Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA BERMAIN

PERMAINAN LEGO PADA ANAK USIA SEKOLAH

Pembimbing :
Dr. Atti Yudiernawati, S.Kp,. M.Pd
Oleh :
Eriyanti Nur W. P17210181028

Jaziratul Islamiah P17210181017

Nadhea Mahardiga P17210183059

Riski Putri Noviana P17210182038

Moh. Ma’arif Thoriq P17210181007

I Gusti Agung Venna J P17210183049

Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang


Jurusan Keperawatan
D3 Keperawatan Malang
Agustus, 2019
SATUAN ACARA BERMAIN

Topik : permainan lego


Kelompok Sasaran : Anak usia sekolah usia 6-12 tahun
Tanggal/Bln/Th : 19 agustus 2019
Waktu : 07.00 WIB

A. LATAR BELAKANG
Lego adalah alat permainan edukatif yang terbuat dari plastik. Alat permainan ini berupa
potongan-potongan persegi maupun persegi panjang, yang masing-masing dapat ditancapkan dan
susun sesuai dengan keinginan atau kreativitas. Perminan lego hampir sama seperti building
block biasanya sangat mengkhususkan namun lebih varian. Kalau building block, biasanya
hanya mengkhusukan pada satu bangunan berupa rumah saja, namun untuk lego banyak objek
yang ditirukan.

Menurut (Yulianty, 2014) media lego dapat melatih kemampuan analitis anak didasarkan
pada pengamatan dan kesesuaian antar pilihan bentuk bangun dengan model atau bentuk
bangunan yang sesungguhnya. Misalnya bentuk atap rumah adalah segitiga sedangkan bentuk
roda adalah bulat dan bentuk bola adalah bundar.Selain itu ketelitian dalam menyatukan atau
memasangkan antar bentuk agar menyatu dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan
kemampuan motorik halus anak.

B. TUJUAN
1) Tujuan Instruksional Umum :
1. Melatih anak bekerja dalam tim
2. Meningkatkan keterampilan komunikasi
3. Meningkatkan kreatifitas anak
2) Tujuan Instruksional Khusus
1. Melatih keterampilan motorik halus anak
2. Meningkatkan kecerdasan anak yang meliputi kognitif, psikomotorik, dan psiko
sosial

C. KLASIFIKASI
1. Lego duplo
a. Lego duplo logo

b. Lego Duplo Sample

2. Lego machines and mechanism


3. Lego wedo
4. Lego NXT mindstroms
a. Lego NXT education
b. Lego NXT 1.0
c. Lego NXT 2.0
5. Lego Ev3

D. KEGIATAN

NO TAHAP KEGIATAN ALOKA METODE ALAT EVALUASI


SI PERAGA
WAKTU
(MENIT)
1. Pembukaa - Co-Leader 5 menit - Menjawab salam
membuka dan
n
mengucapkan
salam
- Memperkenalk
Mendengarkan
an diri terapis
- Memperkenalk Mendengarkan
an pembimbing
- Memperkenalk Mendengarkan dan
an anak satu saling berkenalan
persatu dan
anak saling
berkenalan
- Kontrak waktu
dengan anak
- Mempersilahka Mendengarkan
n Leader
Mendengarkan
2. Inti Kegiatan bermain : 25 menit menyusun lego
- Leader lego sesuai
menjelaskan Mendengarkan
yang
cara permainan
diinginkan
- Menanyakan
pada anak, anak anak
mau bermain Lego dapat Menjawab pertanyaan
atau tidak disusun
- Membagikan menyerupai
permainan binatang,
- Leader ,co- Menerima permainan
kendaraan,
leader, dan
rumah, dan
Fasilitator
memotivasi lain Bermain
anak sebagainya.
- Fasilitator
mengobservasi
Bermain
anak
- Menanyakan
perasaan anak
Mengungkapkan
perasaan

4 Penutup - Leader 10 menit - - Selesai bermain


Menghentikan
permainan
- Menanyakan
Mengungkapkan
perasaan anak
perasaan
- Menyampaikan
hasil permainan Mendengarkan
- Memberikan
hadiah pada anak Senang
yang cepat
menyelesaikan
permainan dan
bagus
- Membagikan Senang
souvenir/kenang-
kenangan pada
semua anak yang
bermain Mengungkapkan
- Menanyakan perasaan
perasaan anak
- Co-leader menutup Mendengarkan
acara
Menjawab salam
- Mengucapkan
salam

