Keloompok 1 - Resume - AKM - Chapter - 12
Keloompok 1 - Resume - AKM - Chapter - 12
Disusun oleh:
Kelompok 1, dengan anggota:
No. Urut
No Nama Mahasiswa NPM Paraf
Daftar Hadir
1 Adetya Candra Yuwana Putra 1401180093 01
2 Adi Surya Kusuma 1401180094 02
3 Alif Setyo Pambudi 1401180095 03
4 Andika Wahyu Permadi 1401180096 04
5 Arief Tirtana 1401180097 05
KELAS 7-02
PRODI D-IV AKUNTANSI ALIH PROGRAM (NON-AKT)
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
DESEMBER 2018
Intangible Assets
b. Penilaian
a. Pembelian
Perusahaan mencatat pembelian aset tidak berwujud dari pihak lain at cost,
mencakup semua biaya perolehan ditambah pengeluaran untuk membuat aset
tidak berwujud siap untuk penggunaan yang dimaksudkan. Terkadang perusahaan
memperoleh aset tidak berwujud dalam pertukaran untuk saham atau aset lainnya.
Dalam kasus seperti itu, biaya aset tidak berwujud adalah sebesar nilai wajar (fair
value) dari pertimbangan yang diberikan atau nilai wajar dari penerimaan aset tidak
berwujud, mana yang lebih jelas terlihat/dapat dibuktikan.
2
b. Internally Created Intangibles
Perusahaan sering mengeluarkan biaya pada berbagai sumber daya tak berwujud,
seperti pengetahuan ilmiah atau teknologi, riset pasar, kekayaan intelektual, dan
nama-nama merek. Biaya ini biasanya disebut sebagai biaya penelitian dan
pengembangan. Untuk melakukan penilaian ini, perusahaan mengevaluasi biaya
yang terjadi selama fase penelitian dan fase pengembangan. Semua biaya yang
dikeluarkan dalam tahap penelitian dibebankan pada saat terjadinya. Begitu
sebuah proyek bergerak ke fase pengembangan dan kriteria tertentu terpenuhi,
biaya pengembangan tertentu dikapitalisasi.
3
b. Indefinite-Life Intangibles
Jika tidak ada faktor (hukum, peraturan, kontraktual, kompetitif, atau lainnya)
membatasi masa manfaat dari aset tidak berwujud, perusahaan menganggap masa
manfaatnya tidak terbatas. Perusahaan tidak melakukan amortisasi aset tidak
berwujud dengan umur tak terbatas. Perusahaan juga harus menguji Indefinite-Life
Intangibles untuk gangguan setidaknya setiap tahun. Tes penurunan nilai untuk
Indefinite-Life Intangibles mirip dengan limited-life intangible.
4
Contoh di atas menggunakan asumsi tanpa nilai sisa. Jika perusahaaan menetapkan
bahwa daftar pelanggan tersebut dapat dijual seharga 60.000 kepada perusahaan
lain di akhir tahun ketiga, maka perusahaan harus mengurangkan nilai sisa tersebut
dari biaya untuk menentukan beban amortisasi setiap tahun.
Perusahaan harus mengasumsikan nilai sisa nol kecuali masa manfaat aset kurang
dari umur ekonomi dan bukti yang dapat diandalkan tersedia mengenai nilai sisa.
6. Goodwill
Dalam banyak kombinasi bisnis, perusahaan pembeli mencatat goodwill. Goodwill
diukur sebagai kelebihan biaya pembelian atas nilai wajar dari aset bersih yang dapat
diidentifikasi (aset dikurangi kewajiban) yang dibeli. Itulah sebabnya goodwill kadang-
kadang disebut sebagai plug, gap filler, atau master valuation account. Secara konsep,
goodwill merupakan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset lain yang
diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis yang tidak diidentifikasi secara individual dan
diakui secara terpisah. Satu-satunya cara menjual goodwill adalah menjual bisnis.
a. Mencatat Goodwill
Goodwill yang dihasilkan secara internal tidak boleh dikapitalisasi. Manfaat masa
depan dari goodwill mungkin tidak memiliki hubungan dengan biaya yang
dikeluarkan dalam pengembangannya. Goodwill dicatat hanya ketika seluruh bisnis
dibeli. Untuk mencatat goodwill, perusahaan membandingkan nilai wajar aset
berwujud bersih dan aset tidak berwujud dengan harga beli (biaya) dari bisnis yang
diakuisisi, perbedaannya dianggap goodwill.
