Anda di halaman 1dari 53

*** SEMINAR & WORKSHOP ***

SEHAT DAN BUGAR


MELALUI OLAH NAPAS
LOGIS. SISTEMATIS. TERUKUR
Hotel Diradja Jakarta Selatan, 12 Oktober 2019

(Instruktur Kebugaran Purnawirawan dan Perwira Tinggi TNI AL)


Profile
BIOGRAFI UMUM
• Nama Lengkap: AGUNG RIYADI
• Nama Panggilan: Mas Agung / Mas Gunggung PENGALAMAN MERPATI PUTIH
• Tempat/Tanggal Lahir: Cirebon, 3/11/1978 • Juara II Kejurlat MP Cirebon 1993, Juara I Kejurlat MP Cirebon 1994
• Tingkatan di Merpati Putih: Khusus 1 (UKTNAS Tahun 2009) • Juara I Kejurlat MP Cirebon 1995, Juara II Kejuaraan Silat Antar Pelajar se-wilayah
Cirebon tahun 1995
• Peserta Seleksi PORDA Wilayah III Cirebon, Peserta POPDA Jabar perwakilan SMU
PENGALAMAN HIDUP Negeri 2
• Kepala Laboratorium Komputer STIKOM Poltek Cirebon (1999-2000) • Juara I Kejurda MP di STIE YPKP Bandung (tanding Perkelahian Bebas) 1997
• Kepala Laboratorium STIKOM Cipta Karya Informatika Jakarta (2000-2002) • Peserta tanding Perkelahian Bebas Kejurnas IV MP Jakarta 1997
• Direktur Teknis PT. BataviaSoft, Jakarta Selatan (2005-2008) • Sekretaris Cabang MP Cirebon untuk 3 periode ketua
• Senior Programmer PT. Kita Finance Jakarta Selatan (2008-2009) • Penulis Novel “Tembang Tanpa Syair” (http://www.kompasiana.com/masgunggung)
• Senior Programmer PT. Persify Indonesia (healthcare), Jakarta Utara (2012- • Pelatih MP Kolat SMA Negeri 2 Cirebon
2013)
• Pelatih Atlet MP Cabang Cirebon
• IT Manager PT. Dalle Energy, Jakarta Selatan (2013-2014)
• Staf Lembaga Kebugaran Nasional Merpati Putih
• Direktur Teknis PT. Tekun Duta Multimedia, Jakarta Barat (2017)
• Instruktur Kebugaran Merpati Putih Purnawirawan TNI AL Jakarta Selatan
• Pembicara seminar dan workshop lokal dan nasional dalam bidang IT

// Science Advocate (Individuals who are not scientists or engineers, but believe in the importance of science for our society) //
AGENDA
• Intro • Cold Exposure
• Glukosa, Asam Urat, Kolesterol • Olah Napas & pH
• Breathing • Alveolar Hyperventilation
• Ventilation • Alveolar Hypoventilation
• Gas Exchange • Buffer
• Respiratory Control Center • High Altitude corelation
• Chemoreceptor • The Power of Stress
• Spirometri • Stres dan Keyakinan
• Stres dan Perubahan Mindset
• Vital Signs • Stres dan Menolong Orang Lain
• Respiration Rate (RR) • Hormon Stres
• Intermittent Hypoxia • Epinephrine, Norepinephrine, Cortisol,
Oxytocin
• Hypoxia-Inducible-Factor (HIF)
• Manfaat Intermittent Hypoxia • Workshops
INTRO
GAMBARAN UMUM BELADIRI
Membela diri dengan teknik
pernapasan ampuh dari
serangan berbagai “PENJAHAT” KEBUGARAN
BELADIRI • Virus, Mikroba, Kuman,
Bakteri, dan Patogen
• Stres, radiasi, dll

Membela diri dengan jurus-


jurus ampuh dari serangan
berbagai penjahat : REGULER
1. Yang tampak
2. Yang tidak tampak
HORMESIS
• Hormesis[1], merupakan istilah yang • Contoh[2] Hormesis diantaranya:
digunakan oleh ahli toksikologi untuk: • Olahraga fisik
• Merujuk pada suatu proses di mana • Intermittent Fasting
paparan dosis rendah dari bahan kimia • Intermittent Hypoxia
atau racun atau faktor lingkungan yang
semula bersifat merusak pada dosis yang • Hormesis bertujuan melakukan proses
lebih tinggi namun dapat menghasilkan ‘damage-repair’ secara adaptif
efek menguntungkan terhadap sel atau menggunakan ‘mild-stress’
organisme pada dosis rendah.
• Merujuk pada respons adaptif sel dan • Membentuk fleksibilitas metabolik
organisme terhadap stres sedang
(biasanya intermiten) dari sudut pandang • Rewiring syaraf-syaraf otak
biologi dan medis.

