4. Bagaimana memastikan bahwa obat diberikan pada orang yang tepat ? (P/D)
5. Apa yang anda lakukan bila obat yang akan anda berikan adalah obat High alert ?
jelaskan (P/D)
6. Bagaimana anda memastikan bahwa obat ini termasuk high alert atau bukan.
8. Bagaimana anda memastikan obat yang diperintahkan dokter secara lisan lewat
telepon sampai pasien dengan tepat (P/D)
9. Tolong peragakan saat anda sebelum operasi melakukan sign in ? (P/D anestesi)
12. Kapan saat anda harus mencuci tangan? Apa tujuannya dan tolong diperagakan
cuci tangan sesuai standar WHO. (P/D)
13. Apabila ada pasien baru masuk rawat inap berjalan dengan memakai tongkat,
asesmen apa yang akan anda lakukan, tolong jelaskan bagaimana anda melakukan
asesmen nyeri tersebut, dimana anda mencatat hasil asesmen tersebut? (P)
14. Tolong jelaskan bagaimana anda menangani pasien risiko jatuh ? (P)
SASARAN I :
KETEPATAN IDENTIFIKASI
PASIEN
Rumah sakit
mengembangkan suatu
pendekatan untuk
memperbaiki /
meningkatkan ketelitian
identifikasi pasien.
KEBIJAKAN IDENTITAS PASIEN
1. Identifikasi pasien harus mengikuti pasien kemanapun (gelang
identitas) dan yang tak mudah/bisa berubah.
GELANG/PENANDA :
• Merah: Alergi
• Kuning: Risiko Jatuh
• Ungu : Do Not Resucitate
PETUGAS HARUS
MELAKUKAN IDENTIFIKASI
PASIEN SAAT :
1. Pemberian obat
4. Sebelum memberikan
pengobatan
5. Sebelum memberikan
tindakan
SPO
CARA IDENTIFIKASI PASIEN
2. Pada gelang identifikasi pasien: Nama pasien harus ditulis lengkap sesuai e-
KTP bila tak ada gunakan KTP/kartu identitas lainnya, bila tak ada
semuanya minta pasien/keluarganya untuk menulis pada formulir identitas
yang disediakan RS dengan huruf kapital pada kotak huruf yang disediakan,
nama tidak boleh disingkat, tak boleh salah ketik walau satu huruf pun.
8. Pasien rawat jalan tak harus memakai gelang identitas pasien kecuali telah
ditetapkan lain oleh RS, misalnya ruang haemodialisa, endoskopi
9. Bila dalam satu ruang terdapat pasien dengan nama sama, pada cover luar
folder rekam medik dan semua formulir permintaan penunjang . harus
diberi tanda “HATI HATI PASIEN DENGAN NAMA SAMA”
SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI
YANG EFEKTIF
KARS
Nilai Kritis Laboratorium di RSUD Panyabungan
SASARAN III :
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG
PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)
Rumah sakit
mengembangkan suatu Obat high alert (yang
pendekatan untuk harus diwaspadai):
obat yang dapat
memperbaiki keamanan menimbulkan KTD
obat-obat yang perlu atau kejadian sentinel
bisa salah digunakan
diwaspadai (high-alert)
OBAT HIGH ALERT
Obat yang persentasinya tinggi dalam menyebabkan
terjadi kesalahan/error dan/atau kejadian sentinel
(sentinel event)
Selengkapnya di
Daftar Obat High
Alert di Ruangan
Masing2
Look-Alike High Alert Drugs
HIGH ALERT
KARS
ELEKTROLIT KONSENTRAT
1. kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml
2. kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml
3. natrium/sodium klorida > 0.9%
4. magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat
!
HIGH
ALERT
CATATAN:
1. Di Indonesia KCL YANG BEREDAR 1 mEq/ML tetap dimasukan sebagai elektrolit konsentrat
2. Magnesium Sulfat 20 % & 40 % di beberapa kepustakaan masuk sebagai elektrolit
konsentrat
KARS
CONTOH STIKER OBAT PADA BOTOL INFUS
Bila yang dimasukan obat High Alert tempelkan Sticker High Alert d seperti diatas
CONTOH
KEBIJAKAN PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
DEFINISI:
Obat berisiko tinggi yang menyebabkan bahaya yang
bermakna bila digunakan secara salah
KETENTUAN :
1. Setiap unit pelayanan obat harus tersedia daftar obat
high alert, Obat LASA, Elektrolit Konsentrat, serta
panduan penatalaksanaan obat high alert
2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penatalaksanaan
obat high alert
3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses
terbatas, diberi label yang jelas
4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam
keadaan emergensi, atau nama obat harus di eja
perhuruf
5. Sebelum menyuntkikan obat high alert setelah cek 5
tepat, lanjutkan dengan double check.
HIGH
ALER
T
KEBIJAKAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI
INSTALASI FARMASI
2. Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan diserahkan
kepada perawat
3. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/ rak
tersendiri/khusus
5. Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari terkunci double, double
pintu.setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung jawabnya dan
dicatat, setiap ganti shift harus tercatat dalam buku serah terima lengkap
dengan jumlahnya dan di tanda tangani
6. Sebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada perawat lain untuk
memastikan tak ada salah (double check)
HIGH
7. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan pompa ALER
infus, tempel stiker label, nama obat pada botol infus. Dan di isi dengan T
catatan sesuai ketentuan
SASARAN IV :
KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR,
TEPAT-PASIEN OPERASI
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk memastikan
tepat-lokasi,
tepat-prosedur,
dan tepat-pasien.
KEBIJAKAN PENANDAAN LOKASI
OPERASI
1. Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi
(laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi),
atau multipel level (tulang belakang)
2. Perlu melibatkan pasien
3. Tak mudah luntur terkena air/alkohol / betadine
4. Mudah dikenali
5. Digunakan secara konsisten di RS
6. dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan
tindakan,
7. Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika
memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan
disayat
BEBERAPA PROSEDUR YANG
TIDAK MEMERLUKAN PENANDAAN
KARS
KEBIJAKAN VERIFIKASI PRAOPERATIF :
1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar
2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia, diberi label dan dipampang dg baik
KARS
SASARAN V :
PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT
PELAYANAN KESEHATAN
Evaluasi :
riwayat jatuh,
obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol
gaya jalan dan keseimbangan
serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.
Lihat Selengkapnya
di Form Masing2
CONTOH:
ASESMEN
RISIKO
JATUH
MORSE
KARS
Yang Harus di Persiapkan
1. Gelang Cetak
2. Penanda
3. Natophonetics