Anda di halaman 1dari 2

Perbedaan antara Nifaq dan Riya’

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D. 24 Desember 2019 No comments

 Share on Facebook
 Share on Twitter

Penjelasan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin


rahimahullah
Pertanyaan:
Apakah perbedaan antara nifaq dan riya’? Dan manakah yang lebih berbahaya bagi seorang
muslim sekaligus juru dakwah (da’i)?

Baca Juga: Kesombongan Menghalangi Hidayah


Jawaban:
Antara nifaq dan riya’, keduanya sama-sama jelek. Akan tetapi, nifaq itu lebih jelek dan lebih
parah. Hal ini karena nifaq adalah seseorang menampakkan kebaikan, padahal dia
menyembunyikan keburukan, baik berkaitan dengan i’tiqad (keyakinan) ataupun berkaitan
dengan amal perbuatan. Meskipun demikian, nifaq yang berkaitan dengan keyakinan nifaq
i’tiqadi), bisa mengeluarkan seseorang dari Islam, wal ‘yaadhu billah. Sedangkan nifaq yang
berkaitan dengan amal perbuatan (nifaq ‘amali) terkadang bisa mengeluarkan seseorang dari
Islam, dan terkadang tidak. [1]

Adapun riya’, seseorang beramal shalih karena Allah Ta’ala, akan tetapi dia ingin dilihat
manusia. Dia memperbagus amalnya, atau melakukan suatu amal dengan kualitas yang lebih
baik, namun tujuannya mengharapkan pujian manusia dengan amalnya tersebut. Dia
menginginkan kebaikan, namun dia memperhatikan pujian manusia atas amalnya, lalu dia
pun memperbagus amalnya karena hal itu. Dari sini jelaslah bahwa nifaq itu lebih buruk.

Riya’ adalah salah satu ciri dari ciri-ciri orang munafik. Allah Ta’ala berfirman tentang
mereka,

ً ‫َّللاَ إِ ََّل قَ ِل‬


‫يل‬ َّ ‫ون‬َ ‫اس َو ََل يَ ْذك ُُر‬
َ َّ‫ون الن‬
َ ‫يُ َرا ُء‬
“Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka
menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa’ [4]: 142) [2]

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/53535-perbedaan-antara-nifaq-dan-


riya.html

Anda mungkin juga menyukai