Kti Silviana Nurfaris PDF
Kti Silviana Nurfaris PDF
OLEH
SILVIANA NURFARIS
144012016084
i
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
ii
Diajukan Oleh
SILVIANA NURFARIS
144012016084
ii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
iii
Silviana Nurfaris
xvi + 54 Hal + 11 Tabel + 2 Bagan + 13 Lamp
ABSTRAK
Salah satu masalah yang sering terjadi pada lansia adalah hipertensi (57,6%).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dalam arteri, tanda dan gejala yang
muncul dari penyakit hipertensi ini adalah tengkuk terasa pegal (nyeri leher),
pusing, sakit kepala, mudah marah, sulit bernapas yang dapat menganggu
aktivitas sehari-hari. Tujuan dari peneltian ini adalah melaksanakan penerapan
kompres hangat dengan masalah nyeri akut pada lansia yang mengalami
hipertensi di wilayah kerja puskesmas wates. Jenis penelitian ini adalah eksplorasi
dengan desain studi kasus. Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
2 partisipan yang mengalami hipertensi dengan masalah nyeri akut dengan hasil
skala 2. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan bahwa
pada kedua partisipan mengalami penurunan skala nyeri,pada hari ke tiga
partisipan 1 sebelum dilakukan kompres hangat skala nyeri 4 dan pada partisipan
2 skala nyeri 4. Dan setelah dilakukan kompres hangat partisipan 1 dan partisipan
2 mengalami penurunan skala nyeri yang sama yaitu 2. Kesimpulan dari
penerapan ini yaitu kompres hangat dapat menurunkan tingkat nyeri pada
penderita hipertensi
iii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
iv
Silviana Nurfaris
xvi + 54 Pages + 11 Tables + 2 Chart + 13 Lamp
ABSTRACT
iv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
v
NIM : 144012016084
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. Gunawan Irianto, M.Kep., S.Kom. Ns. Diny Vellyana, S.Kep., M.MR.
NBM: 1017462 NBM: 1194172
v
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
vi
Karya Tulis Ilmiah ini disusun oleh Silviana Nurfaris telah diperiksa dan
dipertahankan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah dan dinyatakan Lulus
Pada tanggal 8 Juli 2019.
MENGESAHKAN
Tim Penguji:
Penguji utama : Elmi Nuryati.,M.Epid.
NBM.927024 (......................)
Mengetahui,
Ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu
vi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
vii
Dibuat di : Pringsewu
Pada tanggal : Juli 2019
Yang menyatakan
(Silviana Nurfaris)
vii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
viii
MOTTO
(Silviana Nurfaris)
viii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
ix
PERSEMBAHAN
ix
Penulis lahir di Gisting, pada tanggal 12 Maret 1997. Penulis merupakan anak
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul “Penerapan
Kompres Hangat Dengan Masalah Nyeri Akut Pada Lansia Yang Mengalami
Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wates Kabupaten Pringsewu Tahun
2019” dengan lancar.
Adapun maksud penyusunan karya tulis ini untuk memenuhi tugas akhir dalam
menempuh pendidikan Diploma III Keperawatan pada STIKes Muhammadiyah
Pringsewu Lampung. Rasa terimakasih penulis tidak terkirakan kepada yang
terhormat :
1. Ns. Arena Lestari, M.Kep. Kep.J selaku ketua STIKes Muhammadiyah
Pringsewu Lampung
2. Ns. Nuria Muliani, M.Kep.,Sp.Kep.J selaku kepala prodi D III
Keperawatan
3. Ns.Gunawan Irianto, M.Kep. Sp.Kom selaku Penguji I
4. Ns. Diny Vellyana, S.Kep. MMR, selaku Penguji II
5. Ibu Elmi Nuryati, M.Epid, selaku Penguji III
6. Seluruh dosen dan staff STIKes Muhammadiyah Pringsewu
7. Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan, semangat serta
doa yang tiada henti kepada saya demi kelancaran dan keberhasilan saya.