Hormesis is the "what doesn’t kill you makes you stronger" type of stress
[1]. Hormesis Defined. Mark P. Mattson. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2248601/)
[2]. Biological stress response terminology: Integrating the concepts of adaptive response and preconditioning stress within a hormetic dose-response framework. Calabrese et all.
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17459441/)
[3]. Impact of exercise on neuroplasticity-related proteins in spinal cord injured humans. Rojas Vega S, Abel T, Lindschulten R, Hollmann W, Bloch W, Strüder HK. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18440711)
[4]. The Importance of Hormesis to Public Health. Ralph Cook and Edward J. Calabrese. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1665397/)
MANFAAT HORMESIS
Manfaat Hormesis diantaranya:
• Menurunkan Kecemasan dan Depresi
• Meningkatkan fungsi kognitif pada otak
• Meningkatkan sensitivitas Insulin
• Memperpanjang usia
• Meningkatkan fungsi Mitokondria (via mitohormesis)
• Menurunkan fungsi degeneratif syaraf (cth: Parkinson's, Alzheimer's, Stroke, seizures)
• Memperkuat kesehatan Organ atau jaringan tubuh
• Kecepatan dalam melakukan recovery dari racun dan berbagai stressor (cth: logam berat,
latihan fisik yang makin berat, dll)
• Bertahan dalam kondisi Hypoxia
• Toleransi terhadap makanan-makanan tertentu

[1]. The Importance of Hormesis to Public Health. Ralph Cook and Edward J. Calabrese. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1665397/)
ENERGI MANUSIA
1. Kimiawi METABOLISME
2. Listrik dan Magnet • Menggambarkan setiap reaksi
3. Panas bokimia yang terjadi di tubuh
• Anabolisme
4. Mekanis • Membangun sesuatu
• Mengkonsumsi energi
• Katabolisme
NUTRISI
• Memecah molekul
• Melepaskan energi

Metabolism and energy. (http://www.rsc.org/Education/Teachers/Resources/cfb/metabolism.htm)


BREATHING
BREATHING
Bernapas memiliki 2 (dua) komponen esensial:
1. Pernapasan: merupakan proses fisik untuk mengalirkan udara ke
dalam dan keluar paru-paru;
2. Pertukaran Gas: merupakan proses untuk memberikan Oksigen (O2)
ke dalam tubuh dan membuang Karbondioksida (CO2) keluar;
BREATHING – Ventilation
Kondisi yang terjadi pada saat
ventilasi:
• Tarik Napas
• Buang Napas
• Tahan Napas
• Tarik-Tahan
• Buang-Tahan
BREATHING – Gas Exchange

The Bohr effect and the Haldane effect in human hemoglobin. Tyuma I. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/6433091)
VITAL SIGNS
THE VITAL SIGNS

• Body • Oxygen • End-tidal CO2


PRIMARY

FIFTH

SIXTH
Temperature Saturation
• Heart Rate or • Blood Glucose
Pulse • AVPU
• Blood Pressure
• Respiration
Rate

[1]. Dougherty L, Lister S (2015) The Royal Marsden Manual of Clinical Nursing Procedures. Oxford: Wiley-Blackwell.
[2]. Feldman JL, Del Negro CA (2006) Looking for inspiration: new perspectives on respiratory rhythm. Nature Reviews Neuroscience; 7: 3, 232-241.
[3]. McCool FD, Tzelepis GE (2012) Dysfunction of the diaphragm. New England Journal of Medicine; 366: 10, 932-942.Royal College of Physicians (2017) National Early Warning Score (NEWS) 2.
[4]. Tulaimat A, Trick WE (2017) DiapHRaGM: a mnemonic to describe the work of breathing in patients with respiratory faialure. PLoS One; 12: 7: e0179641.
[5]. Wheatley I (2018) Respiratory rate 3: how to take an accurate measurement. Nursing Times; 114: 7, 21-22.
RESPIRATION RATE (RR)
• Respiration Rate (RR), atau jumlah • Studi kasus 305 pasien dengan nilai
bernapas per menit, merupakan Oximetry dibawah 95% terdiagnosa
tanda klinis yang mewakili pada tabel berikut:
pernapasan (pergerakan udara ke
dan dari paru-paru)
• Mengatur pertukaran gas pada paru-
paru
• Menyeimbangkan perubahan pH
• Menjaga keseimbangan metabolisme
• Respiration Rate (RR) merupakan
"vital signs"
• Pulse oximetri dapat digunakan
sebagai pengganti dari RR untuk
mengevaluasi disfungsi pernapasan
(Mok et at, 2015)

