Anda di halaman 1dari 7

SCAT (Systematic Causal Analysis Technique)

Type of Incident:
What caused the incident.
Penyebab insiden

Possible immediate Cause:


Possible un-safe act and/or un-safe condition, which can be seen or sense, that caused the incident
to occur.
Kemungkinan tindakan dan/atau kondisi kerja tidak aman, yang terlihat atau terasa, sehingga
menyebabkan insiden terjadi

Un-safe Act:
Behavior that could permit the occurrence of the incident.
Tindakan atau perilaku kerja yang mungkin menyebabkan insiden terjadi

Un-safe Condition:
Working condition that could permit the occurrence of an accident.
Keadaan atau kondisi kerja yang mungkin menyebabkan insiden terjadi

Contributory Cause:
The reason why the sub standard act and condition occurred. Often, these consist of two categories:
Personal Factor and Job Factor.
Alasan mengapa perilaku dan kondisi dibawah standar terjadi. Biasanya terdiri dari dua kategori:
faktor manusia dan faktor pekerjaan.

Personal Factor:
Factor contributed by the personal condition (such as lack of knowledge, lack of skills, stress,
improper motivation).
Faktor yang ada pada kondisi seseorang (seperti kurangnya pengetahuan, kurangnya keahlian,
stress, kurangnya motivasi kerja).

Job Factor:
Factor contributed by the work system (such as inadequate leadership or supervision, inadequate
tools and equipment, inadequate work standard)
Faktor yang berasal dari sistem kerja (seperti kurangnya pengawasan, kurangnya peralatan dan
perlengkapan, kurangnya standar kerja)

1 of 7
Type of Incident (Cause/Agency)
Select the type of energy transfer, substance contact, and/or agent causing the incident.
1. Struck Against: running or bumping into
Tabrakan: menabrak atau membentur sesuatu
2. Struck By: hit by moving object
Ditabrak: ditabrak oleh atau terbentur obyek yang bergerak
3. Falling Object: the object falls and hit the IP
Benda jatuh; benda jatuh dan mengenai IP
4. Fall on Same level: the body falls on the same level, such as slip and trip
Jatuh di lantai/tingkat yang sama: seseorang jatuh di lantai seperti terpeleset atau tersandung
5. Fall to Lower Level: the body falls to a lower level
Jatuh ke lantai/tingkat yang lebih rendah: orang jatuh ke tingkat yang lebih rendah
6. Caught In or On: snagged, hung, pinched and nip points
Tersangkut di atau pada: tersangkut, menggantung, dan terjepit
7. Crane Operations: incidents related to crane operations
Pengoperasian Derek angkut: insiden yang berhubungan dengan pengoperasian Derek
angkut
8. Electric Shock: contact with electric current.
Tersengat listrik: berhubungan langsung dengan arus listrik
9. Fire/Explosion: any incident involving uncontrolled open fire/explosion.
Kebakaran/ledakan: kecelakaan yang meliputi api/ledakan yang tidak terkontrol
10. Hand Tool: any incident involving hand tools (improper tool or use.)
Peralatan tangan: kecelakaan yang meliputi peralatan tangan (alat yang tidak sesuai atau
salah penggunaan)
11. Caught Between, Crushed or Amputated: incidents resulted as part of body caught/crushed
between objects whether it is amputated or not.
Terjepit di antara, patah atau amputasi: insident yang mengakibatkan bagian tubuh
terjepit/patah karena suatu benda, baik diamputasi ataupun tidak
12. Contact With (heat, cold, radiation, toxic etc.): the body contacts with any harmful energy or
substance; includes ignition, explosions, emissions, heat, cold, radiation, toxics etc.
Kontak dengan (panas, dingin, radiasi, racun, dan lain-lain): tubuh terkena energi atau
substansi yang menyakitkan; termasuk kebakaran, ledakan, emisi, panas, dingin, radiasi,
racun, dan lain-lain
13. Transport: involving all kind of transportation (vehicle, boat, aircraft).
Transportasi: meliputi berbagai macam alat transportasi (kendaraan bermotor, kapal,
pesawat)
14. Equipment Failure: involving the failure to meet standard from any part of the equipment.
Kegagalan peralatan: kegagalan bagian-bagian peralatan untuk memenuhi standar
15. Pollution/Environmental: involving the uncontrolled release of material (liquid, solid, gas)
Polusi lingkungan: limbah yang terbuang dengan tidak terkontrol ( cair, padat, gas)
16. Handling/Lifting: improper process in handling/lifting materials that causes property damage
or environmental damage.
Pengangkutan: meliputi proses pengangkutan barang yang tidak sesuai sehinggan
menyebabkan kerusakan peralatan dan lingkungan
17. Overstress, Overexertion, Overload, Overexposure, Ergonomics: improper position to conduct
tasks that exceed human ability, including repetitive motions, awkward position, and static
posture.
Stres, Tekanan, Beban, dan Pemaparan yang berlebihan, Ergonomi: sikap yang salah dalam
melakukan tugas yang melebihi kemampuan seseorang, meliputi gerakan berulang, posisi
yang tidak ergonomis, postur yang statis.
18. Use of Machinery: Involving the use of an equipment or machinery that causes property
damage or environmental damage.
Penggunaan mesin: meliputi penggunaan peralatan atau mesin yang menyebabkan
kerusakan peralatan atau lingkungan
19. Cut by:
Teriris/Terpotong

