Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN FARMAKOGNOSI

Tanggal Masuk: 11 Desember 2019

Nilai dan Paraf :

Nama : NURBAYANTI

Kelas : B4

Nim : F201801213

Kelompok/Batch : 2/A

Asisten : Dian Rahmaniar S,Farm. Apt

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA

KENDARI

2019
Identifikasi Amilum Secara Kimiawi dan Mikroskopi

Sampel :Pati Beras ( Oryza sativa)

No Uji Cara Kerja Hasil Gambar dan


. Keterangan
1. Uji Amilum Buat larutan amilum 2% Negative (-)
Dengan .Panaskan 5 menit Terjadi
Larutan (Mendidih) lalu dinginkan , perubahan
Iodium untuk semua jenis amilum warna menjadi
yang di periksa masukkan Ungu setelah
dalam tabung di panaskan
reaksi.Tambahkan 3 tetes
larutan iodium.Catat warna
yang terjadi saat dipanaskan
dan dinginkan untuk masing- Gambar Amilum
masing jenis amilum yang sebelum
diperiksa , lalu bandingkan dipanaskan
hasilnya dengan literature
yang tersedia

Gambar Amilum
setelah
dipanaskan

Positif terjadi
perubahan
warna pada
amilum (Ungu)
Pembahasan
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat di alam , sebagian besar
terdapat pada umbi , daun , batang dan biji-bijian (poedjiadi,2009) . Amilum atau pati
merupakan zat penting dalam proses pembuatan tablet sebagai eksipien atau bahan
dasar. Pati dalam pembuatan tablet berfungsi sebagai bahan pengisi, bahan pengikat,
dan bahan penghancur
Berdasarkan percobaan ,Sampel (oryza sativa) dibuat larutan amilum 2% ( warna putih
) , Larutan tersebut dipanaskan selama 5 menit hingga mendidh ,kemudian di dinginkan
,kemudian di tambahkan 3 tetes larutan iodium , pada saat penambahan larutan iodium
reaksi yang terjadi yaitu perubahan warna putih berubah menjadi warna keunguanan
sehingga dikatan negative.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumya yaitu ketika pati beras (Oryza satifa) di
tambahkan larutan iodium maka akan terjadi perubahan warna yaitu warna biru.pada uji
ini sampel yang mengandung amilum akan berubah warna menjadi biru,sampel terlebih
dahulu di panaskan agar amilum fapat larut sempurna dalam air sehingga lebih mudah
dalam pendeteksian kandungan amilum,berdasarkan hasil percobaan sampel yang telah
di panaskan kemudian di teteskan dengan larutan iodium berubah menjadi warna biru di
karenakan warna biru yang di hasilkan di perkirakan adalah di hasilkan dari ikatan
kompleks antara amilum dengan iodium.(jurnal: aktifasi zeolite alam sebagai
adsorbent pada adsorpsi larutan iodium)

Factor kesalahnnya yaitu tdk ketelitian dalam mengamati sampel dan tdk sterilnya alat
yang digunakan.

2. Uji Amilum Ambil sedikit amilum Positif (+)


Secara (Secukupnya) . Letakkan di Berbentuk
Mikroskopi atas gelas obyek , tetesi Kristal
dengan sedikit air dan tutup
dengan gelas penutup , amati
di bawah mikroskop dengan
pembesaran kuat
.Kemmudian analisis bentuk
amilum
Gambar amilum
secara
mikroskopi
dengan
pembesaran
40x

Gambar
Pembentukan
Kristal pada
amilum yang
diperbesar

Pembahasan
Idetifiasi amilum secara mikroskopis bertujuan agar kita lebih mengetahui bentuk yang
khas dari masing masing amilum pada sampel sehingga kedepannya akan lebih
memudahkan praktikan dalam membuat sediaan farmasi.

Adapun bentuk Kristal pati yang di dapatkan dari hasil praktikan dengan menggunakan
mikroskop dengan pembesaran 40x yaitu terdapat bentuk butir tunggal dan
bergerombolan ,agak bulat , letak hilusnya berada dibagian tengah dan 4lavono nya
tanpak tidak jelas.

