Anda di halaman 1dari 29

Lingkungan &

Fisiologi Kerja
Kelompok : 4
Aris Syaifuddin
Agun Syahrul Frastyansyah
Lingkungan dan fisiologi kerja
adalah dua aspek utama
yang saling terkait dan
mempengaruhi
kesejahteraan dan
produktivitas karyawan di
tempat kerja. Memahami
hubungan antara lingkungan
kerja dan respon fisiologi
tubuh manusia sangat
penting untuk menciptakan
kondisi kerja yang optimal
dan mendukung kesehatan
karyawan.
1. Lingkungan
Kerja:

Lingkungan kerja mencakup segala hal yang ada di


sekitar tempat kerja, termasuk fisik, sosial, dan
psikologis. Lingkungan yang baik dapat
meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
produktivitas, sementara lingkungan yang buruk
dapat berdampak negatif pada kesehatan dan
kinerja karyawan.
Faktor - faktor lingkungan kerja
• Faktor Fisik:
• Suhu, kebisingan, pencahayaan, getaran mekanis, dan radiasi.
• Ventilasi yang baik.
• Kondisi ergonomis yang sesuai untuk mengurangi risiko cedera dan
kelelahan.
• Faktor Sosial:
• Budaya kerja yang mendukung dan kolaboratif.
• Komunikasi yang efektif antar karyawan dan manajemen.
• Keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan pribadi yang
dihormati.
• Faktor Psikologis:
• Tingkat stres yang dapat diatasi.
• Kepemimpinan dan manajemen yang memadai.
• Perasaan aman dan dukungan sosial.
Faktor Fisik
• Suhu:
Suhu udara di tempat kerja harus nyaman dan
sesuai dengan kebutuhan aktivitas. Suhu yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat
mengganggu produktivitas dan kenyamanan
karyawan. (suhu normal ruangan kerja = 20-28 °C)
• Kelembaban:
Kelembaban yang sesuai di tempat kerja dapat mempengaruhi
kenyamanan pernapasan dan kulit karyawan. Kelembaban yang rendah
atau tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan dan
ketidaknyamanan.
• Pencahayaan:
Pencahayaan yang memadai dan sesuai sangat penting. Pencahayaan
yang buruk dapat mempengaruhi penglihatan, produktivitas, dan
kesejahteraan karyawan. Cahaya alami dan buatan harus
dipertimbangkan.
• Ventilasi:
Sirkulasi udara yang baik dan ventilasi yang memadai sangat penting
untuk menghindari kelembaban berlebihan, bau yang tidak diinginkan,
dan kontaminasi udara di tempat kerja. Hal ini juga dapat meningkatkan
kualitas udara.
• Kualitas Udara:
Memastikan udara di tempat kerja bersih dan bebas dari polusi seperti
This Photo by Unknown author is licensed under CC BY.

debu, asap, kimia berbahaya, atau gas beracun. Kualitas udara yang
buruk dapat berdampak buruk pada kesehatan pernapasan karyawan.
• Bising:
Tingkat kebisingan yang tinggi di tempat kerja
dapat menyebabkan stres, gangguan
konsentrasi, dan gangguan pendengaran.
Pengendalian kebisingan diperlukan untuk
menciptakan lingkungan kerja yang lebih
tenang.
• Ergonomi:
Desain tempat kerja yang ergonomis untuk
mengoptimalkan kenyamanan dan efisiensi
karyawan. Termasuk di dalamnya adalah desain
kursi, meja, peralatan kerja, dan layout ruangan
yang sesuai dengan tubuh manusia.

This Photo by Unknown author is licensed under CC BY.


• Getaran Mekanis
Gerakan bergantian atau berulang yang terjadi dalam sebuah objek atau sistem mekanis. Contoh umum
getaran mekanis adalah getaran kendaraan saat melaju di jalan bergelombang atau getaran mesin saat
beroperasi.
Getaran di tempat kerja merupakan jenis getaran mekanis. Getaran mekanis dapat diklasifikasikan
menjadi 3, yaitu: 1) Getaran pada seluruh tubuh (whole body vibration. Getaran jenis ini adalah pajanan
getaran yang bersumber dari mesin dan ditransmisikan ke seluruh tubuh pekerja. Pekerjaan dengan
potensi bahaya getaran seluruh tubuh misalnya pengemudi, masinis.
2)Getaran pada sebagian tubuh (segmented vibration). Getaran jenis ini adalah pajanan getaran yang
bersumber dari mnesin, namun hanya ditransmisikan di sebagian tubuh, misalnya lengan. Oleh karena itu
jenis getaran ini dinamakan juga hand and armss vibration. Pekerjaan dengan potensi bahaya getaran
setempat adalah pekerja perata jalan, penggergaji.
3) Getaran pada mesin. Get.aran ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk ketidakseimbangan
massa, gangguan mekanis dan lainnya.
Getaran mesin dapat memiliki dampak negatif jika tidak dikendalikan atau diiatasi dengan b
enar. Contoh dampak negatif pada getaran mesin:
1. Peningkatan keausan pada komponen seperti poros dan gigi mesin
2. Kerusakan struktur pada mesin
3. Ketidakstabilan operasi
4. Kebisingan
• Radiasi
Pada lingkungan kerja radiasi dapat terbentuk dalam berbagai bentuk, termasuk radiasi ionisasi dan
non-ionisasi
Radiasi ionisasi adalah radiasi yang memiliki energi cukup tinggi untuk melepaskan elektron dari
atom atau molekul yang terpapar seperti sinar-x. Sedangakan radiasi non- ionisasi sebaliknya, yang
tidak memiliki energi yang cukup tinggi seperti gelombang radio atau gelombang elektromagnetik
lainnya.
Paparan radiasi pada lingkungan kerja dapat memiliki dampak negatif pada kesehatn yaitu,
1. Efek termal: radiasi yang menyebabkan peningkatan suhu dan dapat merusak termal pada kulit.
2. Efek non-termal: radiasi yang menyebabkan gangguan tidur dan peningkatan resiko kanker.
3. Efek radiasi ionisasi: jika paparan seperti sinar-x dapat menyebabkan kerusakan pada DNA atau
kerusakan pada organ yang terkena langsung.
Faktor Sosial