2 of 7
Possible Immediate Causes
Unsafe Act:
1. Operating Equipment without Authority: non-authority/certified person operate the equipment.
Mengoperasikan peralatan tanpa ijin: bukan orang yang berhak/mempunyai ijin untuk
mengoperasikan peralatan
2. Failure to Warn: warning instructions are not properly communicated and understood.
Kegagalan peringatan: instruksi peringatan tidak dikomunikasikan dan dimengerti dengan
baik
3. Failure to Secure: failure to put adequate safety device on equipments/tools.
Kegagalan untuk mengamankan: kegagalan penyediaan alat pengaman pada
peralatan/perlengkapan
4. Operating at Improper Speed: failure to operate in safe speed
Mengoperasikan alat dengan kecepatan yang tidak sesuai: gagal dalam mengoperasikan
pada kecepatan yang aman
5. Making Safety Devices Inoperative: Safety devices is de-activated or by passed.
Tidak dapat dioperasikannya alat keselamatan: alat pengaman tidak diaktifkan atau tidak
dipakai
6. Using Defective Equipment: operate out of service equipment.
Penggunaan alat rusak: menggunakan peralatan yang sedang rusak
7. Failure to use PPE Properly : failure to use PPE required by standard/procedure.
Kegagalan menggunakan PPE dengan benar: gagal menggunakan PPE sesuai dengan
standar prosedur
8. Horseplay: physically make fun or play around each other with coworker
Permainan: bermain atau bercanda secara fisik antara sesama teman kerja
9. Under Influence of Alcohol and/or other Drugs: uncontrolled behavior under effect of
alcohol/drugs.
Dibawah pengaruh alcohol dan/atau obat-obatan: sikap yang tidak terkendali karena
pengaruh alcohol dan obat-obatan
10. Using Equipment Improperly/Unsafely: the way to use the equipment is improper and in
unsafe act.
Menggunakan peralatan dengan tidak sesuai/tidak aman: cara penggunaan peralatan tidak
sesuai dan/atau tidak aman
11. Failure to Follow Procedure: Procedure is available, adequate but is not followed.
Kegagalan mengikuti prosedur: prosedur ada dan tersedia tapi tidak diikuti
12. Improper Physical Effort/Act: Position of posture is not properly/awkward position.
Tindakan/Upaya fisik yang tidak sesuai: posisi postur tubuh tidak ergonomis
13. Operating Without Adequate Training: Person who operate tools/equipment without
certificate/license or sufficient training.
Mengoperasikan alat tanpa pelatihan cukup: orang yang mengoperasikan peralatan/alat
tanpa ijin atau tanpa training yang cukup
14. Riding Hazardous Equipment: Equipment is unsafe condition during operate.
Menjalankan peralatan yang tidak aman: alat pada kondisi tidak aman pada saat
dioperasikan
15. Using Hand tools Unsafely: Hand tools are used incorrectly as standard and procedure.
Menggunakan perkakas tangan dengan tidak aman: perkakas tangan tidak digunakan secara
benar sesuai standar dan prosedur