Berdasarkan hasil peneltian sebelumnya yang kami lakukan yaitu Kristal pati yaitu hilus
berada di tengah ,kemudian lamella 4lavon tidak jelas dan pada susunan amilunya
tunggal dan bergerombolan dan bentuk yang di dapatkan dalam hasil praktikum sudah
sesuai dengan literature di karenakan pada uji ini di dapatkan hasil positif berbentuk
Kristal. (pengaruh konsentrasi amilum ubi jalar putih ipomoea batatas sebagai
bahan pengikat secara granulasi basah terhadap sifat fisika)

Identifikasi Kandungan Kimia Simplisia

Sampel : Serbuk Simplisia Daun Anggur Hutan (Vittis Vinera)

No Uji Cara Kerja Hasil Gambar dan


. Keterangan
1. Lignin Basahi irisan atau serbuk Positif (+)
dengan larutan florogusin P , Dinding sel
amati dalam asam Klorida P Berwarna
, Dinding sel berwarna Merah
merah.

Gambar sampel
pada mikroskop

Gambar dinding sel


berwarna merah
Pembahasan
Lignin merupakan senyawa aromatic terdiri dari unit penilpropana,memiliki gugus
metoksil dan intifenol yang saling berkaitan dengan ikatan eter atau karbon dan
mempunyai berat molekul tinggi.polimer lignin cenderung bercabang dan membentuk
struktur 3D.lignin juga berpotensi besar jika di aplikasikan dalam berbagai industry
karena lignin memiliki banyak tempat.lignin dapat di gunakan sebagai bahan
perekat,bahan pengisi karet,dan sebagai bahan bakun fenelin,disulfonasi menjadi
lignosulfonat dan sebagainya.

Berdasarkan percobaan, sampel (Vittis Vinera) di basahi dengan Florogusin P ,


kemudian di tambahkan larutan asam klorida P,sehingga reaksi yang terjadi yaitu
dinding sel berwarna merah pada pengamatan mikroskop ,Sehingga di katakana positif.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya pada pengujian lignin menhasilkan dinding sel
berwarna merah , dimana reaksi yang terbentuk hingga menimbulkan warna merah
yaitu pada florogusin ,karena adanya asam klorida yang memberikan warna merah
pada aldehid, jadi hasil yang di dapatkan pada pengamatan praktikum yang kami
lakukan sudah sama dengan hasil penelitian sebelumya ,yaitu hasilyang di dapat adalah
dinding sel berwarna merah.(kandungan fenol dan lignin tanaman nilam hibrida
pogostemon sp. Hasil fusi protoplas)

2. Pati dan Tambahkan iodium 0,1 N Negatif (-)


Aleuron pada bahan yang akan di Pati
periksa ,pati berwarna biru berwarna
,dan aleuron warna kuning hijau pekat
coklat sampai coktat.

Negatif (-)
Aleuron
berwarna Gambar pati
hijau pekat setelah
penambahan
iodium

Gambar aleuron
Setelah
Penambahan
iodium
Gambar Hasil
warna hijau pekat
Pembahasan
Aleuron adalah cadangan makananyang terdapat dalam sitoplasma dalam bentuk butir
butir protein

Adapun hasil reaksi yang terjadi yaitu terdapat perubahan warna pati menjadi warna
cokelat kehitaman atau dapat dikatakan negative,di karenakan tidak terdapat warna
biru. Sedangkan pada uji aleuron reaksi yang terjadi warna hijau pekat 6lavonoid6 tdk
terdapat warna coklat sehingga dikatakan negative.

Adapun factor kesalannya yaitu dalam melakukan praktikum tidak teliti dalam
pengamatan srehingga menyebakan praktikum tidak sesuai dengan yang diinginkan.
(jurnal: kajian farmakognosi herba meniran hijau phyllantus Niruri L. dan herba
meniran merah phyllanthus urinaria L)

3. Saponin Masukkan 0,5 g serbuk yang Positif (+)


di periksa dalam tabung Buih tidak
reaksi tambahkan 10 ml air hilang
panas ,dinginkan kemudian setelah
kocok kuat selama 10 detik penambahan
,terbentuk buih yang hidroksida
mantap selama kurang lebih
10 menit setinggi 1-10 cm Gambar yang
dan pada penambahan 1 telah di tetesi
tetes asam hidroksida 2 N , asam hidroksida
buih tidak hilang. ,buih tidak hilang

