KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya laporan praktik kerja industri ini dapat diselesaikan.
Laporan ini merupakan salah satu persyaratan untuk nilai kelulusan di Sekolah
Menengah Kejuruan Sekolah Menengah Analis Kimia Padang dan juga sebagai salah
satu bahan pertanggungjawaban penulis selama mengikuti Praktik Kerja Industri di
PT. Surveyor Indonesia Cabang Batam yang dilaksanakan pada tanggal 09 juli s/d 09
Desember 2018.
Laporan ini mencakup hal-hal yang terdapat dalam dunia industri yang
menambah pengetahuan dan hal baru tentang industri secara umum, khususnya bagi
penulis.Pada kesempatan ini penulis ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang
turut membantu:
1. Ayah dan Ibu yang telah memberikan dukungan dan doa kepada
penulis.
2. Bapak Rully Marinto, selaku kepala cabang PT. Surveyor Indonesia
Cabang Batam.
3. Bapak M. Rudi selaku kepala SDM PT. Surveyor Indonesia Cabang
Batam.
4. Bapak Iwan Mulyawan, S. Si selaku manager teknis PT. Surveyor
Indonesia Cabang Batam dan pembimbing penulis selama
melaksanakan prakerin.
5. Bapak Charles Beni, A. Md selaku penyelia PT. Surveyor Indonesia
Cabang Batam yang telah memberikan masukan selama melaksanakan
prakerin.
6. Ibu Neni Alfiana, S. Si selaku staf analis kimia PT. Surveyor Inonesia
Cabang Batam yang telah memberikan masukan selama melaksanakan
prakerin.
7. Ibu Weny Wastuti, A. Md selaku analis kimia PT. Surveyor Indonesia
Cabang Batam yang telah memberikan masukan selama melaksanakan
prakerin.
8. Bapak Feggy Irsandi selaku analis kimia PT. Surveyor Indonesia
Cabang Batam yang telah memberikan masukan selama melaksanakan
prakerin.
9. Bapak Junial Rahman Wirson, A.Md selaku petugas sampling PT.
Surveyor Indonesia Cabang Batam yang telah memberikan masukan
selama melaksanakan prakerin.
10. Bapak Huda Luthfi, S.KKK selaku petugas sampling PT. Surveyor
Indonesia Cabang Batam.
11. Bapak Andre Prastia Rahman selaku petugas sampling PT. Surveyor
Indonesia Cabang Batam yang telah memberikan masukan selama
melaksanakan prakerin.
12. Ibu Yenny Hermayanti M.Si selaku pembimbing akademis di SMK
SMAK Padang.
13. Bapak Drs. Nasir selaku kepala SMK SMAK PADANG.
Penyusunan laporan ini telah di usahakan semaksimal mungkin,
namun penulis menyadari tentu masih terdapat banyak kekurangan di
dalamnya.Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
memberikan pengetahuan bagi semua pihak dengan segala kekurangan
dan kelebihannya.
DAFTAR ISI
3.3.5. Spektrofotometer................................................................................................... 27
3.4 Metodologi Pengujian ................................................................................................... 33
3.4.1 Alat.................................................................................................................. 33
3.4.2 Bahan ..................................................................................................................... 33
3.4.3Cara Kerja ............................................................................................................... 33
3.4.4 Intruksi Pemakaian Alat ......................................................................................... 34
Spektrofotometer Spectroquant Prove 300 .................................................................... 34
BAB IV ................................................................................................................................... 36
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................... 36
4.1 HASIL ........................................................................................................................... 36
4.2 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 36
BAB V .................................................................................................................................... 38
PENUTUP .............................................................................................................................. 38
5.1 KESIMPULAN ............................................................................................................. 38
5.2 SARAN ................................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 39
LAMPIRAN............................................................................................................................ 40
A. FOTO PERUSAHAAN ................................................................................................ 40
B. FOTO LABORATORIUM ............................................................................................ 42
C. FOTO ALAT DAN BAHAN ...................................................................................... 44
D. FOTO PENGUJIAN KLORIN ................................................................................... 45
E. FOTO PENGUJIAN COD .......................................................................................... 47
TIM PENGUJI
Mengetahui
Manager Teknis
NIK. 75073609
Pembimbing perusahaan
NIK. 75073609
Pembimbing,
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pengujian yang penulis lakukan adalah :
1.3 Manfaat
a. Untuk memenuhi salah satu tugas akhir dari praktek kerja industri yang
dilakukan oleh sekolah
b. Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui betapa pentingnya air
limbah.