6
Biasanya, perbedaan antara nilai wajar dan nilai buku lebih umum di antara aset
tidak lancar daripada di antara aset lancar. Uang tunai jelas tidak menimbulkan
masalah untuk dinilai. Piutang biasanya cukup dekat dengan penilaian saat ini
meskipun kadang-kadang diperlukan penyesuaian tertentu karena ketentuan bad
debt yang tidak memadai. Kewajiban biasanya dinyatakan pada nilai buku. Namun,
jika suku bunga berubah sejak perusahaan mengeluarkan liabilitas, penilaian yang
berbeda (seperti nilai sekarang berdasarkan arus kas yang diharapkan) adalah
tepat. Analisis yang cermat harus dilakukan untuk menentukan bahwa tidak ada
kewajiban yang tidak tercatat.
Dalam banyak kasus, nilai-nilai aset tidak lancar seperti propert, plant, & equipment
mungkin telah meningkat secara substansial selama bertahun-tahun. Perbedaan
ini bisa disebabkan oleh perkiraan yang tidak akurat mengenai masa manfaat,
pengeluaran yang berkelanjutan dari pengeluaran kecil, perkiraan nilai residual
yang tidak akurat, dan penemuan beberapa aset yang tidak tercatat.
Jurnal Penjualannya:
b. Penghapusan Goodwill
Perusahaan menyesuaikan nilai tercatatnya hanya ketika goodwill terganggu.
Perlakuan akuntansi untuk goodwill yang dibeli dan goodwill yang diciptakan secara
internal harus konsisten. Perusahaan segera mengorbankan goodwill yang
diciptakan secara internal dan harus mengikuti perlakuan yang sama untuk goodwill
yang dibeli.
7
c. Pembelian Murah
Dalam beberapa kasus, pembeli dalam kombinasi bisnis membayar kurang dari
nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi. Situasi seperti itu disebut sebagai
pembelian murah. Jumlah kelebihan ini dicatat sebagai keuntungan oleh pembeli.
IASB mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan sifat dari transaksi
keuntungan ini. Pengungkapan tersebut akan membantu pengguna untuk lebih
mengevaluasi kualitas laba yang dilaporkan.
Pemulihan kerugian penurunan nilai dilaporkan pada bagian “Other income and
expense” dari laporan laba rugi.
3. Impairment of Indefinite-Life Intangibles Other Than Goodwill
Uji penurunan nilai untuk indefinite-life intangibles selain dari goodwill sama dengan
limited-life intangibles, yaitu dengan membandingkan jumlah terpulihkan dari aset tidak
berwujud dengan nilai tercatat aset. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil dari nilai tercatat,
perusahaan mengakui adanya penurunan nilai.
8
4. Impairment of Goodwill
Perusahaan harus menguji goodwill setidaknya setiap tahun. Namun, karena goodwill
menghasilkan arus kas hanya dalam kombinasi dengan aset lain, tes penurunan nilai
dilakukan berdasarkan pada unit penghasil kas yang diberikan goodwill. Berdasarkan
IFRS, ketika sebuah perusahaan mencatat goodwill dalam suatu kombinasi bisnis,
perusahaan harus menetapkan goodwill kepada unit penghasil uang tunai yang
diharapkan dapat memanfaatkan sinergi dan manfaat lain yang timbul dari kombinasi
bisnis.
Jurnalnya:
9
c. Pembelian aset tidak berwujud. Kenali dan ukur dengan nilai wajar. Setelah
pengakuan awal, catat sesuai dengan sifatnya (baik sebagai limited-life intangibles
atau indefinite-life intangibles).
d. Layanan kontrak. Bebankan biaya layanan yang dilakukan oleh orang lain
sehubungan dengan R&D pada saat terjadinya.
e. Biaya tidak langsung. Sertakan alokasi biaya tidak langsung yang wajar dalam
biaya R&D, kecuali untuk biaya umum dan administrasi, yang harus jelas terkait
agar dimasukkan dalam R&D.
10
Aktivitas start-up biasanya terjadi pada saat yang bersamaan dengan kegiatan yang
melibatkan perolehan aset. Perusahaan seharusnya tidak segera membebankan
biaya aset berwujud. Sebaliknya, harus melaporkannya pada neraca menggunakan
pedoman pelaporan IFRS yang tepat.
b. Kerugian Operasi Awal
IFRS mensyaratkan bahwa kerugian operasi selama tahun-tahun awal tidak boleh
dikapitalisasi.
c. Biaya Iklan
Beberapa cara membebankan biaya iklan antara lain sebagai berikut:
a) ketika bintang iklan menyelesaikan tugasnya,
b) pertama kali iklan berjalan,
c) selama perkiraan masa manfaat dari iklan,
d) dengan cara yang tepat untuk tiap-tiap dari tiga periode yang diidentifikasi di
atas, dan
e) selama periode pendapatan diperkirakan akan terjadi.
11