PAPER
Dosen Pengampu
DISUSUN OLEH :
Latar Belakang
Tujuan
1. Untuk mengetahui kontribusi sekolah terhadap pengembangan
pengembangkan soft skills dan hard skills pembelajaran sejarah.
2. Untuk Mengetahui peran guru dalam membimbing siswa dalam
mengembangkan soft skills dan hard skills.
Pembahasan
Kontribusi sekolah dalam mengembangkan soft skills dan hard skills
pembelajaran sejarah
sejarah tidak sama antara satu jurusan dengan jurusan lain, sementara materi yang
harus diselesaikan tidak berbeda jauh.
Menurut Abd Rahim dan Abd Rashid (2001). Mengatakan perlu adanya
keterkaitan antara peran pihak sekolah dan guru dalam pembelajaran agar lebih
berkesan kepada siswa selaku penerima pendidikan secara formal dan istematis.
Dalam pembelajaran yang dilakukan disekolah tidak terlepas dengan kurikulum
yang di terapkan seperti: Kurikulum 2013, kurikulum ini menitik beratkan adanya
peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kedudukan kompetensi yang
semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran
dikembangkan dari kompetensi. Dengan demikian dapat dipahami bahwa
kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk
meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang
berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Fadlillah, 2014:16).
Menurut (Hamalik, 2013:58). Kurikulum merupakan salah satu alat untuk
menciptakan sosok manusia yang mempunyai kecakapan hidup pada masa kini
dan masa mendatang. Kecakapan ini tentunya bukan hanya penguasaan materi
pelajaran, tetapi juga kecakapan dalam sikap dan ketrampilan. Pengembangan
kurikulum harus berdasarkan pada filasafat, kemasyarakatan, kebudayaan,
psikologi belajar, pertumbuhan dan perkembangan siswa, serta organisasi
kurikulum. Kurikulum yang diterapkan disekolah harus dijalankan dengan
semestinya terutama diterapkan dalam perangkat pembelajaran (RPP) yang
merupakan suatu bentuk rancangan pembelajaran yang dibuat oleh guru. Namun
dalam perangkat perlu adanya pengecekan yang mendalam dilakukan oleh sekolah
agar rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru dapat benar – benar
berjalan dengan semestinya.
Tujuan sekolah ada dua alasan yang mendasar yaitu untuk membantu
membangun kembali masyarakat dengan cara mendorong langkah kembali pada
tujuan asli agar tetap konsisten, kemudian menyalurkan informasi dan
ketrampilan-ketrampilan yang perlu agar berhasil dalam tatanan sosial yang ada
sekarang. Dalam mengembangkan soft skills dan hard skills siswa dapat lebih
4
percaya diri dalam menghadapi permasalahan yang di hadapi dengan ilmu dan
keterampilan yang dimiliki. Salah satu upaya sekolah untuk mengembangkan soft
skills iyalah melengkapi buku – buku yang ada di perpus, mengajak siswa untuk
lebih dekat dengan perpus, memberi himbauan di setiap sudut ruangan akan
baiknya minat membaca sebagai jendela dunia, memberikan pembelajaran yang
dilakukan di perpustakaan. Sedangkan dalam mengembangkan hard skills sekolah
memberikan sarana atau fasilitas yang diberikan untuk menunjang pengembangan
hard skills siswa seperti memberikan kendaraan transportasi khusus untuk sekolah
dan memberikan izin melakukan pembelajaran yang dilakukan di luar sekolah
seperti museum ataupun tempat bersejarah yang berada dilingkungan sekitar
sekolah sebagai bentuk apresiasi sekolah dalam menunjang pembelajaran yang
dapat membuat siswa meningkatkan keterampilan seperti mengamati,
menganalisis, peristiwa – peristiwa ataupun kejadian – kejadian yang sedang
diamati oleh siswa. Sehingga pengembangan soft skills dan hard skills khususnya
mata pelajaran sejarah dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Peran guru dalam membimbing siswa dalam mengembangkan soft skills dan
hard skills.
keterampilan seperti komunikasi. Hal ini akan sangat membantu guru dalam
mengembangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang dimiliki siswa.