c. Memberi motivasi, dedikasi serta inisiatif untuk terjun kedunia kerja dan
ikut bersaing di dalamnya pada saat setelah menyelesaikan program
sekolah.
d. Menerapkan teori yang diperoleh dari sekolah terhadap masalah yang
terjadi di dunia kerja pada umumnya dan industri kimia pada khususnya.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Sejak bulan April 1997, Surveyor telah merumuskan misi sebagai perusahaan
jasa dalam arti luas. Dengan rumusan misi yang baru, Surveyor memberikan beberapa
Surveyor Indonesia berkantor pusat di Jakarta dan memiliki enam kantor cabang
dan beberapa unit wilayah kerja di seluruh Indonesia, menyediakan pelayanan baik di
pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Pada tanggal 1 Agustus 1992 PT.Surveyor Indonesia mendirikan kantor cabang
Batam, kantor tersebut beralamat di Jalan Kerapu No.02 Batu Ampar, Batam.
Sebagian besar pegawai direkrut dari kantor pusat dan ditempatkan di Batam sebagai
Inspektur, Verifikator, Auditor dan Manajemen Cabang.
B. Misi
a. Mendorong pelanggan untuk mampu memenuhi persyaratan pelanggan
global sehingga memiliki daya saing global.
b. Mitra strategis pemerintah, Swasta dan lainnya untuk mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya dan produk dalam negeri pada bidang
infrastruktur, kemaritiman, energi, dan ketahanan negara.
c. Menyediakan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi nasional
dan atau internasional dan teknologi terkini untuk memenuhi tuntutan
pasar.
KEPALA CABANG
RULLY MARINTO
SEKRETARIS
RITA
KABAG OPERASI
ANDRY RIYANTO
IWAN MULYAWAN
PENYELIA
CHARLES BENY
BAB III
PELAKSANAAN PRAKERIN
komersial, dan industri bersama dengan air tanah,air permukaan, dan air
hujan.
Berikut beberapa peraturan yang sudah tidak berlaku lagi dengan
dikeluarkannya regulasi ini:
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003
tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik dan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah.
Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun
2014 tentang Baku Mutu Air Limbah,limbah adalah air sisa dari suatu hasil
usaha atau kegiatan.Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari
aktivitas hidup sehari-hari manusia yang berhubungan dengan pemakaian
air.Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan
atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah
yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha dan atau
kegiatan.Limbah yang dapat dikelola dengan baik, dapat menimbulkan
gangguan terhadap lingkungan maupun kesehatan.
Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa
organik dan Senyawa anorganik.Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu,
kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap
limbah.Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung
pada jenis dan karakteristik limbah.
A. Jenis-Jenis Limbah
Berdasarkan jenisnya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Berbahaya dan beracun)
a. Limbah cair
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak
menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan
baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus
dibuang. Air terikat dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya
ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air
ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian
lingkungan.Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik
maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh
masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai
dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai
teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah
dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan
yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode
pengolahan:
1. Pengolahan secara fisika
2. Pengolahan secara kimia
3. Pengolahan secara biologi
Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut
dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud
cair . Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :
a. Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat
limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
b. ParameterLogam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia ( -N) dengan metoda Biru
Indofenol
d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat ( ) dengan metoda Titrimetrik
g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
b. Limbah padat
a. Karakteristik Fisik
1. Zat Padat
2. Bau
3. Suhu
4. Warna
5. Kekeruhan
b. Karakteristik Kimia
1. Bahan organic
3. DO (Dissolved Oxygen)
5. pH (potensial of Hydrogen)
6. Logam berat
c. Karakteristik Biologi
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adalah jumlah
logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam
berarti dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh
memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun
diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi
dalam tumbuh-tumbuhan yang terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk
menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka
limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke
lingkungan.
Dengan demikian, standar kualitas air untuk setiap keperluan akan
berbeda, bergantung pada penggunaan air tersebut, untuk keperluan rumah
tangga berbeda dengan standar kualitas air untuk keperluan lain seperti untuk
keperluan pertanian, tenaga pembangkit listrik dan industri.