Pulse Oximetry as a Fifth Pediatric Vital Sign. William R. Mower, Carolyn Sachs, Emily L. Nicklin, Larry J. Baraff. (https://pediatrics.aappublications.org/content/99/5/681.long)
RESPIRATION RATE (RR) – contd.
• 12-20 RR per menit (Royal Contoh perubahan RR:
College of Physicians, 2017) # Pola Napas Respiration Rate
• Batas normal saturasi oksigen 1 Tarik: 5 detik
dalam darah (SpO2) adalah 94- Buang: 5 detik 4 RR / menit
Tahan: 5 detik
98% (O’Driscoll et al, 2017) 2 Tarik: 5 detik
HYPOVENTILATION
Tahan: 5 detik
Buang: 5 detik 3 RR / menit
Tahan: 5 detik
3 Tarik: 1 detik
Buang: 1 detik 30 RR / menit
HYPERVENTILATION
4 Tarik: 0.5 detik
Buang: 0.5 detik 60 RR / menit
SPIROMETRI
IRV
IC

VC
TV
TLC
EC
ERV

FRC

RV
RESPIRATORY CONTROL CENTER
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LAJU PERNAPASAN (RR)
A. Chemoreceptor
• Merupakan sensor sel atau sensor organ yang responsif terhadap stimulus
kimiawi dan mengkonversi stimulus tersebut menjadi sinyal biologi misalnya
action potential (cth: sel syaraf) dan neurotransmitter (cth: carotid body)
• Peripheral chemoreceptor: PO2, PCO2, dan pH
• Central Chemoreceptor: PCO2 dan pH
B. Higher Centers
• Cerebral Cortex, Hypothalamus, dan Limbic System: rasa takut, rasa sakit,
dan kecemasan
CHEMORECEPTOR – Central
• Lokasi: Medulla Oblongata
• Sensitif terhadap:
a) Peningkatan PCO2
• Karbondioksida dapat melintasi
Blood-Brain-Barrier (BBB)
• Menyebabkan peningkatan Laju
Pernapasan (RR) untuk
mengkoreksi peningkatan PCO2
dan Acidosis
CHEMORECEPTOR – Peripheral
• Lokasi: Aortic bodies dan Carotid
bodies
• Sensitif terhadap:
a) Penurunan PO2
b) Peningkatan PCO2
c) Peningkatan pH / penurunan
konsentrasi H+
• Perubahan pH dapat terstimulasi dari
Metabolic Acid: Ketone bodies, Lactic
Acid
• Memiliki neurotransmitter Dopamine
• Menyebabkan peningkatan Laju
Pernapasan (RR)

[1] Role of carotid bodies in control of the neuroendocrine response to exercise. Koyama Y, Coker RH, Denny JC, Lacy DB, Jabbour K, Williams PE, Wasserman DH. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11551850/)
[2] Glucose sensing by carotid body glomus cells: potential implications in disease. Gao L, Ortega-Sáenz P, García-Fernández M, González-Rodríguez P, Caballero-Eraso C, López-Barneo J. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25360117)
[3] Carotid body size on CTA: correlation with comorbidities. Cramer JA, Wiggins RH, Fudim M, Engelman ZJ, Sobotka PA, Shah LM. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24156799/)
INTERMITTENT HYPOXIA
INTERMITTENT HYPOXIA
Intermittent Hypoxia atau
Jendela Hypoxia, yakni suatu
kondisi dimana tubuh dibiarkan
kekurangan Oksigen dalam
jangka waktu tertentu sebelum
dikembalikan kepada kondisi
normal.
Mengaktifkan HIF (Hypoxia-
Inducible-Factor) yang sangat
penting dalam regulator oksigen

