Terapi Non Farmakologi
Terapi Non Farmakologi
1. Alteplase
Alteplase (t-PA, aktivator plasminogen jaringan) dimulai dalam 4,5 jam setelah
simptom. Kepatuhan pada protokol yang ketat
a. Merawat sedini mungkin dalam 4,5 jam onset
b. Memperoleh CT scan untuk menghentikan pendaran
c. Memenuhi semua inklusi dan dan tidak ada kriteria pengecualian
d. Mengatur alteplase 0,9mg/kg (maksmimum 90 mg) infus IV selama 1 jam, dengan
10% diberikan setelah bolus awal lebih dari 1 menit
e. Menghindari antikoagulan dan terapi antiplatelet selama 14 jam
f. Memantau pasein secara dekat untuk melihat respon tekanan darah dan
pendarahan
2. Aspirin
Penggunaan aspirin 160 -325 mg/hari dimulai antara 24 sampai 48 jam setelah
altaplase juga mengurangi angka kematian dan kecacatan jangka panjang
3. Statin
Statin dapat menurunkan faktor resiko stroke sampai dengan 30% pada pasien dengan
penyakiit arteri koroner dan plasma lipid yang tinggi. Terlepas dari baseline kolesterol
menobati pasien dengan stroke iskemik
4. Heparin dengan berat molekul rendah
(5000 unit tiga kali sehari) adalah rekomendasi untuk pencegahan deep vein trombosis
5. Antikoagulan
Penggunaan argatriban atau inhibitor trombin lain untuk terapi pasien dengan stroke
iskemik tidak direkomendasikan
antikoagulan mendesak, dengan tujuan untuk mencegah kembalinya stroke,
menghentikan neurologis yang memburuk, atau mengubah hasil setelah stroke
iskemik, tidak direkomendasikan untuk merawat pasien dengan stroke iskemik akut.
Terapi permulaan dengan antikoagulan dengan 24 jam dari pengobatan dengan IV
rtPA tidak direkomendasikan (AHA, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
AHA. 2013. Guideline for the Early Management of Patients with Acute Ischemic
Stroke. AHA.
MATERI
Penatalaksaanna
AHA. 2013. Guideline for the Early Management of Patients with Acute Ischemic
Stroke. AHA.
Otot yang melekat pada tulang memungkinkan tubuh bergerak. Kontraksiotot
menghasilkan suatu usaha mekanik untuk gerakan maupun produksi
panasu n t u k m e m p e r t a h a n k a n t e m p e r a t u r e t u b u h . a r i n g a n o t o t t e r d i r i a t
a s s e m u a jaringan kontraktil. +enurut ungsi kontraksi dan hasil gerakan dari seluruh bagi
an tubuh otot dikelompokkan dalam $a . t o t r a n g k a ( s t r i a d t e d 4 o t o t
l u r i k & . ' e r d a p a t p a d a s ys t e m s k e l e t , m e m b e r i k a n p e n g o n t r o l a n p e r g e r a k
a n , mempertahankan postur tubuh dan menghasilkan panas. b. tot polos (otot
/is eral&.'erdapat pada saluran pen ernaan, perkemihan, pembuluh darah. tot inimendapat
rangsang dari sara otonom yang berkontraksi di luar kesadaran tot jantung.8anya terdapat
pada jantung dan berkontraksi di luar pengendalian. totrangka dinamai menurut bentuknya
seperti deltoid, menurut jurusan serabutnyaseperti rektus abdominis, menurut kedudukan
ototnya seperti pektoralis mayor,menurut ungsinya seperti leksor dan
ekstensor. t o t r a n g k a a d a y a n g b e r u k u r a n p a n j a n g , l e b a r , r a t a , m e
mbentuk gumpalan masas. tot rangka berkontraksi bila ada ran
g s a n g . = n e r g i kontaraksi otot diperoleh melalui peme ahan !'P dan kegiatan
alsium. tot dikaitkan di dua tempat tertentu yaitu $a & r i g o 'empat yang kuat
dianggap sebagai tempat dimana otot timbu b&Asersio ebih dapat bergerak dimana tempat
kearah mana otot berjalan.Kontraksi otot rangka dapat terjadi hanya jika dirangsang. =nergi
kontraksio t o t d i p e n u h i d a r i p e m e a h a n ! ' P d a n k e g i a t a n k a l s i u m . S e r a t -
s e r a t d e n g a n oksigenasi se ara adekuat dapat berkontraksi lebih kuat, bila dibandingkan
dengan