Anda di halaman 1dari 19

Studi Kurikulum Ilmu Sosial (IPS) di Sekolah Dasar di Indonesia, Malaysia dan Hongkong

A Study of Curricula Social Science’s (IPS) on Elementary Schools in Indonesia, Malaysia and
Hong Kong
Sriyanto
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Alamat email: sriyanto1907@gmail.com

ABSTRAK
Berdasarkan asumsi filosofis, studi banding subyektif tidak memandang realitas sebagai objek
tunggal. Masalah epistemologis dan aksiologi menjadi pertimbangan penting dalam pendidikan
komparatif. Mengetahui perbedaan dan perbandingan sistem eduational antara negara-negara ini
dimaksudkan untuk mengetahui beberapa isu yang harus dipertimbangkan untuk sistem pendidikan.
Sadar atau tidak sadar perbandingan yang dilakukan oleh manusia dalam hidup dan pengembangan
pribadi, melalui citra diri dengan merefleksikan aspek kehidupan yang sama dari orang lain. Studi
perbandingan pendidikan sebagai bagian dari bidang pendidikan memiliki manfaat faktual, terutama
sebagai pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di suatu negara. Dengan
mempertimbangkan dan mempelajari keuntungan dari sistem pendidikan di negara-negara lain,
seseorang dapat belajar banyak hal dari negara dan menggunakannya untuk kemajuan pendidikan di
negara ini. Tujuan dari makalah ini adalah untuk melakukan studi banding ilmu sosial (IPS) di sekolah-
sekolah dasar di Indonesia, Malaysia dan Hong Kong. Berdasarkan sejarah-sosiologi, tiga negara
memiliki kemajuan yang berbeda dalam pendidikan, Indonesia dulunya collony Belanda, Malaysia dan
Hong Kong yang sebelumnya koloni Inggris. Melalui pendekatan komparatif antara negara-negara,
peningkatan pendidikan langsung atau tidak langsung akan memberikan manfaat untuk meningkatkan
pendidikan nasional dan mudah-mudahan akan mengambil nilai positif dari negara-negara tertentu
untuk mendukung upaya dalam meningkatkan kualitas edutaion nasional.
Kata kunci: perbandingan, ilmu sosial (IPS), sekolah dasar, Indonesia, Malaysia, Hong Kong.

ABSTRACT
Based on philosophical assumptions, comparative study subjectively does not perceive the
reality as a single object. Epistemological issues and axiology become a crucial deliberation in
comparative education. Knowing the differences and the comparisons of eduational system among
countries is intended to find out some issues to be considered for educational system. Consciously or
unconsciously comparison is done by human in lifetime and personal development, through the self-
image by reflecting the same life aspect of the others. Comparative study of education as a part of
education field has factual benefits, particularly as a consideration to improve the quality of education
in a country. By concidering and studying the advantages of educational systems in other countries,
one can learn many things from the country and use it for the progression of education in this country.
The purpose of this paper is to conduct a comparative study of social science (IPS) in elementary
schools in Indonesia, Malaysia and Hong Kong. Based on historic-sociology, the three countries have
different progress in education, Indonesia was formerly a Dutch collony, Malaysia and Hong Kong
were formerly British colony. Through comparative approach among countries, the educational
110 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 1 Desember 2016

improvement directly or indirectly will provide benefits to escalate national education and hopefully
will take positive value from certain countries to support the attempt in raising the quality of national
edutaion.

Keyword: comparative, social science (IPS), elementary school , Indonesia, Malaysia, Hong Kong.

PENDAHULUAN bersikap (Hasan, tt.), agar keturunan tersebut


Sejak lahir manusia tidak dapat
memiliki aspek intelektual, emosional, nilai,
dipisahkan dengan manusia lain. Tanpa
ketrampilan, sikap, dan nurani maka terjadilah
hubungan sosial dan bantuan dari anggota
proses komunikasi dan proses pendidikan.
keluarga lain, anak tidak akan berdaya dan tidak
Proses pendidikan di berbagai Negara
mampu berkembang menjadi manusia dewasa.
dapat mengalami perbedaan karena memiliki
Selanjutnya dalam pertumbuhan dan
sejarah, nilai sosial-budaya, ekonomi, dan
perkembangan jasmani, rohani sesuai dengan
perkembangan politik, teknologi yang berbeda.
penambahan umur serta pengalaman terhadap
Perbedaan sistem pendidikan di beberapa negara
kehidupan masyarakat di sekitarnya makin
ini terletak pada penekanan variable tertentu
berkembang dan meluas. Oleh karena itu anak
dalam pendidikan. Dari perbedaan-perbedaan
membutuhkan pengetahuan tentang lingkungan
system pendidikan yang muncul di beberapa
sosialnya. Sebutan sebagai pengetahuan sosial
Negara ini yang melatarbelakangi lahirnya
atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) baru
pendidikan komparatif. Pendidikan komparatif
diketahui secara formal ketika manusia
berdasarkan pada asumsi-asumsi filosofis,
memasuki pendidikan di sekolah. Dengan
memandang realitas secara subjektif dan bukan
demikian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
objek yang tunggal. Persoalan-persoalan
dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tentang
epistemologis dan aksiologi menjadi
manusia serta untuk mempolakan sejauh mana
pembicaraan yang penting dalam pendidikan
manusia itu berhubungan dengan orang lain
komparatif. Sementara itu, penelitian tentang
dalam suatu kelompok. Pendidikan pada
pendidikan komparatif banyak memfokuskan
dasarnya merupakan proses mewariskan aspek-
pada aspek geografis. Pendidikan komparatif
aspek kehidupan manusia kepada keturunannya,
saat itu hanya difokuskan di negara-negara maju.
agar memiliki apa yang sudah dimiliki oleh
Jika dilihat dari tema sifat dan pendekatan
pendahulunya. Aspek-aspek kehidupan itu dapat
metodologis, terdapat perbedaan dalam
berupa budaya, sosial, teknologi, kepercayaan,
sejarahnya di berbagai belahan dunia. (Bray,
ilmu, cara berfikir, cara bertindak, dan cara
Adamson & Mason, 2007: 1-3).
Sriyanto, Studi Kurikulum Ilmu Sosial … 111

