Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENYULUHAN

PENANGGULANGAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI


DI SMPN 14 JEMBER

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


KEPERAWATAN MATERNITAS
Dosen Pengampu: Ns. Siti Kholifah, S.Kep., M.Kep

oleh:
Kelompok 3
Nila Nuraini 1711011009
Mahudeh 1711011011
Satriyo Handoko 1711011015
Trisetya Mustikawati 1711011019
Fibdatul Munawaroh 1711011029
Hesti Khotimatul Wakhidah 1711011036
Apriliya Dwi Prasanti 1711011039
Aulia Fitri N.F 1711011034

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Laporan Penyuluhan Penanggulangan Keputihan Pada Remaja Putri di SMPN 14
Jember” makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Maternitas.
Penulis menyadari makalah “Laporan Penyuluhan Penanggulangan
Keputihan Pada Remaja Putri di SMPN 14 Jember” masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada para pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Jember, 1 Juli 2019

Penulis
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENYULUHAN
PENANGGULANGAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI
DI SMPN 14 JEMBER

SATUAN ACARA PENYULUHAN


A. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN PEMBAHASAN
1. Pokok Bahasan : Penanggulangan Keputihan Pada Remaja Putri
2. Sasaran : Siswi Kelas VII dan VIII
3. Hari/Tanggal : Sabtu, 22 Juni 2019
4. Waktu : 07.30 - Selesai
5. Pelaksanaan : Jalan Koptu Berlian No. 14 Antirogo, Sumbersari
Kabupaten Jember, Jawa Timur 68125
6. Tempat : SMPN 14 Jember

B. PERSIAPAN
Kegiatan penyuluhan ini dimulai dengan menentukan topik yang akan
disampaikan. Dilanjutkan dengan konsultasi materi kepada dosen pengampu
mata kuliah Keperawatan Maternitas. Pada tanggal 20 Juni 2019 kami
menyerahkan surat izin penyuluhan dan proposal sebagai syarat dalam
melakukan penyuluhan. Setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala
Sekolah dan Bidang Kesiswaan di SMPN 14 Jember, kami melakukan
penyuluhan pada tanggal yang telah ditentukan.

C. POKOK MATERI
1. Pengertian Keputihan
2. Penyebab Keputihan
3. Epidemiologi Keputihan
4. Karatekristik Keputihan Normal dan Keputihan Abnormal
5. Pemeriksaan yang Diperlukan Saat Mengalami Keputihan
6. Cara Pencegahan Keputihan

D. PELAKSANAAN
1. Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah SMPN 14 Jember untuk
menginformasikan maksud dan tujuan kegiatan serta menyerahkan surat
permohonan dan proposal kegiatan untuk memohon izin melakukan
kegiatan penyuluhan kesehatan. Kepala sekolah menyambut dengan
baik kegiatan program ini dan bersedia untuk mendukung dan
membantu sepenuhnya
2. Penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Juni 2019 pukul 07.30 –
Selesai
3. Penyuluhan dilakukan dengan 2 pemateri, dimana pemateri
memaparkan materi dengan media power point dan memberikan
kuisioner pretest dan post test dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai Keputihan. Peserta
antusias dan bekerja sama serta selalu memperhatikan apa yang
disampaikan oleh pemateri. Pemateri memberikan beberapa pertanyaan
yang kemudian harus dijawab oleh peserta yang terkait dengan
Keputihan Pada Remaja.

E. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia
yang disebut sebagai masa pubertas (masa peralihan dari anak-anak ke masa
dewasa). Tidak ada batasan tajam antara masa kanak-kanak dan awal masa
pubertas, akan tetapi masa pubertas merupakan awal berfungsinya ovarium.
Menurut Wiknjosastro (2012) bahwa masa remaja adalah masa peralihan
dari anak-anak ke dewasa bukan hanya dalam artian psikologis, tetapi juga
fisik.
Remaja putri rentan mengalami keputihan. Keputihan merupakan
salah satu hal yang sering terjadi pada remaja putri. Gangguan ini
merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Keputihan sering kali
tidak ditangani dengan baik oleh remaja putri karena dianggap suatu hal
yang wajar, kenyataannya keputihan yang berkelanjutan bisa merupakan
indikasi adanya penyakit tertentu. Keputihan (leukorrhea/flour albus)
merupakan salah satu gangguan klinis dari infeksi atau keadaan abnormal
alat kelamin. Keputihan dapat merupakan suatu keadaan yang normal
(fisiologis) atau sebagai tanda dari adanya suatu penyakit (patologi)
(Manuaba, 2011). Bacterial Vaginosis (BV) adalah penyebab tersering
keputihan patologis (40%-50% kasus infeksi vagina) (Endang, 2015).
Hasil penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan
bahwa remaja di Indonesia yang mengalami keputihan sekitar 75% minimal
satu kali dalam hidupnya dan 45% diantaranya mengalami keputihan
sebanyak dua kali atau lebih. Angka ini berbeda tajam dengan Eropa karena
cuaca di Indonesia yang lembab (Dechacare, 2016).
Saat memasuki masa pubertas, remaja mulai memperhatikan
kesehatan diri (personal hygiene) terutama kesehatan reproduksi. Tinggal di
daerah tropis seperti di Indonesia membuat keadaan tubuh menjadi lebih
lembab dan berkeringat. Akibatnya bakteri mudah berkembang dan
menyebabkan bau tidak sedap terutama pada bagian lipatan tubuh yang
tertutup seperti ketiak dan lipatan organ genetalia pada wanita. Untuk
menjaga agar tubuh tetap dalam keadaan bersih harus memperhatikan
kebersihan perseorangan atau personal hygiene. Kebersihan merupakan hal
yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan
mempengaruhi kesehatan dan perilaku seseorang. Kebersihan perorangan
atau personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang, untuk menjaga kesejahteraan fisik
dan psikis (Laily dan Sulistyo, 2012). Salah satu dampak dari kurangnya
menjaga personal hygiene adalah terjadinya keputihan.
Keputihan yang terjadi pada remaja putri tersebut kebanyakan
disebabkan oleh masih minimnya kesadaran untuk menjaga kesehatan
terutama dalam kebersihan organ genitalia. Remaja yang paham akan
kesehatan reproduksi merupakan bekal agar remaja dalam berperilaku sehat
dan bertanggung jawab, namun tidak semua remaja memperoleh informasi
yang cukup dan benar tentang kesehatan reproduksi. Keterbatasan
pengetahuan dan pemahaman ini dapat membawa remaja ke arah
perilaku berisiko (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

F. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan kesehatan diharapkan para siswi
kelas VII dan VII mampu memahami tentang Keputihan
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, siswa-siswi mampu:
a. Memahami Pengertian Keputihan
b. Memahami Penyebab Keputihan
c. Memahami Epidemiologi Keputihan
d. Memahami Karatekristik Keputihan Normal dan Keputihan
Abnormal
e. Memahami Pemeriksaan yang Diperlukan Saat Mengalami
Keputihan
f. Memahami Cara Pencegahan Keputihan

G. METODE
1. Presentasi
2. Tanya Jawab

H. MEDIA
1. Power Point
2. Kousioner

I. SASARAN
Siswi Kelas VII dan VIII

J. WAKTU
Hari/Tanggal : Sabtu, 22 Juni 2019
Jam : 07.30 – Selesai

K. PELAKSANAAN KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Audience
1. Pembukaan 10 menit a) Perkenalan a) Menjawab salam
b) Membuka b) Mendengarkan
acara dengan penyuluh
mengucapkan menyampaikan
salam kepada topic dan tujuan
c) Menyetujui
sasaran.
c) Menyampaik kesepakatan
an topic dan waktu
tujuan kepada pelaksanaan
sasaran
d) Kontrak
waktu untuk
kesepakatan
pelaksanaan
dengan
sasaran
e) Mengkaji
ulang
pengetahuan
sasaran
tentang
materi
penyuluhan
2. Inti 30 menit a) Menjelaskan a) Menyampaikan
materi pengetahuannya
penyuluhan tentang materi
kepada penyuluhan
b) Mendengarkan
sasaran
penyuluh
dengan
menyampaikanm
menggunaka
ateri
n power
c) Menanyakan
point.
hal-hal yang
b) Memberika
tidak dimengerti
kesempatan
dari materi
kepada
penyuluhan
sasaran untuk
menanyakan
hal – hal
yang belum
dimengerti
dari materi
yang
L. RENCANA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Pada waktu sebelum diadakannya penyuluhan terkait penanggulangan
keputihan pada remaja. Diharapkan sasaran kurang mengerti terkait
penanggulangan keputihan pada remaja putri pada remaja. Dengan
begitu sasaran akan antusias untuk memperhatikan penyampaian materi.
2. Evaluasi Proses
Pada saat penyuluhan dan penyampaian materi berlangsung diharapkan
sasaran memperhatikan setiap informasi yang di sampaikan oleh
pemateri.
3. Evaluasi Hasil
a. Setelah selesainya penyampaian materi diharapkan sasaran antusias
bertanya akan sesuatu hal terkait penanggulangan keputihan pada
remaja putri pada remaja yang masih belum dimengerti. Serta
mampu menerapkan informasi yang didapat saat penyuluhan di
kehidupan sehari-harinya
b. Peserta mampu menjawab pertanyaan dengan baik
c. Berdasarkan hasil kuisioner dapat disimpulkan:
1) Pre Test : 21,7% siswi mengetahui tentang keputihan.
Diantaranya adalah 10,8% mampu mengetahui keputihan
normal dan abnormal, 8,7% mengetahui tentang cara
pencegahan keputihan, dan 2,2% mengetahui tentang
penanganan keputihan. Perilaku berisiko mengalami keputihan
pada remaja masih tinggi diantaranya 47,8% sering
menggunakan celana ketat, 89,1% membersihkan area vital
dengan sabun, 63% mengganti celana dalam sebanyak 2 kali
2) Post Test : 82,6% siswi mengetahui tentang keputihan. Siswi
mengetahui pencegahan keputihan diantaranya 73,9%
mengetahui cara cebok yang benar, 71,7% mengganti celana
dalam 2 kali sehari, 95,6% mengetahui akan pentingnya
menjaga kebersihan area vital, dan 95,6% mengetahui
penanganan keputihan

M. Kesimpulan
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, siswa-siswi mampu :
a. Memahami Pengertian Keputihan
b. Memahami Penyebab Keputihan
c. Memahami Epidemiologi Keputihan
d. Memahami Karatekristik Keputihan Normal dan Keputihan Abnormal
e. Memahami Pemeriksaan yang Diperlukan Saat Mengalami Keputihan
f. Memahami Cara Pencegahan Keputihan

Lampiran 1 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penyuluhan


Lampiran 2 Absensi
Lampiran 3 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai