Ap PDF
Ap PDF
Dosen Pengampu: PROF. DR. RIA NELLY SARI, SE, MBA, AK, CA
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Penulis
DAFTAR ISI
3.1. Kesimpulan..................................................................................................... 56
ii
BAB I
PENDAHULUAN
tujuan organisasi. Hal tersebut tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran
sektor publik yang cukup signifikan dari sistem manajemen tradisional yang
terkesan kaku, birokratis, dan hierarki menjadi model manajemen sektor publik
1
sebagainya agar terjamin secara layak. Anggaran juga merupakan alat bagi
terhadap rakyat. dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan
sedangkan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, dan
2
BAB II
PEMBAHASAN
dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial,
cukup rumit dan mengandung nuansa politik yang tinggi. Dalam organisasi sektor
dengan penganggaran pada sektor swasta yang relatif kecil nuansa politisnya.
Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang
tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus
dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Proses
hasil perumusan strategi dan perencanaan strategik yang telah dibuat. Tahap
penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan
tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang sudah
3
Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:
1. Aspek perencanaan;
masyarakat.
2. Aspek pengendalian;
kegiatan.
Setiap pelaksanaan kegiatan dapat diukur dan dievaluasi apakah telah sesuai
pelaksanaan, dan pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif jika diawasi
oleh lembaga pengawas khusus (oversight body) yang bertugas mengontrol proses
bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam
bentuk yang paling sederhana, anggaran publik merupakan suatu dokumen yang
apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Setiap anggaran memberikan
4
informasi mengenai apa yang hendak dilakukan dalam beberapa periode yang
akan datang.
publik. Terdapat beberapa aspek kehidupan yang tidak tersentuh oleh anggaran
sektor publik, baik skala nasional maupun lokal. Anggaran sektor publik dibuat
bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan sebagainya agar terjamin secara layak.
uang yang dimiliki pemerintah adalah uang rakyat dan anggaran menunjukan
merupakan blue print keberadaan sebuah negara dan merupakan arahan di masa
5
Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Anggaran merupakan alat
pajak yang harus dibayar atas pelayanan yang diberikan pemerintah. Keputusan
masyarakat.
tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen
6
2.4. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik
pemerintah)
7
Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu aspek
and disbursments) atas dana pada saat anggaran dilaksanakan. Kedua aspek
kedua aspek tersebut aspek penganggaran dianggap sebagai isu sentral bila
dipandang dari sisi waktu. Kalau aspek akuntansi lebih bersifat "retrospective"
penganggaran dianggap sebagai isu sentral, maka para manajer publik perlu
2. alat pengendalian,
4. alat politik,
8
2.5.1. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning Tool)
organisasi. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang
akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil
a) merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi
vano ditetapkan,
disusun, dan
jika dikatakan bahwa presiden, menteri, gubernur, bupati, dan manajer publik
9
Anggaran merupakan alat untuk memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan
publik tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat
10
atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar
masalah teknis akan tetapi Iebih merupakan alat politik (political tool). Oleh
keuangan publik oleh para manajer publik. Manajer publik harus sadar
pemerintah.
Anggaran publik yang disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya
inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi. Di samping itu,
anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam
Tool)
11
anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk
stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target
dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Agar dapat memotivasi pegawai,
sehingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu
Sphere)
Pengangguran, tuna wisma dan kelompok lain yang tak terorganisasi akan dengan
mudah dan tidak berdaya mengikuti tindakan pemerintah. Jika tidak ada alat untuk
jalan lain seperti dengan tindakan massa, melakukan boikot, vandalisme, dan
sebagainya.
12
2.6. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik
2. Anggaran Modal.
tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah.
Disebut "rutin" karena sifat pengeluaran tersebut berulang-ulang ada setiap tahun.
antara lain Belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan.
atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya.
cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan
13
Politisi menstranslas ikan mandat tersebut dalam bentuk kebijakan publik dan
program yang memberi manfaat bagi pemilih yang direfleksikan dalam anggaran.
sebagian uang tidak dapat dialokasikan untuk suatu bidang tanpa mengurangi
jumlah alokasi pada bidang yang lain, atau adanya penambahan jumlah pajak
tersebut.
b. Komprehensif
c. Keutuhan anggaran
d. Nondiscretionary Appropriation
14
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara
e. Periodik
maupun multitahunan.
f. Akurat
pengeluaran.
g. Jelas
membingungkan.
h. Diketahui publik
15
perencanaan dan pengendalian atas penerimaan dan pengeluaran dana dalam
mekanisme penganggaran relatif tidak berbeda antara sektor swasta dengan sektor
taksiran pendapatan yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu
dahulu dilakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Selain itu, harus
pengeluaran.
sebab itu, manajer keuangan publik harus memahami betul dalam menentukan
besarnya suatu mata anggaran. Besarnya suatu mata anggaran sangat tergantung
pada sistem angggaran yang digunakan. Besarnya mata anggaran pada suatu
16
anggaran yang menggunakan line-item budgeting, akan berbeda pada input-output
Peraturan Pemerintah No. 105 dan 108 Tahun 2000. Pada pemerintah pusat,
fiskal dan makro ekonomi, kemudian dibuat persiapan APBN dan REPETA.
pembangunan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain sesuai
oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan DPRD dalam kerangka waktu lima
17
(5) tahun yang kemudian dijabarkan pelaksanaannya dalam kerangka tahunan.
ekonomi daerah, menurut ketentuan PP No. 105 Tahun 2000 pemerintah daerah
satu tahun. REPETADA juga memuat indikator kinerja yang terukur untuk jangka
waktu satu tahun. Pendekatan ini diharapkan akan lebih mem perjelas program
kerja tahunan pemerintah daerah, termasuk sasaran yang ingin dicapai dan keh
dilengkapi dengan:
3. Pengkajian kondisi yang saat ini terjadi, sehingga bisa diketahui kekuatan,
18
REPETADA yang telah dibuat. Dengan demikian, REPETADA merupakan
yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan
eksekutif dituntut tidak hanya memiliki "managerial skil" namun juga harus
Integritas dan kesiapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam
tahap ini. Hal tersebut penting karena dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus
legislatif.
publik dalam hal ini bertanggung jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang
memadai dan handal untuk perencanaan dan pengendalian anggaran yang telah
periode berikutnya. Sistem akuntansi yang baik meliputi pula dibuatnya sistem
19
2.8.4. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran
Pada tahap ini dilakukan evaluasi dan pelaporan realisasi anggaran yang
telah dilaksanakan. Tahap ini menekankan pada aspek akuntabilitas. Jika dalam
pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan pada tahap pelaporan dan
tujuan organisasi. Hal tersebut terutama tercermin pada komposisi dan besarnya
yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat
baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran
anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang
20
b. Pendekatan New Public Management
berkembang dewasa ini. Terdapat dua ciri utama dalan pendekatan ini, yaitu:
d. Bersifat spesifikasi
e. Tahunan
tersebut, maka satu-satunya tolak ukur yang dapat digunakan untuk tujuan
• Incrementalism
21
kebutulhan riil, namun juga dapat mengakibatkan kesalahan yang terus
berlanjut. Hal ini disebabkan karena kita tidak pernah tahu apakah pengeluaran
perhatian terhadap konsep value for money. Konsep ekonomi, efisiensi dan
anggaran tradisional. Dengan tidak adanya perhatian terhadap konsep volue for
money ini, seringkali pada akhir tahun anggaran terjadi kelebihan anggaran
• Line-item
Ciri lain anggaran tradisional adalah struktur anggaran bersifat line-item yang
didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran. Metode line-
atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun sebenarnya
secara riil item tertentu sudah tidak relevan lagi untuk digunakan pada periode
22
memungkinkan untuk dilakukan penilaian kinerja secara akurat, karena satu-
satunya tolok ukur yang dapat digunakan adalah semata-mata pada ketaatan dalam
atasan, pendapatan dari pajak, atau pengeluaran untuk gaji, pengeluaran untuk
belanja barang, dan sebagainya, bukan berdasar pada tujuan yang ingin dicapai
23
4. Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara
modal/investasi.
