Anda di halaman 1dari 4

1.

Penegrtian Israf
Pengertian Israf, Yang dimaksud dengan isyraf ialah suatu sikap jiwa yang
memperturutkan keinginan yang melebihi semestinya. Seperti makan terlalu kenyang,
berpakaian terlalu dalam menybabkan menyapu lantai atau tanah, Menguber hawa nafsu
yang berlebihan, sehingga dapat melanggar norma-norma Susila, agama, dan hukum.

Artinya:Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
2. Pengertian Tabzir
Yang dimaksud dengan tabzir ialah menggunakan/ membelanjakan harta kepada hal yang
tidak perlu, atau disebut juga boros. Alah menganggap orang tersebut sebagai temannya
syetan. Allah berfirman.

Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghamburhamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS
Al Isra : 26-27)
3. Pengertian Ghibah.
Ghibah ialah mempergunjingkan orang lain tentang aib lain atau sesuatu yang apabila
didengar oleh orang dibicarakan dia akan benci. Dalam sebuah ayat Allah
menggambarkan laksana orang memakan daging saudara yang sudah mati. Allah
berfirman.

.Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka


(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.( QS. Al Hujurat : 12)
4. Pengertian Fitnah.
Fitnah adalah suatu sipat yang tercela , suatu usaha seseorang untuk mencemarkan nama
baik seseorang, sehingga orang yang tidak mengerti persoalan menganggap bahwa fitnah
itu benar. Sehingga opini masyarakat akan negative kepada kelompok atau seseorang
yang kena fitnah tersebut. Memfitnah adalah sifat tercela dan hukumnya adalah haram,
Fitnah ini merupakan tindak lanjut dari sifat dengki .Firman Allah swt :

Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu
hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak
ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. ( QS. Al-baqarah ayat
193 )

Ghibah
Ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia
tidak suka (jika hal itu disebutkan). Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya,
kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya-pun
bermacam-macam. Di antaranya dengan membeberkan aib, menirukan tingkah laku atau
gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-ngolok.

Keutamaan Mencegah Gibah


Wajib bagi orang yang hadir dalam majlis yang sedang menggunjing orang lain, untuk
mencegah kemungkaran dan membela saudaranya yang dipergunjingkan. Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam amat menganjurkan hal demikian, sebagaimana dalam
sabdanya. "Artinya : Barangsiapa menolak (ghibah atas) kehormatan saudaranya, niscaya
pada hari kiamat Allah akan menolak menghindarkan api Neraka dari wajahnya". (HR
Ahmad) "Wahyu Pamungkas"-Dibawah Naungan Al-Quran

Ghibah (Mengumpat)
Ghibah adalah keinginan untuk menghancurkan orang, suatu keinginan untuk menodai
harga diri, kemuliaan dan kehormatan orang lain, sedang mereka itu tidak ada di
hadapannya. Ini menunjukkan kelicikannya, sebab sama dengan menusuk dari belakang.
Sikap semacam ini salah satu bentuk daripada penghancuran. Sebab pengumpatan ini
berarti melawan orang yang tidak berdaya.
Ghibah disebut juga suatu ajakan merusak, sebab sedikit sekali orang yang lidahnya
dapat selamat dari cela dan cerca.
Oleh karena itu tidak mengherankan, apabila al-Quran melukiskannya dalam bentuk
tersendiri yang cukup dapat menggetarkan hati dan menumbuhkan perasaan.
Firman Allah:

"Dan jangan sebagian kamu mengumpat sebagiannya; apakah salah seorang di antara
kamu suka makan daging bangkai saudaranya padahal mereka tidak menyukainya?!" (alHujurat: 12)
Setiap manusia pasti tidak suka makan daging manusia.
Maka bagaimana lagi kalau daging saudaranya? Dan bagaimana lagi kalau daging itu
telah menjadi bangkai?
Nabi memperoleh pelukisan al-Quran ini ke dalam fikiran dan mendasar di dalam hati
setiap ada kesempatan untuk itu.
Ibnu Mas'ud pernah berkata:
"Kami pernah berada di tempat Nabi s.a.w., tiba-tiba ada seorang laki-laki berdiri
meninggalkan majlis, kemudian ada seorang laki-laki lain mengumpatnya sesudah dia
tidak ada, maka kata Nabi kepada laki-laki ini: Berselilitlah kamu! Orang tersebut
bertanya: Mengapa saya harus berselilit sedangkan saya tidak makan daging? Maka kata
Nabi: Sesungguhnya engkau telah makan daging saudaramu." (Riwayat Thabarani dan
rawi-rawinya rawi-rawi Bukhari)
Dan diriwayatkan pule oleh Jabir, ia berkata:
"Kami pernah di tempat Nabi s.a.w. kemudian menghembuslah angin berbau busuk. Lalu
bertanyalah Nabi: Tahukah kamu angin apa ini? Ini adalah angin (bau) nya orang-orang
yang mengumpat arang-orang mu'min." (Riwayat Ahmad dan rawi-rawinya kepercayaan

Anda mungkin juga menyukai