Anda di halaman 1dari 128

1

LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 2

DATA

Pendahuluan

Kinetika Kimia
merupakan salah satu topik dalam kimia fisika, yang mencakup

• penentuan laju reaksi


• dan analisis data eksperimental

Kumpulan informasi yang sistimatis sehingga


dapat ditarik kesimpulan tentang kinetika reaksi
yang bersangkutan

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 3

DATA

Lima hal utama yang perlu diperhatikan dalam


menentukan kinetika adalah
1. Deteksi produk dan intermediet,
2. Penentuan konsentrasi semua spesies yang ada
3. Menentukan metode yang mengikuti laju
4. Analisis kinetika
5. Penentuan mekanisme.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 4

DATA

1. Deteksi, Identifikasi and Estimasi Konsentrasi


Spesies

Tiga teknik modern yang biasa digunakan adalah

• Chromatography,
• Mass spectrometry dan
• Spectroscopy.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 5

DATA
a. Teknik kromatografi: liquid–liquid and gas–liquid
chromatography (GLC)

Kromatografi Pemisahan komponen


 distribusi komponen antara dua fasa, yaitu fasa mobil
dan fasa stasioner.

 berlangsung di dalam kolom

 identifikasi komponen menggunakan detektor.

 sampel yang dibutuhkan sedikit e.g. 0.10-10 mol atau


kurang.
Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala
METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 6

DATA

 Chromatography juga sering disambungkan dengan teknik


spectroskopi untuk campuran berupa larutan dan mass
spectrometer untuk campuran gas.

 Chromatography memisahkan komponen dan teknik lain


mengidentifikasi dan menentukan konsentrasinya.

 Keutamaan dari teknik kromatografi adalah akurasi,


kecepatan analisis dan kemampuan menangani campuran
yang kompleks dan memisahkannya secara akurat.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 7

DATA

b. Mass spectrometry (MS)


Spektrometri massa
• Sampel diuapkan dan dibombardir dengan elektron
sehingga molekul terionisasi.
• Radikal sering memberikan ion fragmen yang sama
dengan molekul induk, tapi dapat dibedakan karena
radikal membutuhkan energi lebih rendah
• Detektor menentukan rasio massa/muatan

ditentukan berat molekul dan


identifikasi molekul

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 8

DATA
• Sampel yang dibutuhkan sangat sedikit, kecil dari 10-12
mol masih bisa dideteksi

• Sebagian besar senyawa bisa dideteksi, asalkan bisa


diuapkan

• Waktu analisis sekitar 10-5 s

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 9
DATA
c. Teknik Spektroskopi
Ada tiga hal penting dari spektra, yang menjadi
perhatian para kinetikus yaitu:

1. Frekuensi dan struktur garis spektra menunjukkan


identitas molekul
penting untuk mendeteksi produk intermediet
dan minor
2. Intensitas garis spektra menunjukkan konsentrasi
berguna untuk memonitor konsentrasi reaktan
dan intermediet tiap waktu.
3. Lebar garis spektra menunjukkan kinetika keadaan
transisi dan eksitasi

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 10

DATA
Pada eksperimen spektroskopi,
Radiasi diserap (spektra absorpsi) atau diemisikan
(spektra emisi)

Frekuensi transisi yang terjadi dalam molekul

Frekuensi garis spektrum

perubahan energi sebagai akibat perpindahan


molekul dari satu keadaan energi ke keadaan
energi yang lain

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 11

DATA

Penentuan konsentrasi
Menggunakan Hukum Beer,
Konsentrasi bisa ditentukan dari perubahan intensitas
radiasi yang melewati sampel.

I0 = intensitas datang
I = intensitas akhir.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 12

DATA
Hukum Beer menghubungkan absorbansi dengan konsentrasi
spesies yang dimonitoring

A =  c d
 adalah koefisien absorpsi molekul
 bergantung pada panjang gelombang dan identitas molekul
 adalah panjang gelombang
d adalah panjang
c adalah konsentrasi

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 13

DATA
Contoh
Dalam 1,000 cm sel spektrofometer, larutan
C6H5CH=CHCCl2 dalam etanol dengan konsentrasi yang
diketahui memberikan nilai absorbansi sebagai berikut:

105 x kons 0,446 0,812 1,335 1,711 2,105


mol dm-3

A 0,080 0,145 0,240 0,305 0,378

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 14

DATA

105 c
3
 0,446
mol dm

Bagi kedua ruas dengan 105 dan bagi kedua ruas dengan
mol dm-3. Maka

0,446mol dm 3
c  0,446 x105 mol dm 3  4,46 x106 mol dm 3
105

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 15

DATA
2. Analisis Kinetika dari data eksperimental
Data eksperimental
Langkah pertama dalam analisis data adalah konversi
hasil eksperimental dengan membuat plot [reaktan]
terhadap waktu.