8. Rekan-rekan seperjuagan angkatan 21 yang telah membantu dalam
penulisan karya penulis ilmiah ini . Penulis menyadari bahwa karya tulis
ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna dengan keterbatasan yang miliki.
Tegur sapa dari para pembaca akan penulis terima dengan tangan terbuka
demi perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.
Wasalamualaikum Wr. Wb
Silviana Nurfaris
xi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
xii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan .............................................................................................. 5
D. Manfaat penelitian ............................................................................. 5
xii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
xiii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 54
B. Saran ................................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA
LAPIRAN-LAMPIRAN
xiii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
xiv
DAFTAR TABEL
xiv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
xv
DAFTAR BAGAN
xv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
A. Latar belakang
berumur 60 tahun atau lebih. Secara global pada tahun 2013 proporsi dari
populasi penduduk berusia lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi
dunia dan diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan
sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi
Lansia meningkat 3 kali lipat. Pada tahun 2000 jumlah Lansia sekitar
5,300,000 (7,4%) dari total polulasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah Lansia
24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah
Masalah yang sering terjadi pada lansia adalah hipertensi (57,6%), artritis
penyakit jantung koroner (3,6%), batu ginal (1,2%), gagal jantung (0,9%) dan
gagal ginjal (0,5%). Dan jenis penyakit yang mendominasi adalah penyakit
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dalam arteri, tanda dan gejala
yang muncul dari penyakit hipertensi ini adalah tengkuk terasa pegal (nyeri
1
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2
leher), pusing, sakit kepala, mudah marah, sulit bernapas yang dapat
25,8% orang yang mengalami hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis, sisanya
2/3 tidak terdiagnosis. Data menunjukkan hanya 0,7% orang yang terdiagnosis
tekanan darah tinggi minum obat Hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa
mengurangi atau mengatasi tanda dan gejala yang muncul seperti pusing, sakit
kepala, tengkuk terasa pegal, mudah marah, sulit bernapas, pandangan kabur,
dan lain-lain. Pada umumnya ketika seseorang yang menderita hipertensi akan
terjadi peningkatan tekanan darah yang lebih dari normal dan biasanya akan
muncul tanda dan gejala yaitu salah satu tengguk terasa pegal. Tengkuk terasa
pegal atau kekakuan pada otot tengkuk diakibatkan karena terjadi peningkatan
tekanan pada dinding pembuluh darah di daerah leher sehingga aliran darah
menjadi tidak lancar, dan hasil akhir dari metabolisme di daerah leher akibat
daerah perlekatan otot dan tulang sehingga muncul rasa nyeri. Nyeri yang
(Rohimah, 2015)
Oleh sebab itu nyeri pada penderita hipertensi harus segera di tangani
bekerja dan aktivitas lainnya. Nyeri akut sering berkaitan dengan ansietas,
ansietas sering kali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat
persepsi nyeri. Rasa kelelahan menyebabkan sensai nyeri semakin insentif dan
maka persepsi nyeri bahkan dapat terasa lebih berat lagi. Salah satu terapi
hangat.
tindakan, yaitu kompres hangat dan kompres dingin. Tindakan kompres hangat
nyeri, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien. Dan terapi
kompres dingin dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri akibat edema atau
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti rohimah dan Eli
17 responden (85%).
Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh Dodi dan Muslim tahun
2014 menyatakan bahwa ada perbedaan skala nyeri kepala pada hipertensi
rentang nyeri kepala responden sebelum diberikan kompres hangat pada leher
sebesar 6,17 dan sesudah diberi kompres hangat pada leher turun menjadi 3,73.