Mengetahui perbedaan dan perbandingan dengan orientasi kebangsaan yang jelas dan
sistem pendidikan antar Negara dimaksudkan dilakukan secara sadar.
untuk mengetahui hal-hal apa yang akan Kontak antar negara dalam bentuk kerja
dipertimbangkan sehubungan dengan penentuan sama pengembangan pendidikan secara langsung
suatu system pendidikan. Sejalan dengan maupun tidak langsung akan sangat bermanfaat
pendapat Kendall dan Nicholas Hanc yang untuk memperluas cakrawala terhadap
dikutip Nur (2002:4) yang menjelaskan bahwa pendidikan nasional dan diharapkan dapat
tujuan perbandingan pendidikan adalah untuk mengambil nilai-nilai positif dari negara tertentu
mengetahui prinsip-prinsip apa yang untuk menunjang usaha peningkatan kualitas
sesungguhnya mendasari pengaturan pendidikan nasional. Indonesia yang terlalu lama
perkembangan pendidikan nasional. Sistem dijajah oleh Belanda, sedang Malaysia, dan
pendidikan di dalamnya terdapat berbagai unsur Hong Kong adalah Negara bekas jajahan Inggris
yang saling berkaitan di antaranya adalah secara sosial historis memiliki perkembangan
kurikulum. Posisi kurikulum dalam sistem yang berbeda dalam dunia pendidikan.
pendidikan sangat penting, sebab di dalamnya Perbedaan tersebut dapat dilihat dari apa yang
terdapat visi dan tujuan pendidikan suatu Negara. telah dicapai dari masing-masing Negara (Hong
Masing-masing Negara yang berbeda Kong merupakan daerah otonom bagian dari
tentu saja akan memiliki perberbedaan pula RRC) saat ini. Inilah yang mendasari penulis
pandangannya mengenai tujuan. Thut dan untuk melakukan studi komparatif, terutama
Adams (2005: 6) bahwa program pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dasar di
formal diselenggarakan secara sadar untuk Indoneisa, Malaysia, dan Hong Kong.
mewujudkan pemikiran sosial dan nilai khusus
yang dipegang oleh suatu masyarakat. Bahkan Sistem Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
pada masyarakat yang primitif sekalipun, sistem Sosial di Indonesia
pendidikan diselenggarakan memiliki tujuan, Akar sistem pendidikan yang berlaku di
mengapa mereka melakukannya. Selanjutnya Indonesia, setidaknya terpengaruh oleh warisan
menurut Thut dan Adam (2005) bahwa ketika kolonial Belanda. Namun, meskipun pengaruh
mereka melakukan pilihan terhadap institusi, penjajahan Belanda di Indonesia telah
kurikulum dan praktik pendidikan, bukanlah berlangsung selama tiga setengah abad, justru
sebuah kebetulan belaka, tetapi hasil pemikiran sistem pendidikan yang banyak digunakan
adalah masa pendudukan Jepang. Misalnya
112 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 1 Desember 2016

dalam sistem penjenjangan pendidikan di membentuk watak serta peradaban bangsa yang
Indonesia pasca kemerdekaan. Ketika akhir bermartabat dalam rangka mencerdaskan
pendudukan Jepang, pola sistem penjenjangan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
yang berlaku adalah 6-3-3-4, begitu Indonesia berkembangnya potensi peserta didik agar
merdeka ternyata sistem penjenjangan ini menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
diteruskan dengan menerapkan 6 tahun bagi SD, kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
3 tahun bagi SMP, 3 tahun bagi SMA, dan 4 sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
tahun sampai 6 tahun bagi perguruan tinggi. menjadi warga negara yang demokratis serta
Tentu saja dengan menyebut kolonial tersebut bertanggung jawab.
bukan menunjukkan totalitas karena terlalu IPS adalah suatu bahan kajian yang
banyaknya perbedaan yang dikembangkan oleh terpadu yang merupakan penyederhanaan,
negara bersangkutan setelah merdeka. Pasca adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang
kemerdekaan, sistem pendidikan di Indonesia diorganisasikan dari konsep-konsep dan
mengalami serangkaian transformasi dari sistem keterampilan-keterampilan Sejarah, Geografi,
persekolahannya (Assegaf, 2003: 267-268). Hal Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Sriyanto,
ini bisa dilihat dengan adanya perubahan 2014b; Puskur, 2001 : 9). Materi pelajaran IPS
undang-undang tentang pendidikan, yaitu UU merupakan penggunaan konsep-konsep dari ilmu
No.4 Tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan sosial yang terintegrasi dalam tema-tema
dan pengajaran di sekolah untuk seluruh tertentu. Skeel (1995: 11) menjelaskan bahwa
Indonesia dan UU No.2 Tahun 1989 tentang IPS (social studies) bertujuan untuk membantu
Sistem Pendidikan Nasional. Melalui undang- mengembangkan konsep diri dengan baik,
undang ini, maka pendidikan nasional telah bagaimana menjadi bagian dari masyarakat
mempunyai dasar legalitasnya. Namun demikian global dan multikultur, proses sosialisasi
pendidikan nasional sebagai suatu sistem ekonomi, politik dan sosial, membangun
bukanlah merupakan suatu hal yang baku. Suatu pengetahuan tentang masa lalu dan sekarang
sistem merupakan suatu proses yang terus- sebagai dasar untuk pengambilan keputusan,
menerus mencari dan menyempurnakan membangun keterampilan problem-solving.
bentuknya (Tilaar, 1999: 1). IPS menggambarkan interaksi individu
Dalam Undang-undang Sisdiknas Tahun atau kelompok dalam masyarakat baik dalam
2003 disebutkan bahwa, pendidikan nasional lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Interaksi
berfungsi mengembangkan kemampuan dan antar individu dalam ruang lingkup lingkungan
Sriyanto, Studi Kurikulum Ilmu Sosial … 113

mulai dari yang terkecil misalkan keluarga, 7). Materi IPS dapat diorganisasikan ke dalam
tetangga, rukun tetangga atau rukun warga, bentuk yang terpisah-pisah (separated), korelasi
desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, (corelated), dan fusi (integrated).
negara dan dunia. Karakteristik tujuan IPS Nama IPS dalam dunia pendidikan dasar
menurut Bruce Joyce (Sriyanto, 2014b; di Indonesia muncul bersamaan dengan
Kenworthy, 1981 : 7) memiliki tiga katagori diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMU
yaitu: 1. Pendidikan kemanusiaan. 2. Pendidikan tahun 1975. Dilihat dari sisi keberlakuannya, IPS
kewarganegaraan. 3. Pendidikan intelektual. disebut sebagai bidang studi “baru”, karena cara
Pendidikan kemanusiaan memiliki arti bahwa pandangnya bersifat terpadu. Hal tersebut
IPS harus membantu anak memahami mengandung arti bahwa IPS bagi pendidikan
pengalamannya dan menemukan arti atau makna dasar dan menengah merupakan hasil perpaduan
dalam kehidupannya. Dalam tujuan pertama ini dari mata pelajaran geografi, ekonomi, ilmu
terkandung unsur pendidikan nilai. Pendidikan politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi,
kewarganegaraan mengandung arti bahwa psikologi, dan sosiologi. Perpaduan ini
peserta didik harus dipersiapkan untuk disebabkan mata pelajaran tersebut memiliki
berpartisipasi secara efektif dalam dinamika objek material kajian yang sama yaitu manusia
kehidupan masyarakat. Peserta didik memiliki (Taneo, 2005, Sriyanto, 2014a). Dalam
kesadaran untuk meningkatkan prestasinya kurikulum sekolah tersebut tercantum bidang
sebagai bentuk tanggung jawab warga negara studi IPS yang merupakan perpaduan dari
yang setia pada negara. Pendidikan nilai dalam sejarah, geografi dan ekonomi; mulai dari SD
tujuan ini lebih ditekankan pada sampai Sekolah Menengah. Dalam bidang
kewarganegaraan. Pendidikan intelektual pengetahuan sosial, dikenal banyak istilah yang
mengandung arti bahwa anak membutuhkan kadang-kadang dapat mengacaukan pemahaman.
untuk memperoleh ide-ide yang analitis dan alat- Istilah tersebut meliputi Ilmu Sosial (Social
alat untuk memecahkan masalah yang Sciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu
dikembangkan dari konsep-konsep ilmu sosial Pengetahuan Sosial (IPS).
(Puskur, 2007: 14-15). Menurut Barr, Barth, dan Tujuan umum pendidikan SD menurut
Shermis (1978) social studies taught as kurikulum 1975 adalah agar lulusan: Memiliki
citizenship transmission, social studies taught as sifat-sifat dasar sebagai warga negara yang baik;
social sciences, social studies as reflective Sehat jasmani dan rohani; Memiliki
inquiry (lihat juga Chapin dan Messick, 1989: 6- pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar yang
114 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 1 Desember 2016

