengan apa yang dibutuhkan masyarakat.
9
Berbicara tentang dunia pendidikan, maka akan selalu berkaitan dengan
sistem input, proses, output dan outcome yang itu semua berkaitan erat dengan
manajemen sekolah yang tentu didalamnya terdapat kepala sekolah, guru, peserta
didik dan sumber daya manusia lainnya. Oleh karenanya, berbicara mengenai
3) Bagaimanakah Produktifitasnya ?
5) Bagaimana akuntabilitasnya ?
Para ahli sering mengemukakan bahwa tugas pokok dan fungsi (tupoksi)
b) Fungsi Guru
hanya dimaknai sebagai mereka yang mengajar dan berdiri pada sekolah-sekolah
formal, sedangkan mereka yang berkiprah pada lembaga lembaga non formal sering
disebut tutor atau pelatih, padahal mereka semua mempunyai fungsi yang sama,
10
membuat rencana, melaksanakan pembelajaran, menilai, membimbing, tetapi yang
paling penting bahwa fungsi guru, selain yang disebut diatas, harus mempunyai sifat-
berkreatifitas.
disini sebagai guru yang terus menerus belajar untuk memenuhi tuntutan peserta
didiknya, kreatif, memberi teladan serta mampu bersaing. Guru produktif adalah
guru yang kreatif, dinamis dan energik, serta merasa kekurangan (humble), dengan
kesadaran dirinya seperti itu, maka ia tidak pernah puas dengan pembelajaran yang
disampaikan yang ia dimilki. Dia selalu melakukan refleksi diri, baik itu melalui
atau sejenisnya, mampu menghasilkan karya– karya baik itu tulisan ataupun karya-
karya lainya termasuk teknologi pendidikan. Dengan kata lain, guru produktif
adalah:
2) guru yang mampu menyebarkan dan mengamalkan ilmu yang telah ia dapati.
improvement).
Guru yang efektif dan efisien akan melahirkan pembelajaran yang efektif
dan efisien, karena pembelajaran yang efektif akan ditandai dengan pembelajaran
yang menekankan pemberdayaan peserta didik secara aktif dan interaktif (Mulyasa,
11
2013). Pembelajaran bukan hanya sebagai kegiatan mengingat dan menghafal dan
bukan pula hanya menekankan pada ranah pengetahuan tentang apa yang
diajarkannya, tetapi lebih jauh, mampu menempa ilmu pengetahuan yang diperoleh
Guru yang efektif dan efisien mempunyai karakter yang tidak bisa di
pisahkan dengan seorang guru yang produktif, karena di dalam setiap proses
manajemen kelas yang kondusif, membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar,
e) Akuntabilitas
baik di dunia maupun akhirat. Dalam konteks ini, kami akan membahas
Guru yang akuntabel adalah guru yang bisa dipercaya bukan saja oleh
peserta didiknya tetapi dipercaya oleh semua kalangan masyarakat. Dia mampu
terbuka dalam menerima saran-saran baik dari peserta didiknya maupun di luar
peserta didiknya, karena guru merupakan figur yang menarik perhatian semua
(2008) menyebutkan
“Di sekolah guru merupakan figur kunci, gurulah panutan utama bagi anak
didik, semua sikap perilaku guru akan dilihat, didengar, ditiru oleh anak didik. Guru
mempunyai hak otoritas untuk membimbing dan mengarahkan anak didiknya
menjadi manusia yang berilmu pengetahuan di masa depan “ (2008).
BAB III
12
FAKTA – FAKTA PENDIDIKAN
Judul ini sengaja kami bahas dalam bab tersendiri, karena memuat barbagai fakta yang
ditemukan dilapangan baik itu dari sistem input, proses, output maupun outcome
dengan subjeknya ada sarana dan prasarana, ada guru, ada peserta didik.
3.1. Fakta
1) Jumlah peserta didik tiap rombongan belajar, dibeberapa sekolah belum mengacu
2) Ada kesenjangan diantara sekolah dengan sekolah lain (sekolah favorit dan
3.2. Ketenagaan
3.3 Fasilitas
berbagai daerah bahwa prasarana pendidikan masih belum memadai baik secara
Misal :
13
3.4. Biaya
Sumber biaya pendidikkan sampai saat ini umumnya masih bersumber dari
pemerintah yang berupa BOS, hibah, DAK, dll. namun walau demikian pada
“barang” mewah.
3.5. Kurikulum
evaluasi.
sendiri.
Hubungan sekolah dan iklim sekolah merupakan salah satu bagian dari
tentang iklim sekolah tersebut masih minim bahkan pada dimensi hubungan
menunjukan sejauh mana keterlibatan personalia yang ada di sekolah guru, kepala
sekolah, peserta didik bahkan lingkungan sekitar dan sejauh mana mereka bisa
14
mengoperasikan kemampuan mereka secara bebas dan terbuka itupun belum
efektif.
Kurikulum dan KTSP, namun guru masih juga kurang memperhatikan hal-hal yang
2) Motivasi
5) Memberikan pengayaan.