Rata-rata rentang nyeri kepala pada responden tanpa diberikan kompres hangat
saat pengukuran awal sebesar 5,0 dan pada pengukuran akhir setelah 30 menit
kejadian penyakit hipertensi pada tahun 2019 terhitung dari bulan Januari
sebanyak 128 orang dan pada bulan febuari terjadi penurunan dengan jumlah
pasien sebanyak 126 orang. Dari hasil wawancara dan pengukuran tekanan
darah dengan 2 orang lansia mendapatkan hasil yaitu 160/90 mmHg dan
160/80 mmHg. Dan hal yang dilakukan partisipan ketika tekanan darah
meningkat yaitu beristirahat dan minum obat yang di dapat dari posyandu
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Melaksanakan penerapan kompres hangat pada bagian bahu dan leher pada
2. Tujuan khusus
hangat.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
hipertensi pada lansia sehingga lansia dan anggota keluarga dapat lebih
2. Manfaat praktis
c. Bagi klien
bagian bahu dan leher pasien yang mengalami hipertensi jika nyeri
timbul.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
1. Pengertian Lansia
lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut proses penuaan.
2010)
2. Batasan Lansia
7
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
8
3. Teori lansia
a. Teori kesalahan
secara tepat.
lingkungan
d. Teori imunitas
untuk
perkembangan kanker
pathogen
a) Mudah jatuh
b) Mudah lelah
c) Gangguan kardiovaskuler
1) Nyeri dada
anemia.
3) Palpitasi
5) Keluhan pusing
kepala sebelah) mata glaucoma atau tekanan dalam bola mata yang
d) Gangguan eliminasi
muda sampai putih, pupil kontriksi, refleks direk lemah, tekanan dalam
mata.
f) Gangguan pendengaran
g) Gangguan tidur
Organik berupa nyeri, gatal, kram betis, sakit gigi, sindrom tungkai
h) Mudah gatal
1. Pengertian
menambah beban kerja jantung dan artei yang bila berlanjut dapat
2. Etiologi
a. Hipertensi primer
b. Hipertensi sekunder
dari 90mmHg.
Tabel 2.1
Kategori tekanan darah pada lansia
(Sarif, 2012)
3. Manifestasi klinis
(Sarif, 2012)
4. Penatalaksanaan
1) Diet
plasma.
2) Aktivitas
3) Penatalaksanaan farmakologis
hipertensi yaitu:
minimal.
5. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
ginjal.
hipertensi.
pembesaran jantung.
6. Patofisiologi
arteriol akibat naiknya tonus otot polos pada pembuluh darah. Bila
hipertensi sudah berjalan cukup lama maka yang akan dijumpai adalah
PATHWAYS
Bagan 2.1 Pathway Hipertensi
umur Jenis kelamin Gaya hidup obesitas
Elastisitas , arteriosklerosis
hipertens
i
Kerusakan vaskuler pembuluh Perubahan status Krisis
darah kesehatan situasional
Perubahan struktur
Ansietas Koping
Penyumbatan pembuluh darah individu tidak
efektif
vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
2. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Identitas
tahun.
2) Keluhan Utama
merokok.
b. Pemeriksaan Fisik
a) keadaan umum
b) Kesadaran
a. Sistem Pernafasan
b. Sistem Sirkulasi
c. Sistem Persyarafan
d. Sistem Perkemihan
e. Sistem Pencernaan
f. Sistem Muskuloskletal
3. Diagnosa keperawatan
dan iskemia
Nurarif, 2015).
Tabel 2.2
Intervensi / Rencana Keperawatan
D. Konsep nyeri
1. Pengertian
a) Nyeri akut
b) Nyeri kronis
nyeri.
a. Nyeri menjalar, terjadi pada bidang yang luas dan pada struktur
yang lain.
bersifat psikologis.