diperlukan untuk: melanjutkan pelajaran; bekerja luas yakni mengenai proses perkembangan
di masyarakat; mengembangkan diri sesuai masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia
dengan azas pendidikan seumur hidup. Bidang sejak masa lampau hingga sekarang. Sedangkan
studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada untuk SMA, IPS tetap diajarkan secara terpisah
kurikulum 1975 dimulai dari kelas III – VI atau berdiri sendiri.
sebanyak 2 jam pelajaran (Depdikbud, 1976). Pendidikan dasar (SD dan SLTP atau
Pada Kurikulum 1984, pengajaran IPS sekolah lanjutan tingkat pertama) bertujuan
terpadu hanya dilaksanakan di SD, sedangkan di memberikan bekal kemampuan dasar kepada
SMP digunakan pendekatan IPS Terkait siswa untuk mengembangkan kehidupannya
(korelasi), dan untuk SMA tidak lagi dikenal IPS sebagai pribadi, anggota masyrakat, warga
terpadu melainkan diajarkan secara terpisah negara dan anggota umat manusia serta
sehingga muncullah mata pelajaran sejarah, mempersiapkan siswa untuk mengikuti
geografi, ekonomi, antropologi, sosiologi dan pendidikan menengah (Pasal 3 Peraturan
tata negara yang berdiri sendiri. Bidang studi IPS Pemerintah No. 28 Tahun 1990 tentang
kurikulum 1984 diberikan mulai kelas III-VI Pendidikan Dasar). Pendidikan dasar yang
dengan pembagian 2 jam pelajaran untuk kelas diselenggarakan di sekolah dasar (SD) bertujuan
III, dan 3 jam pelajaran untuk kelas IV-VI memberikan bekal kemampuan dasar “Baca-
(Pusatbangkurrandik, Depdikbud, 1984). Tulis-Hitung”, pengetahuan dan keterampilan
Menurut Kurikulum 1994, program dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan
pengajaran IPS di SD terdiri dari IPS Terpadu tingkat perkembangannya serta mempersiapkan
dan Sejarah Nasional. IPS terpadu adalah mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP.
pengetahuan yang bersumber dari geografi, Kurikulum 1994 IPS diberikan dari kelas III-VI,
ekonomi, sosiologi, antropologi dan ilmu politik dengan pembagian kelas III sebanyak 3 jam,
yang mengupas tentang berbagai kenyataan dan kelas IV-VI sebanyak 5 jam pelajaran
gejala dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan (Depdikbud, 1993).
Sejarah Nasional adalah pengetahuan mengenai Pemikiran yang melandasi mengenai
proses perkembangan masyarakat Indonesia dari pengembangan kurikulum 2004 tidak dapat
masa lampau sampai dengan masa kini. Untuk dilepaskan dengan konteks reformasi pendidikan
tingkat SMP, IPS hanya mencakup bahan kajian nasional yang ditandai dengan diberlakukannya
geografi, ekonomi, dan sejarah. Khusus mata Undang-Undang Nomo: 20 Tahun 2003 Tentang
pelajaran sejarah mencakup materi yang lebih Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang
Sriyanto, Studi Kurikulum Ilmu Sosial … 115

tersebut menjadi acuan dan sumber mereformasi India dan Malaysia merupakan contoh
pendidikan nasional yang mencakup seluruh bagi hadirnya pengaruh sistem pendidikan
komponen dalam system pendidikan nasional, kolonial Inggris atas kelanjutan sistem
termasuk kurikulum. Reformasi pendidikan pendidikanyang berlaku di kedua Negara
tersebut dinyatakan sebagai berikut. Gerakan tersebut. beberapa praktek pendidikan yang
reformasi di Indonesia secara umum menuntut dilaksanakan Inggris ternyata diteruskan, bisa
diterapkannya prinsip demokrasi, desentralisasi, jadi karena dianggap masih relevan, baik oleh
keadilan, dan menjunjung tinggi hak asasi India maupun Malaysia. Malaysia terdiri
manusia dalam kehidupan berbangsa dan daripada dua kawasan utama yang dipisahkan
bernegara. Dalam hubungannya dengan oleh Laut China Selatan (531.1 kilometer
pendidikan, prinsip-prinsip tersebut akan persegi). Iklimnya ialah khatulistiwa, dan
memberikan dampak yang mendasar pada sebagian Malaysia, terutamanya di bahagian
kandungan proses, dan manajemen sistem utara Semenanjung Malaysia dan utara Sabah
pendidikan. Selain itu, ilmu pengetahuan dan mengalami iklim monsun tropik. Luas
teknologi berkembang pesat dan memunculkan Semenanjung Malaysia, 131,598km² berbatasan
tuntutan baru dalam segala aspek kehidupan, dengan Thailand di utara dan Singapura di
termasuk dalam sistem pendidikan (Soedijarto, selatan, Sabah seluas 73,711km², dan Sarawak.
et.al., 2010: 90; lihat juga Hasan, tt.). Malaysia terbahagi kepada 13 negeri dan 3
Kurikulum 2004 yang lebih dikenal wilayah persekutuan. Negeri yang terbesar
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), adalah Sarawak, melebihi 124,000km², Pahang
belum sempat ditetapkan sebagai kurikulum yang mempunyai luas 35,965 km² merupakan
secara nasional, tahun 2006 lahir kurikulum negeri yang terbesar di Semenanjung Malaysia.
sebagai penyempurnaan KBK yang dikenal Putrajaya ialah pusat pemerintahan yang baru
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan kerajaan persekutuan, sebagai alternative untuk
(KTSP). Mata pelajaran IPS pada kurikulum ini mengurangi kepadatan lalu lintas di Kuala
di kelas I-III tidak berdiri sendiri tetapi dalam Lumpur. Sejak tahun 1999 Pejabat Perdana
bentuk tematik, sehingga IPS sebagai mata Menteri telah berpindah ke Putrajaya dan semua
pelajaran sendiri baru diberikan dari kelas IV pejabat kerajaan pusat telah pindah ke Putrajaya
samapi kelas 6 sebanyak 3 jam pelajaran. pada 2005.
Sistem Pendidikan dan Kajian Tempatan di (http://ms.wikipedia.org/wiki/Geografi_Malaysia
Malaysia , 16/09/2011).
116 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 1 Desember 2016

