Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ILMU NEGARA

TEORI ASAL MULA NEGARA


ZAMAN YUNANI KUNO & ZAMAN ROMAWI KUNO
D

N
OLEH
KELOMPOK 1
SESI 1
NAMA

1. KHOIRUL RIKI
2. NURMA ANGGITA PUTRI

FAKULTAS HUKUM
KELAS HANS KELSEN
DOSEN PEMBIMBING : ZAID AFIF S.H.,M.Hum.
TAHUN AJARAN : 2019/2020

1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat,taufik serta hidayahNya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Makalah Teori Asal
Mula Negara Zaman Yunani Kuno & Zaman Romawi Kuno” di ajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah ilmu negara.

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penyusunan makalah ini hingga pada batas waktu yang di tentukan.

Kami sebagai penyusun sangat menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik yang bersifat membangun dan saran para pembaca
untuk kesempurnaan makalah ini dengan baik . sehingga makalah ini dapat memberi informasi dan
berguna bagi para pembaca dan khususnya kami sebagai penyusun.

Hormat Kami

Kelompok Satu

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara adalah suatu wilayah yang memiliki batas, penduduk, dan pemerintahan yang
berdaulat di dalamnya. Suatu negara terbentuk bukan karena tidak ada alasan atau penyebabnya.
Semua negara di muka bumi ini memiliki sejarah tersendiri tentang asal mula terbentuknya. Oleh
karenanya kita harus mengetahui asal mula terbentuknya suatu negara. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai hal itu.

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas yang dibebankan oleh dosen pembimbing mata
kuliah ilmu negara. Dan juga bertujuan memberikan sedikit bahan bacaan untuk melengkapi
pengetahuan kita tentang topik yang telah diutarakan sebelumnya.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:

 Proses atau pendekatan primer tentang asal mula terjadinya negara;


 Teori-teori tentang terjadinya negara;
 Proses atau pendekatan sekunder tentang asal mula terjadinya negara; dan
 Pendapat sebagian tokoh dalam teori terjadinya negara.

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah:

 Menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan;


 Memberikan materi tentang asal mula terjadinya suatu negara;
 Memaparkan proses/ pendekatan tentang asal mula terjadinya suatu negara; dan
 Memberikan beberapa contoh negara sesuai pendekatan yang dipaparkan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

zaman Yunani kuno

Asal mula negara pada zaman Yunani kuno yaitu dari keluarga, menjadi kelompok, lalu
menjadi desa dan akhirnya menjadi polis ( kota ). Tujuan mereka berkelompok adalah untuk meminta
perlindungan atau bisa dikatakan saling tolong menolong ( sifat manusia yang homo homini lopus ).
Jadi pada waktu itu negara merupakan sebuah kota atau city state. stilah "Yunani Kuno" diterapkan
pada wilayah yang menggunakan bahasa Yunani pada Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas
pada semenanjung Yunani modern, tetapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang
Yunani, di antaranya Siprus dan Kepulauan Aigea, pesisir Anatolia (saat itu disebut Ionia), Sisilia dan
bagian selatan Italia (dikenal sebagai Yunani Besar), serta pemukiman Yunani lain yang tersebar
sepanjang pantai Kolkhis, Illyria, Thrakia, Mesir, Kyrenaika, Galia selatan, Semenanjung Iberia timur
dan timur laut, Iberia, dan Taurika.1

Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak dasar bagi
Peradaban Barat.Budaya Yunani memberi pengaruh kuat bagi Kekaisaran Romawi, yang selanjutnya
meneruskan versinya ke bagian lain Eropa. Peradaban Yunani Kuno juga sangat berpengaruh pada
bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni, mendorong Renaisans di Eropa Barat, dan
bangkit kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan
Amerika

A. Bentuk negara pada zaman Yunani kuno adalah city state (negara kota)

B. bentuk pemerintahannya yaitu2 :

Ø Aristokrasi : yang berkuasa sekelompok orang-orang ahli.

Ø Timokrasi : yang berkuasa adalah orang-orang kaya.

Ø Oligarki : yang berkuasa adalah orang kaya yang ingin lebih kaya lagi.

Ø Demokrasi : seluruh kekuasaan berada ditangan rakyat.

1
Ilmu negara ; hotma P sibuea ;erlangga ;2014

2
Jurnal ilmu negara

4
Ø Tirani ( anarki ) : keadaan yang kacau balau.

Karena keadaan menjadi kacau balau maka mereka semua mulai mencari seseorang yang bisa
diangap menjadi pemimpin.

C. Maksud dan tujuan negara pada zaman Yunani kuno yaitu:

Ø Memberikan / memperoleh kehidupan yang lebih baik.