sebenarnya terlalu pendek, terutama untuk proyek modal dan hal tersebut
kolusi).
dan tindakan.
sektor publik yang cukup drastis dari sistem manajemen tradisional yang terkesan
kaku, birokratis, dan hierarkis menjadi model manajemen sektor publik yang
24
pemerintah terutama dalam hal hubungan antara pemerintah dengan masyarakat.
Paradigma baru yang muncul dalam manajemen sektor publik tersebut adalah
model pemerintahan yang diajukan oleh Osborne dan Gaebler (1992) yang
adalah:
pelayanan publik.
dapat dilakukan oleh pihak non-pemerintah. Pada saat ini, banyak pelayanan
publik yang dapat diproduksi oleh sektor swasta dan sektor ketiga (LSM).
25
Bahkan, pada beberapa negara, penagihan pajak dan retribusi sudah dikelola
melayani.
mereka mampu menjadi masyarakat yang dapat menolong dirinya sendiri (self-
yang menyebabkan timbulnya tindak kriminal. Contoh lain untuk dapat lebih
pada pelayanan pos negara, akibat kompetisi yang semakin keras, pelayanan
titipan kilat yang disediakan menjadi relatif semakin cepat daripada kualitasnya
di masa lalu.
26
Apa yang dapat dan tidak dapat dilaksanakan oleh pemerintah diatur dalam
Pada pemerintah tradisional, besarnya alokasi anggaran pada suatu unit kerja
Kebijakan seperti ini kelihatannya logis dan adil, tapi yang terjadi adalah, unit
itu, yatu membiayai hasil dan bukan masukan. Pemerintah daerah wirausaha
akan dialokasikan untuk mengganti semua dana yang telah dikeluarkan oleh
bukan birokrasi.
27
dan para pejabat eksckutif tidak menomorsatukan kepentingan kelompoknya,
arogan.
pelanggan yang sesungguhnya. Dengan cara seperti ini, tidak berarti bahwa
legislatif dan masyarakat. Dengan cara seperti ini, pemerintah tidak akan
arogan tetapi secara terus menerus akan berupaya untuk lebih memuaskan
masyarakat.
sekedar membelanjakan.
hak guna usaha yang menarik kepada para pengusaha dan masyarakat;
28
8. Pemerintah antisipatif: Berupaya mencegah daripada mengobati.
tidak ada kebakaran maka tidak akan ada upaya pemecahan. Pemerintah
Lima puluh tahun yang lalu, pemerintahan yang sentralistis dan hierarkhis
berhubungan dengan masyarakat dan bisnis. Pada saat itu, sistem tersebut
antar berbagai lokasi masih lamban, dan aparatur pemerintah masih relatif
yang harus dilaksanakan). Tetapi pada saat sekarang, keadaan sudah berubalh,
dan bisnis sudah semakin kompleks dan staf pemerintah sudah banyak yang
masyarakat.
29
10. Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar: Mengadakan perubahan
Ada dua cara alokasi sumberdaya, yaitu mekanisme pasar dan mekanisme
yang lebih berorientasi pada kinerja. Berikut ini akan dibahas jenis-jenis anggaran
30
Tabel 2.1
Perbandingan Anggaran Tradisional dengan Anggaran Berbasis
Pendekatan NPM
tidak adanya tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam
kinerja sangat menckankan pada konsep value for money dan pengawasan atas
pembuatan prioritas tujuan serta pendekatan yang sistematik dan rasional dalam
31
Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran kinerja. Oleh karena
itu anggaran digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penilaian kinerja
menganggap bahwa tanpa adanya arahan dan campur tangan, pemerintah akan
dan dikendalikan melalui penerapan internal cost awareness, audit keuangan dan
audit kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal. Dengan kata lain, pemerintah
dipaksa bertindak berdasarkan cost minded dan harus efisien. Selain didorong
mampu mencapai tujuan yang ditetapkan. Oleh karena itu, agar dapat mencapai
tujuan tersebut maka diperlukan adanya program dan tolok ukur sebagai standar
kinerja.