Sebelum kedatangan Inggris, sistem mereka menjadi semakin renggang. Tujuan


pendidikan orang Melayu adalah berlandaskan system persekolahn ini adalah sekolah Melayu
kepada pelajaran agama Islam, yaitu kitab suci untuk kepentingan orang Melayu, sekolah Cina
Al-Quran. Pendidikan yang penting saat itu ialah untuk kepentingan orang Cina, dan sekolah
pendidikan Islam di mana pondok dan madrasah Tamil untuk kepentingan orang India. Sekolah
merupakan tempat mendapat pendidikan Islam. Cina mendapat keistimewaan melalui sekolah
Sewaktu zaman penjajahan Inggris, mereka telah rendah (6 tahun), junior middle (3 tahun), dan
melaksanakan system pendidikan yang senior middle (3 tahun), sedangkan sekolah
berladaskan pendidikan Inggris, di mana Melayu dan Tamil hanya Setingkat sekolah
sekolah-sekolah yang didirikan oleh Inggris ini rendah. Maka, sistem pendidikan penjajahan
mengajar mata pelajaran dalam bahasa Inggris. Inggris itu adalah: (1) Sekolah Pondok dan
Hal ini menimbulkan kesulitan bagi bangsa Madrasah, (2) Sekolah Melayu, (3) Sekolah
Melayu,kerana majoritas masyarakat Melayu Cina, (4) Sekolah Tamil, dan (5) Sekolah
tidak mahir untuk menggunakan bahasa Inggris Inggeris (Mior Khairul Azrin Bin Mior
dengan baik. Tujuan penggunaan bahasa Inggris Jamaluddin: 2011: 36).
di sekolah ini adalah untuk membatasi bangsa Setelah merdeka, Malaysia menyusun
Melayu belajar di sekolah Inggris, sebab jika rancangan pendidikan tahun 1971 – 1975
bangsa Melayu pandai, ia akan membuat ditetapkan pada tiga bidang,yaitu: (1)
kedudukan Inggris terancam (Sufean menyatukan sistem pelajaran untuk memperkuat
Hussin,dalam Mior Khairul Azrin Bin Mior perpaduan negara, (2) memperluas rancangan
Jamaluddin: 2011: 34-35). Hanya pelajar Melayu pelajaran bagi mencapai keperluan negara
dari kelas atasan saja yang diberi peluang untuk mengenai tenaga rakyat, dan (3) memperbaiki
belajar di sekolah Inggeris. mutu pelajaran ke arah mencapai masyarakat
Pada zaman penjajahan ini, dasar yang maju berdasarkan sains dan teknologi
pendidikan – terutama sistem persekolahan – modern, untuk mewujudkan Dasar Ekonomi
tidak memberikan sumbangan yang positif, Baru (DEB). Untuk mewujudkan rencana itu,
sebab tujuan Inggris hanya mementingkan strategi yang dipergunakan adalah menggunakan
keuntungan ekonomi dan kedudukan.Pada masa Bahasa Malayu sebagai bahasa pengantar utama
itu juga Inggris membuka sekolah untuk bangsa di semua sekolah secara berperingkat,
Cina, dan India. Berdirinya sekolah khusus untuk mengurangkan jurang perbedaan mendapatkan
orang Cina dan India ini menyebabkan hubungan pelajaran di seluruh kawasan dan semua rakyat
Sriyanto, Studi Kurikulum Ilmu Sosial … 117

melalui pembinaan sekolah dan kemudahan (http://kulanzsalleh.com/sejarah-perkembangan-


sekolah, dan meningkatkan mutu pelajaran (Mior sistem-pendidikan-di-malaysia/ , 26/09/2011).
Khairul Azrin Bin Mior Jamaluddin: 2011: 36). Kementerian Pendidikan Malaysia
Pada tahun 1983, kerajaan Malaysia telah memainkan peranan yang sangat penting dalam
wujudkan rancangan Kurikulum Baru Sekolah membawa perubahan pendidikan di Malaysia
Rendah (KBSR) untuk dilaksanakan di semua saat ini. Misi Kementerian Pendidikan Malaysia
sekolah rendah seluruh negara; dan tahun 1989 ialah membangunkan sistem pendidikan yang
kerajaan melaksanakan rancangan Kurikulum berkualitas dan bertaraf dunia, di samping
Bersepadu Sekolah Menengah (KBSM) di semua memperkembangkan potensi individu
sekolah menengah seluruh Malaysia. Keduanya sepenuhnya dan memenuhi aspirasi negara.
KBSR dan KBSM mempunyai tujuan yang Kementerian Pendidikan Malaysia menetapkan
sama, yaitu sebagai alat perpaduan kaum dan keputusan, iaitu melahirkan bangsa Malaysia
negara. Setelah DEB (1971-1990), rencana yang taat setia, bersatu padu, beriman, berakhlak
selanjutnya adalah pembentukan Dasar mulia, berilmu, berketerampilan, sejahtera,
Pembangunan Negara (DPN), 1991-2000, dalam menyediakan sumber tenaga manusia untuk
rancangan ini sector pendidikan, kerajaan keperluan kemajuan negara, dan memberi
bertujuan untuk menjadikan sistem pendidikan peluang-peluang pendidikan kepada semua
Malaysia bertaraf dunia. Dasar Wawasan Negara warganegara.
(2001-hingga sekarang), Pada zaman ini Sistem Pendidikan di Malaysia secara
Pendidikan Kebangsaan dikemas sejajar dengan keseluruhan dibawah hukum Kementrian
perkembangan dunia teknologi. Berdasarkan Pendidikan, yang bertanggung jawab mengurusi
perubahan dan perkembangan abad ke-21, sistem sistem pendidikan dari tingkat dasar sampai
pendidikan posisinya dimantapkan dalam dengan universitas, mengatur silabus,
perundangan, dasar dan program utama, mengontrol ujian nasional dan mengawasi
antaranya: Akta Pendidikan 1996 (Pindaan perkembangan pendidikan. Pendidikan dasar di
2002); Program Bimbingan dan (Keputusan Malaysia berlangsung selama enam tahun.
Jemaah Menteri, 2002); Pengajaran dan Pendidikan tersebut ditujukan untuk memberikan
Pembelajaran Sains dan Matematik dalam pendidikan dasar bagi siswa agar menguasai
Bahasa Inggris dilaksanakan pada tahun 2003 kompetensi membaca, menulis dan aritmatik.
(Keputusan Jemaah Menteri, 2002) Pada akhir tahun ajaran siswa sekolah akan diuji
yang disebut dengan Ujian Penilaian Sekolah
118 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 1 Desember 2016