Temperatur oC 38 40
yang telah ditetapkan agar tidak mencemari lingkungan. Uji COD yaitu suatu
uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan-bahan
organic yang terdapat dalam air.
3.3.4. Spektrofotometri
a. Pengertian spektrofotometri
Spektrofotometri merupakan salah satu metode analisa instumental
yang menggunakan dasar interaksi energi dan materi. Spektrofotometri dapat
dipakai untuk menentukan konsentrasi suatu larutan melalui intensitas serapan
panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang yang dipakai adalah panjang
gelombang maksimum yang memberikan absorbansi maksimum. Salah satu
prinsip kerja spektrofotometri didasarkan pada fenomena penyerapan sinar
oleh spese kimia tertentu di daerah ultra violet dan sinar tampak (visible).
Pada spektrofotometer, yang penting untuk diperhatikan ialah perbedaan
antara spektrofotometer sinar tunggal dan spektrofotometer sinar ganda.
Spektrofotometer sinar tunggal biasanya dipakai untuk kawasan spectrum
ultraungu dan cahaya yang terlihat. Spktrofotometer sinar ganda dapat
dipergunakan baik dalam kawasan ultraungu dan cahaya yang terlihat maupun
dalam kawasan inframerah.
C= V. λ
Ultraviolet <400
Violet 400-450
Biru 450-500
Hijau 500-570
Kuning 570-590
Orange 590-620
Merah 620-760
E = h. v
3.3.5. Spektrofotometer
a. Definisi Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk menganalisa
Suatu senyawa baik kuatitatif maupun kualitatif, dengan cara mengukur
transmitan ataupun absorban suatu cuplikan sebagai fungsi dan konsentrasi.
Penentuan secara kualitatif berdasarkan puncak-puncak yang dihasilkan pada
spektrum suatu unsur tertentu pada panjang gelombag tertentu, sedangkan
penentuan secara kualitatif berdasarkan nilai absorbansi yang dihasilkan dari
spektrum senyawa kompleks unsur yang dianalisa dengan kompleks unsur
yang sesuai. Spektrofotometris dapat dinanggap sebagai perluasan suatu
pemeriksaan visual, lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-
macam zat. Terancangnya alat ini diawali dari Beer dan Lambert yang
menemukan hukum yang menerangkan interaksi bahan kimia dengan
gelombang cahaya (electromagnetic), yang disimpulkan dalam hukum Beer-
Lambert menyebutkan berkembangnya analisis kimia dengan menggunakan
alat instrumentasi yakni spektrofotometer ( P, Tripler). Dalam hukum Beer-
Lambert dijelaskan bila suatu media yang transparan, maka bertambah-
turunnya intensitas cahaya yang ditransmisikan sebanding dengan tebal dan
kepekaan media yang digunakan. Suatu spektrofotometer standar terdiri atas
spektrofotometer untuk menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang
terseleksi yaitu bersifat monokromatik serta suatu fotometer yaitu piranti
untuk mengukur intensitas berkas monokromati, penggabungan bersama
dinamakan 6 spektrofotometer. Penggabungan alat optik ini merupakan
elektronika sifat kimia dan fisiknya dan detektor yang digunakan secara
langsung mengukur intensitas dari cahaya yang dipancarkan (lt) dan secara
tidak langsung cahaya yang diabsorbansi. Kemampuan ini bergantung pada
spectrum elektromagnetik yang diabsorb (serap) oleh benda (Khopkar, 2007).
b. Jenis-jenis Spektrofotometer
Spektrofotometer terdiri dari jenis berdasarkan sumber cahaya yang
digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Spektrofotometer Vis (Visible)
Pada spektrofotometer ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi
adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum
elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang
gelombang sinar tampak adalah 380-750 nm. Sehingga semua sinar yang
dapat dilihat oleh mata manusia, maka sinar tersebut termasuk kedalam sinar
tampak (visible).
2. Spektrofotometer UV (Ultra Violet)
Berbeda dengan spektrofotometri visible, spektrofotometri UV
berdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang
gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu
deuterium. Deuterium disebut juga heavy hidrogen yang merupakan isotop
hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan didaratan. Inti atom
deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hydrogen
hanya memiliki dari bahasa Yunani, deuteros, yang berarti “dua” mengacu
pada intinya yang menjadi dua partikel. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi
oleh mata mausia maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini merupakan
senyawa yang tidak memiliki warna bening dan transparan.
3. Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV
dan Visible yang menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber
cahaya UV dan sumber cahaya Visible. Meskipun untuk alat yang lebih
canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan
Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Spektrum
absorpsi dalam daerah-daerah ultraviolet dan sinar tampak terdiri dari satu
atau beberapa pita absorpsi. Untuk istem spektrofotometris, UV-Vis paling
banyak tersedia dan paling popular digunakan. Kemudahan metode ini adalah
dapat digunakan baik untuk sampel berwarna juga untuk sampel tak berwarna
seperti senyawa organik yang berdasarkan transisi atau dan karena itu
memerlukan kromofor di dalam molekulnya. Transisi ini terjadi di dalam
daerah spektrum kira – kira 200-700 nm. Spektrokopi ultraviolet-visible atau
spektrofotometri ultraviolet-visible (UV-Vis atau UV/Vis) melibatkan
spektroskopi dari poton daerah UV-terlihat. Ini berarti menggunakan cahaya
dalam terlihat dan berdekatan (dekat ultraviolet(UV)) dan dekat infra merah
(NIR) kisaran. Penyerapan dalam rentang yang terlihat secara langsung
mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat. Di wilayah ini dari 8
spektrum elektromagnetik, melokul mengalami transisi elektronik. Teknik ini
melengkapi flouresensi spektroskopi, di flouresensi berkaitan dengan transisi
dari grownd state ke exited state. Semua molekul dapat mengabsorpsi radiasi
daerah UV-Vis karena mengandung elektron, baik sekutu maupun menyindiri,
yang dapat dieksitasikan ketingkat energi yang lebih tinggi. Cahaya yang
diserap oleh suatu zat berbeda dengan cahaya yang ditangkap oleh mata
manusia. Cahaya yang tampak atau cahaya yang dilihat dalam kehidupan
sehari-hari disebut warna komplementer. Misalnya suatu zat akan berwarna
orange bila menyerap warna biru dari spektrum sinar tampak dan suatu zat
akan berwarna hitam bila menyerap semua warna yan terdapat pada spektrum
sinar tampak.
4. Spektrofotmetri IR (Infra Red)
Spektrofotmetri ini berdasarkan kepada penyerapan panjang
gelombang infra merah. Cahaya infra merah, terbagi menjadi infra merah
dekat , pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri adalah infra
merah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2,5 – 1000
micrometer. Hasil analisa biasanya berupa 9 signal kromatogram hubungan
intensitas IR terhadap panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sampel
akan dibandingkan dengan signal standar. Pada spektro infra red (IR)
1. Sumber Sinar
Sumber sinar yang biasa digunakan pada spektroskopi absorbsi adalah
lampu wolfarm, deuterium lampu hydrogen. Lampu wolfarm digunakan
untuk daerah visible (tampak) sedangkan untuk lampu hydrogen
digunakan untuk daerah sumber UV.
2. Monokromator
Monokromator merupakan serangkaian alat optik yang menguraikan
radiasi polikromatik dan berfungsi untuk memunculkan garis resonansi
dari semua garis yang tidak diserap yang dipancarkan oleh sumber radiasi.
Alatnya dapat berupa prisma atau grating.
Macam-macam monokromator :
a. Prisma
4. Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya
pada berbagai panjang gelombang. Detektor yang digunakan dalam UV-
Vis disebut “detector fotolistrik”.
Persyaratan-persyaratan penting untuk detektor meliputi :
a. Sensitivitas tinggi hingga dapat mendeteksi tenaga cahaya
mempunyai tingkatan rendah sekalipun
b. Waktu respin pendek
c. Stabilitas yang panjang
d. Sinar elektronik yang mudah diperjelas sistem pembacaan
Macam-macam detector :
a. Detektor foto (Photo Detector)
b. Phototube
c. Photocell
d. Hantaran foto
e. Dioda foto
f. Detektor panas
5. Penguat (Amplifier)
Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar
dapat dibaca oleh indikator.
6. Indikator , dapat berupa :
d. Recorder
e. Komputer
mampu mengukur UV dan VIS, dan dilengkapi dengan lampu xenon tahan
lama, Prove 300 adalah alat yang ideal untuk hasil yang cepat dan andal.