3 of 7
Unsafe Condition:
16. Inadequate Guards/Barriers: the guards / barrier use to protect human being,
machine/equipment is in adequate.
Pengamanan tidak memadai: pengamanan yang digunakan untuk melindungi seseorang
atau pada mesin/peralatan tidak memadai
17. Inadequate/Improper Protective Equipment: PPE use is not right for the job.
Alat Pelindung Diri tidak memadai/sesuai: penggunaan APD tidak sesuai dalam melakukan
pekerjaan
18. Defective Tools, Equipment or Materials: Tools, Equipment or Materials use during incident is
damage, broken, imperfect, out-of-order, flawed.
Perkakas, peralatan atau bahan rusak: Perkakas, peralatan atau bahan yang digunakan
pada saat insiden pada kondisi rusak, pecah, tidak sempurna, tidak dapat dipakai, cacat.
19. Congestion or Restricted Action: a limited action as a result of restricted or confined space.
Terbatasnya ruang gerak: gerakan yang terbatas dikarenakan ruang gerak yang sempit
20. Inadequate Warning System: Poor warning and safety devices (such as defective warning
system, inadequate safety devices, sign is not clear, blur, invisible).
Sistem peringatan yang tidak memadai: alat pengaman dan peringatan yang kurang baik
(seperti sistem peringatan yang rusak, alat pengaman tidak memadai, tanda yang kurang
jelas, kabur, tidak terlihat).
21. Fire and Explosion Hazards: Potential condition for fire or explosion to occur.
Bahaya kebakaran dan ledakan: kondisi yang berpotensi terjadinya kebakaran/ledakan
22. Poor Housekeeping/Disorder: Inadequate orderliness
Pengaturan yang kurang baik/ketidakteraturan: pengaturan tidak memadai
23. Noise Exposure: Expose to noise more than allowable rate (Threshold Limit Value)
Kebisingan: tingkat kebisingan nilai ambang batas (NAB).
24. Radiation Exposure: Expose to radiation from radioactive material and non-ionization
(sunrays, electric voltage) more than allowable rate (Threshold Limit Value)
Paparan radiasi: paparan radiasi dari bahan radioaktif dan tidak terionisasi (sinar matahari,
voltase listrik) melebihi nilai ambang batas (NAB).
25. Temperature Extreme: Expose to heat or cold temperature more than allowable rate
(Threshold Limit Value)
Temperatur yang berlebihan: temperatur panas atau dingin melebihi nilai ambang batas
(NAB).
26. Inadequate or Excessive Illumination: Too much or too low light for working conditions.
Penerangan yang kurang memadai atau berlebihan: cahaya yang terlalu terang atau terlalu
redup untuk kondisi kerja
27. Inadequate Ventilation: Too low fresh airflow for working conditions.
Ventilasi yang kurang memadai: kurangnya aliran udara bersih untuk kondisi kerja
28. Hazardous Environmental Conditions: Working condition that contains hazardous material
(H2S, toxic gas).
Kondisi lingkungan yang berbahaya: kondisi kerja yang mengandung bahan-bahan
berbahaya (H2S, gas beracun).
29. Inadequate Visual Contact: due to visibility and barrier/obstacles that limit the visual.
Jarak pandang tidak memadai: berdasarkan jarak penglihatan dan penghalang yang
membatasi pandangan
30. Projection Hazard: incident occurred as the result of projectile substance (i.e.: blasting
operations).
Bahaya proyeksi: insiden terjadi karena substansi proyeksi (operasi ledakan).
31. Unexpected Movement Hazard: uncontrolled movement of material.
Bahaya Gerakan tidak terduga : pergerakan yang tidak terkontrol