Rendah/ The Primary school Assessment Test Sijil Pelajaran Malaysia Vokasional/ Vocational
(UPSR/PSAT). Terlepas dari kinerja mereka di Malaysian Certificate (SPM/VMCE), kalau
PSAT, semua siswa sekolah dasar dinaikkan ke siswa memilih jurusan vokasional. Sertifikat
Form one. Pendidikan sekolah menengah adalah SPM/MCE/SPMV/VMCE sama dengan O-level
kelanjutan dari level pendidikan dasar. Silabus, Cambridge University Examinations.
Kurikulum Bersepaduan Sekolah Menengah/ Siswa pada jurusan vokasional akan
Secondary School Integrated Curriculum mempelajari bidang studi vokasional yang
(KBSM/SSIC) dikembangkan untuk berhubungan dengan bidang studi lain yang
menyesuaikan kebutuhan dan aspirasi Negara. identik kepada silabus sekolah umum lainnya.
Pendidikan menengah dibagi ke dalam tiga level Mereka diharuskan untuk mengikuti Peperiksaan
utama: lower secondary level, upper secondary Sijil Pelajajran Malaysia Vokasional (SPMV)
level dan level pra universitas. pada akhir tahun ajaran kedua. Bagi siswa yang
Lower secondary education di Malaysia mempunyai hasil yang baik bisa melanjutkan
mempersiapkan siswa untuk mengembangkan studi mereka ke lembaga pendidikan tinggi local
keterampilan yang dibutuhkan di dalam atau langsung masuk ke pasar kerja. Kursurs
kehidupan dan dapat menjadi warga Negara yang Pelatihan Keterampilan (Skills Traning Course)
berguna bagi Negara. Setelah menyelesaikan adalah program tambahan. Siswa akan melalui
tahun ketiga, para siswa diharuskan untuk program pelatihan keterampilan dengan
mengikuti ujian penilaian nasional, Penilaian demikian memungkinkan mereka untuk
Menengah Rendah/Lower Secondary Assessment mengikuti Peperiksaan Majilis Latihan
(PMR/LSA). Kinerja siswa pada PMR/LSA akan Vokasional Kebangsaan Asa (MLVK) pada dua
menentukan jurusan akademik mereka kepada tahun akhir program pendidikan. Mereka
upper secondary level, yaitu apakah akan kemudian akan bergabung dengan pasar kerja
dijurusan sain, seni, teknik atau vokasional. atau melalui pelatihan keterampilan tingkat atas
Pemilihan siswa dan jurusan akademik (advance skills training) diwalau tertentu.
pada upper secondary level akan ditentukan oleh Pelatihan vokasional bagi pemuda penting bagi
Kemetrian Pendidikan. Pada akhir masa perkembangan nasional. Selain kemetrian
pendidikan dua tahun di pendidikan upper pendidikan masih ada kementrian lain, agen
education, siswa akan diuji oleh ujian nasional public atau swasta terlibat didalam pelatihan
wajib, Sijil Pelajaran Malaysia/ Malaysia vokasional bagi pemuda untuk mengisi
Certificate of Examination (SPM/MCE) atau kebutuhan tenaga kerja indrustri . Pada program
Sriyanto, Studi Kurikulum Ilmu Sosial … 119

pendidikan pra-universita diklasifikasi kedalam Malaysia dimulai pada kanak-kanak usia 7 – 12


dua kelompok yaitu A Level dan program studi tahun (pendidikan dasar 6 tahun).
matrikulasi. Yang masuk pada program ini Kurikulum Kajian Tempatan (Sejarah
didasarkan pada hasil kinerja (SPM/SPMV). dan Geografi) yang terangkum dalam bidang
Untuk program studi A Level, jurusan kemanusiaan dan kemasyarakatan bertujuan
pendidikannya adalah kesenian, sain dan teknik. membentuk rakyat Malaysia yang bersatu padu,
Siswa akan diharuskan untuk mengikuti Sijil hidup dalam masyarakat yang mempunyai nilai
Tinggi Pelajaran Malaysia Examination (STPM), moral dan etika yang utuh, mengamalkan
yang diatur oleh Dewan Ujian Malaysia dan demokrasi, penyayang, progresif, sejahtera serta
diakreditasikan oleh University of Cambridge bersemangat patriotik. Selaras dengan kehendak
Local examination Syndicate of England Falsafah Pendidikan Kebangsaan, kurikulum
(UCLES). Kualifikasinya di atur oleh banyak Kajian Tempatan ini dapat melahirkan insan
universitas di dunia. Program studi matrikulasi yang berilmu dan beramal, harmonis serta
yang diatur calon mahasisa pada universitas berketrampilan. Mata pelajaran ini juga
lokal. Ini merupakan program dasar akademik disesuaian dengan struktur Kurikulum Bersepadu
satu tahun, dimonitor oleh universitas tuan Sekolah Rendah ( KBSR ). Kajian Tempatan
rumah dan pembelajaran dilaksanakan di merupakan mata pelajaran yang membicarakan
masing-masing sekolah negeri atau swasta. dan mengkaji tentang interaksi manusia dengan
Pada era tahun 70an sampai 80an manusia dan manusia dengan alam sekitarannya
keadaan pendidikan di Indonesia masih di atas melalui aktivitas pembelajaran, kemampuan
Malaysia. Orang Malaysia datang belajar ke berfikir dan keterampilan social. Mata pelajaran
Indonesia. Bahkan beberapa guru dari Indonesia ini diajar secara formal di Tahap II untuk
diperbantukan mengajar di Malaysia. Sekarang memperkuat pengetahuan, pemahaman,
pendidikan di Malaysia termasuk yang paling kemamapuan dan keterampilan, kesadaran dan
baik di dunia, tetapi Indonesia malah terkesan nilai yang telah dipadukan secara terencana
berjalan di tempat. Tambahan lagi sekarang dalam mata pelajaran lain di Tahap I terutama
biaya pendidikan sudah mulai menjadi di luar mata pelajaran bahasa.
jangkauan kebanyakan masyarakat di Indonesia. Kurikulum Kajian Tempatan bertujuan
Sistem pendidikan di Malaysia disusun melahirkan murid yang setia pada negara, cinta
berdasarkan pada Sistem Pendidikan Inggris. akan tanah air, prihatin dan berbangga sebagai
Pendidikan rendah atau pendidikan dasar di rakyat Malaysia serta berinteraksi secara baik
120 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 1 Desember 2016

