0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan1 halaman
Limbah tahu dapat dimanfaatkan untuk membuat bioplastik ramah lingkungan. Protein diisolasi dari limbah tahu cair melalui proses pengendapan dengan larutan NaOH dan HCl serta dipanaskan. Protein kedelai dipilih karena mengandung 20 asam amino dan dapat dikonversi menjadi plastik melalui ekstrusi dengan gliserol sebagai plasticizer.
Deskripsi Asli:
limbah tahu
Judul Asli
Potensi Limbah Tahu Dalam Upaya Pembuatan Bioplastik Ramah
Limbah tahu dapat dimanfaatkan untuk membuat bioplastik ramah lingkungan. Protein diisolasi dari limbah tahu cair melalui proses pengendapan dengan larutan NaOH dan HCl serta dipanaskan. Protein kedelai dipilih karena mengandung 20 asam amino dan dapat dikonversi menjadi plastik melalui ekstrusi dengan gliserol sebagai plasticizer.
Limbah tahu dapat dimanfaatkan untuk membuat bioplastik ramah lingkungan. Protein diisolasi dari limbah tahu cair melalui proses pengendapan dengan larutan NaOH dan HCl serta dipanaskan. Protein kedelai dipilih karena mengandung 20 asam amino dan dapat dikonversi menjadi plastik melalui ekstrusi dengan gliserol sebagai plasticizer.
Proses Pembuatan Bioplastik dari Limbah Tahu Proses pembuatan tahu yang menghasilkan limbah tahu cair dilakukan isolasi protein terhadap limbah tahu tersebut, melalui proses pengendapan protein. Caranya dengan menambahkan larutan NaOH 0,5 N (1 : 2) dimana NaOH sebagai pengekstrak protein, diatur pH optimum pada isolat protein yaitu pada pH 10, dipanaskan pada suhu 650 C, diaduk, didinginkan kemudian disaring. Filtrat diasamkan dengan HCl, dibiarkan protein yang terlarut mengendap. Dipanaskan pada suhu 700 C selama 10 menit, dipisahkan endapan protein (Asterina et al, 1998). Protein kedelai menjadi pilihan yang baik karena polimer asam amino ini berisi 20 asam amino yang pada rantai samping, rantai akhir, atau rantai utamanya dapat menampung gugus fungsi. Gugus fungsi seperti amida, hidroksil, dan karboksil dapat berinteraksi dengan berbagai plasticizer. Protein kedelai dapat dikonversi ke plastik protein kedelai melalui proses ekstrusi dengan plasticizer. Ekstrusi adalah proses di mana bijih plastik (pelet) dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung panas kemudian ditekan melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan penampang yang kontinyu. Sedangkan plasticizer adalah material yang ditambahkan untuk meningkatkan beberapa sifat dari polimer, misalnya ketahanan terhadap panas, atau minyak. Plasticizer yang umum digunakan dalam pembuatan plastik protein kedelai yaitu gliserol karena berasal dari bahan alam yang ketersediaannya melimpah serta tidak merusak lingkungan. Sedangkan biodegradable