4 of 7
Contributing Causes
Personal Factors:
1. Physical Capability: (i.e. in-appropriate eye vision, hearing loss, limited physical strength)
Kemampuan fisik: (contoh; penglihatan tidak jelas, kehilangan pendengaran, terbatasnya
kemampuan fisik).
2. Physical Condition: i.e. fatigue, over-exertion, health barrier
Kondisi fisik: contoh; kelelahan, stress, keterbatasan kesehatan
3. Mental State: internal emotional (personal condition) disturbance (i.e.: fears, phobia)
Kondisi mental: gangguan emosi jiwa (kondisi seseorang), (contoh; ketakutan, fobia)
4. Mental Stress: external factor (work atmosphere condition) that creates mental disturbance
(dead line, target achievement)
Stres mental: factor diluar diri manusia (kondisi lingkungan kerja) yang menyebabkan
gangguan mental (deadline, pencapaian target).
5. Lack of Knowledge: self explanatory
Kurangnya pengetahuan:
6. Skill Level: self explanatory
Tingkat keahlian:
7. Undue Haste: in-adequate identification of critical safe behavior (i.e. improper performance
reward)
Ketergesa-gesaan (undue haste): ketidakmampuan identifikasi tindakan aman yang penting
(contoh; penghargaan atas kemampuan yang tidak sesuai).
8. In-attention: lack of attention resulted from mental illness, pre-occupation with problem, lack
of incentive.
Tidak Perhatian: kurangnya perhatian ditimbulkan dari sakit mental, suasana kerja yang
bermasalah, kurangnya motivasi
9. Training and Knowledge Transfer: inadequate training or knowledge transfer
Pemberian pengetahuan dan pelatihan: pemberian pengetahuan dan pelatihan yang tidak
memadai

Job Factors:
10. Management/Supervision/Employee Leadership: lack of management/supervision/
employee as a result of conflicting roles and responsibilities, inadequate correction of
prior hazard, lack of safety meeting, audit/inspection.
Manajemen/supervisi/pimpinan karyawan: kurangnya manajemen/supervisi terhadap
pekerja karena konflik antara peran dan tanggung jawab ketidakmampuan mengoreksi
bahaya sebelumnya kurangnya pengetahuan tentang keselamatan, audit/inspeksi
11. Inadequate Engineering/Design: self explanatory
Desain atau tehnik yang tidak memadai:
12. Inadequate Supply: i.e.: in-adequate specification, inventory, minimum stock
Kurangnya persediaan: contoh; spesifikasi tidak memadai, inventaris, persediaan
minimum
13. Inadequate Maintenance: self explanatory
Kurangnya pemeliharaan/perawatan:
14. Inadequate Tools and Equipment: self explanatory
Kurangnya alat dan perlengkapan:
15. Inadequate Work Procedures: procedures are not available or updated or not sufficient for
the job or lack of detail
Prosedur kerja yang tidak memadai: tidak ada prosedur atau tidak diperbaharui atau tidak
mencukupi untuk pekerjaan atau kurangnya penjelasan
16. Excessive Wear and Tear: improper extension of service life
Penggunaan alat yang berlebihan: pemakaian yang melewati masa pakai
17. Abuse or Misuse: use of equipment which is over/under specification
Penyalahgunaan: penggunaan alat yang tidak sesuai spesifikasi.
18. Communication: i.e.: improper radio communication because of distortion, language
barrier.
Komunikasi: contoh; komunikasi radio yang tidak memadai karena distorsi, keterbatasan
bahasa.
19. Weather Conditions: self explanatory
Kondisi cuaca:

5 of 7
20. Poor Warning/Safety Devices: lack/in-adequate of warning/safety devices.
Kurangnya peringatan/alat pengaman: tidak adanya peringatan/alat pengaman
21. In-adequate PPE: in-adequate/defective PPE for potential hazard.
Alat Pelindung Diri tidak memadai: kurangnya APD untuk bahaya potensial
22. Hazardous Environment: Working condition that contains hazardous material (H2S, toxic
gas, oxygen deficiency).
Lingkungan berbahaya: kondisi kerja yang mengandung bahan berbahaya (H2S, gas
beracun, kurang oksigen).
23. Inadequate Job Description: Job description is not available or not adequate
Deskripsi Kerja tidak memadai: deskripsi kerja tidak ada atau tidak memadai
24. Inadequate Isolation: In-adequate identification of work site job hazard, no proper
isolation (welding operation, electrical work, process- pressure/temperature related)
Isolasi tidak memadai: kurangnya identifikasi terhadap bahaya tempat kerja, isolasi tidak
memadai (pengelasan, pekerjaan yang berhubungan dengan listrik, proses yang
berhubungan dengan tekanan/temperatur).
25. Poor Access: In-adequate human factor consideration, work planning, and
communication.
Akses yang kurang baik: pertimbangan faktor manusia yang kurang baik, perencanaan
kerja, komunikasi.

Control Action Need


A. Lack of Commitment, Leadership and Staffing Levels:
Relates pre-dominantly to higher level (organizational), commitment and provision of resources,
as well as leadership issues at all levels where leadership is expected. (Compare with B).
Kurangnya Komitmen, Kepemimpinan dan Penempatan karyawan
Berhubungan erat dengan tingkat yang lebih tinggi (organisasi), komitmen dan sumber daya,
seperti halnya kepemimpinan di semua tingkat dimana kepemimpinan diharapkan. (Bandingkan
dengan B)

B. Inadequate Management/Supervision:
Relates pre-dominantly to location specific management and supervision and aspects, which
would be expected to be covered by the job description of management and supervisory
position (excluding leadership issues; compare with A).
Kurangnya Manajemen/Supervisi
Berhubungan erat dengan manajemen dan supervisi dan aspek khusus di tiap lokasi, yang
diharapkan tercakup dalam deskripsi pekerjaan di posisi manajemen dan supervisi (tidak
termasuk kepemimpinan; bandingkan dengan A).

C. Inadequate Written Procedure:


Relates to any type of written description of control document that specifies the way work is
carried out, including policies, standards, procedures, written instructions, job step plans,
maintenance construction, work packs, etc. (compare with K).
Kurangnya Prosedur Tertulis
Berhubungan dengan setiap tipe penjelasan tertulis tentang pengawasan dokumen yang
menjelaskan bagaimana pekerjaan dilakukan, termasuk kebijakan, standar, prosedur, instruksi
tertulis, rencana kerja, pemeliharaan, kumpulan pekerjaan,dan lain-lain.(Bandingkan dengan K)

D. Inadequate Physical/Mental Capacity:


Relates to the physical and/or mental capacity of anyone contributed to the incident.
Kurangnya Kapasitas Fisik/Mental
Berhubungan dengan kapasitas fisik/mental orang yang berkaitan dengan insiden.

E. Inadequate Training and Competence:


Relates to provisions of training (in-sufficient) as well as quality of training (in-appropriate) and
similarly with competence: is it sufficient and is it appropriate.
Kurangnya Kompetensi dan Pelatihan
Berhubungan dengan penyediaan pelatihan (tidak cukup) seperti halnya kualitas training (tidak
sesuai), juga dengan kompetensi: apakah cukup dan tepat.

6 of 7
F. Poor Communications:
Relates to any form of communication, excluding that involved in training.
Kurangnya Komunikasi
Berhubungan dengan bentuk komunikasi apapun, tidak termasuk dalam pelatihan.

G. Poor on the Job Risk Management and Evaluation:


Relates to the local planning, risk evaluation and risk management carried out just prior to and
during an activity, i.e.: on the job (compare with H).
Kurangnya pengetahuan tentang Manajemen Resiko dan Analisa
Berhubungan dengan rencana, evaluasi risiko dan manajemen risiko yang dilaksanakan
sebelum dan pada saat beraktivitas, contoh; pada saat bekerja (Bandingkan dengan H)

H. Inadequate Planning/Organization:
Relates to higher level and/or larger scale planning activity carried out in advance of an activity,
(compare with G) and includes organization issues.
Kurangnya Perencanaan dan Pengorganisasian
Berhubungan dengan level yang lebih tinggi dan/atau skala rencana aktivitas yang lebih luas
yang dilakukan sebelum beraktivitas, (Bandingkan dengan G) dan termasuk hal mengenai
pengorganisasian.

I. Inadequate Design Standards:


Relates not only to design standards, but also to the processes that control design and
construction.
Kurangnya Standar Desain
Tidak hanya berhubungan dengan standar desain, tetapi juga proses yang mengontrol desain
dan konstruksi.

J.Inadequate Inspection and Audits:


As it suggests.
Kurangnya Audit dan Inspeksi

K. Inadequate Work Processes/Activity:


Relates to work processes or activity of which there is no written description or control
document, i.e.: part of normal routine activity (compare with C).
Kurangnya Aktivitas Kerja/Proses
Berhubungan dengan proses/aktivitas kerja yang tidak mempunyai deskripsi secara tertulis
atau kontrol dokumen, contoh; bagian dari aktivitas rutin sehari-hari (bandingkan dengan C)

L.Inadequate Maintenance Systems:


As it suggests.
Sistem Pemeliharaan/Perawatan yang kurang baik

7 of 7

Anda mungkin juga menyukai