Why is the partial oxygen pressure of human tissues a crucial parameter? Small molecules and hypoxia. Aude Carreau, Bouchra El Hafny-Rahbi, Agata Matejuk,
Catherine Grillon, Claudine Kieda. (http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1582-4934.2011.01258.x/pdf)
Hypoxia-Inducible-Factor-1
HIFs: Hypoxia-inducible factors
PHDs: Prolyl hydroxylase domain proteins
VEGF: Vascular endothelial growth factor
MSCs: Mesenchymal stem cells
FKBP38: FK506-binding protein 38
bHLH-PAS: The basic Helix-Loop-Helix PER-ARNT-SIM
EPO: Erythropoietin
HO-1: Hemeoxygenase-1
iNOS: Inducible nitric oxide synthase
Glut-1: The glucose transporter protein 1
IGF-2: Insulin-like growth factor 2
ODD: Oxygen dependent degradation domain
VHL: Von Hippel-Lindau tumor suppressor protein
FIH: Factor inhibiting HIF
C-TAD: C-Terminal transactivation domains
HREs: Hypoxia-response elements
2-OG: 2-Oxoglutarate
DFO: Deferoxamine
CoCl2: Cobalt chloride
L-mim: L-Mimosine
DMOG: Dimethyloxalylglycine
3,4-DHB: 3,4-Dihydroxybenzoate
Morg1: MAPK organizer 1
OS9: Osteosarcoma amplified 9
ING4: The tumor suppressor gene inhibitor of growth family
member 4
IKK: IkB kinase-
EDHB: Ethyl-3-4-dihydroxybenzoate
FG: Fibrogen
GSK: GlaxoSmithKline.

Significance of nitroimidazole compounds and hypoxia-inducible factor-1 for imaging tumor hypoxia. Shinae Kondoh, Hideko Nagasawa.
(https://www.researchgate.net/publication/24444018_Significance_of_nitroimidazole_compounds_and_hypoxia-inducible_factor-1_for_imaging_tumor_hypoxia)
Hypoxia-Inducible-Factor-1
Contoh: Transkripsi Genetik
Aktivasi transkripsi genetik pada
regenerasi tulang

The Hypoxia-Inducible Factor Pathway, Prolyl Hydroxylase Domain Protein Inhibitors, and Their Roles in Bone Repair and Regeneration. Lihong Fan, Jia Li, Zefeng Yu,
Xiaoqian Dang, and Kunzheng Wang. (https://www.hindawi.com/journals/bmri/2014/239356/)
Hypoxia-Inducible-Factor-1
Contoh: Membelokkan metabolisme
Menggeser metabolisme dari
oksidatif ke Glycolysis dengan
mencegah Pyruvate memasuki
Siklus Krebs
• Konversi Pyruvate menjadi Acetyl CoA
dipengaruhi oleh PDH.
• HIF-1 menyebabkan munculnya PDK1
yang merupakan negatif regulator
dari PDH.
• Meningkatkan LDH-A yang membuat
Piruvat menjadi Lactate.

Hypoxia. 2. Hypoxia regulates cellular metabolism. William W. Wheaton and Navdeep S. Chandel. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3063979/)
MANFAAT INTERMITTENT HYPOXIA
Intermittent Hypoxia menurunkan Gula Darah, Insulin, Glucagon, dan Leptin

Effects of Hypoxia on Glucose, Insulin, Glucagon, and Modulation by Corticotropin-Releasing Factor Receptor Type 1 in the Rat. Xue-Qun Chen, Jing Dong, Chen-Ying Niu,
Jun-Ming Fan, Ji-Zeng Du. (https://academic.oup.com/endo/article/148/7/3271/2502051/Effects-of-Hypoxia-on-Glucose-Insulin-Glucagon-and)
MANFAAT INTERMITTENT HYPOXIA
Karbondioksida merupakan
nutrisi bagi Fibroblast
Fibroblast adalah sel yang
berperan penting dalam
penyembuhan luka
Terjadi percepatan pada
penutupan luka

The Role of Carbon Dioxide as an Essential Nutrient for Six Permanent Strains of Fibroblasts. H. E. Swim and R. F. Parker.
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2224542/pdf/525.pdf)
MANFAAT INTERMITTENT HYPOXIA
 White Adipose Tissue (WAT) sangat sensitif  Hypoxia meningkatkan Lipolysis (pemecahan
pada sirkulasi konsentrasi oksigen lemak)