(Zakiyah, 2014)
E. Pengkajian nyeri
Bagan 2.3
Rentang Skal Nyeri
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
yaitu :Skala nyeri 1-3 (nyeri ringan) nyeri masih dapat ditahan dan tidak
Skala nyei 7-10 (nyeri berat) nyeri yang sangat kuat sehingga memerlukan
therapy medis dan tidak dapat melakukan pola aktivitas mandiri (Zakiyah,
2014).
yang mengalami nyeri, resiko terjadi infeksi luka dan kerusakan fisik
a. Memperlancar sirkulasi
direndama dalam air hangat, botol yang berisi air hangat atau bantal
panas. Suhu yang disarankan untuk kompres hangat adalah sekitar 40-
hangat tidak dianjurkan digunakan pada luka yang baru atau kurang
hangat juga tidak boleh digunakan pada luka terbuka dan luka yang
F. Penelitian terkait
dan Eli kurniasih tahun 2015 hasil penelitian sebagian responden sebelum
Manfaat terapi kompres hangat ini dapat bermanfaat karena dapat memberi
dan memberikan rasa hangat. Karena jika diberikan kompres hangat, rasa
panas atau hangat dapat mendilatasi pembuluh darah sehingga aliran darah
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu studi
sumber informasi.
yaitu suatu penerapan kompres hangat dengan masalah nyeri akut pada
B. Batasan istilah
Penerapan kompres hangat dengan masalah nyeri akut pada lansia yang
Tabel 3.1
Tabel Variabel Penelitian
C. Partisipan
E. Pengumpulan data
1. Wawancara
2. Obseravasi
Observasi yang dilakukan dengan cara melihat respon nyeri secara non
3. Pemeriksaan fisik
4. Lembar observasi
untuk mengetahui skala nyeri dan lembar ukur hasil tekanan darah.
F. Analis adata
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
4. Kesimpulan
G. Etik penelitian
1. Informed Consend
2. Anonymity
depan klien.
3. Confidentiality
kepentingan klien.
4. Right to justice
dirahasiakan.
bersedia bertanggung jawab jika ada suatu hal yang tidak diinginkan.
Hak untuk mendapat pengobatan yang adil dari kedua pasien yang
diberi intervensi.
serta bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi pada pasien.
(Nursalam, 2013)
H. Jalannya penelitian
1. Tahap Persiapan
penguji
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
pemekeran dari Pekon Wates yang terdiri dari dua dusun , yaitu Dusun
Tambak Mulyo dan Dusun Sidodadi. Pekon Wates Timur hasil dari
tahun 2012 dan disahkan pada tanggal 27 September Tahun 2012. Jumlah
KK desa Tambak Mulyo 303 dengan jumlah penduduk 1495 jiwa dan
bekerja sebagai petani dan peternak. Desa Wates Timur diketuai oleh
kepala pekon yaitu Suheri (periode pemekaran 2012 sampai sekarang) dan
a. Pengkajian
Tabel 4.1
Identitas Partisipan
Genogram Partisipan 1
Keterangan :
Laki-laki \ GarisMenikah
Perempuan GarisKeturunan
Meninggal TinggalSerumah
Pasien
Genogram Partisipan 2
Keterangan :
Laki-laki \ GarisMenikah
Perempuan GarisKeturunan
Meninggal TinggalSerumah
Pasien
Tabel 4.2
Riwayat penyakit
Tabel 4.3
Perubahan pola kesehatan
Pola eliminasi Partisipan BAK 5-6 kali Partisipan BAK 6-7 kali
sehari dengan jarak waktu sehari dengan jarak
tidak menentu dan tidak waktu tidak menentu
ada keluhan saat BAK. dan tidak ada keluhan
Partisipan BAB tidak saat BAK.
menentu terkadang 2 hari Partisipan BAB 1 kali
sekali dan terkadang 3 sehari pada pagi hari dan
hari sekali dan tidak ada tidak ada keluhan saat
keluhan saat BAB BAB
waktu luang.