Grafik [reaktan] vs waktu yang memperlihatkan curvature (lengkungan)

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 16

DATA

Grafik [reaktan] vs waktu yang memperlihatkan linearitas

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 17

DATA
Laju reaksi menyatakan seberapa cepat [reaktan] berubah
dengan waktu.

Laju rata-rata tiap interval


waktu t1 sampai t2 adalah

c2  c1
= gradien garis AB
t 2  t1

Namun, ini memberikan informasi yang terbatas, yang


dibutuhkan adalah laju sebenarnya yaitu “instantaneous
rate”.
Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala
METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 18

DATA
yaitu pada saat c2-c1  0 dan t2-t1  0 dan menunjukkan
gradien tangen garis EF

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 19

DATA
Gradien EF adalah negatif tapi laju reaksi positif jadi
Laju reaksi = - gradien

Laju awal sangat penting dalam kinetika khususnya untuk


reaksi komplek yang mengandung banyak tahap, dimana
reaksi kedua dan produk reaksi mempengaruhi laju reaksi.

Laju awal adalah laju saat pertama kali reaksi mulai berjalan

Satuan laju adalah konsentrasi per satuan waktu atau


tekanan per satuan waktu

mol dm-3waktu-1 atau N m-2 (atau atm, mmHg) waktu-1

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 20

DATA
3. Kebergantungan Laju Pada Konsentrasi

Laju  [reaktan]n
Laju = k [reaktan]n

cn = konsentrasi keadaan n AB, CD, EF = gradien = - laju


tn = waktu keadaan n
Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala
METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 21

DATA
• Jika n =1, reaksi adalah order pertama; jika n=2 reaksi
order kedua
• Jika n=3/2 reaki order ke tiga setengah; jika n =0 reaksi
orde ke nol

Jika reaksi mengandung dua senyawa A dan B maka

Laju = k [A][B]

Order pertama terhadap A dan order pertama terhadap


B dan order kedua untuk semuanya.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 22

DATA
Laju = k[P]2[Q]

Reaksi merupakan order kedua terhadap P dan order pertama


terhadap Q dan order ketiga untuk keseluruhan.

Laju = k [reaktan]n Persamaan laju


Laju = k [reaktan1]m[reaktan2]n

Jika reaksi mengandung beberapa spesies maka

Laju = k [P]m[Q]n… order = m+n+…

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 23

DATA
Pengertian laju
1. Laju = k[reaktan] reaksi order pertama
• Jika konsentrasi bertambah dua faktor maka
laju juga bertambah dua faktor
• Jika konsentrasi bertambah enam faktor
maka laju juga bertambar enam faktor
2. Laju = k[reaktan]2 reaksi order kedua
• Jika konsentrasi bertambah dua faktor,
maka laju juga bertambah 22, yaitu empat
• Jika konsentrasi bertambah enam faktor
maka laju juga bertambah 62, yaitu 36
3. Laju = k[reaktan]0 reaksi order ke nol
• walaupun konsentrasi bervariasi, laju bernilai tetap
Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala
METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 24

DATA
4. Ungkapan Tetapan Laju, k
Satuan k bergantung pada order reaksi
• Reaksi order satu:
Laju = k [reaktan]
k = laju / [reaktan]
Satuan k adalah: mol dm 3 waktu 1 atau waktu-1
mol dm 3
• Reaksi order dua:
Laju = k[reaktan]2
K = laju/[reaktan]2
3 1
Satuan K adalah: mol dm waktu atau mol-1dm3waktu-1
mol dm 6
Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala
METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 25

DATA
• Reaksi orde ke nol

Laju = k

Satuan k adalah mol dm-3waktu-1

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 26

DATA

Pertanyaan.
a. Reaksi antara A + B adalah orde pertama untuk A dan
orde kedua untuk B. tentukan ungkapan tetapan lajunya
dan tentukan nilai k (waktu dalam menit)
b. Reaksi antara P dan Q adalah orde ke 3/2 untuk P dan
orde -1 untuk Q. Tentukan ungkapan lajunya dan
tentukan nilai k (waktu dalam menit)

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 27

DATA

Jawaban

a. Laju  k  A B 
2

laju moldm 3 min 1 2 1


k   mol dm 6
min
 A B 2 moldm3mol 2 dm 6

b. Laju  k
 P
3/ 2

Q
laju Q  moldm3 min 1 moldm 3 3 / 2 1
k   mol 1/ 2
dm min
 P 3/ 2 mol 3 / 2 dm 9 / 2

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 28

DATA

Pertanyaan.
a. Jika k = 5,7 x 10-4 mol-1dm3s-1 hitung laju reaksi, jika A
dan B orde pertama pada saat [A] = 5,0 x 10-2 mol dm-3
dan [B] = 2,0 x 10-2 mol dm-3.
b. Jika [A] = 5,0 x 10-4 mol dm-3 dan [B] = 2,0 x 10-3 mol dm-
3
. Berapa lajunya?
c. Apa yang dapat disimpulkan dari soal a dan b?