[1] The local corticotropin-releasing hormone receptor 2 signalling pathway partly mediates hypoxia-induced increases in lipolysis via the cAMP–protein kinase A signalling pathway in white adipose tissue. Yanlei Xionga. Zhuan Qub. Nan
Chena. Hui Gonga. Mintao Songa. Xuequn Chenb. Jizeng Dub. Chengli Xu. (http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0303720714001543)
[2] Differentiation of human adipocytes at physiological oxygen levels results in increased adiponectin secretion and isoproterenol-stimulated lipolysis. Susanne Famulla, Raphaela Schlich, Henrike Sell, and Jürgen Eckel.
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3609092/)
MANFAAT INTERMITTENT HYPOXIA
Hypoxia mempromosikan EMT
 EMT singkatan dari Epithelial-
Mesenchymal-Transition adalah proses
dimana sel epithelial kehilangan polaritas
dan perlekatan antar sel dan berubah
menjadi Mesenchymal Stem Cell (MSC).
 EMT adalah proses dimana sel epithelial
kehilangan polaritas dan perlekatan antar
sel dan berubah menjadi Mesenchymal
Stem Cell.

[1] Hypoxia promotes fibrogenesis in vivo via HIF-1 stimulation of epithelial-to-mesenchymal transition. Debra F. Higgins, Kuniko Kimura, Wanja M. Bernhardt, Nikita Shrimanker, Yasuhiro Akai, Bernd Hohenstein, Yoshihiko Saito, Randall S. Johnson,
Matthias Kretzler, Clemens D. Cohen, Kai-Uwe Eckardt, Masayuki Iwano, and Volker H. Haase. (https://content.the-jci.org/articles/view/30487)
[2] Clinical applications of mesenchymal stem cells. Shihua Wang, Xuebin Qu and Robert Chunhua Zhao. (https://jhoonline.biomedcentral.com/articles/10.1186/1756-8722-5-19)
MANFAAT INTERMITTENT HYPOXIA
Mampu melakukan perbaikan faktor resiko secara sistemik, meliputi:
• Total Kolesterol, HDL dan LDL
• Gula Darah Puasa dan Insulin Puasa
• Leptin, Adiponectin, hs-CRP, Interleukin (IL)-6
• VO2Max
• Massa Otot
• Berat Badan
• Kekakuan pembuluh arteri
• Meningkatkan produksi Hemoglobin (Hb)
• Mencegah dan menurunkan radikal bebas
• Autophagy (‘proses daur ulang’ atau ‘pembersihan’ yang dapat membuang protein
yang tidak berguna, membersihkan organ yang rusak seperti mitokondria, sekaligus
dapat menghilangkan patogen pada sel)
• Membunuh kanker dan memperbaiki anomali sel

[1] Effects of systemic hypoxia on human muscular adaptations to resistance exercise training. Kon M, Ohiwa N, Honda A, Matsubayashi T, Ikeda T, Akimoto T, Suzuki Y, Hirano Y, Russell AP. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24907297)
[2] Induction of autophagic cell death by a novel molecule is increased by hypoxia. Tafani M, Schito L, Anwar T, Indelicato M, Sale P, Di Vito M, Morgante E, Beraldi R, Makovec F, Letari O, Caselli G, Spadafora C, Pucci B, Russo MA. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18927491)
[3] Autophagy fights disease through cellular self-digestion. Mizushima N, Levine B, Cuervo AM, Klionsky DJ. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18305538)
[4] Autophagy is required for dietary restriction-mediated life span extension in C. elegans. Jia K, Levine B. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17912023)
OLAH NAPAS & pH
OLAH NAPAS & pH
Studi terhadap 12 orang yang
melakukan olah napas yang
melakukan aktivasi terhadap syaraf
Simpatik
Hasilnya:
 pH meningkat menuju Basa dan
kemudian menjadi Normal
 Heart Rate turun
 Temperatur turun
 Karbondioksida menurun
 Oksigen meningkat
 Epinephrine dan Norepinephrine naik
 Cortisol menurun Terjadi kenaikan pH
 Inflamasi menurun drastis
 Gejala sakit menurun drastis

Voluntary activation of the sympathetic nervous system and attenuation of the innate immune response in humans. Matthijs Kox, Lucas T. van Eijk, Jelle Zwaag, Joanne van den Wildenberg, Fred C. G. J. Sweep, Johannes G.
van der Hoeven and Peter Pickkers. (http://www.pnas.org/content/111/20/7379.short)
ASAM BASA PADA DARAH
plasma

electric field

Electrical properties of the red blood cell membrane and immunohematological investigation. Heloise Pöckel Fernandes, Carlos Lenz Cesar, and Maria de Lourdes Barjas-
Castro. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3415751/)
OLAH NAPAS DAN pH
PERSAMAAN HENDERSON-
HASSELBALCH (H-H)
Persamaan H-H secara matematis
mengilustrasikan bagaimana pH
dipengaruhi oleh rasio HCO3- dan
H2CO3 (sistem buffer bikarbonat)
berdasarkan perbandingan Basa-
Asam, ditulis dengan rumus:

pH and the Henderson-Hasselbalch equation. Hills AG. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/4722851)


OLAH NAPAS DAN pH – contd.

