Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI BAHAN ALAM

“UJI KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK : PROFIL KLT”

Disusun Oleh : KELOMPOK 3


KELAS : 2FA 1

Triana Puspita Meida (201FF03016)


Karinah (201FF03041)
Dhyta Muta’aaliya Muhlis (201FF03049)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2021/2022
1. Tujuan
1.1 Kompetensi yang Dicapai :
Mahasiswa mampu melakukan standardisasi kandungan kimia dalam ekstrak yaitu
pemeriksaan profil KLT
1.2 Tujuan Praktikum :
Memeriksa profil Kromatogram bahan uji untuk memberikan gambaran awal
komposisi kandungan kimia berdasarkan pola kromatogram lapis tipis

2. Prinsip
Kandungan senyawa dalam setiap ekstrak bersifat spesifik. Pemisahan senyawa-
senyawa tersebut menggunakan metode kromatografi akan memberikan pola
kromatogram yang khas. Pemisahan terjadi dengan karena perbedaan migrasi senyawa
dalam sistem kromatografi.

3. Pendahuluan/ dasar teori


Kromatografi merupakan teknik pemisahan solute oleh suatu proses migrasi
diferensial dinamis dalam suatu sistem yang terdiri dari dua fase yaitu fase yang tetap
tinggal dalam sistem (fase diam) dan fase yang memperkolasi melalui celah-celah
fase diam (fase gerak). Pemisahan terjadi karena adanya perbedaan distribusi senyawa
dan kecepatan migrasi senyawa. Perbadaan distribusi dapat terdeskripsikan dengan
nilai koefisien distribusi yang berbeda-beda. Koefisien distribusi suatu senyawa
didefinisikan sebagai rasio konsentrasi senyawa tersebut didalam fase diam terhadap
konsentrasi dalam fase gerak. Senyawa yang memiliki koefisien distribusi lebih besar
menunjukkan konsentrasi senyawa tersebut pada fase diam lebih besar dibanding fase
geraknya sehingga lebih tertahan lama di dalam fase diam. Gerakan fase gerak
menyebabkan perbedaan migrasi senyawa-senyawa yang akan dipisahkan. Kecepatan
migrasi suatu senyawa tergantung afinitas senyawa dalam fase diam yang dapat
terjadi melalui mekanisme adsorbsi, partisi, pertukaran ion, atau ekslusi ukuran.
Kandungan senyawa dalam bahan alam bersifat spesifik. Dengan demikian,
pemisahan senyawa-senyawa yang terkandung dalam suatu bahan dengan metode
KLT ini akan memberikan pola kromatogram yang khas. Oleh karena itu, profil
kromatogram ekstrak dapat digunakan sebagai salah satu parameter spesifik ekstrak.
4. Alat dan bahan
Alat :
 Bejana KLT
 Gelas ukur 10 ml
 Pipet tetes
 Kertas saring
 Pipakapiler
 Plat KLT
 Penggaris
 Sinar UV
Bahan :
 Sampel Neo remacil
 Standar (ekstrak curcumin)
 Fase diam : silica gel
 Fase gerak :kloroform: metanol (9:1)
5. Prosedur kerja
Prosedur :

Disiapkan bejana kromatografi, dimasukkan fase gerak (kloroform [9 ml] :


methanol [1 ml]) dalam chamber

Masukkan kertas saring kedalam chamber dan ditutup rapat, tunggu sampai
jenuh

siapkan plat KLT, tandai batas bawah 1 cm dan batas atas 0,5 cm

totolkan senyawa uji dan senyawa standar pada silika gel menggunakan pipa
kapiler

masukan plat KLT kedalam chamber jenuh, tunggu hingga seluruh analit
terelusi

hitung kepolaran dan kekuatan elusi dari fase gerak dengan memprediksi Rf

Divisualisasikan dan ditandai kromatogram dibawah sinar UV.

hitung nilai Rf, lalu bandingkan Rf sampel dengan Rf standar untuk


mengetahui senyawa obat
6. Hasil Pengamatan

0,5 cm

4,5 cm
4 cm
3,5
cm

1 cm

7. Perhitungan
Perhitungan nilai RF (jarak bercak/ jarak elusi)
 Curcumin
Bercak I : =
Bercak II :
Bercak III :
 Neo Remacil
Bercak I : =
Bercak II :
Bercak III :

8. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan identifikasi senyawa kurkumin yang
terkandung pada neo remacil dengan menggunakan metode kromatografi untuk
memisahkan suatu senyawa menjadi beberapa komponen dengan dua fase yaitu fase
gerak dan fase diam. Fase diam berupa lapisan tipis sorben partikel yang seragam
dalam bentuk pelat gelas, aluminium foil, atau plastic, fase geraknya bisa berupa air
atau pelarut organik.
Praktikum ini bertujuan memeriksa profil kromatogram bahan uji yaitu untuk
memberikan gambaran awal komposisi kandungan kimia berdasarkan pola
kromatogram lapis tipis dengan prinsip Kandungan senyawa dalam setiap ekstrak
bersifat spesifik. Pemisahan senyawa-senyawa tersebut menggunakan metode
kromatografi akan memberikan pola kromatogram yang khas. Pemisahan terjadi
dengan karena perbedaan migrasi senyawa dalam sistem kromatografi.
Pada praktikum ini harus ada penjenuhan dengan methanol 1ml dan kloroform 9ml yang
di masukan kedalam chamber jenuh kemudian kertas yang akan di uji dengan sampel uji
ditandai terlebih dulu dengan batas bawah 1 cm dan batas atas 0,5 cm, kemudian diteteskan
sebelah kiri larutan ekstrak curcumin yang sebagai larutan standar dan larutan sampel uji
neuromacil sebelah kanan. Pada penotolan saat praktikum pada saat penetesan sampel neo
reumacil tidak terlihat jika hanya satu totolan saja. Jadi, kami menambahkan 4totolan pada
sampel uji neo reumacil karena 1-4totolan neo reumacil sampel tidak terlihat sama sekali jadi
untuk sampel uji 5 penotolan supaya pada saat dimasukan kedalam chamber yang terdapat
larutan kloroform+methanol dapat larut ke atas dengan jelas. Sampel yang telah ditotolkan
pada fase diam kemudian dilakukan pengembangan pada chamber yang telah
dijenuhkan terlebih dahulu dengan fase gerak. Setelah proses pengembangan selesai,
kemudian dilakukan deteksi bercak dengan sinar UV.
Hasil praktikum pada larutan standar maupun sampel uji terdapat 3 bercak masing-
masingnya yang dimana pada larutan standar (curcumin bercak I mendapatkan nilai RF nya
,64 pada bercak ke II terdapat nilai Rfnya pada bercak III terdapat nilai Rfnya
Pada larutan uji neo reumacil terdapat bercak pertama yang memperoleh nilai RF
pada bercak II nilai RFnya terdapat dan untuk bercak ke III terdapat nilai
Rfnya . jadi , ke duanya sama sama sejajar. Dapat disimpulkan bahwa senyawa neo
remacil tersebut mengandung senyawa kurkumin karena Rf antara sampel dengan
kurkumin sama.

9. Kesimpulan
1. Hasil pemisahan dengan uji KLT menghasilkan 3 bercak, masing-masingnya yang dimana
pada larutan standar (curcumin bercak I mendapatkan nilai RF nya ,64 pada bercak ke II
terdapat nilai Rfnya pada bercak III terdapat nilai Rfnya .
2. Pada larutan uji neo reumacil terdapat bercak pertama yang memperoleh nilai RF
pada bercak II nilai RFnya terdapat dan untuk bercak ke III terdapat nilai Rfnya .
jadi , ke duanya sama sama sejajar.
3. Dapat disimpulkan bahwa senyawa sampel neo remacil tersebut mengandung
senyawa kurkumin karena Rf antara sampel dengan kurkumin sama.
Lampiran

Bahan dan Hasil Keterangan

Proses penjenuhan, kertas saring


dimasukkan ke dalam chamber dan
ditutup rapat.

Sampel uji kurkumin dan neo reumacil.

KLT yang sudah ditotolkan dimasukkan


ke dalam chamber tunggu hingga terelusi
sampai tanda batas

Hasil KlT setelah dimasukkan kedalam


sinar UV

Anda mungkin juga menyukai