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 29

DATA
Jawaban
a. Laju = k[A][B]
= 5,7 x 10-4mol-1dm3s-1 x 5,0 x 10-2moldm-3 x
2,0x10-2moldm-3
= 5,7 x10-7moldm-3s-1
b. Laju = k[A][B]
= 5,7 x 10-4mol-1dm3s-1 x 5,0 x 10-4moldm-3 x
2,0x10-2moldm-3
= 5,7 x10-10moldm-3s-1
c. Pada dua percobaan ini laju bergantung konsentrasi.
Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala
METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 30

DATA
5. Penentuan Orde Dan Tetapan Laju Dari Data
Eksperimental

Soal. Tentukan orde reaksi dan tetapan laju dari data berikut:

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 31

DATA
(a) Penentuan n:
- konsentrasi naik sebanyak 2 faktor, laju naik sebanyak 2
faktor.
- konsentrasi naik sebanyak tiga faktor, laju naik sebanyak
3 faktor.

Reaksi merupakan orde pertama.

Penentuan k:
Laju = k[reaktan] and k = laju/[reaktan]. Semua data
digunakan dan rata-ratanya adalah: k = 5,0 s-1.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 32

DATA
(b) Penentuan n:
- konsentrasi naik sebanyak 2 faktor, laju naik sebanyak 4
faktor yaitu 22.
- konsentrasi naik sebanyak empat faktor, laju naik
sebanyak 16 faktor yaitu 42.

Reaksi merupakan orde kedua

Penentuan k:
Laju = k[reactant]2 dan k = laju/[reaktan]2. Semua data
digunakan dan rata-ratanya adalah: k = 1,88 x 10-3 mol-1
dm3s-1

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 33

DATA
(c) Penentuan n:
- dengan variasi konsentrasi, laju sama.

Reaksi merupakan orde ke nol

Penentuan k:
Laju = k[reakatan]0 = k, Semua data digunakan dan
rata- ratanya adalah: k = 5,0 x 10-4 mol dm-3jam-1

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 34

DATA
6. Cara Sistimatis Dalam Menentukan Orde Dan
Tetapan Laju Berdasarkan Data Laju/Konsentrasi
Tabel data laju/konsentrasi (a) Reaksi A; (b) Reaksi B

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 35

DATA

Penentuan orde: grafik laju vs konsentrasi

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 36

DATA

Penentuan orde: grafik laju vs (konsentrasi)2

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 37

DATA

Penentuan orde: grafik laju vs (konsentrasi)1/2

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 38

DATA

1. Metoda grafik lurus


Umumnya untuk menentukan bagaimana hubungan laju
terhadap konsentrasi

apakah sebanding dengan [reaktan],


[reaktan]2, [ reaktan]1/2, [reaktan]0 dll?

Jika grafik laju vs [reaktan], [reaktan]2, [reaktan]1/2, [reatan]0 dll


dibuat dan salah satunya linear, berarti menunjukkan
orde reaksi

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 39

DATA

Penentuan orde: grafik laju vs


konsentrasi, [konsentrasi]2 dan
[konsentrasi]1/2
Linear: laju vs [konsentrasi]2

Orde 2

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 40

DATA
2. Metode grafik log/log

Laju = k [reaktan]n

log laju = log k + n log [reaktan]

plot log laju vs log [reaktan] akan linear dengan


gradient n, dan intercept log k. Sehingga n and k bisa
ditentukan

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 41

DATA
Contoh soal:
Gunakan metode grafik log/log untuk menentukan
orde dan tetapan laju reaksi berikut.

Tabel data laju/konsentrasi (a) Reaksi A; (b) Reaksi B

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 42

DATA
Jawaban:

Penentuan orde:
grafik loge laju vs
loge[reaktan]

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 43

DATA
Gambar diatas memperlihatkan reaksi orde 3/2 (dari slope).
Intersepnya adalah loge k. loge k dihitung dari loge laju = loge
k + n loge[reaktan], maka n = 3/2, k = 1.98 mol-1/2 dm3/2 menit-
1
.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 44

DATA
3. Prosedur numerik
n
 
laju pada eksperimen 2 k  konsentrasi pada eksperimen 2 
  
k 
laju pada eksperimen 1  konsentrasi pada eksperimen 1 

Rasio laju = {rasio konsentrasi}n

Jika nilai n tidak jelas menggunakan perbandingan


lansung, plot log/log bisa digunakan dimana:

Log {rasio laju} = n log {rasio konsentrasi}

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 45
DATA
Contoh Soal:
Gunakan data berikut untuk mendapatkan nilai n dan k
103 C 1,25 4,76 8,05
mol dm-3

103 C 5,15 72,5 200,8


mol dm-3

Eksperimen 1 2 3

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 46

DATA
Jawaban:
a. Laju eksp 2/laju eksp 1 = (kons eksp 2/kons eksp 1)n

14.1 = (3,8)n, n = 2, atau log10 14,1 = n log10 3,8, n=2

b. Laju eksp 3/laju eksp 1 = (kons eksp 3/kons eksp 1)n

39,0 = (6.44)n, maka n= 2.


Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala
METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 47

DATA
c. Laju eksp 3/laju eksp 2 = (kons eksp 3/kons eksp 2)n

2,77 = (1.69)n, maka n = 2.

Maka reaksi merupakan orde-2 dengan


Laju = k [reactant]n , k = laju/[reaktan]2.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 48

DATA

Rata-rata

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 49

DATA
Reaksi Orde Pertama
Laju reaksi  k  A
d  A
  k  A
dt
d  A d  A
  kdt atau dengan memindahkan tanda negatif   kdt
 A  A

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 50

DATA

x1
dx
x x  log e xt  log e xo
0

 dx  x  0
0

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 51

DATA

Plot orde pertama: Loge[A] vs waktu

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 52

DATA

Waktu paruh untuk reaksi orde pertama

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 53

DATA
Soal
Tunjukkan bahwa dekomposisi N2O mengikuti kinetika
orde satu dan tentukan tetapan laju dan waktu paruh.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 54

DATA
Jawaban

Grafik loge[N2O] vs t adalah linear maka reaksi


merupakan orde satu.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 55

DATA
Poin tambahan untuk reaksi orde satu
Persamaan laju orde pertama

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 56

DATA

Waktu paruh untuk reaksi orde pertama

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 57

DATA
Reaksi orde kedua
Laju reaksi

Jika batas integral [A]0 dan [A]t dan t = 0 dan t maka

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 58

DATA

Integral standar:

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 59

DATA

Plot orde kedua: 1/[A] vs waktu

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 60

DATA
Waktu paruh untuk reaksi orde kedua
Pada waktu paruh pertama,

Soal: Tunjukkan bahwa reaksi berikut mengikuti kinetika orde


kedua dan tentukan tetapan laju dan waktu paruh pertama

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 61

DATA
Jawaban: Tentukan nilai 1/[A]t dan plot-kan 1/[A] terhadap t

Grafik 1/[A] vs t adalah linear maka reaksi merupakan orde


kedua

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 62

DATA
Poin tambahan untuk reaksi orde kedua

Laju

Persamaan diatas berlaku jika [A]=[B]. Jika konsentrasi A


dan B yang digunakan tidak sama maka persamaannya
menjadi

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 63

DATA
Reaksi Orde Ke-nol
Laju Reaksi

Integral standar

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 64

DATA

Plot orde ke-nol: [A] terhadap waktu

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 65

DATA
Waktu paruh untuk reaksi orde ke-nol
Pada waktu paruh pertama, t1/2

Soal: Tunjukkan bahwa reaksi berikut mengikuti kinetika orde ke-nol


dan tentukan tetapan laju dan waktu paruh pertama

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 66

DATA
Ungkapan Laju untuk Orde Reaksi Lainnya
Persamaan diferensial Persamaan terintegrasi Grafik Waktu paruh

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 67

DATA
Reaksi Orde-Pseudo
Umumnya, reaksi A + B produk,
mempunyai persamaan laju
Laju  k  A  B 
 

atau

Pada persamaan terdapat tiga yang tidak diketahui dan


tidak bisa diselesaikan dengan plot log/log sederhana

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 68

DATA
Cara untuk menyelesaikan kesulitan ini; Jika
pengaruh [B] tehadap laju dibuat konstan, maka
pengaruh [A] terhadap laju bisa dipelajari tanpa terikat
[B]. Caranya adalah dengan membuat salah satu
konsentrasi berlebih.
Jika [B] berlebih dan konstan selama reaksi, maka [B]β
juga konstan selama reaksi , maka bisa ditulis
Laju  k '[ A]
k’ disebut tetapan laju-pseudo, maksudnya “sebagai jika”
Maka
Laju  k '[ A]

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 69

DATA

Laju  k '[ B ] 