E. ORGANISASI
Leader : Fatmawati,S.ke
Observer : Novianti,S.kep
Fasilitator : Fira Ramadani, S.kep

 Uraian Tugas
Leader : Memimpin/memandu jalannya terapi bermain
Fasilitator : Mendampingi peserta
Observer : Mengobservasi jalannya bermaun tentang ketepatan
waktu, ketepatan masing-masing peran.

F. METODE
Menurut Latif, dkk (2011 : 219), bermain pembangunan dapat dilakukan dengan langkah-
langkah bermain pembangunan, adapun langkah-langkah bermain pembangunan sebagai berikut:

a. Pijakan lingkungan bermain pembangunan

1) Pengelolaan awal lingkungan pembangunan dengan tepat bangunan yang dipilih

2) Guru menyiapkan perlengkapan main pembangunan terstruktur maupun cair

3) Menata lingkungan pembangunan untuk mendukung hubungan sosial yang positif

b. Pijakan pengalaman sebelum main pembangunan

1) Membaca sebuah buku atau cerita yang memberi gagasan kepada anak yang
berkaitan dengan kegiatan pembangunan
2) Menggabungkan kosakata baru dan memperagakan konsepkonsep yang tertuju pada
bermain pembangunan

3) Mendiskusikan gagasan untuk pengalaman main pembangunan

4) Menyediakan kesempatan-kesempatan kepada anak untuk hubungan sosial dengan


teman dengan cara menempatkan bahanbahan dan tempat yang cukup.

5) Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main pembangunan

6) Merancang dan menerapkan urutan transisi untuk main

c. Pijakan pengalaman main pembangunan setiap anak

1) Guru mendemonstrasikan bagaimana cara membuat suatu bentuk konstruksi


sederhana di sesuaikan dengan tema, misalnya bentuk buah nanas

2) Memberikan setiap anak waktu yang cukup untuk beraktivitas dan berkreasi sesuai
dengan imajinasi dan kreativitasnya (paling sedikit 60 menit untuk membangun
hasil karyanya).

3) Guru mengajukan pertanyaan dan diskusi tentang pembangunan mereka hal ini
untuk memperkuat dan memperluas bahasa anak

4) Memberikan contoh hubungan yang tepat melalui percakapan dengan setiap anak
sambil mereka membangun

5) Mengamati dan mendokumentasikan kemajuan perkembangan anak – anak

d. Pijakan pengalaman setelah main

1) Guru mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling
menceritakan pengalaman mainnya

2) Kemudian anak membereskan alat-alat dan bahan yang telah digunakan dalam bermain.

G. MEDIA

Media atau bahan atau pralatan yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk memvisualisasikan idea tau gagasan, kreativitas, keinginan dalam
berkarya seni. Media dilihat dari jenisnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu: bahan alam
misalnya bunga segar, bunga kering, kayu, bambu, rotan, tanah liat, janur, dan lain
sebagainya. Kemudian yang kedua adalah bahan buatan yang merupakan hasil pengolahan
dari bahan baku, contohnya kertas, plastik, pita, cat, lem, kain, benang, dan sebagainya.

Alat permainan edukatif yang kelompok pilih berupa lego, lego merupakan
sejenis permainan bongkah plastik yang terkenal di kalangan anak-anak. bongkah-bongkah
ini serta kepingan lain dapat disusun menjadi model apa saja, seperti mobil, kereta api,
bangunan, kota, patung, pesawat terbang, robot, dan lain-lain. Sehingga Manfaat dari
bermain lego bagi perkembangan anak diantaranya: dapat membantu menstimulasi
kreativitas anak, imajinasi, konsentrasi, dan ketelitian. Disamping itu, dapat pula
dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan motorik halus dan kognitif anak.