untuk mewujudkan masyarakat Malaysia yang kedaulatan Hong Kong kepada RRC, maka
harmonis, bersatu padu, demokratik, progresif berdampak pada proses politik yang mengikuti
dan sentiasa mensyukuri nikmat Tuhan. budaya politik China yang dominan dipengaruhi
Organisasi kurikulum Sukatan Pelajaran Kajian Konfusianisme.
Tempatan ini terdiri dari program pembelajaran Pada 1 Juli 1997 Hong Kong diserahkan
untuk tiga tahun mulai Tahun 4 hingga Tahun 6. kembali kepada RRC setelah sekitar satu
Kandungan mata pelajaran ini diolah mencakup setengah abad menjadi salah satu koloni Inggris.
tiga ruang lingkup yaitu: pertama keluarga, Dalam waktu yang lama, sejarah kolonial di
rumah, jiran dan sekolah; kedua kawasan tempat Hong Kong ditandai oleh sebuah strategi
tinggal, mukim, daerah / jajahan, bahagian dan depolitisasi dari pemerintah Inggris, dan warga
negeri; ketiga Negara (Malaysia). negara menjadi apolitis (Lee, 1999: 314).
Menurut Lee Wing On (1999: 314), ada
Sistem Pendidikan dan Social Studies di Hong
dua alasan utama menjadikan karakteristik
Kong
depolitisasi Hong Kong tersebut. Pertama, secara
Kajian terhadap perkembangan
geografis Hong Kong lebih dekat dibanding
pendidikan social studies di Hong Kong menjadi
Inggris, dan China memiliki pengaruh kuat
amat menarik. Pertama, sebagai bekas ‘negara
terutama dalam arti suplai pangan dan air serta
kota‛ jajahan Inggris, Hong Kong mengalami
kontrol terhadap arus pengungsi dan imigran.
satu pergeseran identitas politik dari wilayah
Kondisi ini mengakibat berpengaruh secara
koloni menjadi kesatuan wilayah berdaulat di
politik terhadap Hong Kong. Kedua, Hong Kong
bawah pemerintah China Daratan (Republik
sendiri adalah sebuah wilayah imigran yang
Rakyat China, RRC). Hal ini membawa akibat
secara luas terdiri atas para pengungsi China. Ini
pada status Hong Kong sebagai daerah
mengakibatkan rakyat awam Hong Kong
pemerintah khusus di dalam negara RRC yang
menjaga jarak dengan pemerintah dan badan
dikenal sebagai‚ ‘One Country, Two Systems.‛
peradilan bahkan menghindari sejauh mungkin
(Joe Tin-yau LO, 2002). Kedua, perubahan
kecendrungan politik akibat pengungsian itu.
identitas politik tadi mempengaruhi sistem
Pada gilirannya warga Hong Kong lebih
politik yang pada masa kolonial Inggris, Hong
memfokuskan diri kepada kegiatan-kegiatan
Kong begitu kuat ditanamkan arti penting
ekonomi.
prinsip-prinsip pemerintahan demokrasi liberal
Social studies, yang diajarkan di sekolah-
model Inggris. Namun, setelah penyerahan
sekolah sejak pertama ditawarkan pada 1950.
Sriyanto, Studi Kurikulum Ilmu Sosial … 121

Pada 1952, kajian civics bersama-sama geografi Sebagai contoh, sejarah dan budaya China
dan sejarah membentuk mata pelajaran baru yang dirancang sebagai unsur pokok (core elements)
disebut social studies di dalam kurikulum pembelajaran dengan nama baru: Personal,
sekolah dasar (Lee, 1999:315). Civics diajarkan Social and Humanities Education (PSHE). Lebih
sebagai mata pelajaran tersendiri di sekolah dari itu, kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler
menengah pertama hingga kemudian diganti oleh dikaitkan dengan budaya China seperti orkestra
mata pelajaran economic and public affairs China, tarian China, dan kelas-kelas Kung Fu,
(EPA) pada 1965. Selanjutnya pada 1980an menjadi intensif (Lee, 2006: 4). Sebagai
silabus EPA direvisi dengan tekanan pada‚ gambaran kompetensi dasar PSHE di tiap
individual and society‛ dan‚ enhancement of jenjang sekolah (dasar hingga menengah atas)
political awareness‛ (Lee, 1999: 315). Pada 1972 dijabarkan dalam Tabel 1. Dari tabel tersebut
di dalam social studies dikenalkan kajian tampak jelas bahwa konsep nasionalisme dan
government di tingkat sekolah menengah moralitas (konfusianisme) dalam PSHE menjadi
pertama, yang membahas topik hubungan antara dasar bagi civic education di Hong Kong. Selain
individu dan masyarakat sama halnya dengan itu, PSHE ini memuat aspek-aspek kajian secara
peran warga Negara di tingkat masyarakat local integratif bagi mata pelajaran lainnya yang
dan internasional. Social studies kemudian menjadi etos pembelajaran sepanjang hayat.
diperluas untuk tingkat sekolah menengah atas Hong Kong menggunakan kurikulum
pada tahun 1984 (Lee, 1999:315-316). untuk pendidikan social General Studies
Secara umum kurikulum pendidikan di Syllabus sebagai pedoman untuk Primary
Hong Kong pasca 1997 antara lain meliputi Schools (primary 1 – primary 6). Termasuk di
pelajaran sebagai berikut: Chinese Language dalamnya adalah tema-tema hidup sehat,
Education; English Language Education; lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan
Mathematics Education; Science Education; teknologi, dan alam sekitar. (Joe Tin-yau LO,
Technology Education; Personal, Social and 1999). Kurikulum social studies di Hong Kong
Humanities Education (PSHE);Arts Education; telah mengalami beberapa pergantian di
Physical Education (Tammy Kwan, 2003: 67). antaranya pada tahun 1967 social studies
Kaitannya dengan civic education di syllabus, masa ini Hong Kong masih berada di
lingkungan sekolah di Hong Kong pasca 1997, bawah koloni Inggris, kemudian tahun 1980
pemerintah setempat makin meningkatkan unsur- social studies syllabus, dan tahun 1997 berubah
unsur ke-China-an dalam kurikulum sekolah, menjadi general studies syllabus (LO, 1999).
122 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 1 Desember 2016

Menuru Joe Tin-yua LO, kurikulum di Hong understanding) tentang sejarah,


Kong dengan demikian lebih menggunakan geographi, dan ilmu-ilmu sosial
pendekatan cross-disciplinary, sebab “Hong lainnya.
Kong’s general studies is more like a d) IPS meningkatkan kepekaan siswa
hotchpotch of moral/civic education, sex terhadap masalah-masalah sosial.
education, environmental education, technology Barr et. al (Nelson, 1987; Chapin dan
education and health education” (LO, 2002). Messick,1996) merumuskan tiga perspektif
General studies di Hong Kong merupakan tradisi utama dalam IPS. Ketiga tradisi utama
integrasi masyarakat-teknologi-ilmu tersebut ialah:
pengetahuan, sehingga objek yang hendak a) IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai
dicapai adalah pengetahuan, keterampilan, nilai. kewarganegaraan (citizenship
Perbandingan IPS Sekolah Dasar di transmission).
Indonesia, Malaysia, dan Hong Kong b) IPS diajarkan sebagai ilmu-ilmu
Kedudukan pengajaran IPS begitu unik sosial.
karena harus mempersiapkan dan mendidik anak c) IPS diajarkan sebagai reflektif inquiry
didik untuk hidup dan memahami dunianya, (reflective inquiry).
dimana kualitas personal dan kualitas sosial Tujuan pendidikan IPS di tingkat Sekolah
seseorang akan menjadi hal yang sangat vital. Dasar (SD) ditujukan untuk mengembangkan
Menurut A.K. Ellis (1991), bahwa alasan dibalik pengetahuan dan ketrampilan dasar siswa yang
diajarkannya IPS sebagai mata pelajaran di berguna untuk kehidupan sehari harinya. IPS
sekolah karena hal-hal sebagai berikut: sangat erat kaitannya dengan persiapan anak
a) IPS memberikan tempat bagi siswa didik untuk berperan aktif atau berpartisipasi
untuk belajar dan mempraktikan dalam pembangunan Indonesia dan terlibat
demokrasi. dalam pergaulan masyarakat dunia (global
a) IPS dirancang untuk membantu siswa society). IPS harus dilihat sebagai suatu
menjelaskan "dunianya". komponen penting dari keseluruhan pendidikan
b) IPS adalah sarana untuk kepada anak. IPS memerankan peranan yang
pengembangan diri siswa secara signifikan dalam mengarahkan dan membimbing
positif. anak didik pada nilai-nilai dan perilaku yang
c) IPS membantu siswa memperoleh demokratis, memahami dirinya dalam konteks
pemahaman mendasar (fundamental kehidupan masa kini, memahami tanggung
Sriyanto, Studi Kurikulum Ilmu Sosial … 123