Nilai β bisa diperoleh dengan mengulang eksperimen


dengan B tetap berlebih tapi dengan nilai yang bervariasi.
Nilai k’ bisa diperoleh untuk tiap [B] berlebih, maka

Plot log k’ terhadap log [B] akan linear dengan slope = β


dan intersep = log k

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 70

DATA
Soal:
Hidrolisis ester dengan adanya katalis merupakan orde
pertama terhadap H3O+ dan ester. Dalam eksperimen
[H3O+] dijaga tetap berlebih pada 0,0100 mol dm-3 dan orde
pertama diperoleh k’ = 5,0 x 10-1. Hitung tetapan laju orde
kedua yang sebenarnya.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 71

DATA
Jawaban

Laju

k’ adalah tetapan laju orde pertama-pseudo

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 72

DATA

Aplikasi teknik orde-pseudo pada data laju/konsentrasi

Laju = k[A][B]

log laju = log k +  log [A] +  log [B]

Persamaan ini sulit untuk diselesaikan, tapi data


laju/konsentrasi masih bisa ditangani dengan membuat
salah satu reaktan berlebih, sebagaimana contoh berikut.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 73

DATA

Soal:
Laju reaksi antara A dan B bergantung pada konsentrasi
keduanya A dan B. Dalam suatu eksperimen data berikut
ini diperoleh ketika konsentrasi awal adalah:

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 74

DATA
Tentukan orde untuk A dan tetapan orde pseudo, k’.Dalam
eksperimen berikutnya, B masih dalam jumlah yang
berlebih, k’ bervariasi dengan konsentrasi B yang berbeda
seperti berikut,

Tentukan orde untuk B dan orde keseluruhan dan tentukan


tetapan laju yang sebenarnya.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 75

DATA
Jawaban
Laju bergantung pada [A]
• Konsentrasi bertambah dua kali, laju bertambah empat
kali, 22
• Konsentrasi bertambah tiga kali, laju bertambah
sembilan kali, 32
Reaksi merupakan orde kedua terhadap [A]
Maka Laju = k’[A]2 dan k’ = laju/[A]2

Dengan menggunakan semua data maka diperoleh rata-rata

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 76

DATA
Laju bergantung pada [B]

Laju =
Prosedur sistimatik yang digunakan adalah plot log-log
untuk mendapatkan
nilai m dan k. log k’ =log k + m log [B] dan plot log k’
terhadap log [B] adalah linear dengan slop = m dan
intersep = log k
Dalam contoh ini kebergantungan tetapan laju k’ terhadap
[B] jelas terlihat,
Konsentrasi naik dua kali, tetapan laju naik dua kali
Konsentrasi naik tiga kali, tetapan laju laju naik tiga kali

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


METODE EKSPERIMEN DAN PENANGANAN 77

DATA

Reaksi merupakan orde pertama untuk B maka, laju  [B] dan


laju = k[A]2[B], k bisa ditentukan secara:
1. Grafik, dengan membuat plot k’ terhadap [B],
2. Secara numerik, dimana k = k’/[B]. Penggunaan data dalam
kolom kedua menghasilkan

Keempat data digunakan untuk memperolah k rata-rata.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 78

1. Pendahuluan
Secara MAKROSKOPIS
kesetimbangan reaksi tercapai jika: tidak ada lagi
perubahan yang terjadi, dan sifat sifat sistem (suhu,
tekanan, komposisi, energi, dsb) tidak berubah dengan
waktu.
Secara MIKROSKOPIS,
molekul-molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukan, sehingga reaksi masih terus
berlangsung, dengan laju reaksi kekanan sama
dengan laju reaksi kekiri.

Kesetimbangan sifatnya dinamis


Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala
KESETIMBANGAN KIMIA 79

2. Reaksi Kimia Sebagai Sistem Terbuka


Jumlah zat-zat pereaksi berkurang dan jumlah zat-zat hasil
reaksi bertambah, komposisi campuran reaksi tidak tetap
(berubah-ubah)

2.1. Energi bebas campuran reaksi

Dalam sistem terbuka perubahan energi bebas, G, adalah

dG = - SdT + VdP + idni

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 80

Pada suhu (T) dan tekanan (P) tetap

dG = idni

= 1dn1 + 2dn2 + …

Ungkapan ini dapat diintegrasi menjadi

G = n11 + n22 + … = nii

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 81

Potensial kimia sembarang komponen i


(i ) :
menyatakan energi bebas per mol
zat tersebut dalam suatu campuran

2.2. Bentuk-bentuk potensial kimia

Potensial kimia setiap zat dalam suatu campuran bergantung pada tekanan dan
konsentrasi