kegiatan penyusunan program dan tolok ukur kinerja sebagai instrumen untuk
mencapai tujuan dan sasaran program. Penerapan sistem anggaran kinerja dalam
tersebut mencakup pula penentuan unit kerja yang bertanggung iawab atas
32
2.10.2. Zero Based Budgeting (Zbb)
incrementalism dan line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero-
realisasi anggaran tahun ini untuk menetapkan anggaran tahun depan, yaitu
dengan menyesuaikannya dengan tingkat inflasi atau jumlah penduduk. ZBB tidak
berpatokan pada anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran tahun ini, namun
penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini. Dengan ZBB seolah-olah
proses anggaran dimulai dari hal yang baru sama sekali. Item anggaran yang
sudah tidak relevan dan tidak mendukung pencapaian tujuan organisasi dapat
hilang dari struktur anggaran, atau mungkin juga muncul item baru.
yang salah satu fungsinya adalah untuk menyiapkan anggaran. Zero Based
33
suatu unit keputusan besar yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi dinas-
keputusan yang memiliki fungsi yang sama. Apabila dipilih salah satu
34
b. Paket keputusan incremental
kegiatan, dan paket lain yang tingkat aktivitasnya lebih tinggi yang
berbagai kegiatan yang beberapa di antaranya sudah ada dan lainnya baru
sama sekali.
• Keunggulan ZBB
ketidakefektivan biaya.
anggaran.
35
6. Merupakan cara yang sistematik untuk menggeser status quo dan
• Kelemahan ZBB
tidak praktis, mei butuhkan biaya yang besar, serta menghasilkan kertas
4. Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah pada proses meranking dan
mempengaruhi keputusan.
36
2.10.3. Planning, Programming, And Budgeting System (PPBS)
yang berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah
alokasi sumber daya berdasarkan analisis ekonomi. Sistem anggaran PPBS tidak
tujuan tertentu. PPBS adalah salah satu model penganggaran yang ditujukan untuk
daya secara lebih baik. Hal tersebut disebabkan sumber daya yang dimiliki
pilihan tersebut.
jelas.
4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil.
37
PPBS mensyaratkan organisasi menyusun rencana jangka panjang untuk
dengan aktivitas yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi
PPBS. Analisis program terkait dengan kegiatan menganalisis biaya dan manfaat
hal tersebut PPBS membutuhkan sistem informasi yang canggih agar dapat
anggaran PPBS harus mampu melaporkan hasil (manfaat) program bukan sekedar
• Karakteristik PPBS
program untuk mencapai tujuan, (c) estimasi biaya total dari masing-masing
alternatif program, dan (d) estimasi manfaat (hasil) yang ingin diperoleh
38
• Kelebihan PPBS
ke manajemen menengah.
• Kelemahan PPBS
39
6. Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis. Hal ini terkait dengan
mengukur output.
berat.
40
2.11. Sistem E-Budgeting
pemerintah sehingga bisa diterapkan Flexible budgeting yaitu, budget yang akan
berubah secara otomtis jika suatu asumsi berubah. Misalnya, asumsi penerimaan
meleset dibawah atau diatas target, maka asumsi pengeluaran secara otomatis
adanya kecurangan karena budget dibuat berdasarkan asumsi. Ini yang perlu di
catat. Seorang auditor, akan terbantu dengan adanya budget yang sudah di setujui.
realisasi budget (di dalam pemerintahan: pengguna anggaran) justru jauh lebih
sulit, untuk membuktikan ada tidaknya Keuntungan yang diperoleh dari pelaksana
pada budget, maka selalu ada celah untuk memperkaya diri sendiri, yaitu:
2. Permainan discount volume. (Harga eceran dengan harga partai tentu beda)
41
5. Pemberian pemberian rekanan kepada pejabat, baik cash maupun barang dan
secara online dengan tujuan transparansi bagi setiap pihak. Sistem ini diterapkan
bisa mengakses data-data anggaran yang disusun oleh sebuah pemerintah daerah
sehingga diharapkan bisa mencegah upaya penggelapan dana atau kecurangan dari
birokrasi setempat.
