Anda di halaman 1dari 3

Seorang bayi laki-laki, berusia 51 hari, dibawa orang tuanya ke praktek dokter dengan

keluhan tampak kuning pada kulit dan mata sejak berusia 1 bulan. Pada anamnesis
didapatkan adanya demam yang tidak terlalu tinggi, hilang timbul sejak berusia 3 minggu,
orang tua juga mengeluhkan buang air kecil anaknya berwarna pekat seperti teh, tinja yang
berwarna pucat seperti dempul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bayi tampak aktif dan
masih menyusu kuat pada ibu, ikterik pada sklera dan kulit, hepatomegali dan lien tidak
teraba. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil Hb 11 gr/dL, leukosit 14.000/mm3, bilirubin
direk 9 mg/dL, bilirubin indirek 3,1 mg/dL. ALT 201 U/L (N: 10-41 U/L), AST 305 U/L (N:
11-41 U/L), gama GT 129 U/L (N=11-50U/L), PT 12 detik (normal) dan kolsterol 310 mg/L.
Hasil urinalisis : bilirubin +3, leukosit 25-30/lpb.
1. Pada kondisi ilustrasi kasus diatas, diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut
adalah
a. Kolestasis intrahepatal ec suspect infeksi saluran kemih
b. Kolestasis ekstrahepatal ec suspect atresia bilier
c. Kolestasis intrahepatal ec suspect infeksi CMV
d. Kolestasis intrahepatal ec suspect sepsis
e. Kolestasis intrahepatal ec suspect Allagile sindrom

2. Pemeriksaan penunjang apakah yang sebaiknya pertama kali dilakukan untuk menentukan
etiologi kolestasis pada pasien diatas :
a. Pemeriksaan kultur darah
b. Pemeriksaan rontgen funduskopi
c. Pemeriksaan kultur urin
d. Pemeriksaan darah perifer lengkap
e. Pemeriksaan echocardiography

3. Pemeriksaan penunjang apakah yang sebaiknya dilakukan pertama kali untuk menentukan
kolestasis intrahepatal atau ekstrahepatal pada pasien diatas :
a. MRI abdomen
b. Rontgen polos abdomen
c. USG abdomen
d. USG abdomen 2 fase
e. Kolangiografi
Seorang anak perempuan usia 3 bulan didiagnosis dengan keluhan tampak kuning sejak 2
bulan yang lalu. BAB berwarna fluktuatif sampai akholik. BAK warna seperti teh pekat. pada
pemeriksaan fisik didapatkan adanya mikrosefali, katarak, hepar teraba 2/3-1/3 kenyal, rata,
tajam, lien teraba S2. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan bilirubin direk darah 9
mg/dl, SGOT 120 u/l, SGPT 156 u/l, alkali fosfatase 500 u/l, gamma glutamil transpeptidase
95 u/l.
4. Apakah kemungkinan diagnosis anak ini
a. Hepatitis
b. Atresia bilier
c. Atresia duodenum
d. Kolestasis intrahepatal
e. Sirosis hepatis

5. Apakah penyebab kelainan pada anak ini


a. Infeksi CMV
b. Infeksi Toksoplasma
c. Infeksi Rubella
d. Infeksi Herpes
e. Infeksi Sifilis

Seorang anak perempuan usia 1 bulan dengan keluhan BAB dempul sejak lahir. Anak tampak
kuning sejak 15 hari yang lalu dan BAK berwarna kuning pekat sejak lahir. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan kulit ikterik seluruh tubuh, sclera ikterik, perut tampak
membuncit, hepar teraba 2/3-1/3, kenyal, rata dan pinggir tajam.
6. Apakah kemungkinan diagnosis penyakit pada anak ini
a. Hepatitis
b. Atresia bilier
c. Atresia duodenum
d. Kolestasis intrahepatal
e. Sirosis hepatis
7. Pemeriksaan yang tidak termasuk dalam Tohoku skor adalah
a. Warna BAB waktu lahir
b. Onset ikterik
c. Gamma GT
d. Alkali fosfatase
e. Bilirubin
8. Pemeriksaan penunjang apakah yang dapat dilakukan pada anak ini, kecuali
a. Ultrasonografi 2 fase
b. Skintigrafi
c. Biopsi hati
d. Rontgen Foto Abdomen
e. MRI Abdomen
Seorang anak laki-laki usia 1 tahun dengan keluhan tampak kuning sejak 1 bulan yang lalu.
Anak juga mengeluhkan nyeri perut berulang. Buang air besar bewarna dempul. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya massa di epigastrium kanan disertai nyeri tekan.

9. Apakah kemungkinan diagnosis penyakit pada anak ini


a. Hepatitis
b. Atresia bilier
c. Atresia duodenum
d. Kista duktus koledukus
e. Sirosis hepatis
10. Penyebab nyeri perut pada anak ini adalah
a. Penekanan massa
b. Peningkatan serum amylase
c. Peningkatan asam lambung
d. Benar semua
e. Salah semua

Anda mungkin juga menyukai