jawabnya sebagai bagian dari masyarakat global Lingkungan Keluarga


dan sekolah
yang interdependen (Permendiknas No. 22.
2006).
Kurikulum Kajian Tempatan bertujuan
melahirkan murid yang setia pada negara, cinta
akan tanah air, prihatin dan berbangga sebagai
rakyat Malaysia serta berinteraksi secara baik
untuk mewujudkan masyarakat Malaysia yang
2 Tema Alam dan Potensi Keluarga, ru
harmonis, bersatu padu, demokratik, progresif Kelas 4 Daerahku; jiran dan
Kesejahteraan sekolah.
dan sentiasa mensyukuri nikmat Tuhan. (Pusat
Masyarakat Daerahku
Perkembangan Kurikulum, Kementrian
Pendidikan, 2001).
3 Tema Kejayaan Negeriku; Kawasan te
Di Hong Kong social studies masuk Kelas 5 Tantangan Bangsaku tinggal,muk
dalam kelompok Personal, Social and daerah/jajah
bahagian da
Humanities Education dengan sebutan General
Studies Curriculum unutk tingkat primary
4 Tema Indonesia di Tengah- Sumber Neg
school. Mata pelajaran ini pada dasarnya Kelas 6 Tengah Dunia; Ekonomi N
memiliki tujuan untuk membentuk siswa agar Indonesia di Era Pembinaan
Globalisasi Bangsa Dan
memiliki pengetahuan, (knowledge), generic Negara; Ke
skills, values and attitudes. Kurikulum ini Dan
Kebanggaan
kontennya meliputi: Health and Living, People Negara
and Environment, Science and Technology in
Everyday Life, Community and Citizenship, IPS di Indonesia diberikan sejak Kelas 1
National Identity and Chinese Culture, Global – 6, dengan pembagian tema Kelas 1 – 3
Understanding and the Information Era (The menggunakan pendekatan tematik; Di Malaysia
Curriculum Development Council, 2011). IPS diberikan mulai dari Kelas 4 dengan nama
Perbandingan Pendidikan IPS untuk mata pelajaran Kajian Tempatan; sedangkan di
sekolah dasar di ketiga Negara tersebut seperti Hong Kong, general studies diberikan sejak
termuat dalam table berikut ini:
primary 1 (P1) sampai dengan primary 6 (P6). Di
No Uraian Indonesia Malaysia Hong Kong
1 Tema IPS Tematik: Identitas diri Indonesia dan P1:
Malaysia tema untuk
I am getting older; kelas 1
Kelas 1- 3 dan keluarga; berkisar tentangHome
“diri sweet
kita” (our),
home;meskipun
124 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 1 Desember 2016

materi di Hong Kong sudah memasukkan materi (integrated). Nama IPS dalam dunia pendidikan
tentang kewilayahan. Sedangkan di Malaysia dasar di Indonesia muncul bersamaan dengan
materi tentang keluarga dan lingkungan sekitar diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMU
diberikan pada Kelas 4. Materi Kelas 6 (P6) di tahun 1975. Dilihat dari sisi keberlakuannya, IPS
Indonesia dan Hong Kong sudah memasukkan disebut sebagai bidang studi “baru”, karena cara
materi global, sementara di Malaysia lebih pandangnya bersifat terpadu. Hal tersebut
menekankan pada kebanggaan sebagai warga mengandung arti bahwa IPS bagi pendidikan
Negara Malaysia. Di Malaysia pemupukan jiwa dasar dan menengah merupakan hasil perpaduan
patriotic memang ditanamkan semenjak dini, dari mata pelajaran geografi, ekonomi, ilmu
yang tercantum dalam kurikulum. politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi,
Simpulan psikologi, dan sosiologi. Perpaduan ini
Sejarah perkembangan kurikulum di disebabkan mata pelajaran tersebut memiliki
Indonesia memperlihatkan bahwa pendekatan objek material kajian yang sama yaitu manusia
berbasis materi dilaksanakan sejak masa Sedangkan istilah Sukatan Pelajaran
penjajahan Belanda, diteruskan sampai ke alam Kajian Tempatan (Sejarah dan Geografi)
kemerdekaan, dan baru ditinggalkan pada tahun dipergunakan di Malaysia untuk Sekolah
2004. Pendekatan berbasis kompetensi ini dianut Rendah. Kurikulum Kajian Tempatan bertujuan
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas setelah melahirkan murid yang setia pada negara, cinta
melewati pengalaman panjang pengembangan akan tanah air, prihatin dan berbangga sebagai
kurikulum secara profesional sejak awal 1970-an rakyat Malaysia serta boleh berinteraksi secara
sampai awal 2000-an. berkesan ke arah mewujudkan masyarakat
Kurikulum Sekolah Dasar (primary Malaysia yang harmonis, bersatu padu,
shools) di Indonesia, Malaysia, dan Hong Kong demokratik, progresif dan sentiasa mensyukuri
Negara yang diuraikan di atas terdapat istilah nikmat Tuhan. Organisasi kurikulum Sukatan
yang berbeda-beda. Ilmu Pengetahuan Sosial Pelajaran Kajian Tempatan ini mengandungi
(IPS) di Indonesia diajarkan berdasarkan program pembelajaran untuk tiga tahun mulai

ketentuan pada pendidikan dasar (SD dan SMP). Tahun 4 hingga Tahun 6.
Di sekolah Dasar IPS diajarkan melalui Di Hong Kong dengan perkembangan
pendekatan ke dalam bentuk yang terpisah-pisah kurikulum yang terjadi, yang semual mengacu
(separated), korelasi (corelated), dan fusi pada kurikulum Inggris sebagai Negara induk
menggunakan istilah Social Studies, namun
Sriyanto, Studi Kurikulum Ilmu Sosial … 125