Pemerintah nomor 58 tahun 2005 yang menyatakan bahwa keuangan daerah harus
42
2.11.2. Tujuan dan Manfaat dari E-budgeting
yang dilakukan tiap tahun mempunyai proses yang cukup lama. Proses–proses
yang ada antara lain mempersiapkan data standar harga satuan, pembagian bagian
setelah melalui satu kali atau lebih revisi terbentuklah suatu rencana anggaran
yang bisa diterima oleh semua pihak dan dapat menunjukkan arah pembangunan.
waktu yang tidak sebentar. Selain itu terdapat isu lainnya selain proses yang
cenderung lama, proses penyusunan anggaran yang sudah berjalan selama ini juga
menggunakan kertas yang berlebih dan tidak efisien. Anggaran untuk penyusunan
itu sendiri dan penggunaan anggaran juga telah menjadi isu utama, seperti adanya
sendiri.
43
1. People
Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang terdiri dari; operator komputer,
2. Process
3. Technology
penyusunan anggaran.
44
manfaat ini mewujud hanya jika asumsi orang yang berhak tersebut adalah
orang-orang terpercaya.
Saat ini, publik dapat melihat RAPBD detil dua versi secara online, meski
tidak pada situs web resmi. Rasa penasaran publik terobati. Ke depan,
dapat diakses oleh publik. Sampai hari ini, sangat sulit mencari laporan
realisasi APBD detil yang dapat diakses oleh publik. Masih banyak pihak
yang risih dengan berbagai alasan. Supaya tidak hanya menjadi mimpi
dengan mudah.
45
2.11.3. Keunggulan Sistem E-budgeting
manipulasi data keuangan. Dalam kurun waktu tertentu, pencatatan dana bisa
tersebut bisa dicegah karena data yang telah diimput sudah tak bisa diutak-atik
Mereka juga bisa memastikan apakah dana pajak yang telah dibayarkan sudah
diatur dalam aturan perundangan yaitu: Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13
46
tahun 2006. Peraturan inilah yang menjadi pedoman penerapan sistem E-
Sistem pendataan keuangan pun bisa berlangsung secara efisien dan efektif.
Dengan menggunakan sistem dan jaringan terpadu, maka pemerintah daerah bisa
warga juga bisa berperan aktif dalam mengawal data yang telah tersimpan secara
online tersebut.
berpihak pada masyarakat, tetap saja ada sebuah kelemahan yang sangat
cenderung mudah dibobol oleh hacker atau terkena pengaruh virus online yang
ini, lebih banyak keunggulan yang menonjol dari sistem E-budgeting, namun
Pihak yang berperan dalam E-budgeting serta tugas dan peran masing-
1. SKDP. Setiap satuan dinas mempunyai login untuk mengisi usulan kegiatan
47
2. Tim Peneliti. Merupakan kelompok yang ditunjuk untuk memonitoring
anggaran dan usulan dari SKDP. Tim Peneliti berhak membuat perubahan
SKDP kena pajak atau tidak kena pajak. Selain itu Tim Data dapat merubah
anggaran SKDP.
kerja.
1. Kelebihan E-budgeting
a. Fleksibilitas
Membuat angka dari file yang berbeda, cut dan paste, masuk dan
48
memungkinkan departemen keuangan untuk menyalurkan energi
c. Aksesibilitas
d. Keamanan
mempertahankan kontrol.
e. Keanekaragaman
49
f. Strategic Planning Tool
g. Perencanaan Contingency:
Misalnya controller akan mengusulkan "apa yang akan terjadi jika kita
2. Kekurangan E-budgeting
biaya.
dalam satuan unit output atau biaya per unit yang dapat dimengerti
dengan mudah.