1. Masih banyak lulusan sekolah belum terserap dunia kerja padahal tujuan sekolah
1) Krisis kejujuran
15
Itulah fakta-fakta kekinian yang selalu akrab di tengah masyakat. Namun
demikian, kita tidak perlu berkecil hati karena masih banyak lulusan pendidikan
nasional yang dipekerjakan oleh negara lain bahkan menjadi tenaga ahli. Lulusan
ternyata ini dapat menjawab dan menangkis kegamangan yang dihadapi sistem
berhasil dan mempunyai mutu lulusan sesuai harapan masyarakat. Ini memang
16
BAB IV
kepada teori-teori dari Barat misal aliran Empirisme, aliran Nativisme, Konvergensi,
Naturalisme, Konstruktivisme dan lainnya yang diadopsi. Sebagai seorang muslim yang
mempunyai pedoman al-Qur’an sudah sepantasnya kita mengadopsi teori dan konsep
pendidikan berdasarkan Al-quran dan As-Sunnah, untuk itu kami akan mencoba
proses pembelajaran menurut ajaran Islam. Ada sebuah kutipan yang diambil dari teori
Berdasarkan hal itu, kita harus menggali isi kandungan Al-Qur’an secara benar
dan menyeluruh, tetapi sekedar untuk diketahui ada beberapa konsep yang mudah
dipahami dalam suatu proses pembelajaran seperti yang terdapat pada surat Al-Lukman
ayat 13:
“ Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran
Bila kita simak ayat tersebut dalam Islam sebelum kita menerima berbagai
pelajaran dan disiplin ilmu, maka yang pertama diyakinkan adalah keesaan Allah sebagai
17
pondasi penerapan konsep keimanan terhadap Allah SWT, selanjutnya ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan ketika kita hendak mengawali pembelajaran antara lain:
terhadap ummatnya.
Dijelaskan lagi sebagaimana penulis kutip dari beberapa surat dalam Al-Quran
yang artinya:
“Dan kami tidak mengutus sebelum kamu,kecuali orang orang lelaki yang kami
18
``Setiap anak dilahirkan dalam kedaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi”. “Manusia punya pikiran dan
kembangkan melaui pikiran” (HR.Bukhari dan Muslim )
Dalam surat lain Q.S. Al-Isro :70, An-Nahl: 125, Al-Maidah:8, Lukman: 13, At
– Thoha: 28)
yang perlu dikembangkan dan dibina, sehingga dengan melalui pendidikan dimensi
Agama
4.2.1. Kebijakan
19
4.2.2 Teori Pendidikan
Menurut teori ini anak-anak yang lahir kedunia tidak mempunyai bakat dan
pembawaan apa-apa seperti kertas putih yang polos. Oleh karena anak-anak
dapat dibentuk sesuai dengan keinginan orang dewasa yang memberi warna
pendidikannya.
juga pembawaan buruk. Bakat dan pembawaan yang dibawa sejak lahir tidak
akan berkembang dengan baik tanpa adanya lingkungan yang sesuai dengan
Teori ini menyatakan bahwa anak yang baru lahir pada hakekatnya
berupa: Keluarga, Sekolah ataupun Masyarakat. Aliran ini juga dikenal sebagai
Aliran Negativisme
20
BAB V
KESIMPULAN DAN PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa guru sebagai pejabat fungsional
sebutan jabatan fungsional ini akan mampu melayani peserta didik dan
seorang guru dituntut untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar (KBM) yaitu
serta menulis yang ada berkaitanya dengan ranah pemberdayaan sumber daya
manusia secara berkelanjutan, sehingga guru menjadi produktif, efektif dan efisien
serta akuntabel dalam setiap gerak dan langkahnya selain menjadi suri keteladanan
untuk peserta didik, juga bagi keluarga dalam dan anggota masyarakat pada
umumnya. Dengan jabatan fumngsionalnya itu guru memiliki nilai manfaat yang
berguna bagi perkembangan bangsa khususnya bagi dunia pendidikan. Perlu di ingat
5.2.Penutup
Dari judul Makalah “Sistem input, Proses, output, outcome pendidikan
bermutu: Fungsional, Produktif, Efektif, Efisien dan Akuntabel” Secara fakta telah
21
1) Undang undang SIKDIKNAS. No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
1) Aliran Empirisme
2) Aliran Konvergensi
3) Aliran Naturalisme
4) Aliran Positivisme
Dijelaskan lagi sebagaimana penulis kutip dari beberapa surat dalam Al-Quran
yang artinya:
“Dan kami tidak mengutus sebelum kamu,kecuali orang orang lelaki yang kami
beri wahyu kepada mereka,maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan,jika kamu tidak mengetahui”. (Q.S.An-Nahl.ayat 43.)
3) Islam mewajibkan manusia untuk menuntut ilmu.
22
``Dan dia mengajarkan Adam nama-nama ( benda-benda ), seluruhnya
kemudian mengemukakannya kepada malaikat lalu berfirman : ``Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang benar”. (Q.S Al-
Baqarah ayat : 31)
``Setiap anak dilahirkan dalam kedaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya yahudi, Nasroni, atau majusi”. Manusia punya pikiran dan
kembangkan melalui pikiran (HR.Bukhari dan Muslim)
Dalam surat lain Q.S. Al-Isro :70. Q.S. An-Nahl: 125, Q.S. Al-Maidah.:8, Q.S
pendidikan dimensi tersebut akan mengakar tertanam dalam qalbu dan akalnya.
Agama.
23
DAFTAR PUSTAKA
An Nabhani, Taqiyuddin. 2000. Sistem Hidup dalam Islam. Bogor. Pustaka Izzah
Hamzah. 2011. Manajemen Input, proses, Output dan Outcome dalam Mengelola
Pendidikan
Mulyasa, E. 2012a. Penelitian Tindakan Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
________. 2012b. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
________. 2013a. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
________. 2013b. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya
24
Undang Undang Dasar Tahun 1945
25