BUDAYA KERJA YANG MENDUKUNG KOMUNIKASI YANG EFEKTIF ANTAR KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA
DAN KOLABORATIF. KARYAWAN DAN MANAJEMEN. DAN KEHIDUPAN PRIBADI YANG
DIHORMATI.
Tingkat stres yang dapat
diatasi.
Faktor
Kepemimpinan dan
Psikologi manajemen yang memadai.
s Perasaan aman dan
dukungan sosial.
2. Fisiologi Kerja
Fisiologi kerja mempelajari tentang fungsi sistem pada
tubuh manusia yang berkaitan dengan pekerjaan. Dalam
tubuh manusia terdapat suatu homesotatis, yaitu kondisi
untuk mempertahankan keseimbangan fungsi tubuh
dalam menghadapi respon dari luar lingkungan.

This Photo by Unknown author is licensed under CC BY-SA.


Metabolisme Energi
• Sumber energi utama untuk bekerja berasal dari makanan yang
dimakan, namun energi dalam makanan terlalu lambat untuk
digunakan secara langsung oleh aktifitas otot.
• Oleh karena itu, energi disajikan dalam bentuk ikatan kimia nutrisi
yang diubah menjadi energi umum dan beredar dalam bentuk
Adenosin Tri Phospat (ATP).
• Proses ini secara umum disebut metabolisme energi.
Proses Perubahan Energi Otot.

Perubahan energi otot dapat melalui dua proses, yaitu proses


anaerob dan proses aerob.

Kedua proses perubahan ini sangat tergantung dari jensi aktifitas


yang dilakukan.
Anaerob • Proses anaerob yaitu perubahan ATP
menjadi ADP dan energi tanpa bantuan
oksigen. Dalam proses ini simpanan
glukosa dalam otot, yaitu glikogen
terpecah menjadi energi dan membentuk
asam laktat.
• Pembentukan asam laktat memberikan
indikasi bahwa jumlah oksigen
kurang karena suplai darah yang
dipompa dari jantung menurun.
• Selain itu jika dikaitkan dengan kerja,
posisi kerja yang statis akan
menyebabkan aliran darah tidak cukup
mensuplai oksigen dan glikogen,
sehingga akan terjadi pembentukan asam
laktat.
• Proses anaerob yaitu perubahan ATP
menjadi ADP dan energi dengan
bantuan oksigen. Asam laktat yang
terbentuk oleh kontraksi
otor akan dioksidasi kembali dengan
Aerob cepat menjadi karbondioksida dan air
dalam kondisi aerob. Proses aerobik
akan mendukung pekerjaan dengan
beban kerja ringan, dan bisa dilakukan
dengan durasi yang lebih lama.
• Homeostatis terdiri dari tiga mekanisme, yaitu: 1)
receptor, 2) pusat pengendali, 3) effektor.
• Receptor menerima informasi tentang perubahan
sesuatu di lingkungan.
• Pusat pengendali bertugas menerima dan memproses
informasi dari receptor.

Homeostasis • Terakhir, effektor merespon komando pusat pengendali


untuk
melawan maupun memperbaiki stimulus.
Oleh karena lingkungan dalam dan luar tubuh selalu
berubah secara konstant dan memerlukan pengaturan
untuk bisa bertahan, homeostatis bisa dikatakan sebagai
suatu keseimbangan dinamis atau dynamic equilibrium.
• Masing-masing organ berkontribusi terhadap
homeostatis organ lainnya. Tidak ada sistem
dalam tubuh yang bekerja sendiri, semua saling
kerjasama.
• Saling bargantung satu dengan lainnya.
Gangguan yang dialami oleh organ yang satu
Homeostatis memiliki konsekuensi pada beberapa sistem
tubuh. Kontribusi berbagai sistem tubuh
Tubuh terhadap homeostatis berdasarkan sistem
tubuh yaitu sistem saraf, sistem endokrin,
sistem skeletal, sistem otot, sistem kardiovas
kuler, sistem limfatik, pernafasan, sistem
pencernaan, sistem urinari, dan sistem
reproduksi.
Beban kerja adalah sejumlah pekerjaan yang
Beban Kerja dikerjakan.