H. EVALUASI
a. Evaluasi struktur yang diharapkan :
1. Alat-alat yang digunakan lengkap
2. kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
b. Evaluasi proses yang diharapkan
1. Terapi dapat berjalan dengan lancar
2. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
3. Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
4. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya
c. Evaluasi hasil yang diharapkan
1. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menghasilkan satu bangunan
dengan rapi
2. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
3. Anak merasa senang
4. Anak tidak takut lagi dengan perawat
5. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
6. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain

I. SUMBER PUSTAKA
Cnn Indonesia, “Lima Manfaat Bermain Lego Untuk Anak” (On-Line), Tersedia Di :
https://student.cnnindonesia.com/keluarga/20160826130547-436- 153988/lima-
manfaat-bermain-lego-untuk-anak/

http://repository.radenintan.ac.id/5439/1/SKRIPSI.pdf

MATERI
PENGERTIAN APE
Soetjiningsih berpendapat bahwa Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya, dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk perkembangan fisik-motorik (motorik kasar dan motorik
halus), bahasa, kognitif, sosial.
Andang Ismail mengatakan alat permainan edukatif sebagai alat permainan yang
dirancang secara khusus untuk pendidikan yang ditujukan membantu perkembangan anak.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa alat permainan edukatif adalah sebuah
alat bermain yang sangat menyenangkan yang bermanfaat untuk perkembangan dan dapat
meningkatkan pengetahuan atau pemahaman tentang sesuatu tanpa anak menyadarinya.

PERSYARATAN APE
Ada beberapa hal yang menjadi persyratan sebuah alat permainan dikatakan APE menurut tim
TBIF, yaitu:
a. Diperuntukan bagi anak balita
Permainan yang dibuat untuk merangsang perkembangan pada balita.
b. Multifungsi
Satu APE bisa di dapat berbagai variasi mainan sehingga stimulasi yang didapat
anakpun lebih beragam
c. Melatih problem solving
Dalam memainkannya anak diminta untuk melakukan problem solving.
d. Melatih konsep-konsep dasar
Melalui APE, anak dilatih untuk mengembangkan kemampuannya seperti
mengenal bentuk, warna, besaran, dan sebagainya.
e. Melatih ketelitian dan ketekunan
Dengan APE, anak tak hanya sekedar menikmati tetapi juga dituntut untuk teliti
dan tekun ketika mengerjakannya.
f. Merangsang kreativitas
Permainan ini merangsang anak untuk selalu kreatif lewat berbagai variasi mainan
yang dilakukan.
PENTINGNYA APE
Menurut Adang Ismail ada beberapa hal yang menjadikan alasan mengapa alat permainan
edukatif penting bagi anak usia dini adalah :
a. Permainan edukatif dapat meningkatkan pemahaman terhadap totalitas
kediriannya atau mengembangkan kepribadian anak.
b. Permainan edukatif dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak.
c. Permainan edukatif dapat meningkatkan kemampuan anak untuk menciptakan
hal-hal baru.
d. Permainan edukatif dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak.
e. Permainan edukatif dapat mempertajam prasaan anak.
f. Permainan edukatif dapat memperkuat rasa percaya diri anak
g. Permainan edukatif dapat merangsang imajinasi anak.
h. Permainan edukatif dapat melatih kemampuan berbahasa anak
i. Permainan edukatif dapat melatih motorik halus dan motorik kasar anak.
j. Permainan edukatif dapat membentuk moralitas anak
k. Permainan edukatif dapat melatih keterampilan anak
l. Permainan edukatif dapat mengembangkan sosialisasi anak.
m. Permainan edukatif dapat membentuk spiritualitas anak.

EVALUASI (SESUAI DOMAIN)

1. Melatih anak bekerja dalam tim


2. Meningkatkan keterampilan komunikasi
3. Meningkatkan kreatifitas anak
4. Melatih keterampilan motorik halus anak
5. Meningkatkan kecerdasan anak yang meliputi kognitif, psikomotorik, dan psiko sosial
LAMPIRAN :

1. Lego Duplo

8
a.Lego Duplo Logo b.Lego Duplo Sample

2. Lego Machines and Mechanism

16

3. Lego Wedo

8
4. Lego NXT Mindstorms

a. Lego NXT Education b. Lego NXT 1.0 c. Lego NXT 2.0

5. Lego Ev3

Anda mungkin juga menyukai