Gambar buih
setinggi 1 Cm
Pembahasan
Saponin merupakan senyawa ampifilik gugus gula (heksosa) pada saponin dapat larut
dalam air tetapi tidak larut dalam alkohol absolut, kloroform, eter dan pelarut organic
non polar lainnya,sedangkan gugus steroid (sapogenin) pada saponin, biasa juga di
sebut triterperoid aglikon dapat larut dalam lemak dan membentuk emulsi dengan
minyak dan resin.
Berdasarkan percobaan ,sampel di timbang dalam 0,5 gram dan dimasukan dalam
tabung reaksi setelah itu di tambahkan 10 ml air panas dan dinginkan , kemudian
kocock kuat selama 10 detik hingga terbentuk buih setinggi 1-10 cm dalam 10 menit
dan pada penambahan asam hidroksida buih tidak hilang .

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya pada pengujian saponin dengan di


tambahkannya asam klorida buihtidak hilang , dengan menetap selama kurang lebih 1
cm.(penetapan kadar senyawa fitokimia tannin, saponin dan flavonoid sebagai
kuersetin pada ekstrak daun inggu Ruta angustifolia L)
4. Diosiantarkinon Serbuk dalam tabung Negatif (-)
bebas reaksi di tambahkan tidak terjadi
Kalium Hidroksida etanol perubahan
LP ,warna merah. berwarna
merah.

Sampel yang telah


ditambahkan
larutan kalium
hidroksida etanol
LP
Pembahasan
Glikosida diosiantrakinon adalah stimulan katartika dengan meningkatkan tekanan otot
polos pada dinding usus besar, aksinya akan terasa sekitar 6jam
kemudianatau 8meni lama. Adapun mekanisme belum jelas, namun diduga antrakinon
danantranol dan turunannya berpengaruh terhadap tranpor ion dalam sel iolon dengan
menghambat kanal ion C. untuk antron dan antranol mengeluarkan
kegiatanl e b i h d r a s t i k & i t u l a h s e b a b n y a a d a b e b e r a p a s i m p l i s i a y a n g
b o l e h d i g u n a k a n setelah disimpan selama satu tahun, untuk mengubah senyawa
tersebut meniadiantrakinon

Pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yang positif yaitu sesuai dengan literature,
dengan serbuk yang ada di dalam tabung reaksi di tambahkan atau di tetesi dengan
kalium hidroksida etanol, menghasilkan warna merah. Dan mempunyai endapan
berwarna hijau.

5. Flavanoid Sari 0,5 gram serbuk yang Positif (+)


diperiksadengan 10 ml warna
methanol dengan alat kuning
pendingin balik selama 10 mengandu
menit ,saringpanas , ng flavon
encerkan filtrate dengan 10 kalkon
ml air , setelah dingin dan auron.
tambahkan 5 ml eter
minyak tanah P ,
kocokhati-hati , diamkan.
Ambil lapisan methanol
,uapkan pada suhu>40◦C
di bawah tekanan,, sisa di
larutkan dalam 5 ml etanol
95% P ,tambahkan 0,1 g
serbuk magnesium P dan
10 ml asamklorida P
,jikaterjadiwarnamerahjingg
a-merahunguberartiada Gambar lapisan
flavonoid dan methanol yang telah
jikakuningmakaterdapatflav di uapkan dan
on , kalkon dan auron. direaksikan dalam
etanol dan asam
klorida
Pembahasan
Senyawa flavoloid sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuh tumbuhan kecuali
alga, namun ada juga flavoloid terdapat pada hewan misalnya dalam kelenjar bau
berang berang dan sekresi lebah dengan anggapan bahwa flavoloid berasal dari
tumbuh tumbuhan yang menjadi makana hewan tersebut dan tidak di biosintesis di
dalam tubuh mereka. Flavonoid terdapat dalam tumbuhan sebagai campuran,
jarang sekali dijumpai hanya flavonoid tunggal dalam jaringan tumbuhan.
Disamping itu, sering terdapat campuran yang terdiri atas flavonoid yang berbeda
kelas. Penggolongan jenis flavonoid dalam jaringan tumbuhan mula – mula
didasarkan pada sifat kelarutan dan reaksi warna. Kemudian diikuti dengan
pemeriksaan ekstrak tumbuhan yang telah dihidrolisis secara kromatografi.