Beban kerja fisik adalah kerja yang memerlukan energi


fisik otot manusia sebagai sumber tenaganya.

Secara umum, pekerjaan yang menimbulkan beban


kerja yang dilakukan oleh manusia dapat dikategorikan
menjadi beban kerja fisik dan beban kerja mental.
Beban Kerja Fisik
• Beban kerja fisik disebut juga manual operation yaitu kondisi
performans kerja sepenuhnya akan tergantung pada manusia yang
berfungsi sebagai sumber tenaga ataupun pengendali kerja.
• Kerja fisik juga dapat dikonotasikan denga kerja berat atau kerja
kasar karena kegiatan tersebut memerlukan usaha fisik manusia
yang kuat
selama periode kerja berlangsung.
• Dalam kerja fisik konsumsi energy merupakan faktor utama yang
dijadikan tolok ukur penentu berat atau ringannya suatu pekerjaan.
Beban Kerja Mental
• Beban kerja mental adalah suatu istilah yang menggambarkan suatu pekerjaan
mengolah informasi melalui pikiran.
• Beban kerja mental ini lebih memeras otak karena dalam proses
berpikir memerlukan usaha-usaha kreatif untuk dapat memutuskan
sesuatu.
• Faktor yang menentukan adalah pengetahuan, pengalaman,
kecerdasan mental atau emosional, dan kemampuan dalam berpikir dan
menformulasikan ide-ide baru.
• Contoh beban kerja mental: merancang sebuah konstruksi mesin, merencanakan suatu
proses produksi, mempelajari file atau dokumen-dokumen dan menyaring informasi
dari dokumen tersebut, meringkas dan menyampaikan kembali, memberiperintah dan
menulis sebuah laporan.
Organisasi Kerja
• Organisasi kerja berkaitan dengan pengaturan waktu kerja dan
waktu istirahat, termasuk juga kerja malam dan shift kerja.
• Dalam fisiologi kerja waktu kerja mempengaruhi performa kerja,
sehingga perlu ditentukan waktu kerja yang tepat tidak terlalu
panjang atau terlalu pendek.
• Waktu kerja yang terlalu panjang akan menyebabkan kelelahan kerja
sedang kan waktu kerja yang terlalu pendek menyebabkan
pekerjaan tidak dapat terselesaikan dengan baik.
• Di Indonesia jam kerja maksimal 8 jam
sehari atau 40jam seminggu. Ada
perbedaan penerapan hari kerja dari
empat hari kerja dan lima hari kerja.
• Beberapa tempat kerja menemukan
bahwa perubahan hari kerja dari enam
Jam Kerja hari ke lima hari dapat mengurangi
absenteisme.
• Pengalaman memperlihatkan bahwa
secara umum karyawan khususnya
wanita lebih menyukai lima hari kerja.
• Setiap fungsi fisiologis tubuh memiliki irama
seimbang antara konsumsi energi dan
pergantian energi, sehingga ada kerja dan
ada istirahat.
Jenis istrirahat bervariasi tergantung dari
keadaan sekitarnya.
Jam Empat tipe ini bisa dibedakan menjadi :
Istirahat • 1)Istirahat spontan,
• 2)Istirahat tidak terduga,
• 3)Istirahat setelah bekerja,
• 4)Istirahat yang diatur oleh manajemen.
• Shift kerja adalah jam kerja yang bergilir. Adakalanya
shift kerja diperlu kan karena proses produksi harus
selalu berjalan selama 24 jam terus menerus tanpa
berhenti.
• Pekerjaan yang memerlukan proses produksi terus
menerus antara lain berkaitan dengan fungsi pelayanan
Shift Kerja umum, misalnya rumah sakit, keamanan/ polisi, hotel,
dan berkaitan dengan beberapa industri.
• Apabila proses produksi menyertakan manusia
sebagai tenaga pekerja dan harus berlangsung terus-
menerus, maka kondisi ini akan mengacau kan sistem
homeostatis tubuh, sehingga akan timbul sakit. Hal ini
karena tenaga manusia terbatas. Oleh karena itu,
untuk menjembatani kondisi ini diperlukan kerja gilir
atau shift kerja.
Terdapat 5 faktor utama yang harus diperhatikan dalam merancang
shift kerja,yaitu:

1)Jenis shift (pagi, siang, malam),


2) Panjang waktu tiap shift,
3) Waktu dimulai dan diakhirinya shift,
4)Distribusi waktu istirahat,
5)Arah transisi shift.
5 kriteria dalam merancang shift

a)Jarak minimal 11 jam antar shift,

b)Hanya bekerja 5 hari, dan istirahat 2 hari,

c)Tersedia waktu di akhir pekan (minimal 2 hari),

d)Rotasi shift mengikuti matahari,

e)Jadwal sederhana.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai