Terapi Bermain Narendra

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI BERMAIN ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN)


PADA An.N

Disusun oleh :

Irma Krismawati (P1337420518058)


Arif Setya Edi N. (P1337420518063)

ABIMANYU 2

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI D III KEPERAWATAN MAGELANG
2019
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Terapi Bermain Anak

Pokok Bahasan : Terapi Bermain pada Anak Sakit di Rumah Sakit

Hari/tanggal : Selasa , 24 Desember 2019

Pukul : 10.00 – 10.30 WIB

Sasaran : Klien “An.A” umur 1 tahun 10 bulan

Tempat :Bangsal Multazam, RS PKU Muhammadiyah Temanggung

A. Latar Belakang

Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan

merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak

bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak

seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak

memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan

perkembangan emosinya.

Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,

kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh

emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah

kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu

yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk

bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal

sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah

berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa

kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.


Dan juga dengan melakukan permainan maka ketegangan dan stress yang

dialami akan terlepas karena dengan melakukan permainan rasa sakit akan

dapat dialihkan (distraksi) pada permainannya dan terjadi proses relaksasi

melalui kesenangannya melakukan permainan.

1. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan terapi bermain selama 30 menit, Yang diharapkan

anak bisa merasa senang serta dapat melanjutkan tumbuh kembang anak

yang normal atau sehat, mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui

pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap stres karena

penyakit dan dirawat.

2. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak

mampu:

a. Anak bisa merasa senang

b. Gerakan motorik halus pada anak lebih terarah

c. Kognitifnya berkembang dengan mengetahui cara bermain mobi-

mobilan dengan teknik yang benar, membedakan warna dengan baik,

menyebutkan nama hewan dan mampu menggambar sesuai imajinasi

anak.

d. Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya yang

dirawat diruang yang sama

e. Mengembangkan bahasa, anak mengenal kata-kata baru.

f. Melatih sosial emosi anak.

g. Mengurangi kejenuhan selama di rawat di rumah sakit.


B. Rencana Kegiatan Terapi Bermain

1. Topik : Terapi bermain pada anak usia 1 tahun 10 bulan.

2. Sasaran : An. N usia 1 tahun 10 bulan

3. Metode :

 Menanyakan warna

 Menanyakan bentuk

 Mengarahkan anak untuk menyusun benda sesuai ukuran

4. Media/Alat : stacking toys

5. Waktu dan Tempat :

 Hari : Selasa, 24 Desember 2019

 Jam : 10.00 – 10.30 WIB

 Tempat : Bangsal Multazam, RS PKU Muhammadiyah

Temanggung

6. Kriteria Peserta

 Peserta adalah anak usia 1 tahun 10 bulan

 Jumlah peserta 1 orang

 Anak yang kooperatif, kreatif, inovatif, dan aktif.

7. Rencana Pelaksanaan :

No Terapis Waktu Subjek terapi

1 Persiapan (Pra interaksi) 5 menit Ruangan,alat,anak dan

- Menyiapkan ruangan keluarga siap

- Menyiapkan alat-alat
- Menyiapkan anak dan

keluarga

2 Pembukaan (Orientasi)

- Mengucapkan salam 5 menit Anak dan keluarga

- Memperkenalkan diri menjawab salam, anak

- Saling berkenalan saling berkenalan, anak dan

- Menjelaskan kepada anak keluarga memperhatikan

dan keluarga maksud dan terapis

tujuan terapi bermain Anak dan keluarga

memperhatikan penjelasan

terapis, anak melakukan

kegiatan yang diberikan

oleh terapis, anak dan

keluarga memberikan

respon yang baik

Kegiatan (Kerja) 15 Anak terlihat bahagia

- Menjelaskan kepada anak menit senang dan menerima

dan keluarga tujuan, kedatangan kami

manfaat bermain, dan cara

permainan yang akan

dilakukan

- Mengajak anak untuk

mengikutikegiatan bermain

- Menanyakan warna kepada


anak dan mengarahkan

ntuk membentuk sesuatu.

a. anak dapat menyebutkan

warna yang ditunjuk.

b. anak dapat menyebutkan

bentuk yang ditunjukan

c. anak dapat menyusun

bentuk ke dalam lubang

sesuai ukuran.

3. Penutup 5 menit

Menyimpulkan, Anak dan keluarga tampak

mengucapkan salam senang, menjawab salam

8. Evaluasi

a) Evaluasi Struktur :

 Alat dan media sesuai dengan rencana

 Peran dan fungsi masing – masing sesuai dengan yang

direncanakan

b) Evaluasi proses :

 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan

 An. N mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

 An.N berperan aktif dalam jalanya terapi bermain


c) Evaluasi Hasil :

Setelah diberikan terapi bermain diharapkan 85% An. F mampu:

 An.N dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik

 An. N dapat menyebutkan warna warna

 An. N dapat menyebutkan bentuk yang ditunjukan

 An. N dapat menyusun bentuk ke dalam lubang sesuai ukuran.


C. Lampiran

1. Definisi Terapi Bermain

Bermain merupakan kegiatan untuk kesenangan yang di

timbulkannya tanpa mempertimbangkan akhir hasilnya (Adriana, D.

2011). Kegiatan yang di lakukan sesuai dengan keinginan dalam

mengatasi konflik dari dalan dirinya yang tidak di sadari dengan

kenginan untuk memperoleh kesenangan.

2. Tujuan , menurut Adriana, D. 2011

 Meminimalisir tindakan keperawatan yang traumatik

 Mengurangi kecemasan

 Membantu mempercepat persembuhan

 Sebagai fasilitas komunikasi

 Persiapan untuk hospitalisasi atau surgery

 Sarana untuk mengekspresikan perasaan

3. Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain menurut Adriana, D.

2011, antara lain:

 Membuang ekstra energi.

 Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti

tulang, otot dan organ-organ.

 Anak belajar mengontrol diri.

 Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna

sepanjang hidupnya.

 Meningkatnya daya kreativitas.


 Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang

ada disekitar anak.

 Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri

hati dan kedukaan.

 Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.

 Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.

 Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya

4. Jenis bermain menurut Adriana, D. 2011

a) Bermain aktif

Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan

diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain

aktif meliputi :

 Bermain konstruksi (Construction Play)

 Pada anak umur 1 tahun dapat membedakan warna-warna

dan menentukan arah (kanan, kiri, depan, belakang).

 Bermain drama (Dramatic Play)

 Misal bermain warna dan main mobil-mobilan dengan

teman-temannya.

 Bermain fisik

 Misalnya bermain mobil, bermain warna dan lain-lain.

b) Bermain pasif

Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan

melihat dan bermain mobil. Permainan ini cocok apabila anak


sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk

mengatasi kebosanan dan keletihannya.

Contoh ; bermain warna, dan bermain mobil dsb.

Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai

keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti

dibawah ini :

 Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak

mempunyai energi untuk aktif bermain.

 Tidak ada variasi dari alat permainan.

 Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.

 Tidak mempunyai teman bermain.

5. Alat permainan edukasi (APE) menurut Adriana, D. 2011

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang

dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan

usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :

 Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat

menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri

dari motorik kasar dan halus.

Contoh alat bermain motorik kasar : mobil-mobilan, mainan

yang ditarik dan didorong, tali, dll.Motorik halus :

menyamakan warna yang sama, dll.

 Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan

suara dan warna, dll. Contoh alat permainan : kertas lipat

berwarna, mobil-mobilan, dll.


 Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya

dengan interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat

Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai

bersama, misal mobil-mobilan, kertas lipat berwarna, dll.

6. Hal yang harus di perhatikan saat bermain menurut Adriana, D. 2011

a) Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan

anak.

b) Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.

c) Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum

meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk.

d) Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin

bermain.

e) Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.


DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. 2011. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta.

Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai