A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Cidera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau
tanpa disertai perdarahan intersisial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya
kontinuitas otak (Mutaqin,2012).
Cidera kepala adalah kerusakan neurologis yang terjadi akibat adanya trauma pada
jaringan otak yang terjadi secara langsung maupun efek skunder dari trauma yang terjadi
(price,2015)
Cidera kepala ringan adalah cidera karena tekanan atau kejatuhan benda tumpul
yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi neurology sementara atau menurunnya
kesadaran sementara,mengeluh pusing nyeri kepala tanpa adanya kerusakan lain
(smeltzer,2012).
Cidera kepala ringan adalah trauma kepala dengan GCS : 15 (sadar penuh) tidak
ada kehilangan kesadaran,mengeluh pusing dan nyeri kepala,hematoma,abrasi,dan
laserasi (Mansjoer,2009).
Cidera kepala ringan adalah trauma kepala dengan GCS: 13-15 yang dapat terjadi
kehilangan kesadaran atau amnesia akan tetapi kurang dari 30 menit.tidak terdapat fraktur
tengkorak serta tidak ada kontusio serebral dan hematoma.
2. Etiologi
Menurut Tarwoto (2007), penyebab dari Cedera Kepala adalah :
a. Kecelakaan lalu lintas.
b. Terjatuh
c. Pukulan atau trauma tumpul pada kepala.
d. Olah raga
e. Benturan langsung pada kepala.
f. Kecelakaan industri.
3. Manifestasi klinik
a. Pingsan tidak lebih dari sepuluh menit
b. TTV DBN atau menurun
c. Setelah sadar timbul nyeri
d. Pusing
e. Muntah
f. GCS : 13-15
g. Tidak terdapat kelainan neurologis
h. Pernafasan secara progresif menjadi abnormal
i. Respon pupil lenyap atau progresif menurun
j. Nyeri kepala dapat timbul segera atau bertahap(mansjoer,2009).
4. Komplikasi
a. Kemunduran kondisi
b. Defisit neurologi
c. Defisit psikologi
3. Intervensi Keperawatan.
3 Defisit self care b.d NOC: NIC: Membantu perawatan diri klien
de-ngan Perawatan diri : Mandi dan toiletting
kelelahan, nyeri (mandi, Makan Aktifitas:
Toiletting, berpakaian)1. Tempatkan alat-alat mandi di tempat
yang mudah dikenali dan mudah
Setelah diberi motivasi dijangkau klien
perawatan selama2. Libatkan klien dan dampingi
….x24 jam, ps
3. Berikan bantuan selama klien masih
mengerti cara mampu mengerjakan sendiri
memenuhi ADL secara NIC: ADL Berpakaian
bertahap sesuai Aktifitas:
kemam-puan, dengan 1. Informasikan pada klien dalam memilih
kriteria : pakaian selama perawatan
a. Mengerti secara seder- 2. Sediakan pakaian di tempat yang mudah
hana cara mandi, dijangkau
makan, toileting, dan 3. Bantu berpakaian yang sesuai
berpakaian serta mau 4. Jaga privcy klien
mencoba se-cara aman 5. Berikan pakaian pribadi yg digemari dan
tanpa cemas sesuai
b. Klien mau
berpartisipasi dengan NIC: ADL Makan
senang hati tanpa1. Anjurkan duduk dan berdo’a bersama
keluhan dalam teman
memenuhi ADL 2. Dampingi saat makan
3. Bantu jika klien belum mampu dan beri
contoh
4. Beri rasa nyaman saat makan.
4. Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencaan
tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
bersinambungan dengan melibatkan klien, keluarga, dan tenaga kesehatan
lainnya.(Setiadi, 2012).
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan
atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan, (Asmadi, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, arif., 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2.Edisi ke 3.Jakarta : FK UI press.