50
pengumpulan data untuk keperluan pengukuran kinerja sangat sulit,
nmemadai yang diberikan pada perlu atau tidaknya aktivitas itu sendiri.
organisasi.
beda).
51
2.11.6. Kecurangan yang bisa terjadi dan solusinya dalam E-Budgeting
Pekerjaan
peneliti
penghapusan data
(Bappeko)
52
2.11.7. Hambatan dalam Penerapan E-Budgeting
Meski telah diterapkan di DKI Jakarta dari awal 2014 hingga saat ini,
kasus korupsi di beberapa dinas antara lain yakni Dinas Pekerjaan Umum, Dinas
beberapa hambatan yang dihadapi oleh Pemprov DKI Jakarta dalam penerapan E-
ada di pemerintahan beberapa ada yang memang sudah lama berkerja dan
sudah terbiasa dengan sistem penganggaran yang lama, dan memang sudah
budgeting .
3. Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di DKI Jakarta yang kurang dapat
atau “glondongan”.
53
4. Teknologi E-budgeting DKI Jakarta sendiri yang masih sering
DKI Jakarta sempat tidak dapat mengakses dikarenakan adanya crash dari
website tersebut, fitur yang ditampilkan pun tidak selengkap Pemerintah Kota
Surabaya.
dengan baik. Terjadinya crash dan masalah–masalah lain dalam sistem akan
kurang lengkap jika dibandingkan dengan Pemkot Surabaya juga menjadi hal
yang perlu menjadi perhatian. Website yang user friendly dan memenuhi
penerapan E-budgeting tersebut. Website yang cepat dan dapat diakses setiap saat
tanpa perlu terjadi error dan sebagainya tentu akan semakin mendukung kinerja
pemerintah daerah.
Keahlian/skill yang tidak memadai dari dinas SKPD adalah salah satu
Pemprov perlu meningkatkan kembali pelatihan kepada setiap unit satuan kerja
54
sebelumnya, tapi ternyata masih terdapat kebingungan dan ketidakmampuan,
intensif, Diperlukan sedikit kesan memaksa bahwa setiap SKPD harus seluruhnya
memberikan reward atau insentif bagi SKPD yang dapat berhasil menggunakan E-
55
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi
pengendalian dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran
serta pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat
dan sistematis.
rencana suatu organisasi untuk melayani masyarakat dan juga anggaran menjadi
suatu tolak ukur dalam melihat kondisi keuangan baik biaya (pengeluaran)
dengan sistem ini diharapkan pengawasan dan proteksi akan anggaran dapat
ditingkatkan sehingga kasus tindak korupsi semakin cepat dapat dideteksi dan
penyusunan anggaran yakni biaya kertas dan sebagainya. Waktu yang dibutuhkan
pun mejadi lebih cepat, mulai dari penyusunan hingga evaluasi anggaran karena
56
timbul over and under budget, yang akan mengacaukan budget lainnya. Sebagus
dan sesempurna apapun sistem yang dipakai, semua akan tetap kembali kepada
3.2 Saran
masyarakat.
pemerintahan yang baik maka, kiranya pemerintah pusat membuat satu sistim atau
aplikasi yang bisa digunakan secara serentak diseluruh Indonesia. Karena dengan
manusia yang mampu dalam bidang teknologi dan informasi serta mempersiapkan
infastruktur yang dibutuhkan untuk itu. Dukungn dari berbagai pihak juga sangat
dibutuhkan terutama para praktisi sistim informatika dan dukungan dari lembaga-
57
DAFTAR PUSTAKA
16 Juni 2017.
Gea, Fikar. 2016. E-Budgeting: Mengawal Aspirasi Masyarakat dari Politik Kepentingan
Juni 2017.
5 Maret 2015.
(Online) https://uangteman.com/blog/indonesia/transparansi-anggaran-melalui-e-