Ø Mendapatkan perlindungan keamanan.

D. Untuk hakekat negara pada zaman Yunani kuno yaitu negara adalah suatu keluarga
yang besar berarti ikatan persaudaraannya masih sangat kuat.

paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung
semenanjung Balkan ini, tercipta dan berkembang berbagai hal penting, misalnya demokrasi, alfabet,
filsafat, teater, dan ilmu pasti.
Yunani kuno berlangsung dari periode Arkhaik, pada abad 8-6 SM, hingga tahun 146 SM
ketika Romawi menaklukan Yunani setelah Pertempuran Korinthos. Pusat dari periode ini disebut
Yunani Klasik, yang berlangsung dari abad 5-4 SM, dan diawali oleh keberhasilan Yunani, dengan
dipimpin oleh kota Athena, dalam memukul mundur serangan dari Persia. Zaman Emas Athena
berakhir setelah Sparta mampu mengalahkan Athena dalam Perang Peloloponnesos. Perang
Peloponnesos (431-404 SM) antara Sparta dan Athena, beserta sekutu masing-masing, amat sangat
melemahkan kekuatan kolektif Yunani, dan pada 336 SM, hampir semua negara-kota di Yunani
berada di bawah kekuasaan Makedonia. Itu adalah untuk pertama kalinya Yunani menjadi satu unit
politik. Aleksander III (kelak dikenal sebagai Aleksander Agung), raja Makedonia berikutnya,
mewarisi Yunani dari ayahnya, Phillip. Dengan pasukan dari Yunani, Aleksander berhasil
menaklukan sebagian besar wilayah yang sudah dikenal oleh orang Yunani. Bersama penaklukannya,
dia juga menyebarluaskan budaya Yunani (Hellenisme, atau ελληνισμος) ke Mesir, Persia, dan
bahkan India. Setelah kematian Aleksander Agung, kekaisarannya terpecah menjadi empat, dan salah
satunya adalah Yunani, yang bertahan sampai 168 SM, ketika akhirnya Makedonia ditaklukan oleh
Romawi. Keseluruhan Yunani sendiri benar-benar dikuasai oleh Romawi pada 146 SM.
Pada Periode Klasik, budaya Yunani berkembang pesat, dan tersebar ke penjuru Laut Mediterania
melalui Kekaisaran Athena, selain juga oleh para pedagang, imigran, dan penakluk dari Yunani.
Yunani Klasik sangat berpengaruh terhadap Kekaisaran Romawi, yang pada gilirannya
menyebarluaskannya ke seluruh penjuru Mediterania dan Eropa di bawah kekuasaan Romawi. Karena
alasan inilah, Yunani Klasik dianggap sebagai pondasi bagi peradaban Barat.

5
Pengertian demokrasi pada zaman Yunani kuno termasuk dalam demokrasi langsung. Karena
semua orang atau rakyat boleh mengikuti semua urusan negara atau secara langsung menentukan
kebijakan pemerintah negara tapi pada akhirnya urusan pribadi juga dimasukkan sehinga timbullah
perbuatan anarkis.

E. Untuk perbedaan antara demokrasi kuno dengan demokrasi sekarang yaitu :

Demokrasi kuno : penyampaian aspirasi rakyat disampaikan secara langsung.


Demokrasi sekarang : penyampaian aspirasi rakyat dilakukan melalui perantara yaitu DPR.

F. Pada zaman Yunani kuno ini terdapat beberapa filsafat diantaranya adalah

 Orang yang tadinya baik setelah mendapatkan jabatan atau kedudukan menjadi lupa daratan.

 Bahwa negara merupakan suatu keluarga yang besar.

G. Teori-teori pada zaman Yunani kuno antara lain :

 Socrates
Menurut Socrates negara bukanlah semata-mata merupakan suatu keharusan yang bersifat
objektif,yang asal mulanya berpangkal pada pekerti manusia. Sedang tugas negara adalah
menciptakan hukum yang harus dilakukan para pemimpin atau para penguasa yang dipilih secara
saksama oleh rakyat.

Pada zaman Yunani kuno dapat dilaksanakan suatu system pemerintahan negara yang bersifat
demokratis karena :

a) Negara Yunani pada waktu itu masih kecil yaitu berupa polis atau City State, negara kota.

b) Persoalan di dalam negara dahulu tidaklah seruwet dan berbelit-belit seperti sekarang ini, lagipula
jumlah warga negaranya masih sedikit.

c) Setiap warga negara ( kecuali yang masih bayi, sakit ingatan dan budak-budak belian ) adalah
negara minded, dan selalu memikirkan tentang penguasa negara, cara memerintah dan sebagainya.