NORMAL ASAM BASA

pH and the Henderson-Hasselbalch equation. Hills AG. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/4722851)


ALVEOLAR HYPERVENTILASI
Meningkatkan pH menjadi
lebih tinggi (Basa / Alkali)
Menurunkan kadar CO2
menjadi lebih rendah
Respiration Rate diatas
normal
Mengaktifkan buffer
Aman jika dilakukan dengan
benar
• 30s-2 menit (rendah)
• 2-5 menit (menengah)
• 5-7 menit (tinggi) !!

[1] The Magic of Hyperventilation. G.M. Woerlee. (http://www.anesthesiaweb.org/hyperventilation.php)


[2] Hyperventilation Therapy for Control of Posttraumatic Intracranial Hypertension. Daniel Agustín Godoy, Ali Seifi, David Garza, Lubillo-Montenegro and Francisco Murillo-Cabezas.
(https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fneur.2017.00250/full)
[3] Diagnostic yield of five minutes compared to three minutes hyperventilation during electroencephalography. Laura Craciun, Edina Timea Varga, Ioana Mindruta, Pirgit Meritam, Zoltán Horváth, Daniella
Terney, Elena Gardella, Jørgen Alving, László Vécsei, Sándor Beniczky. (http://www.seizure-journal.com/article/S1059-1311(15)00150-8/fulltext)
ALVEOLAR HYPOVENTILASI
KATEGORI:
Meningkatkan pH
menjadi lebih rendah 1. Tarik Napas – Tahan
(Asam)
Meningkatkan kadar CO2 Hypoventilasi
menjadi lebih tinggi
• High Pulmonary Volume (HPV)
• Low Pulmonary Volume (LPV)

Respiration Rate 2. Buang Napas – Tahan


dibawah normal
Mengaktifkan buffer

[1] Hypo what? (http://www.hypoventilation-training.com/Hypowhat.html)


[2] Measurement of Gas Exchange. By James M. O’Brien, Jr., MD, MSc, System Vice President, Quality and Patient Safety, OhioHealth.
(http://www.merckmanuals.com/professional/pulmonary-disorders/tests-of-pulmonary-function-pft/measurement-of-gas-exchange)
BUFFER
• Buffer, adalah suatu kondisi yang memungkinkan tubuh melakukan
netralisasi perubahan pH secara bertahap hingga tercapai
homeostatis
1. Chemical Buffer System, bereaksi langsung (segera)
1. Hemoglobin buffer system
2. Bikarbonat buffer system
3. Phosphate buffer system
4. Protein buffer System
2. Brain Stem Respiratory Center, bereaksi dalam waktu 1-3 menit
3. Renal Mechanism, bereaksi dalam hitungan jam hingga hari

[1] Acid-Base Homeostasis. L. Lee Hamm, Nazih Nakhoul, and Kathleen S. Hering-Smith. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4670772/)
[2] Whole Body Buffers in the Regulation of Acid-Base Equilibrium. J. Russell Elkinton. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2603866/)
Mengapa pH menjadi penting?
• Sebab reaksi metabolisme sangat
sensitif terhadap perubahan pH
yakni fungsional protein, enzim,
dan biokimia lainnya
• Indikator tubuh yang sehat adalah
pH yang optimal
• Memahami cara menggeser Asam
Basa memudahkan dalam
mengembalikan kondisi tubuh

On the pH-optimum of activity and stability of proteins. Kemper Talley and Emil Alexov. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2911520/)
Contoh: Anomali Sel (kanker, tumor)
• Sel selalu berusaha untuk menjaga pH
internal pada range 7.1-7.2 melalui
plasma membrane
• Mekanisme dalam melakukan
penyeimbangan ini salah satunya pada
proton transport
• Kanker terjadi pada kondisi terlalu Asam
(pH 6.5) dan kondisi lingkungan oksigen
buruk
• Intervensi atau netralisasi pH pada
lingkungan plasma akan membuat tahap
akhir pembentukan kanker tidak terjadi
[1] pH sensing and regulation in cancer. Mehdi Damaghi, Jonathan W. Wojtkowiak, and Robert J. Gillies. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3865727/)
[2] Imaging pH and metastasis. Hashim AI, Zhang X, Wojtkowiak JW, Martinez GV, Gillies RJ. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21387439/)
[3] Alternative splicing variant of the hypoxia marker carbonic anhydrase IX expressed independently of hypoxia and tumour phenotype. Barathova M, Takacova M, Holotnakova T, Gibadulinova A, Ohradanova A, Zatovicova M, Hulikova A, Kopacek J,
Parkkila S, Supuran CT, Pastorekova S, Pastorek J. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18026188/)
[4] Acidity generated by the tumor microenvironment drives local invasion. Veronica Estrella, Tingan Chen, Mark Lloyd, Jonathan Wojtkowiak, Heather H. Cornnell, Arig Ibrahim-Hashim, Kate Bailey, Yoganand Balagurunathan, Jennifer M. Rothberg,
Bonnie F. Sloane, Joseph Johnson, Robert A Gatenby, and Robert J Gillies. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3594450/)
Korelasi antara SpO2
dengan High Altitude

• Intermittent Hypoxic mampu mengkondisikan


tubuh untuk berlatih pada ketinggian tertentu
yang diinginkan hingga tahap maksimal.
• Puncak dari maksimalnya ketinggian ini akan
menurunkan kadar Oksigen hingga dapat masuk
pada kategori Hypoxia tanpa gejala.
• Kondisi Hypoxia memungkinkan stem cell untuk
bereaksi lebih cepat.
THE POWER OF STRESS
SAKIT

BENARKAH ?
STRESS

MUSUH PENYAKIT
Stress dan Keyakinan
[1] Studi di Amerika terhadap Hasilnya:
30.000 orang dewasa selama 8 • Mereka yang mengalami stres
tahun yang tinggi pada tahun
• Menanyakan 3 hal berikut ini: sebelumnya terjadi peningkatan
• Apakah Anda mengalami banyak resiko kematian sebesar 43%
stres dalam kadar yang tinggi, ===> TAPI
menengah, sedikit, atau hampir
tidak ada stres? • Hal itu terjadi HANYA PADA
• Membandingkan dengan data MEREKA YANG PERCAYA bahwa
kematian dari National Death stres berbahaya bagi kesehatan
Index (NDI) mereka

[1] Does the Perception that Stress Affects Health Matter? The Association with Health and Mortality. Abiola Keller, Kristin Litzelman, Lauren E. Wisk, Torsheika Maddox, Erika Rose Cheng, Paul D. Creswell, and Whitney P.
Witt. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3374921/)
[2] National Center for Health Statistic. (https://www.cdc.gov/nchs/fastats/deaths.htm)
Stress dan Perubahan Mindset (1)
[2] Studi di Harvard University
• Peserta diberitahu bahwa respon tubuh terhadap stres itu memiliki
manfaat yang baik bagi tubuh sebelum dilakukan Social Stres Test.
• Meminta peserta untuk mengatur pada pikirannya bahwa kondisi
stres itu justru akan memberikan manfaat pada tubuhnya
• Jantung yang berdetak cepat dikarenakan ia siap untuk melakukan aksi
• Jika peserta bernapas dengan cepat, itu tidak masalah sebab itu adalah
kondisi dimana oksigen akan dikirimkan lebih banyak ke otak
• Meminta peserta memandang bahwa kondisi stres yang muncul
justru akan meningkatkan kemampuan penampilan mereka
Mind over Matter: Reappraising Arousal Improves Cardiovascular and Cognitive Responses to Stress. Jeremy P. Jamieson, Matthew K. Nock, and Wendy Berry Mendes.
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3410434/)
Stress dan Perubahan Mindset (2)
[2] Studi di Harvard University
• Kondisi umum pada Jantung saat
menghadapi stres
• Detak jantung lebih cepat
• Pembuluh darah menyempit
(vasokonstriksi)
• Kondisi Jantung saat stres dipandang
dan dihadapi sebagai sebuah kondisi
yang menyenangkan dan menyehatkan
• Detak jantung lebih cepat
• Pembuluh darah melebar (vasodilatasi) Perubahan secara biologis!
Mind over Matter: Reappraising Arousal Improves Cardiovascular and Cognitive Responses to Stress. Jeremy P. Jamieson, Matthew K. Nock, and Wendy Berry Mendes.
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3410434/)
Stres dan Menolong Orang
[3] Studi di University of Buffalo Hasilnya:
• Mendata sekitar 1000 orang dewasa di • Mereka yang mengalami stres berat oleh
Amerika dengan usia 34 tahun hingga 93 karena masalah keuangan atau masalah
tahun dengan dua pertanyaan sbb: keluarga memiliki peningkatan resiko
• Seberapa besar stres yang dialami pada kematian hingga 30%
tahun terakhir TAPI, hal itu tidak berlaku bagi semua
• Berapa banyak waktu yang dihabiskan responden
untuk membantu orang lain seperti
saudara, teman, tetangga, atau mereka • Mereka yang meluangkan waktu dengan
yang tergabung di komunitas? membantu orang lain lebih banyak
• Mendata berapa angka kematian selama menunjukkan statistik penurunan stres
5 tahun terakhir di wilayah responden yang signifikan sehingga menurunkan
drastis angka kematian hingga 0 (nol)
• Banyak membantu orang lain dapat
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap
stres