• Campuran Gas

• Campuran Larutan

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 82

a. Dalam Campuran Gas

Bagi campuran GAS IDEAL pada P dan T tetap

 i 
   Vi
 Pi  T
di= VidPi = RT d ln Pi

Integrasi persamaan ini antara tekanan 1 atm dan P i menghasilkan

i = i + RT ln Pi

i = potensial kimia standar, yaitu potensial


kimia zat i pada tekanan parsial 1 atm

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 83

GAS NYATA
di = RT d ln fi

f = fugasitas, tekanan terkoreksi terhadap pengaruh antaraksi molekul

i = io + RT ln fi

io menyatakan potensial kimia pada fugasitas


1 atm.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 84

Hubungan antara fugasitas dan tekanan diberikan oleh:

fi = i Pi

i = koefisien fugasitas

Ditentukan berdasarkan cara yang mirip dengan penentuan faktor daya mampat, yaitu
melalui suatu diagram umum koefisien fugasitas

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 85

b. Dalam Larutan

dalam LARUTAN IDEAL:

i = io + RT ln ci

ci = konsentrasi dalam mol/L


io = potensial kimia dalam keadaan standar,
yaitu konsentrasi 1 molar

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 86

dalam LARUTAN TIDAK IDEAL:

i = io + RT ln ai

ai= keaktifan zat i, dapat dipandang sebagai KONSENTRASI EFEKTIF, yaitu


konsentrasi terkoreksi terhadap pengaruh antaraksi molekul

Keaktifan dapat dihitung dari konsentrasi melalui hubungan:

ai = i ci

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 87

3. Syarat Kesetimbangan

A + B C + D

Jika dnA mol A bereaksi, maka pada waktu yang sama akan bereaksi pula dn B
mol B dan akan terbentuk dnC mol C dan dnD mol D.

dn A dnB dnC dnD


    d
   

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 88

 menyatakan jumlah ekivalen zat yang bereaksi atau


dihasilkan menyatakan tingkat selesai reaksi (“extent of
reaction”)

Secara umum dapat ditulis

dni
dni  i d atau d 
i

i positif untuk hasil reaksi dan negatif untuk pereaksi

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 89

Untuk setiap reaksi yang dikerjakan pada T dan P tetap berlaku,

dG  C dnC   D dnD   A dn A   B dnB


 C d   D d   A d   B d
 (C   D   A   B )d
Atau secara umum

dG   (i i )d  G.d

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 90

Reaksi akan mencapai kesetimbangan jika dG=0 dan ini berarti bahwa

G   (i i )  0

Kesimpulan

Suatu reaksi A + B = C + D, yang dikerjakan pada T dan P tetap akan


mencapai kesetimbangan jika:

 A   B   C   d

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 91

4. Isoterm Reaksi
A + B = C + D, perubahan energi bebas reaksi, pada T dan P tetap, diberikan
oleh:

G  C   D   A   B

  (   RT ln aC )   (   RT ln a D ) 
0
C
0
D

 (  A0  RT ln a A )   (  B0  RT ln a B )
 ( Co   Do   Ao   Bo ) 

RT ln aC  RT ln a D  RT ln a A  RT ln a B

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 92

atau

 
a .a
G  G 0  RT ln C D
a A .a B

Isoterm reaksi van’t Hoff

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 93

5. Konsep Tetapan Kesetimbangan


Jika reaksi mencapai kesetimbangan, maka ∆G = 0 sehingga,

 
a .a
0  G 0  RT ln C D
a A .a B

 
 a .a 
G   RT ln       RT ln K
0 C D

 a A .a B  kes

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 94

K disebut tetapan kesetimbangan

Karena ∆G0 hanya bergantung pada suhu, maka tetapan kesetimbangan K juga hanya
bergantung pada suhu

Untuk reaksi gas ideal dapat ditulis,

G o   RT ln K p
Dan,

 PC .PD 
Kp     
 PA .PB  kes

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 95

Tetapan kesetimbangan untuk reaksi dalam


larutan ideal diberikan oleh

 C C .C D 
KC     
 C A .C B  kes

Sedangkan perubahan energi bebas standar ialah,

G o   RT ln K C

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 96

Antara K, Kp dan Kc, terdapat hubungan yang dapat


diturunkan sebagai berikut,

f .f  
  C PC    D PD 
 
 C . D PC .PD
K C D
     
f .f 
A B

  A PA    B PB 
 
 A . B PA .PB

 K K P

Bagi gas ideal,

K  1 sehingga K = KP

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 97

Hubungan antara KP dan KC

K P  K C  RT 
n

Δn menyatakan selisih mol hasil reaksi gas dan


mol pereaksi gas.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 98

Contoh Soal
Gas nitrogen dan gas hidrogen dicampurkan dalam perbandingan mol 1:3 dan
dibiarkan mencapai kesetimbangan, ½N2 + 3/2H2 = NH3, pada 4500C. Dalam keadaan
ini ternyata jumlah amonia ialah 53,6% pada tekanan total 600 atm. Jika diketahui
koefisien fugasitas dari nitrogen, hidrogen dan amonia berturut-turut ialah 1,35; 1,19
dan 0,85, hitung KP, KC dan K bagi kesetimbangan ini.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 99