Tabel 4.4
Data Psikososial
1. Konsep diri
a. Gambaran Partisipan Partisipan mengatakan
diri mengatakan sudah sudah tua dan sudah
tua dan sudah banyak banyak mengalami
mengalami kelemahan fisik dan
kelemahan fisik dan tidak dapat
tidak dapat beraktivitas banyak
beraktivitas banyak seperti dahulu namun
seperti dahulu. masih bisa melakukan
pekerjaan rumah
secara menyeluruh.
5. Masalah
koping dan
adaptasi
Tabel 4.5
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
a. Kepala Kulit kepala bersih, Kulit kepala bersih,
tidak ada tidak ada
peradangan,tidak ada peradangan,tidak ada
nyeri kepala dan tidak nyeri kepala dan tidak
terdapat benjolan terdapat benjolan
tengkuk tengkuk
Tabel 4.6
Hasil Pengkajian Masalah Dan Fungsi Pada Lansia
Menurut teori Ibrahim 2011 pada factor sosial penyebab depresi pada
factor dari luar yang dapat mempengaruhi depresi adalah kurangnya social
lansia. Menurut teori Stanley dan Beare 2006 menyebutkan bahwa proses
mental yang sering dijumpai lansia adalah stress, depresi dan kecemasan.
kompres hangat selama 15 menit yang dilakukan pada pagi dan sore
1. Partisipan 1
Tabel 4.7
Hasil dan perubahan
selisih skala nyeri yaitu 2 dan 1 dan untuk tekanan darah terjadi selisih
2. Partisipan 2
Tabel 4.8
Hasil dan perubahan
selisih skala nyeri yaitu 2 dan 1 dan untuk tekanan darah terjadi selisih
hangat
skala nyeri 5 dan pada hari ke tiga skala nyeri 4. Pada partisipan 2
skala nyeri yaitu 7 (nyeri sedang), pada hari kedua skala nyeri 6 dan
satu kali pertemuan terdapat penurunan skala nyeri pada hari pertama
Menurut teori Padila tahun 2012 kompres hangat merupakan salah satu
hangat terhadap nyeri sendi diperoleh skala nyeri pre test mayoritas
tahun 2014 yang menyatakan bahwa ada perbedaan skala nyeri kepala
skala nyeri 6 dan sesudah diberi kompres hangat pada leher turun
E. Keterbatasan penelitian
1. Poses penelitian
nyeri.
2. Pasien
berlangsung.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
nyeri saat dilakukan penerapan kompres hangat selama 3 hari pada partisipan
B. Saran
hipertensi
3. Bagi klien
pada bagian bahu dan leher pasien yang mengalami hipertensi jika nyeri
timbul.
Agar penelitian ini dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya untuk
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, Reni Yuli. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta:
Trans Info Media.
Alimul Hidayat, Aziz. 2013. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Surabaya :
Buku Kesehatan Masyarakat.
Dody & Muslim. 2014. Jurnal Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Pada
Leher Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Kepala Pada Pasien
Hipertensi Di RSUD Tugurejo Semarang. JIKK.
Mariza, Anna. 2016. Jurnal Antara Aktivitas Fisik dengan Nyeri Punggung.
Volume 1 Nomer 2.
Maryam Siti, dkk. 2010. Mengenai Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika.
Rohimah dan Kurniasih Eli, 2015. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada.
Pengaruh Kompres Hangat Pada Pasien Hipertensi Esensial D Wilayah
Kerja Puskes Kahuripan Kota Tasikmalaya. Volume 13 Nomor 1
LEMBAR OBSERVASI
PENERAPAN KOMPRES HANGAT
No. Waktu Tekanan darah Skala nyeri Nilai
Pemberian Selisih
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Terapi
tekanaan diastolik.
4. D. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon dan perasaan pasien
2. Sampaikan hasil kegiatan tekanan darah
3. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Cuci tangan
5. Dokumentasi : catat waktu melakukan tindakan pengukuran
tekanan darah, respon klien dan hasil pengukuran.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0 = Tidak nyeri
1–3 = Nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas
sehari- hari)
8- 9 = Sangat nyeri