Apa itu soft skills dan hard skills. Soft skills didefinikan sebagai
keterampilan, kemampuan dan sifat – sifat yang berhubungan dengan kepribadian
sikap perilaku dari pada pengetahuan formal atau teknis. Soft skills merujuk pada
kompetensi interpersonal atau kepribadian. Terdapat bermacam-macam
kompetensi interpersonal yang sudah teridentifikasi. Berdasarkan publikasi Career
Opportunities News disebutkan bahwa soft skills meliputi keterampilan yang
positif untuk mendukung kepribadian. Soft skills dapat berupa: motivasi,
menghormati orang lain, bekerja dalam tim, disiplin diri, percaya diri,
penyesuaian terhadap norma-norma yang berlaku umum, dan kecakapan
berbahasa atau berkomunikasi baik lisan maupun tertulis. Guru yang mempunyai
soft skills positif diharapkan dapat menguasai komunikasi secara lisan dan tertulis
serta mempunyai motivasi kerja yang tinggi sehingga mampu bekerja secara
intensif di bawah tekanan target produk dan batas waktu (deadline). Sedangkan
menurut I. Lavy soft skills merupakan sebuah keterampilan emosional. Dapat
disimpulkan bahwa soft skills merupakan kompetensi yang sulit didefinisikan
karena bersifat subjektif.
Sedangkan Hard Skills didefinisikan sebagai kemampuan pengetahuan
koknitif. Menurut Sirnawati (2014:1217). Hard skill merupakan penguasaan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan
bidang ilmunya sehingga dapat diartikan sebagai keahlian seseorang yang sesuai
dengan bidangnya. Menurut Faizal (2012). Hard skills adalah pengetahuan dan
kemampuan teknis yang dimiliki seseorang yang dapat dipelajari di sekolah atau
universitas yang memiliki tujuan meningkatkan kemampuan intelektual yang
berhubungan dengan subyek yang dipelajari. Sehingga dapat disimpulkan hard
skills merupakan suatu pengetahuan dan kompetensi berbasis disiplin ilmu yang
dapat ditransfer melalui keterampilan dari seorang ahli. Dimana ahli didefinisikan
sebagai seseorang yang memiliki tingkat ketrampilan tertentu atau pengetahuan
yang tinggi dalam subyek tertentu yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman.
7
Kesimpulan
Peran guru dalam membimbing siswa dalam mengembangkan soft skills dan
hard skills
Sebagai guru yang profesional dan berpengalaman dalam belajar mengajar
perlu adanya pengembangan soft skills dan hard skills yang dimiliki siswa dalam
mata pelajaran sejarah, pengembangan yang dilakukan guru menggunakan soft
skills dalam materi pembelajaran bisa dilakukan dengan penanaman sikap
nasionalisme yang bisa di tanamkan melalui perasaan, motivasi, dan sebagainya.
Sedangkan pengembangan yang dilakukan guru sejarah menggunakan hard skills
bisa dilakukan pembelajaran yang kompleks yag dapat di pelajari di dalam kelas
maupun di luar sekolah seperti mengamati secara langsung dan didasarkan
terhadap peristiwa – peristiwa kejadian yang diamati.
9
Daftar Pustaka
Abd Rahim Abd Rashid. 200 I. Nilai-nilai murni dalam pendidikan: Menghadapi
perubahan dan cabaran alaf baru. Kuala Lumpur: Utusan Publications &
Distributors Sdn. Bhd.
Berger, J. L., Girardet, C., Vaudroz, C., & Crahay, M. (2018). Teaching
Experience, Teachers’ Beliefs, and Self-Reported Classroom Management
Practices: A Coherent Network. SAGE Open, 8(1).
https://doi.org/10.1177/2158244017754119
I. Lavy & Yadin, A.,”Soft skills An Important Key for Employability in the Shift
to a Service Driven Economy”, International Journal of e-Education, e-
Business, e-Management and e-Lerarning. Vol.3, No.5, (2013), hlm. 416-
420.