Jawab:
Dalam kesetimbangan

PNH 3 = 0,536 x 600 = 321,6 atm

PN 2 = 0,25(600- 321,6) = 69,6 atm

PH 2 = 0,75(600-321,6) = 208,8atm

PNH 3 321,6 1
Kp    0,0128atm
PN1/2 2 .PH32/ 2  69,6 . 208,8
0,5 1, 5

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 10
0

K P  K C  RT 
n

Kp
KC 
RT n

n  1 / 2  3 / 2   1  1

0,0128
KC   2,16
 0,0821.723 1

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 10
1

K  K K P

 NH 0,85
 3
KP  .0,0128
 1/ 2
N2 . 3/ 2
H2 1,35 .1,19
0,5 1, 5

 0,0072atm 1

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 10
2
Soal

Tetapan kesetimbangan untuk reaksi gas, A=B, ialah 0,10 pada 300 K. Hitung: (a)
ΔGo, (b) ΔG pada pembentukan 1 mol B pada 1 atm dari A pada 20 atm. Apakah
reaksi pada (b) berjalan spontan?

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 10
3

6. Evaluasi Besaran ΔG0


Besaran ΔG0 adalah penting sekali karena hubungannya dengan tetapan
kesetimbangan. Besaran ini dapat ditentukan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Penentuan dari data Hf0 dan S0

Penentuan ini dasarkan pada persamaan

G = H – T. S

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 10
4
Contoh:

CO(g) + 3H2(g) ↔ CH4 (g) + H2O(g)

H 298
0
 H 0f  CH 4   H 0f  H 2O   H 0f  CO 
= -74,81 + (241,82) – (-110,53)

= -206,10 kJ

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 10
5

S 298
0
 S 0  CH 4   S 0  H 2O   S 0  CO   3S 0  H 2 
= 186,16 +188,72 -197,56 – 3.(130,57)

= -214,39 J/K

G298
0
 H 298
0
 TS 298
0

= -206,10 – 298.(-214,39).10-3

= -142,21 kJ

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 10
6
Soal
Dari reaksi, CO(g) + H2O(g) ↔ CO2(g) + H2(g), diketahui pada 298 K:

H 0f S0
CO(g) -110,525 197,6
H2O(g) -241,818 188,7
CO2(g) -393,505 213,6
H2(g) - 130,6

Dengan mengandaikan bahwa ∆H bukan fungsi dari suhu, hitung tetapan


kesetimbangan Kp pada 600 K.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 10
7
b. Penentuan Dari Data Energi Bebas Pembentukan
Standar

Untuk reaksi

A + B ↔ C + D

Perubahan energi bebas standarnya adalah:

G 0  GC0  G D0  G A0   G B0

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 10
8
Contoh:

CO(g) + 3H2(g) ↔ CH4 (g) + H2O(g)

G298
0
 G 0f  CH 4   G 0f  H 2 O   G 0f  CO 
= -50,75 + (-228,59) – (137,15)

= -142,19 kJ

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 10
9

AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl- (aq)

G298
0
   
 G 0f Ag   G 0f Cl   G 0f  AgCl 

= 77,12 + (-131,26) – (-109,81)

= 55,67 kJ

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 11
0

7. Perhitungan Tetapan Kesetimbangan


a. Perhitungan Dari Ungkapan Tetapan
Kesetimbangan

Perhitungan ini berdasarkan persamaan

 a 
.a 

G   RT ln       RT ln K
0 C D

 a A .a B  kes
 PC .PD 
Kp     
 PA .PB  kes
 C C .C D 
KC     
 C A .C B  kes
Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala
KESETIMBANGAN KIMIA 11
1
Contoh soal:

Berdasarkan persamaan reaksi 1/2N2 + 3/2H2 ↔ NH3


Diketahui pada 10 atm dan 4500C: NH3 =2,04%
K=0,995.