Giving to Others and the Association Between Stress and Mortality. Michael J. Poulin, PhD, Stephanie L. Brown, PhD, Amanda J. Dillard, PhD, and Dylan M. Smith, PhD.
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3780662/)
Hormon Stress – Aspek Individual

EPINEPHRINE (C9H13NO3) NOREPINEPHRINE (C8H11NO3) CORTISOL (C21H30O5)

1. Meningkatkan detak jantung (idem) 1. Mengontrol level gula darah


2. Meningkatkan kekuatan otot 9. Dilepaskan dari Syaraf Simpatik 2. Mengatur regulasi metabolisme
3. Meningkatkan tekanan darah untuk merespon stres 3. Anti-inflamatori
4. Meningkatkan metabolisme gula 10. Menyebabkan terjadinya kondisi 4. Mempengaruhi formasi memori
5. Menyebabkan vasokonstriksi terlalu fokus, terlalu waspada hingga 5. Mengontrol kadar garam
6. Mampu mengalihkan darah ke menjadi cemas, takut, panik, dan 6. Mengontrol keseimbangan air
bagian yang mengalami stres gelisah 7. Mempengaruhi tekanan darah
7. Memiliki efek pada “smooth 8. Mempengaruhi fungsi imunitas
muscle cells” seperti jantung,
arteri, dan vena
8. Memiliki efek pada Liver sebagai
pemecah Glycogen
9. Meningkatkan fokus

Epinephrine and it's effects. University of Delaware. (https://www1.udel.edu/chem/C465/senior/fall00/Performance1/epinephrine.htm.html)


Hormon Stress – Aspek Individual dan Sosial
OXYTOCIN (C43H66N12O12S2) STRESS HORMONE
INDIVIDUAL SOSIAL
adrenalin
1. Meningkatkan pergerakan sperma (pada 1. Memperbaiki naluri sosial
laki-laki) 2. Memperkuat hubungan sosial
2. Meningkatkan ikatan antara ibu dan anak 3. Meningkatkan empati
(pada wanita) membuat terjadinya 4. Meningkatkan kecenderungan cortisol oxytocin
hubungan kuat membantu dan mendukung orang-orang
3. Meningkatkan rasa percaya diri yang disayangi
4. Meningkatkan rasa murah hati 5. Meningkatkan rasa belas kasihan dan
TEND & BEFRIEND
5. Menyebabkan vasodilatasi perhatian noradrenalin
6. Dikendalikan oleh mekanisme feedback 6. Meningkatkan motivasi untuk mencari
positif dukungan orang-orang di sekitar yang
7. Meningkatkan Lipolisis dan sensitivitas peduli dengan kita FIGHT OR FLIGHT
Insulin
8. Berfungsi sebagai anti inflamatori
9. Membalik efek kardiovaskular yang
dihasilkan dari stres
10. Pada jantung: meningkatkan regenerasi
sel dan penyembuhan dari efek
Stress Resilient / Ketahanan Stres
kerusakan stres sekaligus

[1] What is Oxytocin. Hormone Health Network. (https://www.hormone.org/hormones-and-health/hormones/oxytocin)


[2] The orgasmic history of oxytocin: Love, lust, and labor. Navneet Magon and Sanjay Kalra. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3183515/)
[3] The two faces of oxytocin. Tori DeAngelis. (http://www.apa.org/monitor/feb08/oxytocin.aspx)
Terima Kasih
Kontak: Agung Riyadi
WhatsApp: 0812.1020.1030

Anda mungkin juga menyukai