semenjak tahun 1997 menggunakan general Belen, S., (2010). Sejarah Kurikulum SD di
studies. Materi dalam mata pelajaran tersebut Indonesia, Jakarta: Puskur Kementrian
Pendidikan Nasional.
pada dasarnya memiliki persamaan yaitu
mengenalkan pada diri, dan lingkungan Chapin, June R., & Messick, Rosemary G.,
(1989). Elementary Social Studies, A
sekitarnya, yang dimulai dari lingkungan
Practic al Guide, New York & London:
keluarga, masyarakat, Negara, dan dunia. Social Longman.
studies di Hong Kong baik sebelum maupun
Depdikbud, (1976). Kerangka Program dan
sesudah penyerahan kedaulatan pada 1997 pada Dasar Metodik Pendidikan Moral
taraf tertentu hampir memiliki persamaan- Pancasila dalam Rangka Kurikulum
1975.
persamaan dengan kondisi yang ada di
Indonesia, terutama pada masa Orde Baru. Di Embong, A.R., “The Role of Social Sciences in
Malaysian National Development”,
Hong Kong banyak menanamkan status quo
Akademika 70 (Januari), 2007: 145 -151.
pemerintah kolonial pada sebelum 1997 dan
Hasan, S. H., (2011). Pendidikan Sejarah:
menekankan identitas nasional serta warisan
Orientasi dan Strategi Pedagogis,
kultural Hong Kong kepada China pasca 1997. Makalah disampaikan pada Konferensi
Nasional Sejarah IX, Hotel Bidakara
Daftar Pustaka Jakarta, 5 – 7 Juli 2011.

Assegaf, A. R., (2003). Internasionalisasi Hasan, S. Hamid, (tt.). Perkembangan


Pendidikan: Sketsa Perbandingan Kurikulum: Perkembangan Ideologis dan
Pendidikan di Negara-Negara Islam dan Teoritik Pedagogis (1950 – 2005),
Barat, Yogyakarta: Gama Media. Makalah, Online,
www.geocities.ws/konferensinasionalseja
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
rah/s_hamid_hasan.pdf. [diunduh
Kurikulum, (2007). Naskah Akademik
16/07/2013].
Kajian Kabijakan Kurukulum Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, http://f4iqun.wordpress.com/2007/05/08/mengint
Jakarta: Departemen Pendidikan ip-malaysia-membangun-pendidikan-
Nasional. dasarnya/, Diunduh 16/07/2013.

Barr, R., et.al., (1978). Hakekat Studi Sosial (The


Natural of Social Studies), Saduran oleh http://ms.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_
Buchori Alma & M. Haslasgunawan Ap., di_Malaysia, diunduh 16/07/2013.
Bandung: ALFABETA.

(http://ms.wikipedia.org/wiki/Geografi_Malaysia
, diunduh 16/07/2013).
126 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 1 Desember 2016

Joe Tin-yau LO, (2002). The Primary Social Dasar, Cabaran, dan Pelaksanaan ke Arah
Education Curricula in Hong Kong and Perpaduan Nasional”,
Singapore: A Comparative Study, Hong SOSIOHUMANIKA, 4(1) 2011.
Kong: Department of Social Sciences,
Permendiknas No. 22. Tahun 2006, Tentang
The Hong Kong Institute of Education. Standar Isi.
Joe Tin-yau LO, (tt.). Changing Features and Pusat Perkembangan Kurikulum (PPK), (2001).
Meanings of the Hong Kong Primary Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah
Social Studies Curriculum in 1967 - Sukatan Pelajaran Kajian Tempatan,
1997 , Hong Kong Institute of Education. Kementerian Pendidikan Malaysia.

Depdikbud, (1993). Kurikulum Pendidikan


Dasar: Landasan, Program, dan Pusat Perkembangan Kurikulum (PPK), (2002).
Pengembangan, Jakarta: Depdikbud, Huraian Sukatan Pelajaran Kurikulum
Bersepadu Sekolah Menengah SEJARAH
1993.
Tingakatan 4, Kementerian Pendidikan
Lee Wing On, (1999), ‚Controversies of Civic Malaysia.
Education in Political Transition,‛ dalam
Torney-Purta, J., Schwille, J. dan Pusat Perkembangan Kurikulum (PPK), (2002).
Amadeo, J., Civic Education Across Huraian Sukatan Pelajaran Kurikulum
Countries: Twenty-four National Case Bersepadu Sekolah Menengah SEJARAH
Studies from the IEA Civic Education Tingakatan1, 2, 3, Kementerian
Project. Amsterdam: International Pendidikan Malaysia.
Association for the Evaluation of
Educational Achievement, pp. 313-340. Pusatbangkurrandik , (1984). Kurikulum 1984
SD (Sekolah Dasar): Landasan,
Lee Wing On, (2006), ‚Tensions and Program, dan Pengembangan, Jakarta:
Contentions in the Development of Pusatbangkurrandik, Depdikbud, 1984.
Citizenship Curriculum in Asian
Countries,‛ Keynote Address presented at Rahimah Haji Ahmad,(1998). “Educational
the CITIZED International Conference development and reformation in
Oriel College, Oxford, 25-27 July. Malaysia: past, present and future”,
Journal of Educational Administration,
Man-tak CHAN, (2005). Features of an Vol. 36 No. 5, 1998, pp. 462-475,
integrated primary curriculum Hong
Kong Institute of Education, Paper for Samsuri, (2007). Profil Civic Education di Hong
presenting at the conference of Kong, Makalah Sekolah Pascasarjana,
“Redesigning Pedagogy: Research, UPI Bandung, tidak diterbitkan.
Policy and Practice”, Nanyang
Technological University, Singapore, Sejarah Perkembangan Sistem Pendidikan Di
May 30 – June 1, 2005. Malaysia,
http://kulanzsalleh.com/sejarah-
Mior Khairul Azrin Bin Mior Jamaluddin, perkembangan-sistem-pendidikan-di-
(2011). “Sistem Pendidikan di Malaysia: malaysia/, diunduh 16/07/2013.
Sriyanto, Studi Kurikulum Ilmu Sosial … 127

Sriyanto, (2014a). Human, Change and


urbanization: Rural Communities
Dynamics as socio-cultural and
economic Resources, Jurnal Dinamika
Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 6, No
1 Maret 2014, hlm 79 – 94.

Sriyanto, (2014b). Perilaku Asertif dan


Kecenderungan Kenakalan Remaja
Berdasarkan Pola Asuh dan Peran Media
Massa, Jurnal Psikologi, Volume 41 No
1 Juni 2014, Hlm. 74-88.

Skeel, D.J., (1995). Elementary Social Studies,


Challenges for Tomorrow’s World,
Philadelphia: Harcourt Brace College
Publishers.

Soedijarto, et.al., (2010). Sejarah Pusat


Kurikulum, Jakarta: Pusat Kurikulum
Badan penelitian dan Pengembangan,
Kementerian Pendidikan Indonesia.

Tap MPRS No. XXVII/1966 Bab II Pasal 4.

The Curriculum Development Council, (2011).


General Studies for Primary Schools
Curriculum Guide (Primary 1 – Primary
6), Hong Kong: The Education Bureau.
Thut, I.N., & Adams, D., (2005). Pola-Pola
Pendidikan dalam Masyarakat
Kontemporer, Terjemahan SPA
Teamwork, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agenda
Reformasi Pendidikan Nasional: Dalam
Perspektif Abad 21, Magelang: Indonesia
Tera.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20


Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), Jakarta: Sinar
Grafika.

Anda mungkin juga menyukai