PNH 3 = 0,0204 x 10 = 0,204 atm

PH 2 = 0,25 x 9,796 = 2,449 atm

PN 2 = 0,75 x 9,796 = 7,347 atm

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 11
2
PNH 3
KP  0,5 3, 5
PNH 3
PH2

0,204
KP 
2,449 0,5 7,347 3,5

= 6,55 x 10-3

K  K K P
= 0,995 x 0,00655
= 6,52 x 10-3

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 11
3
b. Perhitungan Dari Data

Contoh:

CaCO3(s) ↔ CaO(s) + CO2(g)

G298
0
 G 0f  CaO   G 0f  CO2   G 0f  CaCO3 

= -604,04 + (-394,36) – (-1128,84)

= 130,44 kJ

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 11
4

G 298
0
ln K 298 
RT
= -130440/(8,31)(298)

K = 1,23 x 10-23

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 11
5

Perhitungan Dengan Menggunakan Fungsi


Energi Gibbs
Fungi Energi Gibbs adalah suatu fungsi yang didefenisikan sebagai

g
1 0
T

G  H 298
0

Nilai fungsi ini dapat dihitung dari data spektroskopi atau dari data kalorimetri, terutama
digunakan untuk menghitung tetapan kesetimbangan pada suhu tinggi.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 11
6

Untuk reaksi A + B ↔ C + D

Perubahan energi Gibbs,g, diberikan oleh:

g = .gC + .gD- .gA - .gB


1
T

G 0  H 298
0

Karena G o   RT ln K
Maka
1  H 298
0

ln K    g 
R T 

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 11
7
Contoh:

CO(g) + 3H2(g) ↔ CH4(g) + H2O(g)

g  g CH 4  g H 2O  g CO  3 g H 2
= -209,267-206,614-9-212,735)-3(-145,427)
= 233,135 J/K

H 298
0
 H 0f  CH 4   H 0f  H 2 O   H 0f  CO 
= -74,873 - 241,827 - (-110,529)
= -206,171 kJ

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 11
8

1  206171 
ln K      233,135) 
8,31  1000 

K 1000  0,04

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 11
9

Pengaruh Suhu Terhadap Tetapan Kesetimbangan


Karena perubahan energi bebas bergantung pada suhu, maka tetapan kesetimbangan
juga bergantung pada suhu.

G 0
Berdasarkan persamaan
ln K  
RT
Diferensiasi persamaan ini terhadap suhu pada P tetap
adalah
 G 0

d  
d ln K 1  T 

dT RT dT

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 12
0
Karena

1  G 0   H 0
d   
dT  T  T2

maka

d ln K H 0

dT RT 2

Isobar reaksi van’t Hoff

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 12
1
Jika dalam suatu kurun suhu tertentu ∆Ho tidak banyak bergantung pada suhu sehingga
praktis konstan, maka menurut persamaan diatas aluran ln K terhadap 1/T merupakan garis
lurus dengan arah lereng ∆Ho/R

Persamaan ini juga memberikan kebergantungan Kp


Pada suhu, sedangkan untuk Kc

d ln K C H 0
 2
dT RT

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 12
2

Contoh soal:

Dari reaksi, ½N2 + 3/2H2 = NH3, diketahui K298= 779,7


Dan ∆H0= -37490 – 28,5 T – 0,00295 T2
Hitung tetapan kesetimbangan pada 450 K

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 12
3

Jawab:

H 0
d ln K  2
dT
RT

 37490 28,5 0,00295 


 2
  dT
 RT RT R 

Integrasi

37490 28,5 0,00295


ln K   ln T  T C
RT R R

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 12
4
Pada 298 K

37490 28,5 0,00295


ln 779,7   ln 298  C
 8,31 298 8,31 8,31

C  11,1645

Jadi tetapan kesetimbangan sebagai fungsi suhu:

4511
ln K  11,1645   343 ln T  3,55 x10  4 T
T

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 12
5
Pada 450 K:

4511
ln K  11,1645   3,43 ln 450  3,55 x10  4.450
450

 K  1,08

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 12
6

Pergeseran Kedudukan Kesetimbangan

Kedudukan kesetimbangan

komposisi berubah

KESETIMBANGAN BARU

PERGESERAN KESETIMBANGAN

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 12
7

PERGESERAN KESETIMBANGAN terjadi karena:

(a) Perubahan konsentrasi atau tekakan parsial satu atau lebih zat dalam campuran
reaksi; dalam hal ini tetapan keszetimbangan tidak berubah.

(b) Perubahan suhu; dalam hal ini tetapan kesetimbangan berubah.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala


KESETIMBANGAN KIMIA 12
8

Secara KUALITATIF arah pergeseran kedudukan kesetimbangan dapat diramalkan


dengan Asas Le Chatelier:
Jika terhadap suatu sistem dalam kesetimbangan diadakan gangguan, maka sistem
akan bereaksi sedemikian rupa, sehingga pengaruh gangguan itu sekecil mungkin.

Secara KUANTITATIF pergeseran kedudukan kesetimbangan dihitung dengan


menggunakan konsep tetapan kesetimbangan.

Jurusan Kimia FMPA Universitas Syiah Kuala

Anda mungkin juga menyukai