Pada pengujian 8lavonoid mendapatkan hasil yang positif yaitu berwarna kuning, sesuai
dengan literature yang ada di buku, yang mengandung flavon,kalkon,dan auron, dan
dikatakan lain ketika berwarna merah jingga dan merah ungu.(jurnal:kandungan
flavonoid dan kapasitas antioksida total ekstrak daun binahong anredera
cordifola (ten) steenis.)

6. Karbohidrat Serbuk di Positif (+)


larutkandenganair hasilnya
,larutkanserbuksimplisiadis warna
entrifuge, merah
kemudianlakukan filtrate III
, dengan di
tambahkanlarutanbarfoed
dan NaOH
Gambar sebelum
berwarnamerahketika di
dipanaskan
panaskan .
Gambar setelah di
panaskan

Seelah di panaskan
hasilnya positive
berwarna merah
Pembahasan
Karbohidrat adalah jenis zat gizi yang mempunyai fungsi utama sebagai sumber energi
untuk tubuh. bahkan, karbohidrat – khususnya gula – adalah makanan utama untuk
otak. Jadi, Anda tidak bisa menghindari karbohidrat sama sekali hanya demi membuat
berat badan turun. Bila Anda melakukannya, maka banyak masalah kesehatan yang
akan timbul setelahnya. Pada dasarnya, karbohidrat itu ada dua jenis, yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks.
Identifikasi adanya karbohidrat (uji karbohidrat) dapat dilakukan dalam suatu bahan
dengan uji molish, uji seliwanof, uji antron.

hasil yang di dapatkan yaitu positif yang berwarna merah ketika filtrate III di tambahkan
atau di campurkan dengan larutan barfoed dan NaOH menghasilkan warna merah
setelah di panaskan. (jurnal: potensi antioksidan alami pada ekstrak daun
jambalang syzigium cumini (L) skeels.)
7. Alkaloida Timbang 500 mg serbuk Negative
simplisia ,tambahkan 1 ml (-)
asamklorida 2 N dan 9 ml endapany
air ,panaskan di atas a
tangas air selama 2 menit , menggum
dinginkan dan saring , pal
pindahkankemudiantamba berwarna
hkan 3 tetes filtrate pada hiaju.
kacaarloji ,tambahkan 2
Gambar filtrate
tetes Mayer LP pada
yang telah di
kacaarlojipertama
tambahlkan mayer
,terbentukendapanmengu
LP
mpalberwarnaputih .
Pembahasan
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar. Pada umumnya
alkaloid mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen, biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid biasanya
tanpa warna, seringkali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal, tetapi hanya
sedikit yang berupa cairan.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, reaksi yang didapatkan dari sampel (Vitis
venera) yaitu adanya endapan menggumpal yang berwarna hijau sehingga dikatakan
hasil yang negative.(jurnal:identifikasi senyawa alkaloid dari ekstrak methanol kulit
batang.)

Factor kesalahannya yaitu tidak bersihnya dalam pencucian alat sehingga


mengakibatkan kesalahan dalam melakukan praktikum seperti tidak bersihnya tabung
reaksi, atau pipet tetes.
8. Glikosida Masukkan sampel kedalam Positif (+)
saponin tabung reaksi ,tambahkan Buih tidak
air panas , kemudian kocok hilang
selama 15 detik , terbentuk setelah
buih setinggi 1 cm penambah
an
hidroksida
Gambar sampel
yang telah di kocok
dan berbentuk buih

Berbentuk buih
setinggi 1 cm
Pembahasan
Glikosida Senyawa organik dalam tumbuhan yang jika dihidrolisis akan menghasilkan 1
macam gula atau lebih (Glikon) dan senyawa non gula (Aglikon/Genin) dengan ikatan
tertentu. Aglikon dari glikosida terdiri dari banyak jenis senyawa kimiawi. Glikosida
Saponin Glikosida ini tersebar secara luas pada tanaman. Saponin berbentuk koloid
sabun yang berasa pahit, berasa tajam, dan obat yang dapat mengiritasi membrane.
Saponin dapat menyebabkan hemolis, dan ini sangat toksis pada hewan berdarah
dingin. Setelah dihidrolisis senyawa ini akan menghasilkan aglikon sapogenin. Glikosida
saponin jika dihidrolisis menghasilkan aglikon yang dikenal dengan sapogenin.
sapogenin terdapat dua kelas utama yaitu steroid dan terpenoid.

