Makalah Akuntansi Pemerintahan Psap 5. P
Makalah Akuntansi Pemerintahan Psap 5. P
PSAP 5. PERSEDIAAN
Disusun oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
SURAKARTA, 2014.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayah yang diberikan pada kita semua, karna hanya dengan kuasaNyalah
maka makalah Akuntansi Pemerintahan ini dapat terselesaikan.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas presentasi
Akuntansi Pemerintahan di semester lima ini sebagai salah satu syarat kelulusan. Di
samping itu juga untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam terkait mata kuliah
pilihan Akuntansi Pemerintahan mengenai Persediaan khususnya.
Penyusun
SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN
A. Pengertian Persediaan
Menurut PP. No 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah:
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, danbarang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalamrangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan merupakan aset yang berupa:
a. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang
dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat
tulis kantor,barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan
barang bekas pakai seperti komponen bekas.
b. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses
produksi.
Persediaan dalam kelompok ini meliputi bahan yang digunakan dalam proses
produksi seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanian, dan lain-lain
c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual ataudiserahkan
kepada masyarakat. Barang hasil proses produksi yang belum selesai dicatat
sebagai persediaan, contohnya alat-alat pertanian setengah jadi.
d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakatdalam
rangka kegiatan pemerintahan.Persediaan hewan dan tanaman untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat, misalnya sapi,kuda, ikan, benih padi dan bibit
tanaman.
e. Dalam hal pemerintah menyimpan barang untuk tujuan cadangan strategis
seperti cadangan energi (misalnya minyak) atau untuk tujuan berjaga-jaga
seperti cadangan pangan (misalnya beras), barang-barang dimaksud diakui
sebagai persediaan.
Persediaan dapat terdiri dari:
a. Barang konsumsi;
b. Amunisi;
c. Bahan untuk pemeliharaan;
d. Suku cadang;
e. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga;
f. Pita cukai dan leges;
g. Bahan baku;
h. Barang dalam proses/setengah jadi;
i. Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
j. Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
B. PENCATATAN
Dalam pencatatan persediaan terdapat dua metode pencatatan yang digunakan, yaitu :
1. Pencatatan Persediaan dengan Metode Periodik
Pembelian persediaan dapat dilakukan dengan menggunakan UP (Uang
Persediaan) maupun LS (Langsung). Ketika SKPD melakukan pembelian persediaan
dengan menggunakan UP, bendahara pengeluaran SKPD akan menyerahkan bukti
belanja persediaan kepada PPK SKPD. Bukti transaksi ini akan menjadi dasar bagi PPK
SKPD untuk melakukan pengakuan persediaan. PPK SKPD akan mencatat jurnal:
Jurnal LO atau Neraca
Persediaan xxx
Kas di bendahara pengeluaran xxx
Jurnal LRA
Belanja persediaan xxx
Perubahan SAL xxx
Jurnal LRA
Belanja persediaan xxx
Perubahan SAL xxx
Ketika SP2D LS untuk pembayaran persediaan telah terbit, PPK-SKPD akan menjurnal:
Jurnal LRA
Belanja persediaan xxx
Perubahan SAL xxx
C. PENGAKUAN
Persediaan diakui :
a. pada saat potensi manfaat ekonomi masadepan diperoleh pemerintah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukurdengan andal
b. pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ ataukepenguasaannya
berpindah.
Setiap pembelian persediaan akan dicatat sebagai aset berupa aset lancar, yakni
“Persediaan”. Berdasarkan bukti belanja persediaan, fungsi akuntansi akan menjurnal
akun “Persediaan” di debit dan akun “Kas” atau akun “Utang” di kredit. Selain itu, fungsi
akuntansi akan mencatat realisasi belanja dengan mendebit akun “Belanja (sesuai nama
persediaan)” dan mengkredit akun “Perubahan SAL”.
Pada akhir periode akuntansi catatan persediaan disesuaikan dengan hasil inventarisasi
fisik.
Jurnal Pengakuan Persediaan
Jurnal LO atau Neraca
Persediaan xxx
Kas di bendahara pengeluaran xxx
Jurnal LRA
Belanja persediaan xxx
Perubahan SAL xxx
BEBAN PERSEDIAAN
Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods).
Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian Laporan
Operasional. Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, maka pengukuran
pemakaian persediaan dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan
nilai per unit sesuai metode penilaian yang digunakan.
Dalam hal persediaan dicatat secara periodik, maka pengukuran pemakaian persediaan
dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan
ditambah pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir
persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan.
E. PENILAIAN
Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan:
a. Metode sistematis perhitungan persediaan yang digunakan untuk menentukan nilai
persediaan akhir yaitu:
1. Metode FIFO. Metode ini dihitung dengan cara:
BebanPersediaan = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir
2. Metode rata-rata tertimbang. Dihitungndengancara:
Nilai persediaan = Biaya Rata-Rata per Unit xPersediaan Akhir
b. Harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan
bermacam-macam jenis.Nilai persediaan dihitung berdasarkan harga pembelian
terakhir. Dapat dihitung dengan cara:
Nilaipersediaan = Persediaan Akhir x Harga Pembelian Terakhir
c. Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang. Persediaan
dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Ilustrasi Pengungkapan Persediaan pada Neraca SKPD
PERSEDIAAN
Metode pencatatan persediaan menggunakan metode periodik. Pengukuran nilai
persediaan menggunakan metode harga pembelian terakhir.
Persediaan sejumlah Rp900.000, terdiri dari :
No SKPD Jumlah
1 Dinas Pendidikan Rp4.000.000
2 Dinas Kesehatan Rp2.000.000
3 Dinas Pemuda dan Olahraga Rp3.000.000