 Plato

6
Menurut Plato negara itu timbul atau ada karena adanya kebutuhan dan keinginan manusia yang 3
beraneka macam, menyebabkan mereka harus bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Tiap-tiap orang itu mempunyai tugas sendiri-sendiri dan bekerja sama untuk memenuhi kepentingan
mereka bersama. Kesatuan mereka inilah yang kemudian disebut masyarakat atau negara.

Plato mengatakan bahwa tujuan negara yang sebenarnya adalah untuk mengetahui atau mencapai
atau mengenal idea yang sesungguhnya, sedang yang dapat mengetahui atau mencapai idea yang
sesunguhnya itu hanyalah akhli-akhli filsafat saja. Maka dari itu pimpinan negara atau pemerintahan
negara sebaiknya harus dipegang oleh akhli-akhli filsafat saja.

Untuk hakekat negara, Plato mengatakan bahwa luas negara itu harus diukur atau disesuaikan
dengan dapat atau tidaknya, mampu atau tidaknya negara memelihara kesatuan di dalam negara itu
karena pada hakekatnya negara itu adalah suatu keluarga yang besar.

Menurut Plato, puncak dari dari bentuk negara itu adalah Aristokrasi dimana pemerintahannya
dipegang oleh para cerdik pandai dan yang dalam menjalankan pemerintahannya itu berpedoman
pada keadilan. Pemerintahan Aristokrasi itu tidak lagi dijalankan untuk kepentingan umum, dan tidak
lagi berpedoman pada keadilan sehingga terjadilah perubahan dari Aristokrasi menjadi Timokrasi.
Didalam Timokrasi ini segala tindakan penguasa hanya dilaksanakan atau ditujukan untuk
kepentingan penguasa itu sendiri. Sehingga kekayaan dan pendapatan negara jatuh ke tangan
hartawan dan menimbulkan milik pribadi atau milik partikuler. Bahkan diadakan undang-undang
yang menentukan bahwa yang berhak memegang pemerintahan itu hanyalah orang-orang kaya saja.

Berubahnya sifat pemerintahan tadi mengakibatkan perubahan bentuk negara dari Timokrasi
menjadi Oligarki. Di dalam Oligarki yang memegang pemerintahan yaitu orang-orang kaya tadi yang
mempunyai hasrat atau cenderung lebih ingin kaya lagi. Setelah rakyat yang sebagian besar terdiri
dari orang-orang miskin itu menyadari keadaannya maka mereka semua memberontak melawan
hartawan yang memegang pemerintahan.

Setelah pemerintahan jatuh ke tangan rakyat maka yang diperhatikan adalah kepentingan rakyat
itu sendiri atau kepentingan umum. Negara dimana pemerintahannya dipegang oleh rakyat dan
kepentingan umum yang diutamakan dinamakan Demokrasi. Tetapi pada akhirnya timbullah
kemerdekaan dan kebebasan yang tidak terbatas yang pada akhirnya orang ingin merdeka-semerdeka-
merdekanya, ingin bebas-sebebas-bebasnya. Keadaan tersebut dinamakan Anarki yaitu keadaan
dimana setiap orang dapat berbuat sesuka hatinya sendiri yang mengakibatkan suasana kacau balau.

Dalam keadaan demikian hasrat dari penguasa adalah menjaga supaya tidak ada persaingan
terhadap dirinya, untuk itu mereka tidak segan-segan semua musuh-musuhnya. Negara yang
berpemerintahan demikian disebut Tyranni. Pemerintahan yang sangat jauh dari cita-cita keadilan,
sebab seorang Tyran itu selalu berusaha menekan rakyatnya.
3
J.H. Rapar,Filsafat Politik Plato,op.cit

7
 Aristoteles

Menurut Aristoteles negara itu merupakan suatu kesatuan yang tujuannya untuk mencapai kebaikan
yang tertinggi yaitu kesempunaan diri manusia sebaai anggota dari negara. Menurut Aristoteles
negara terjadi karena penggabungan keluarga-keluarga menjadi suatu kelompok yang lebih besar,
kelompok itu bergabung lagi hingga menjadi desa. Dan desa ini bergbung lagi demikian seterusnya
hingga timbul negara yang sifatnya masih merupakan suatu kota atau polis.Menurut Aristoteles
tujuan negara adalah kesempurnaan diri manusia sebagai anggota masyarakat sebab kebahagiaan
manusia tergantung daripada kebahagiaan masyarakat.