Hasil dari uji glikosida saponin pada ekstrak daun (Vitis venera) didapatkan hasil positif
saponin karena terbentuk buih setinggi 1 cm, hal ini sesuai dengan literature pada uji
aktifitas antibakteri etanol dengan daun (Vitis venera) dilakukan dengan metode difusi
agar dengan seri konsentrasi 10%-90% hasil skriningnya menunjukan bahwa ekstrak
daun awar awar mengandung senyawa flavonoid, saponin, alkaloid, tannin dan
glikosida saponin. (jurnal dan identifikasi senyawa saponin dari daun bidara
zhizipus Mauritania L.)

9. Glikosida Campur 200 mg serbuk positif (+)


Antarkinon simplisia dengan 45 ml asam hasilnya
sulfat encer P, didihkan lapisan air
sebentar ,dinginkan , berwarna
tambahkan 10 ml benzene P , kuning
kocok ,diamkan . Pisahkan dan
lapisan benzene,saring ,filtrate lapisan
berwarna kuning ,menunjukan benzene
adanya antarkinon. tidak
berwarna Gambar sampel
yang ditambahkan
asam sulfat yang
telah di panaskan

Larutan yang telah


di dingankan dan di
tambahkan larutan
benzene 10 ml

Gambar larutan
setelah di lakukan
penyaringan
Pembahasan
Antrakinon merupakan senyawa turunan antrasena yang diperoleh dari reaksi oksidasi
antrasena. Golongan ini memiliki aglikon yang sekerabat dengan antrasena yang
memiliki gugus karbonil pada kedua atom C yang berseberangan (atom C9 dan C10),
larut dalam air panas atau alkohol encer. Antrakinon yang mengandung gugus
karboksilat dapat diekstraksi dengan penambahan basa, misalnya dengan natrium
bikarbonat. Hasil reduksi antrakinon adalah antron denantranol terdapat bebas di alam
atau sebagai glikosida.
Golongan glikosida antrakinon, komponene aglikon yaitu sekerabat dengan antrasena
yang memiliki gugus karbonil pada kedua atom C yang berseberangan (atom C9 dan
C10) atau hanya C9 (antron) dan C9 ada gugus hidroksil (antranol).

Berdasarkan percobaan, reaksi yang didapatkan dari sampel (Vitis venera) yaitu
terdapat lapisan air berwarna kuning dan lapisan benzene tidak berwarna sehingga
dikatakan positif.(identifikasi kandungan kimia ekstrak kulit buah manggis garcinia
mangostana L.)

10. Reaksi 1. Serbuk + larutan FeCL3 1. positif


Indentifikasi ,positif katekol bila katekol,
Tanin warma hijau , dan hasilnya
pirogalol bila berwarna berwarna
biru hijau.
2. Serbuk simplisia + 2. positif
air+larutan HCL ,positif katekol,
katekol bila flobagen hasilnya
yang tidak larut berwarna
berwarna merah. merah. Gambar sampel
yang di larutkan
dengan FeCL3

Gambar sampel
yang dilarutkan
dengan air dan
larutan HCL
Pembahasan
Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat
khusus dalam jaringan kayu. Menurut batasannya, tanin dapat bereaksi dengan protein
membentuk kepolumer mantap yang tidak larut dalam air. Secara kimia terdapat dua
jenis utama tanin yang tersebar tidak merata dalam dunia tumbuhan. Tanin
terkondensasi hampir terdapat di dalam paku – pakuan dan gimnospermae, serta
tersebar luas dalam angiospermae, terutama pada jenis tumbuhan berkayu. Sebaliknya
tanin yang terhidrolisis penyebarannya terbatas pada tumbuhan berkeping dua.