3.4.1 Alat
a. Spektrofotometer prove 300
b. Kuvet
c. Pipet takar
d. Test tube
e. Pump pipet
f. Rak test tube
g. Botol semprot
h. COD Reaktor
3.4.2 Bahan
a. Sampel air limbah
b. Aquades
c. Tes Kit Chlorine (Cl2)
d. Larutan COD A
e. Larutan COD B
3.4.3Cara Kerja
3.4.3.1. Penentuan Kadar Chlorine (Cl2)
1. Pipet 10 ml sampel air limbah kedalam test tube
2. Tambahkan 1 level tes kit chlorine
3. Homogenkan larutan sampel
4. Ukur dengan spektrofotometer
COD Reaktor
1. Sambungkan peralatan COD Reaktor-spectroquant TR 320
dengan arus listrik.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol power.
3. Pilih suhu dan waktu pemanasan.
4. Tekan tombol “enter” dan tunggu suhunya sesuai dengan yang
diinginkan.
5. Masukkan sampel yang akan dipanaskan.
6. Tekan tombol “enter” untuk Memulai Pemanasan.
7. Tunggu sampai pemanasan selesai.
8. Matikan alat dengan menekan tombol power.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
NO PARAMETER SATUAN STANDAR STANDAR HASIL
GOL I GOL II
1 Chlorine, Cl2 mg/L 1.0 2 0.13 mg/L
Berdasarkan hasil dari tabel diatas, menunjukkan kualitas air limbah pada
PT X memenuhi syarat mutu dalam air limbah. memenuhi syarat standar mutu
dari Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014
tentang Baku Mutu Air Limbah.
4.2 PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan kualitas air limbah dengan sampel dari PT X
didapat hasil pengujian parameter Chlorine (Cl2) 0.13 mg/L dan pada parameter
COD didapat hasil sebesar 57 mg/L yang menunjukkan bahwa air limbah itu
layak untuk dilepas atau di buang di lingkungan karena dapat memenuhi syarat
standar mutu dari Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05
Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah.
Pada pengujian klorin, jika warna yang dihasilkan merah muda pekat
sampai ungu, maka data yang dihasilkan besar dari range atau batas maksimum
yang sudah ditentukan,dan air limbah yang hasilnya melebihi batam maksimum
maka tidak layak untuk dibuang ke lingkungan.
Pada pengujian COD, jika hasil COD besar, akan terjadi perubahan
warna dari orange ke warna hijau tua, dan itu berarti dalam air limbah tersebut
terlalu banyak chemical dan tidak layak untuk dibuang ke lingkungan.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel air
limbah dari PT X memenuhi syarat standar mutu sehingga layak untuk di
teruskan atau dibuang ke lingkungan.
5.2 SARAN
a. Diusahakan sampel air limbah langsung di analisa setelah sampel datang
agar air limbah tidak tambah kotor oleh zat lain sehingga hasil yang
didapatkan memang hanya limbah itu saja.
b. Saat melakukan analisis seorang analis harus lebih teliti dan selalu
membilas peralatan yang akan digunakan dengan sampel yang akan
dianalisis, agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
c. Diusahakan pada alat yang ada di laboratorium melakukan kalibrasi
berkala dan teratur sehingga alat lebih akurat.
d. Melakukan pengadaan bahan-bahan kimia yang telah habis dengan cepat
agar analisa dapat berjalan dengan lancar.
e. Saat melakukan pengujian,sebaiknya memakai APD yang lengkap agar
safety.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/rizkiyuli19/makalah-pengolahan-air-limbah-40568780
http://darmawansaputra.com/permenlh-no-68-tahun-2016-tentang-baku-mutu-air-
limbah-domestik/
https://www.merckmillipore.com/ID/id/analytics-and-sample-
preparation/spectroquant-prove/spectroquant-prove-
http://docplayer.info/29731149-Baku-mutu-air-limbah-bagi-usaha-dan-atau-kegiatan-
domestik.html
https://sulaimantap.wordpress.com/2011/03/04/jenis-jenis-limbah/
LAMPIRAN
A. FOTO PERUSAHAAN
Receptionist Mushalla
Halaman kantor
B. FOTO LABORATORIUM
Ruang Analisis
Test Tube
Kuvet
\
masukkan kedalam test tube
Pipet sampel 3 ml
homogenkan