 Epicurus

Menurut Epicurus tujuan negara itu selain menyelenggarakan ketertiban dan keamanan, juga
menyelenggarakan kepentingan perseorangan.Epicurus adalah pencipta ajaran individualisme yang
menganggap bahwa elemen atau bagian terpenting bukanlah negara atau masyarakat tetapi individu
itu sendiri sebagai anggota masyarakat. Ajaran Epicurus tentang sifat susunan masyarakat atau negara
disebut ajaran atoomisme.Ajaran Epicurus tentang negara dan hukum hanya berkembang dan
mempunyai manfaat pada saat itu saja sehingga tidak mempunyai nilai sama sekali. Ajaran Epicurus
hanya khusus ditujukan untuk memperbaiki atau mengatasi kebobrokan masyarakat pada saat itu saja.

H. Perbandingan antara peradaban Yunani dan Romawi :

1. Kehebatan bangsa Romawi dibandingkan dengan Yunani dalam seni bangunan adalah Sistem
beton

2. Peninggalan bangunan keagamaan yang memiliki kesamaan fungsi untuk pemujaan di Yunani
adalah : kuil Partenon, Romawi : Pantheon

3.Tembok pertahanan atau Limes memiliki kesamaan fungsi dengan bangunan serupa di negara
Cina

4. Colloseum adalah Bangunan seperti stadion untuk berbagai pertunjukan dan hiburan
misalnya: Gladiator, perkelahian singa dengan manusia dan lain-lain

5. Wiracarita Aeneas karya Vergelius dapat disetarakan dengan karya besar jaman Yunani
berjudul Illiad dan Odyssal karangan Homerus

6.Militerisme di Romawi menyerupai kehidupan militer di Yunani terutama Polis Sparta

7. Negarawan Yunani dan Romawi yang mengembangkan hukum adalah Yunani: Solon dan
Perikles, Romawi : Yustinianya

8
BABIII
PENUTUPAN

KESIMPULAN

Peradaban Yunani dan Romawi merupakan fondasi kebudayaan Eropa (Barat). Jika
peradabanMesir adalah hadiah dari Sungai Nil, demikian pula Mesopotamia dari Sungai Efrat dan
Tigris, makaperadaban Yunani dan Romawi adalah ‘pemberian’ dari lingkungan geografi di sekitar
Laut Tengah.Wilayah ini merupakan dunia tersendiri, baik iklimnya yang khas (disebut
iklim Laut Tengah)m a u p u n t u m b u h - t u m b u h a n n y a , b e r b e d a d e n g a n y a n g a a d a d i
d a e r a h l a i n . N . D a l d j o n i melukiskannya sebagai pulau di tengah-tengah Dunia Kuno.
Pantai-pantainya berbatuan keras.Dalam musim dingin, Laut Tengah terkenal praharanya yang
dahsyat. Meski demikian, lautan itupernah berfungsi sebagai jalan raya dunia. Kondisi itulah
yang melahirkan mental bangsa Yunaniyang memposisikan dirinya tersendiri, tidak
bergantung pada alam lingkungannya,

sehinggaberupayakerasberpikirdanberperilakudalamupayaeksistensinya.Situasi polis yang selalu


saling menyerang (perang) menyebabkan pelatihan fisik (militer) menjadifokus pembinaan,
utamanya di Sparta dengan kebijakan wajib militernya. Sementara Athena lebihberfokus (bukan
mengabaikan militer) pada dunia non-militer, utamanya soal kebudayaan. Walhasil,di polis yang
terakhir ini terlahir sejumlah filsuf dan pemikir besar Yunani yang ‘abadi’. Di antara20

para pemikir itu ialah Socrates, Plato, dan Aristoteles yang banyak diperbincangkan ide-
idenyasampaisekarang.Wilayah Yunani dan wilayah Romawi merupakan wilayah yang memiliki
kondisi alam ang berbedameskipun memiliki kemiripan dalam beberapa hal. Wilayah Yunani yang
gersang dan tandus yangsulit untuk bercocok tanam lebih mengutamakan hasil laut dan
perdagangan sambil melakukankolonidiberbagaiwilayahyangadadisekitarlautTengah.Wilayah
Romawi yang terkenal dengan lembah sungai po dan lembah campania yang memilikicurah
hujan yang cukup untuk bertani membuat masyarakatnya lebih banyak tinggal dipedalaman.Hal
ini juga di du ku ng kurang n ya pe ngetahuan mereka terhadap dunia pela yara n
sebelu mkedatangan bangsa Yunani dan Kartago. Suburnya daerah yang ada di
pedalaman membuatmereka lebih suka melakukan aktivitasnya di daratan karena hasil
yang mereka kelola daripertanian sudah lebih dari cukup untuk penhidupan pada masa itu.21

Anda mungkin juga menyukai