Hasil yang didaptkan dari percobaan yaitu pada sampel yang dilarutkan FeCL3
didapatkan positif katekol hasilnya berwarna hijau, pada sampel yang dilarutkan air dan
larutan HCL didapatkan positif katekol yang hasilnya berwarna merah.
Berdasarkan hasil penilitian uji tannin dengan pemberian HCL maupun FeCL3
didaptkan hasil pasitif katekol. (jurnal: faksinasi dan identifikasi senyawa tannin
pada daun belimbing wuluh averrhoa bilimbi L.)

Sampel :Ekstrak DaunPepaya ( Carica papaya )

No Uji Cara Kerja (Ikuti yang Hasil Gambar dan


. dibukupenuntun) Keterangan
1. Glikosida EkstrakMetanoldimasuk a. negative (-)
(SecaraUm andalamtabungreaksi hasilnya warna
um) dan di bagi 3 kemudian hijau pekat.
di tambahkan:
a. Larutanbesi (III) b. negative (-)
klorida 3 ml dan 1 hasilnya warna
ml asamklorida P, merah pekat.
terjadiwarnacokla
tkemerahanperla c. positive (+) Gambar ekstrak
hanberubahmenj hasilnya warna ditambah larutan besi
adi violet merah (III) klorida dan asam
atauungu . lembayung klorida P

b. Pelarutbenene 5
ml,pisahkan,lapisi
benzene,ditamba
hkan 3 ml larutan
ammonia 10 %,
berbentukwarnam
erahmudapucat. Gambar ekstrak
ditambah pelarut
benzene dan larutan
ammonia 10%

c. Larutan ammonia
encer 3,5% lalu di
kocok ,terjadi
warna merah
lembayung.

Gambar ekstrak
ammonia encer 3,5%
Pembahasan
Glikosida merupakan salah satu senyawa jenis alkaloid. Alkaloid adalah senyawa
metabolit sekunder pada jaringan tumbuhan dan hewan yang memiliki atom nitrogen
(Hartati, 2010). Glikosida terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula yang
disebut dengan gliko dan bukan gula biasa disebut aglikon. Glikosida yang
menghubungkan glikon dan aglikon ini sangat mudah terurai oleh pengaruh asam,
basa, enzim, air, dan panas.

Adapun hasil yang didapatkan yakni pada Tabung A negative glikosida (secara umum)
karena tidak terbentuk reaksi berupa warna violet atau ungu. Pada Tabung B negative
glikosida (secara umum) karena tidak terdapat reaksi warna merah mudah pucat,pada
tabung C positif karena menghasilkan warna merah lembayung.
Pada tabung A dan B tidak sesuai dengan literature pada uji aktifitas antibakteri etanol
dengan daun kalingkang dilakukan dengan metode difusi agar dengan seri konsentrasi
10%-90% hasil skriningnya menunjukan bahwa ekstrak daun kalingkang mengandung
senyawa flavonoid, saponin, alkaloid, tannin dan glikosida saponin. Sedangkan pada
tabung C sudah sesuai dengan literature karena mengasilkan positif.(jurnal: skrining
fitokimia ekstrak methanol rimpang bangle zingiber purpureum roxb.)

Adapun faktor kesalahannya yaitu salah satunya reaksi negative palsu dimana
pengujian menyatakan tidak ada(negative) padahal ada(positif) hal ini disebabkan
kurang sensitifnya alat, atau kadar didalam sampel sedikit ataupun bahan ujinya tidak
memenuhi syarat oleh karena itu senyawa yang tadinya ada menjadi hilang atau rusak
karena reaksi enzimatik, kecuali pada tabung C.
DaftarPustaka

Harborne. J.B.,2007. Metode Fitokimia , terjemahan K. Radmawinata dan I. Soediso,


69-94, 142-158, 234-238. Bandung : ITB Press

Stanisky. 2003. Skrining fitokimia dan penetapan kadar flavanoid total dari ekstrak
etanol 70% daun seledri. Jurusan kimia. Manokwari.

Tyler, V.E., Lynn, R.B. and Robbers, J.E. 2008. Pharmacognosy. Lea and Febiger.
Philadelphia.
Note :

 Laporandibuatperindividu
 Tidakbolehsama, laporansamanilaidikali 0
 Kerapiandankelengkapandinilai.
 Ukuran font 12, Type tulisan : Arial
 Rata kirikanan
 Literaturharusdarijurnalresmi (literatur minimal 3)

Anda mungkin juga menyukai